8. Bagaimana mengakuntansikan tabungan ? 9. Bagaimana cara melakukan pembukaan, penyetoran, penarikan, dan
perhitungan bunga pada tabungan ?
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Giro A. Pengertian
Giro adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
1.Perlakuan Akuntansi
Setoran giro yang diterima tunai pada saat uang diterima. Setoran giro melalui kliring bilyet giro bank lain diakui setelah tidak ada tolakan dananya
sudah efektif
2.Sifat Rekening Giro
Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus disajikan dalam hutang lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening nasabah akan
dibukukan disebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan rekening giro nasabah akan dibukukan disebelah debet. Dengan demikian saldo normal rekening
giro adalah sebelah kredit. Apabila saldo rekening giro nasabah berada pada sisi debet, maka rekening tersebut bersaldo negatif yang lazimnya dalam dunia
perbankan dikenal dengan saldo merah atau terjadinya
overdraft bersaldo negatif. Kalau sampai terjadi saldo negatif, maka kepada pemegang giro tidak dapat lagi
menarik dananya dan kepadanya tidak akan diberikan bunga atau jasa giro, melainkan akan dibebankan dengan sejumlah biaya atau beban bunga yang harus
dilunasi oleh nasabah yang bersangkutan. Biaya bunga tersebut memperbesar saldo debet rekening giro yang bersangkutan.
B. Pembukuan Transaksi Giro
Transaksi giro yang dibukukan oleh bank dapat terjadi dari beberapa peristiwa seperti: Pembukaan rekening giro pertama kali, setoran nasabah secara
tunai, setoran nasabah secara kliring, setoran dari transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai, penambahan karena adanya jasa giro
bunga giro, pembebanan karena amanat nasabah, dan lain-lain.
1.Transaksi Pembukuan Rekening Giro dan Penyetoran Setelah memenuhi segala persyaratan pembukuan rekening giro, seorang
calon nasabah diminta untuk segera menyetor sejumlah uang tertentu sebagai setoran pertama.
Sebagai contoh: Pada tanggal 1 Agustus 2013 Tuan Hermawan membuka rekening giro pada
bank Omega cabang Jakarta dan menyetor tunai sejumlah Rp. 100.000.000,-, dan membayar tunai semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebesar Rp.
50.000,-. Maka bank Mega cabang Jakarta akan dibukukan seperti:
Jurnal Pembukaan rekening Giro
Ta nggal
Keterangan Debet
Kredit
20 13
Ag st 1
KAS Giro Rek.
Hermawan Barang cetakan-
Buku Cek Rp.100.
050.000 Rp.100.
000.000 RP.
50.000
2. Penyetoran Kliring Apabila pada tanggal 10 Agustus 2013 Tuan Hermawan kemudian
menyerahkan sebuah cek giro pada Bank BTN sebesar Rp. 10.000.00,- untuk disetorkan kedalam rekening gironya, oleh Bank Mega akan dibukukan sebagai
transaksi kliring. Pengkreditan kedalam rekening giro Hermawan akan dilakukan setelah hasil kliring tersebut dinyatakan berhasil. Untuk menampung pengkreditan
sementara biasanya dikreditkan kedalam rekening warkat klirng. Warkat kliring ini dianggap sebagai warkat debet keluar. Pembukuan untuk transaksi penyetoran
warkat kliring ini sebagai berikut:
Jurnal untuk transaksi penyetoran warkat kliring Tang
gal Keterangan
Debet Kredit
2013 Agst 10
Bank Indonesia - Giro
WARKAT KLIRING
Rp.10. 000.000
Rp.10. 000.000
Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil, akan dibukukan dengan cara menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya sementara, dengan ayat jurnal
sebagai berikut:
Jurnal setelah kliring dinyatakan berhasil Tang
gal Keterangan
Debet Kredit
2013 Agst 10
WARKAT KLIRING
Giro Rek. Hermawan
Rp.10. 000.000
Rp.10. 000.000
Akan tetapi apabila kliring ditolak maka jurnal yang harus dibuat adalah dengan menihilkan BANK INDONESIA – GIRO dan Warkat Kliring titipan Kliring,
sebagai berikut:
Jurnal Apabila kliring Ditolak Tang
gal Keterangan
Debet Kredit
2013 Agst 10
WARKAT KLIRING
Bank Indonesia-Giro
Rp.10. 000.000
Rp.10. 000.000
Khusus untuk pembukaan rekening giro yang dilakukan dengan menyerahkan sebuah warkat kliring, transaksi penarikan rekening giro baru dapat dilakukan paling
cepat sehari setelah kliring diselesaikan
Seluruh transaksi penetoran ini memiliki kode transaksi sendiri yang akan memudahkan didalam memberikan informasi kepada manajemen bank terhadap
jenis penyetoran. Maksud kode ini adalah selain memberikan informasi juga untuk tujuan keamanan bagi pihak bank seperti mencegah terjadinya penyetoran kliring
dan penarikan rekening giro pada hari yang sama. Kalau hal ini terjadi bank bisa kebobolan, karena nasabah yang curang akan menarik dana gironya melebihi saldo
yang dimiliki.
3. Penyetoran melalui transfer Apabila pada tanggal 15 Agustus 2013 Hermawan menerima transfer dari
seorang rekannya nasabah Bank BCA sebesar Rp. 50.000,- oleh Bank Mega akan dibukukan seperti berikut:
Jurnal Penyetoran Rekening Giro Tangg
al Keterangan
Debet Kredit
2013 Agst 15
Bank Lain - Giro Giro - Rek.
Hermawan Rp.5.0
00.000 Rp.5.0
00.000
C. Penarikan