Total sel bakteri Pertumbuhan Siput Gonggong

J. Segara Vol. 8 No. 2 Desember 2012: 65-75 mangrove. Pada siput gonggong dan kerang darah ditemukan 5 genus marga bakteri patogen. Bakteri patogen yang ditemukan dominan adalah bakteri genus aeromonas. Bakteri yang spesiik ditemukan dalam air laut adalah bakteri Proteus dan dalam sedimen adalah bakteri Yersinia. Bakteri patogen yang ditemukan pada penelitian ini pada umumnya lemah dan tidak berbahaya kecuali Vibrio yang bisa menyebabkan gastroenteritis WHO, 1977. Bakteri patogen yang ditemukan di siput gonggong dan kerang darah merupakan indikator bahwa biota laut dapat terinfeksi melalui air laut dan sedimennya.

3. Isolasi Bakteri Heterotroik

Kepadatan bakteri heterotroik di P. Pari ditemukan sekitar 5-45 x 10 5 koloniml Gambar 5, yang diperoleh dari perairan, sedimen keramba dan dermaga trip I II, juga pada ekosistem lamun, lokasi sumur, lokasi dermaga, dan ekosistem mangrove trip II. Bakteri heterotroik ditemukan bervariasi kepadatannya diduga karena padang lamun menyumbang banyak senyawa organik yang merupakan sumber karbon bagi bakteri heterotroik. Padang lamun mempunyai fungsi ekologis sebagai produsen primer, pendaur ulang unsur hara, penstabil substrat dan penangkap sedimen, sebagai habitat dan makanan serta tempat berlindung bagi organisme laut lainnya, dan sebagai substrat bagi periiton Hutomo, 1985; Erftemeijer, 1993. Lokasi penelitian di P. Pari, mempunyai luasan lamun sebesar 17,5-25,5 dengan kerapatan sebesar 63,2-71,6 tunasm 2 . Biomass dari lamun di P. Pari adalah sebesar 423,27-948,36 gr.brt. krg.m 2 . Bakteri heterotroik di laut berperan dalam rantai makanan sebagai pendegradasi bahan organik menjadi bahan anorganik yang dapat dimanfaatkan oleh biota lain yaitu itoplankton, dan merupakan piramida dasar dari sistem rantai makanan, sehingga kehidupan laut menjadi lestari. Bakteri heterotroik digunakan sebagai salah satu indikator kesuburan suatu perairan karena kemampuanmya menguraikan senyawa organik. Bakteri heterotroik mempunyai hubungan simbiosis dengan itoplankton pada kehidupan laut dan disebut sebagai algaecidal bacteria Rheinheimer, 1984. Hubungan simbiosis terjalin dengan adanya perjalanan nutrien yang dibawa oleh sungai ke laut dan dimanfaatkan oleh itoplankton terutama diatom. Namun diatom saling bersaing dengan dinolagellata untuk mendapatkan nutrien Suminto Hirayama, 1993. Menurut pemikiran para ahli plankton, dinolagellata berasosiasi dengan bakteri yang dapat mengakibatkan dinolagellata menjadi single species bloom pada fenomena red tide Praseno Sugestiningsih, 2000. Menurut Lignell 1992, bakteri yang hidup dari serasah mangrove akan mengeluarkan semacam enzim yang dibutuhkan oleh itoplankton untuk perbanyakan sel-selnya. Kelimpahan itoplankton di Perairan Pulau Pari sangat bervariasi, kelimpahan tertinggi terlihat di stasiun mangrove dan keramba dengan kelimpahan itoplankton mencapai 1.720.000– 2.080.000selm 3 dan marga diatom masih mendominasi perairan dibandingkan marga dinolagellata.

