12 12
▪ Kepadatan yang harus dicapai untuk urugan tanah adalah sampai 95 dari kepadatan kering.
4. PELAKSANAAN
▪ Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal 20 cm dan dipadatkan dengan benar atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
PASAL 05 PEKERJAAN TIMBUNAN PASIR
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan timbunan pasir ini meliputi : ▪ Alas pondasi
Batu Gunung yang diganti ▪ Alas lantai Ubin PC
▪ Dan lain-lain yang ditunjuk dalam gambar detail.
2. B A H A N
Pasir yang sesuai dengan syarat-syarat teknik bahan yang disebutkan dalam pasal 3.
3. PELAKSANAAN
▪ Di bawah pondasi diberi lapisan pasir urug tebal minimal 5 cm padat. ▪ Pemadatan timbunan pasir dilakukan lapis demi lapis dengan benar kemudian disirami air
secukupnya untuk mendapatkan kepadatan yang diinginkan oleh Direksi.
PASAL 06 PEKERJAAN BETON
A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan a.
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang
baik dan sempuma. b.
Pekerjaan ini meliputi , Tiang Pancang Beton, Plat Poer Beton, beton sloef, kolom, plat leuvel dak lantai beton dan Ringbalk, sesuai yang ditunjukkan di dalam gambar.
2. Standard. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Peraturan-peraturan standard setempat yang biasa dipakai.
b. Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI - 2.
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI - 5.
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI - 8. e. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
f. Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Umum AV
No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 1457. g. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Perencana Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek. h. Standar Normalisasi Jerman DIN.
i. American Society for Testing and Material ASTM .
j. American Concrete Institute ACI.
B. BAHAN I PRODUKSI
1. Persyaratan Bahan a. Semen Portland
13 13
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan PerencanaKonsultan Pengawas dan Pengelola Proyek dan harus
memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras sebagianseluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Penyimpanan Semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan semen.
b. Pasir Beton Pasir harus terdiri dari butir-butr yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek seperti dalam PBI 1971.
c. Koral Beton Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971.
PenyimpananPenimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain, sehingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
d. Air Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan-bahan organisbahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 3. Apabila dipandang perlu PerencanaKonsultan
Pengawas dan Pengelola Proyek dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
f. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material misalnya : koral, pasir,
PC untuk mendapatkan persetujuan dari
PerencanaKonsultan Pengawas dan Pengelola Proyek. g.
Contoh-contoh yang telah disetujui oleh PerencanaKonsultan Pengawas dan Pengelola
Proyek, akan
dipakai sebagai
standardpedoman untuk
memeriksamenerima material yang dikirim oleh Kontraktor ke site. h. Tiang Pancang Beton Mutu K.500 merupakan cetakan pabrik
2. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab
dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah dkentukan pabrik. c.
Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas beban
Kontraktor.
C. PELAKSANAAN