23 tanaman sakit yang menunjukkan gejala layu, pangkal batangnya berubah
A B C
5mm 5cm 3 mm
D E F
35 µm 0,5 mm
2cm
Gambar 12. Sclerotium rolfsii Penyebab Penyakit Busuk Batang pada Kedelai. Gejala Layu pada Tanaman a, Nekrosis pada Pangkal Batang b,
Membentuk Miselium pada Tanaman Mati c, Biakan Murni S. rolfsii d, Miselium e dan Sklerotium f.
4. Faktor Suhu dan Kelembaban
a. Suhu Udara.
Pengamatan terhadap suhu udara di lima lokasi disajikan dalam Tabel 6 dan Gambar 13. Dalam Tabel 6 dan Gambar 13 tersebut
menunjukkan bahwa kelima lokasi tersebut memiliki profil suhu yang berbeda, terutama antara Raci, Wonorejo dan Bedali; sedang antara
24 Bedali 1 dan Bedali 2, dan antara Wonorejo 1 dan Wonorejo 2 memiliki
Tabel 6. Rata-rata Suhu Udara °C di Lima Lokasi Penelitian
Bedali1 Bedali2
Wonorejo1 Wonorejo2
Raci
20,00 20,59
28,49 27,90
32,20 20,50
21,09 28,99
28,40 32,70
20,49 20,79
28,69 28,39
31,69 21,36
20,65 28,55
29,26 33,56
20,71 19,49
27,39 28,61
33,67 19,79
20,68 28,58
28,69 33,95
20,25 20,56
29,55 29,25
34,26 20,89
21,36 30,23
29,95 33,23
20,58 20,56
31,26 28,56
34,35 20,82
21,03 27,00
2,80 2,80
20,75 21,01
23,20 25,00
27,00
Gambar 13. Profil Suhu Udara di Lima Lokasi Penelitian
b. Kelembaban Udara.
Pengamatan terhadap kelembaban udara di lima lokasi disajikan dalam Tabel 7 dan Gambar 14. Dalam tabel dan gambar tersebut
menunjukkan bahwa kelima lokasi tersebut memiliki rata-rata kelembaban udara yang berbeda. Kelembaban udara paling tinggi terdapat
di lokasi Bedali 1 dan 2, diikuti oleh lokasi Wonorejo 1 dan 2; sedang Raci menunjukkan kelembaban yang paling rendah.
25
Profil Kelembaban Udara
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11
minggu Ke
le mb
a b
a n
Bedali1 Bedali2
Wonorejo1 Wonorejo2
Raci
Bedali1 Bedali2
Wonorejo1 Wonorejo2
Raci
83,43 91,25
71,83 72,32
60,25 88,96
88,68 68,36
71,76 59,26
90,11 86,18
69,51 71,94
55,67 85,93
89,50 68,33
68,73 55,53
88,18 86,36
71,58 69,23
5485 88,79
88,79 70,19
68,59 53,67
87,64 89,93
66,56 67,89
52,36 89,14
89,07 65,43
66,56 53,67
88,96 89,32
62,35 67,65
52,36 89,57
90,86 75,00
74,00 68,00
90,50 90,43
76,00 76,00
63,00
Gambar 14. Rata-rata Kelembaban Udara di Lima Lokasi Penelitian
c. Suhu Tanah.
Pengamatan terhadap suhu tanah di lima lokasi disajikan dalam Tabel 8 dan Gambar 15. Dalam Tabel dan Gambar tersebut
menunjukkan bahwa kelima lokasi tersebut memiliki profil suhu tanah yang berbeda, terutama antara Raci, Wonorejo dan Bedali; sedang antara
Bedali 1 dan Bedali 2, dan antara Wonorejo 1 dan Wonorejo 2 hampir
26 sama. Suhu tanah tertinggi selama penelitian ditunjukkan oleh lokasi Raci,
Tabel 8. Pengamatan Suhu Tanah °C di Lima Lokasi Penelitian
Wonorejo1 Wonorejo2
Raci Bedali1
Bedali2
31,40 30,90
36,10 27,30
26,80 29,60
30,28 34,30
26,68 25,00
31,95 31,83
36,65 28,23
27,35 30,48
33,38 34,78
24,38 25,88
28,75 31,8
33,05 23,20
24,15 29,25
32,73 33,55
23,13 24,65
32,56 33,26
35,67 23,03
23,10 33,87
33,59 34,56
23,85 25,33
33,97 31,35
35,67 24,00
25,13 2,40
28,10 29,00
24,75 25,03
21,80 24,50
28,00 24,53
25,20
Profil Suhu Tanah
20 25
30 35
40
1 3
5 7
9 11
Minggu S
u h
u C
Wonorejo1 Wonorejo2
Raci Bedali1
Bedali2
Gambar 15. Rata-rara Suhu Tanah di Lima Lokasi Penelitian
d. Kelembaban Tanah. Pengamatan terhadap kelembaban tanah di lima lokasi disajikan