Metode Penelitian Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok RAK, terdiri dari 6

3.5.3 Diameter Batang

Diamater batang diukur pada bagian tengah batang dimulai saat 2 MST sampai muncul malai menggunakan jangka sorong dengan satuan centimeter. Sampel yang diamati sebanyak 10 tanaman per petak.

3.5.4 Bobot basah berangkasan dan bobot kering berangkasan

Pengambilan sampel bobot basah berangkasan dilakukan pada saat pemanenan yaitu sekitar 12 minggu setelah tanam MST. Tanaman jagung dipotong tepat pada permukaan tanah kemudian ditimbang. Sedangkan bobot kering berangkasan didapat dari berangkasan yang telah dioven dengan suhu 80 C selama 48 jam kemudian ditimbang bobot kering tanaman. Bobot kering digunakan untuk mengukur serapan hara pada analisis tanaman. Satuan yang digunakan adalah ton per hektar.

3.5.5 Bobot basah tongkol dan bobot kering tongkol

Bobot basah tongkol dilakukan pada saat pemanenan yaitu bobot total sampel. Sedangkan bobot kering tongkol diperoleh dari tongkol yang telah dioven dengan suhu 80 C selama 48 jam kemudian ditimbang bobot kering tongkol. Bobot kering digunakan untuk mengukur serapan hara pada analisis tanaman. Satuan yang digunakan adalah ton per hektar. 3.5.6 Bobot tongkol dengan kelobot dan bobot tongkol tanpa kelobot Bobot tongkol dengan kelobot dilakukan dengan menimbang tongkol jagung yang bagian ujung dan pangkal jagungnya telah dipotong. Bobot tongkol tanpa kelobot dilakukan dengan menimbang tongkol jagung yang telah dibuang kelobotnya, kemudian bagian ujung dan pangkal jagungnya dipotong. Satuan yang digunakan adalah ton per hektar.

3.5.7 Bobot tongkol dengan kelobot per petak

Bobot tongkol dengan kelobot per petak dilakukan dengan menimbang seluruh tongkol jagung yang diperoleh dari setiap petak. Satuan yang digunakan adalah kilogram per petak.

3.5.8 Analisis Tanah

Pada penelitian ini dilakukan analisis awal dan akhir. Analisis awal dilakukan terhadap pH, C-organik, N total, P tersedia, K dd, P total, K total dengan metode sacara berturut-turut adalah elektromagnetik, Walkey and Black ,Kjeldahl ,Bray 1 ppm dan NH4Oac. Sedangkan pada contoh tanah setelah dilakukan percobaan dilakukan analisis terhadap pH, C-organik, N total, P tersedia, K dd . 3.5.9 Analisis Tanaman Analisis tanaman akhir dilakukan untuk mengetahui kandungan C, N dan P pada brangkasan, kelobot dan biji dengan cara menganalisis sampel yang telah dioven. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa besar serapan hara dari aplikasi pupuk yang telah diberikan. Satuan yang digunakan adalah kilogram per hektar.

3.5.10 Relative Agronomis Effectiveness RAE

Keefektifan pupuk yang digunakan diuji dengan uji efektivitas agronomis atau Relative Agronomis Effectiviness Mackay, dkk., 1984. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sifat-sifat tanah, pertumbuhan, serapan hara, dan produksi tanaman jagung manis. Relative Agronomis Effectiviness dihitung berdasarkan rumus berikut. RAE = H-K × 100 S-K Keterangan : H = Hasil jagung pupuk diuji kg ha -1 S = Hasil jagung pupuk standar kg ha -1 K = Hasil jagung kontrol kg ha -1

3.5.9 Keefektifan Ekonomis Pupuk

Uji efektivitas ekonomis pupuk digunakan untuk mengetahui apakah pupuk yang digunakan memiliki nilai ekonomis yang baik. Uji ekonomis dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap penerimaan dan pengeluaran yang disebabkan oleh pupuk. Keterangan : P = Harga produksi Rp kg -1 Q = Jumlah produksi kg ha -1 C = Harga pupuk Rp ha -1 Apabila nilai ratio berdasarkan perhitungan tersebut 1 maka pupuk yang diuji memiliki nilai ekonomis yang baik. Price merupakan harga pasaran hasil panen, quantity merupakan jumlah hasil panen, sedangkan cost merupakan biaya yang dikeluarkan akibat pembelian pupuk Ismono, 2013. V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pemberian pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia dengan dosis Urea 300 kg ha -1 , SP-36 225 kg ha -1 , KCl 187,5 kg ha -1 dan Organonitrofos 500 kg ha -1 memberikan pengaruh nyata dalam meningkatkan pertumbuhan, produksi dan serapan hara jagung manis, tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan dengan dosis Urea 400 kg ha -1 , SP-36 300 kg ha -1 , KCl 250 kg ha -1 . 2. Pemberian pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia dengan dosis Urea 300 kg ha -1 , SP-36 225 kg ha -1 , KCl 187,5 kg ha -1 dan Organonitrofos 500 kg ha -1 memberikan pengaruh efektif secara agronomis maupun ekonomis berdasarkan hasil uji ekonomis yang telah dilakukan, tetapi tidak lebih efektif dibandingkan dengan dosis Urea 400 kg ha -1 , SP-36 300 kg ha -1 , KCl 250 kg ha -1 .

Dokumen yang terkait

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA, DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT KATHUR (Capsicum frutescens) PADA TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

0 8 42

UJI EFEKTIVITAS KOMBINASI PUPUK ORGANONITROFOS DENGAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SERTA SERAPAN HARA TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

0 18 47

PENGARUH PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicom esculentum) PADA MUSIM TANAM KEDUA

3 36 43

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA MUSIM TANAM KEDUA DI TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

2 15 60

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata ) DI MUSIM TANAM KE TIGA PADA TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

0 10 48

PENGARUH PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP POPULASI DAN KEANEKARAGAMAN MESOFAUNA TANAH PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)MUSIM TANAM KEDUA

8 51 53

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA

2 27 50

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA, DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) PADA TANAH ULTISOL NATAR UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGA

2 25 47

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN SERAPAN HARA TANAMAN JAGUNG MANIS Zea mays saccharata Sturt.)PADA TANAH ULTISOL NATAR

0 7 48

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz ) DI MUSIM TANAM KE DUA PADA TANAH ULTISOL GEDUNG MENENG

0 11 55