Analisis Total Bakteri Koli Isolasi Bakteri Patogen

dalam area keramba Gambar 2. Pengambilan sampel dilakukan dengan waktu yang berbeda yaitu Mei trip I dan Oktober trip II Tahun 2010. Perairan Pulau Pari dipengaruhi oleh arus pasang surut yang cukup dominan dengan substrat dasar terdiri dari pasir kasar, pasir halus hingga lumpur berpasir. Selain itu di daerah pesisir perairan ini ditumbuhi mangrove yang jarang serta lamun yang cukup padat. Jenis lamun yang tumbuh di perairan ini didominasi oleh Enhalus acoroides. Kondisi tinggi permukaan air saat surut terendah sekitar 30 cm. Pengambilan koleksi sampel berupa air laut dan sedimen Tabel 1, dilakukan pada: keramba budidaya kekerangan dan ekosistem lamun, sekitar tubir P. Pari terdapat sumur, sekitar dermaga, ekosistem mangrove, dan pada biota kekerangan siput gonggong dan kerang darah.

2. Analisis Total Bakteri Koli

Analisis total bakteri koli WHO, 1982 dilakukan dengan mengambil contoh air pada masing-masing lokasi yang telah dipilih menggunakan botol sampel. Sebanyak 1 ml 5 ml sampel air disaring dengan menggunakan membran ilter selulosa nitrat dengan porositas 0,45 μm dan diameter 47 mm. Untuk sampel daging, ambil potongan daging sebanyak 1 gr masukkan kedalam 9 ml air laut steril dan dihomogenkan menggunakan vortex. Sebanyak 5 ml sampel disaring menggunakan membran ilter selulosa nitrat porositas 0,45 μm dan diameter 47 mm. Membran ilter kemudian diletakkan dalam cawan petri berupa compact dry yang berisi media. Media dibasahi dengan aquadest steril terlebih dulu dan selanjutnya diinkubasikan dalam inkubator dengan suhu 35 o C selama 24 jam. Koloni yang tumbuh berwarna ungu koliform dan biru E.coli dihitung dan kemudian dikonversikan kedalam konsentrasi bakteri per 100 ml Gambar 3.

3. Isolasi Bakteri Patogen

Isolasi bakteri patogen genus Vibrio dan Salmonella didasarkan pada metode Barrow Miller 1976. Isolasi bakteri genus Vibrio dilakukan dengan menuang sampel air sebanyak 0,5 ml atau menuang 0,5 ml dari 1 gr sedimen atau serasah atau daging biota yang sudah dilarutkan kedalam 9 ml air laut steril, langsung pada media TCBS Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar secara aseptis dan diinkubasikan pada inkubator dengan suhu 35 o C selama 24 jam. Bakteri yang tumbuh selanjutnya diuji pada beberapa media uji TSI, LDB, MR-VP, dan NaCL untuk mendeterminasi jenis bakteri. Kualitas Air yang Mendukung Potensi Budidaya...Aspek Mikrobiologi Sutiknowati, L.I. 67 Keramba tancap pada ekosistem lamun, untuk budidaya kekerangan siput gonggong dan kerang darah di Perairan P. Pari. Gambar 2. No. Lokasi Jenis bakteri dan waktu sampling sampling Total Trip Heterotroik Trip Patogen Trip koliform 1 Sekitar keramba air I, II Air, sedimen I, II Air, sedimen I, II 2 lamun air I, II air II Air, serasah I, II 3 sumur air II Air, sedimen II - - 4 Sekitar dermaga air II air I, II - - 5 mangrove air II Air, sedimen II air I, II 6 Siput gonggong Daging I, II - - Daging I, II 7 Kerang darah Daging I, II - - Daging I, II Koleksi sampel Tabel 1. Isolasi bakteri patogen genus Salmonella dilakukan dengan menuang sampel air sebanyak 1 ml atau menuang 1 gr sedimen atau serasah atau daging biota ke dalam media enrichment, kemudian diinkubasikan dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 35 o C. Selanjutnya dari kultur media enrichment, diambil sebanyak 1 ml sampel dan diinokulasikan ke dalam media selenit, selanjutnya sampel diinkubasikan ke dalam inkubator dengan suhu 35 o C selama 24 jam. Dengan menggunakan jarum ose, kultur bakteri pada media selenit diinokulasikan ke media XLD agar, kemudian sampel diinkubasikan ke dalam inkubator selama 24 jam pada suhu 35 o C. Bakteri yang tumbuh pada media XLD agar selanjutnya diuji pada media uji TSI, SIM, LDB, Sulit, dan Urea untuk mendeterminasi jenis bakteri.

4. Isolasi Bakteri Heterotroik