Uji Kelayakan Model Regresi Menilai Kelayakan Keseluruhan Model

66 Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:          2 2 2 2 xy xy y - y N. x N. y x N. r           x Keterangan : R xy = Koefisien korelasi moment tangkar N = Jumlah subjek uji coba x = Skor total jawaban setiap item y = Skor total Secara metode statistika, nilai korelasi yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu untuk menyatakan apakah nilai signifikan atau tidak. Untuk mengetahui alat ukur tersebut valid atau tidak dengan menggunakan taraf signifikan 5 dapat dilihat dari: Jika r xy hasil positif r hitung r tabel , maka variabel tersebut valid. Jika r xy hasil tidak positif dan r hitung r tabel , maka variabel tersebut tidak valid. 3.6.2.2.Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor Kuncoro, 2003. Penelitian ini menggunakan skala likert antara 1-5 maka penelitian ini dapat menggunakan teknik Cronbach. Rumus teknik Cronbach adalah sebagai berikut : 67                      t b 2 2 1 1 - k k r 11   Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaan b 2   = Jumlah varians butir t 2   = Varians butir Keputusan realibel tidaknya kuesioner dinyatakan apabila diperoleh nilai r hitung r tabel dengan taraf signifikan 5 maka butir pertanyaan tersebut realibel. Menurut Sekaran 2003, realibilitas dapat dilihat dari nilai koefsiien alpha dengan kriteria sebagai berikut: a. 0,6 secara umum reliabilitasnya dikatakan lemah. b. 0,6 – 0,79 realibilitasnya dapat diterima. c. 0,8 reliabilitasnya dapat dikatakan baik. Selanjutnya dikatakan nilai koefisien alpha semakin mendekati angka 1 maka reliabilitasnya akan semakin baik. Instrumen penelitian yang handal atau reliabel apabila hasil pengujian reliabilitas menghasilkan nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,7 Sekaran, 2003. 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Hasil pengujian dan analisa antar variabel dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penyertaan modal berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja BUMD. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik penyertaan modal maka semakin baik juga kinerja BUMD. 2. Kebijakan pimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja BUMD. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik kebijakan pimpinan maka kinerja BUMD semakin baik juga.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, saran-saran yang dapat diajukan kepada BUMD Lampung, sebagai berikut : 1. Untuk lebih meningkatkan kinerja BUMD maka diperlukan langkah-langkah melalui kebijakan pimpinan BUMD sebagai contoh pemberian wewenang dan pendelegasian kebijakan yang lebih besar dan luas oleh pimpinan daerah kepada BUMD dalam operasionalnya, mengatasi kelemahan internal dengan penetapan kembali core bisnis, likuidasi unit usaha yang selalu merugi, memperbaiki sistem manajemen dengan cara memperluas pangsa pasar dengan mempertahankan