Penguasaan materi PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran

B. Penguasaan materi

Materi pembelajaran merupakan bahan ajar utama minimal yang harus dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam kurikulum Muhammad, 2003:17. Dengan materi pembelajaran memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran Awaluddin, 2008:1. Penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis. Arikunto 2003 : 115 menyatakan bahwa penguasaan materi merupakan kemampuaan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Menurut Anderson , dkk 2000: 67-68 . Ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : 1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan . pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, metode. 2. Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari. 3. Apply mencakup kemampuan menerangkan metode dan kaidah untuk masalah yang nyata dan baru. 4. Analyze mencakup kemampuan merinci suatdu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya : mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil. 5. Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu. 6. Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Penguasaan konsep merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : 1 informasi non verbal, 2 informasi fakta dan pengetahuan verbal, 3 konsep dan prinsip, dan 4 pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi non verbal dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas Slameto, 2001:131. Ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : 1 Pengetahuan, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan, 2 Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari, 3 Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru, 4 Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian- bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik, 5 Sintesis, mencakup kemampuan menbentuk suatu pola baru, 6. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi, berdasarkan rumusan dalam Dimyati dan Mudjiono, 2004:23-28 Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Salah satu instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes, menurut Thoha 1994:1. Sedangkan menurut Arikunto 2003:53 tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postest atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretest. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Daryanto, 1999:195-196.

C. Sistem ekskresi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Persada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 26

EFEKTIVITAS MIND MAPPING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 28

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Waway Karya Lampung Timur Tahun Ajaran 2011/2012)

0 10 56

PENGARUH PENGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA N 1 Talang Padang Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 6 54

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

0 8 60

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

0 7 59

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERTAHANAN TUBUH OLEH SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Bandar Sri

1 4 128

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2012/2013)

1 8 46

PENGARUH PENGGUNAAN BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 8 55