Page 3 of 10
8.4 LINGKUNGAN HUKUM DAN SOSIAL BUDAYA
Berbagai aktivitas, kebijakan dan keputusan yang meliputi seluruh aspek manajemen sumber daya manusia dipengaruhi oleh lingkungan eksternalnya, terutama pengaruh lingkungan
hukum dan sosial budaya. 1.
Lingkungan Hukum Di Indonesia peraturan yang mengatur sumber daya manusia ini terdapat dalam UU
ketenagakerjaan No. 25 Tahun 1997. Dalam UU tersebut diatur berbagai hal yang berhubungan dengan tenaga kerja secara hukum, seperti: kesempatan dan perlakuan
sama, perlindungan, pengupahan dan kesejahteraan, perlatihan kerja, sampai pada seleksi administratif dan pidana bila suatu organisasi atau perusahaan melalaikan
ketentuan yang ada dalam UU tersebut.
• Kesempatan Pekerjaan yang Adil
Dalam pasal 5 UU ketenagakerjaan No. 25 Tahun 1997 tentang kesempatan dan perlakuan sama, dijelaskan bahwa :
“Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada tenaga kerja untuk memperoleh pekerjaan ”
Hal ini berarti bahwa setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa
membedakan jenis kelamin, suku, ras dan agama, sesuai dengan minat dan kemampuan tenaga kerja yang bersangkutan. UU ini secara jelas juga menentang
perlakuan “disparate impact”, yaitu proses penerimaan pekerjaan yang membatasai kesempatan kerja kolompok-kelompok tertentu, seperti seorang
tidak diterima kerja karena ia wanita, atau karena dia seorang warga non-pri.
a. Tindakan-tindakan yang mendukung
Manajer sumber daya manusia dituntut pula untuk memberikan kesempatan penuh untuk terlaksananya usaha-usaha yang lebih besar untuk memberikan
kesempatan kepada kelompok-kelompok tertentu untuk mendapatkan kesempatan pekerjaan, seperti orang-orang cacat tubuh, wanita rumah
tangga, dan mantan narapidana.
b. Pelecehan seksual
Makin besarnya proporsi keseimbangan jumlah wanita dan pria yang bekerja dalam suatu organisasi, tidak dapat dihindari munculnya berbagai problema
hubungan antar personil. Salah satu diantaranya adalah pelecehan seksual yang kini banyak bermunculan, hal ini tidak lepas dari makin besarnya
tuntutan jaminan perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang banyak dirugikan. Pelecehan seksual adalah perlakuan seksual yang tidak senonoh,
baik secara verbal maupun perlakuan fisik yang bermaksud pada tujuan seksual yang tidak pada tempatnya ketika sedang bekerja di tempat kerja.
2. Lingkungan Sosial Budaya
Berbagai isu dan kecenderungan sosial budaya yang berkembang saat ini telah pula mempengaruhi manajemen sumber daya manusia, seperti perbedaan dan
keanekaragaman budaya, glass ceilling dan glass wall, AIDS, dan tes obat- obatan terlarang, dalam menentukan berbagai keputusan dan kebijakan yang diambil
berkenaan dengan perkembangan sosial budaya yang terjadi tersebut.
Page 4 of 10
a. Perbedaan dan Keanekaragaman Budaya
Hubungan antar bangsa dan antar suku bangsa yang hidup di Indonesia serta keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap suku bangsa tersebut menuntut
manajer sumber daya menusia mampu membuat suatu harmoni di dalamnya. Sehingga perbedaan dan keanekaragaman budaya tersebut dapat memberikan
kekayaan dan nilai tambah yang mendorong produktivitas organisasi.
b. Glass Ceilling dan Glass Wall
Terminologi glass ceilling menunjuk pada rintangan diskriminasi yang tak terlihat yang membatasi karier kaum wanita dan kelompok-kelompok pekerja lainnya.
Glass Ceilling adalah diskriminasi yang membuat kaum wanita tidak dapat memasuki posisi-posisi manajemen puncak. Sedangkan glass wall adalah
diskriminasi yang menghalangi kaum wanita meniti karier dengan cepat dibanding dengan kaum pria.
c. Tes Obat-obatan Terlarang
Dampak yang merusak dari pemakaian obat-obatan terlarang bagi penggunanya telah mendorong banyak perusahaan untuk melakukan tes tersebut bagi calon
pegawainya. Hal ini tidak lain untuk mencegah dampak merugikan yang timbul dari pemakai obat-obatan terlarang bagi organisasi, walaupun di lain sisi hal ini
masih menjadi bahan perdebatan karena menyangkut privasi seseorang, yaitu proses pengujiannya yang memerlukan darah dan air seni pemakai obat-obatan
tersebut.
8.5 PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA