Menurut Rahim 2007: 146 tingkat keterampilan membaca siswa yang perlu dinilai meliputi: a lafal dan intonasi, b penggunaan tanda
baca, c tidak mengulang kata-kata, d kecepatan membaca, e pemahaman isi cerita dan f keruntutan cerita. Adapun alat yang
dapat digunakan adalah dengan lembar penilaian proses membaca. Berdasarkan beberapa strategi penilaian yang telah dikemukakan di
atas, maka teknik penilaian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes keterampilan membaca karena yang dinilai adalah
tentang tingkat keterampilan membaca siswa. Dalam penelitian ini tingkat keterampilan yang dinilai adalah pemahaman isi cerita dengan
indikator a menjelaskan unsur-unsur cerita, b mengidentifikasi unsur-unsur cerita, c
menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerita, d
menentukan pokok-pokok isi cerita, e merangkai pokok- pokok isi cerita ke dalam beberapa kalimat, f menyimpulkan isi cerita
dalam beberapa kalimat, dan g m enceritakan kembali isi bacaan
dengan kata-kata sendiri.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: “Apabila dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia guru menerapkan metode SQ3R dan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan
keterampilan membaca cerita pada siswa kelas VA SD Negeri 2 Metro Utara Tahun Pelajaran 20122013”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran keterampilan membaca yang ada di kelas VA SD Negeri 2 Metro Utara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat Wardhani, 2008: 1.4. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah suatu bentuk proses
pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, serta lazim digunakan, yaitu 1 perencanaan
planning, 2 pelaksanaan acting, 3 pengamatan observasi, 4 refleksi reflecting Wardhani, dkk., 2008: 2.4. Siklus dalam penelitian ini
tidak hanya berlangsung satu kali tetapi lebih dari satu kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran dengan menggunakan
metode SQ3R untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan membaca siswa kelas VA SD Negeri 2 Metro Utara. Siklus tindakan pada penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Aqib, 2006: 30.31.
Observasi Siklus I
Mengamati dan mencatat aktivitas siswa, kinerja guru,
dan keterampilan membaca. Pelaksanaan Siklus I
pelakasanaan tindakan penelitian
Perencanaan Siklus I
1. Membuat perangkat pembelajaran
2. Menyiapkan instrument pengumpul data
Refleksi Siklus I
1. Menganalisis proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan 2. Merencanakan perbaikan
dalam proses pembelajaran
Siklus I
Observasi Siklus II
Mengamati dan mencatat aktivitas siswa, kinerja guru,
dan keterampilan membaca.
Pelaksanaan Siklus II
pelakasanaan tindakan penelitian
Perencanaan Siklus II
1. Membuat RPP berdasarkan hasil refleksi siklus I
2. Menyiapkan instrument pengumpul data
Siklus II Refleksi Siklus II
1. Menganalisis proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan 2. Merencanakan perbaikan
dalam proses pembelajaran
Observasi Siklus III
Mengamati dan mencatat aktivitas siswa, kinerja guru,
dan keterampilan membaca.
Pelaksanaan Siklus III
pelakasanaan tindakan penelitian
Perencanaan Siklus III
1. Membuat RPP berdasarkan hasil refleksi siklus II
2. Menyiapkan instrument
Siklus III Refleksi Siklus III
1. Menganalisis proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan 2. Membuat Kesimpulan
Dst.
B. Setting Penelitian