4. Total sel bakteri

Total sel bakteri yang terhitung dengan tiga kali pengulangan pada perairan P. Pari pada Mei trip I dan Oktober trip II 2010 menunjukkan angka yang tinggi yaitu sekitar 4,29 x 10 6 - 9,46 x 10 9 selml Tabel 3. Hal ini menunjukkan bahwa perairan P. Pari mengandung banyak nutrien yang dibutuhkan oleh bakteri dan adanya 70 Bakteri patogen yang ditemukan Tabel 2. Lokasi Kelompok Kelompok Dominant Salmonella Vibrio bakteri patogen Air sekitar keramba Citrobacter Vibrio Yersinia Aeromonas Aeromonas Proteus V.parahaemolyticus Pseudomonas Sedimen keramba Citrobacter Vibrio Aeromonas Yersinia Aeromonas Proteus lamun Yersinia Vibrio Aeromonas Aeromonas di serasah mangrove Yersinia Vibrio Aeromonas Aeromonas Siput Gonggong Citrobacter Vibrio Aeromonas Yersinia Aeromonas Kerang darah Shigella sp Vibrio Aeromonas Kualitas Air yang Mendukung Potensi Budidaya...Aspek Mikrobiologi Sutiknowati, L.I. ketersediaan nutrien tersebut mengakibatkan jumlah bakteri meningkat Darmayati, 2010. Ketersediaan nutrisi dari ekosistem lamun dan mangrove seperti nitrogen, fosfat dan kalium memungkinkan jumlah bakteri meningkat. Total sel yang diamati termasuk didalamnya sel bakteri pencemar maupun bakteri non patogen, sehingga jumlah total sel bakteri hanya menunjukkan kepadatan sel bakteri di perairan P. Pari. Bakteri yang teramati pada umumnya berbentuk batang, pendek rod dan bulat coccus.

5. Pertumbuhan Siput Gonggong

Berkaitan dengan kepadatan bakteri indikator pencemaran, perairan P. Pari tidak dapat digunakan untuk budidaya kekerangan mengingat P. Pari bukan habitat alami kekerangan siput gonggong dan kerang darah Dody Marasabessy, 2007b. Namun Siput gonggong yang dipelihara di dalam keramba dapat berkembang dengan baik, ukuran panjang cangkang awal saat penebaran berkisar antara 25,05 mm hingga 61,10 mm dengan ukuran rata-rata mencapai 51,10 mm serta kisaran bobot antara 18,55 gram hingga 30,41 gram. Setelah masa pemeliharaan selama 1 bulan, panjang cangkang rata-rata mencapai 55.85 mm atau terjadi pertambahan cangkang sebesar 4 mm. Pada awal masa pemeliharaan Mei 2010, anakan siput gonggong didominasi oleh kelompok berukuran 24-28 mm dan setelah satu bulan masa pemeliharaan nampak pertumbuhan cangkang mulai terjadi. Pertumbuhan cangkang anakan siput gonggong terus berlangsung selama 7 bulan Gambar 71 Kepadatan Bakteri Heterotroik di perairan dan sedimen P. Pari pada Mei trip I dan Oktober trip II 2010. Gambar 5. No. Lokasi sampling Trip I Trip II Selml Selml 1a Perairan keramba 1,15x10 8 1,01x10 8 b Perairan keramba 1,05x10 8 7,19x10 9 c Perairan keramba 9,27x10 9 1,36x10 8 2a Perairan lamun 1,19x10 8 9,46x10 9 b Perairan lamun 7,80x10 9 9,29x10 9 c Perairan lamun 8,52x10 9 8,83x10 9 3a Perairan mangrove 2,43x10 9 1,88x10 9 b Perairan mangrove 1,75x10 9 2,84x10 9 c Perairan mangrove 2,19x10 9 9,96x10 8 4a Perairan dermaga 4,39x10 7 5,14x10 6 b Perairan dermaga 2,34x10 7 4,91x10 6 c Perairan dermaga 3,07x10 7 4,29x10 6 Total sel bakteri di perairan P.Pari, pada Mei trip I dan Oktober trip II 2010 Tabel 3. J. Segara Vol. 8 No. 2 Desember 2012: 65-75 72 6 dan 8 dengan rata-rata laju pertumbuhan cangkang mencapai 2 mmhari. Selama waktu pemeliharaan siput tidak diberi makan karena siput memanfaatkan serasah yang ada di sekitar perairan ataupun di atas substrat. Penggunaan energi oleh siput gongong untuk pertumbuhan cangkangnya akan terus berlangsung hingga mencapai ukuran dewasa. Saat memasuki ukuran dewasa, pemakaian energi tidak lagi digunakan untuk pertumbuhan cangkang dan pertumbuhan somatik lainnya, namun digunakan untuk keperluan perkembangan reproduksi. Siput gonggong mencapai ukuran dewasa, jika tepi cangkangnya telah tumbuh sempurna. Untuk membedakan antara cangkang siput gonggong dewasa dengan cangkang siput yang masih muda, dapat diketahui dengan mengamati bagian tepi cangkang outer lip yang berhadapan dengan columella. Jika ketebalan tepi cangkangnya masih tipis dengan bentuk yang tidak merata berarti siput tersebut tergolong siput muda dan pertumbuhan cangkangnya masih terus berlangsung. Sebaliknya jika tepi cangkangnya telah tumbuh sempurna dengan ketebalan tertentu menunjukkan bahwa siput tersebut telah mencapai ukuran dewasa.

6. Pertumbuhan Kerang Darah