BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Graf
2.1.1 Definisi Graf
Graf  G  adalah  pasangan  VG,EG  dengan  VG  adalah  himpunan  tidak  kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik, EG adalah himpunan mungkin
kosong  pasangan  tak  berurutan  dari  titik-  titik  berbeda  di  VG  yang  disebut  sisi. Banyaknya  unsur  di  VG  disebut  order  dari  G  dan  dilambangkan  dengan  pG,  dan
banyaknya unsur di EG disebut ukuran dari G dan dilambangkan dengan qG. Jika graf  yang  dibicarakan  hanya  graf  G,  maka  order  dan  ukuran  dari  G  masing-masing
cukup ditulis p dan q. Graf dengan order p dan q disebut graf-p,q.
[1]
Nama “Graf” diberikan karena graf dapat disajikan secara grafik atau gambar, dan  justru  dengan  bentuk  gambar  inilah  sifat-sifat  graf  dapat  dikenali  secara  detail.
Titik  disajikan  dalam  bentuk  noktah  atau  lingkaran  kecil  dan  sisi  disajikan  dalam bentuk garis atau kurva yang memasangkan dua titik.
[1]
Perhatikan graf G yang memuat himpunan titik  VG dan himpunan sisi EG seperti berikut ini.
VG = {a,b,c,d,e} EG = {a, b, a, c, a, d, b, d, b, c, d, e}
Universitas Sumatera Utara
Graf G tersebut secara lebih jelas dapat digambar sebagai berikut.
Gambar 2.1 Graf G
Graf G mempunyai 5 titik sehingga order G adalah p = 5. Graf G mempunyai 6 sisi sehingga ukuran graf G adalah 6.
Graf G dengan himpunan titik dan sisi masing-masing VG = {a, b, c, d, e}
EG = {a, b, a, c, a, d, b, d, b, c, d, e} Dapat juga ditulis dengan
VG = {a, b, c, d, e} EG = {e
1
, e
2
, e
3
, e
4
, e
5
, e
6
} Dengan
e
1 =
a, b e
2 =
a, c e
3 =
a, d e
4 =
b, d e
5 =
b, c e
6 =
d, e
Sisi e = a, b dikatakan menghubungkan titik a  dan b. Jika e = a, b  adalah sisi graf G, maka a dan b disebut terhubung langsung adjacent, a dan e serta b dan e
disebut  terkait  langsung  incident,  dan  titik  a  dan  b  disebut  ujung  dari  e.  Dua  sisi
G :
a c
d b
e
e
1
e
2
e
3
e
4
e
6
Universitas Sumatera Utara
berbeda  e
1
dan  e
2
disebut  terhubung  langsung  adjacent,  jika  terkait  langsung  pada satu titik yang sama. Untuk selanjutnya, sisi e = a, b akan ditulis e = ab.
2.1.2 Graf Berbobot
Graf  berbobot  adalah  graf  yang  setiap  sisinya  diberi  sebuah  nilai  atau  bobot.  Bobot pada setiap sisi graf dapat berbeda-beda bergantung pada masalah  yang  dimodelkan.
Bobot dapat menyatakan jarak antara dua buah kota, biaya perjalanan antara dua buah kota,  waktu  tempuh  antara  dua  buah  kota,  waktu  tempuh  pesan  antara  simpul
komunikasi dengan simpul komunikasi lainya, ongkos produksi dan sebagainya. Graf berbobot juga sering dikaitkan dengan istilah graf berlabel.
[7]
Untuk  membuat  label,  masing-masing  vertex  diberi  sebuah  label  dan  setiap edge
diberikan  sebuah  nilai  atau  bobot.  Tampilan  graf  berlabel  dapat  dilihat  pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Graf Berbobot
2.1.3 Representasi Graf Pada Komputer
Meskipun  menggambar  merupakan  cara  yang  mudah  untuk  menjelaskan  suatu  graf, cara  ini  tentunya  mempunyai  kelemahan  ketika  akan  menyimpan  data  tentang  graf
dalam  komputer,  atau  ketika  akan  mengkaji  sifat-sifat  sutau  graf  melalui  hitungan matematis.  Merepresentasikan  graf  dalam  bentuk  matriks  akan  memberikan
P Q
R S
T 6
9
12 7
9 6
Universitas Sumatera Utara
V
1
V
2
V
3
V
4
v
1
v
2
v
3
v
4
v
1
v
2
v
3
v
4
kemudahan  bagi  sesorang  yang  senang  menggunakan  komputer  ketika  mengkaji informasi atau menyelesaikan permasalahan yang melibatkan graf.
[1]
Matriks keterhubungan suatu graf G adalah matriks simetri dengan unsur 0 dan 1 dan memuat nilai 0 pada diagonal utamanya. Hal ini karena graf tidak memuat lup
dan tidak memuat sisi parallel.
Perhatikan contoh berikut. Misalkan graf G dengan himpunan titik VG = {v
1
, v
2
, v
3
, v
4
} Dan himpunan sisi
EG = {v
1
v
2
, v
1
v
4
, v
2
v
3
, v
2
v
4
, v
3
v
4
} Maka, diagram dan matriks keterhubungan graf G sebagai berikut.
= 0 1 0 1
1 0 1 1 0 1 0 1
1 1 1 0
Gambar 2.3 Diagram dan Matriks Keterhubungan Graf G
Derajat  suatu  simpul  degv  adalah  banyaknya  ruas  yang  menghubungkan  suatu simpul. Secara umum, jika graf G dengan order p p ≥ 1 dengan himpunan titik VG
= {v
1
,v
2
, … v
p
} dan A G = [a
ij
], 1  ≤ i, j  ≤ p  adalah matriks keterhubungan dari G, maka
deg v
i
= ∑
Hal yang sama juga berlaku jika menghitung derajat titik melalui kolom, yaitu
deg v
i
= ∑
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat matriks keterhubungan dari graf G dapat diperoleh bahwa a
11
+ a
12
+ a
13
+ a
14
= 0 + 1 + 0 + 1 = 2 = degv
1
, a
21
+ a
22
+ a
23
+ a
24
= 1 + 0 + 1 + 1 = 3 = degv
2
, a
31
+ a
32
+ a
33
+ a
34
= 0 + 1 + 0 + 1 = 2 = degv
3
, dan a
41
+ a
42
+ a
43
+ a
44
= 1 + 1 + 1 + 0 = 3 = degv
4
.
Dari diagram terlihat bahwa degv
1
= 2, degv
2
= 3, degv
3
= 2, dan degv
4
= 3.
2.2 Algoritma Ant Colony Optimization