3. Mixer. Digunakan untuk mencampur bahan komposit. Seperti pada gambar 6
Gambar 6. Mixer
4. Timbangan digital. Digunakan untuk menimbang bahan-bahan pembentuk komposit. Dengan
skala 0,01 gram sampai 500 gram. Seperti pada gambar 7
Gambar 7. Timbangan digital
5. Furnace Digunakan untuk proses curing perlakuan panas komposit.
Dengan spesifikasi :
Mod L 6414 400 V 3 N
Nr 156349 50 Hz
Jahr 2000 161628 A
Max °C 1400 13,0 KW
Naberthem Lilienthal Germany
.
Gambar 8. Furnace 7. Dongkrak hidrolik.
Dongkrak yang dipakai yaitu dongkrak dengan ukuran 5 ton, digunakan untuk menekan komposit agar lebih padat.
8. Mesin uji ketahanan aus Ogoshi high speed universal wear testing machine
Fungsi ogoshi high speed universal wear testing machine type OAT-U adalah untuk menentukan laju keausan suatu material dimana benda uji
memperoleh beban gesek dari disk yang berputar revolving disc. Pembebanan ini akan menghasilkan kontak yang pada akhirnya akan
mengambil sebagian material pada benda uji. Besarnya jejak permukaan
dari material yang tergesek itulah yang dijadikan dasar penentuan tingkat keausan pada material.
` Gambar 9. Ogoshi high speed universal wear testing machine type OAT-U
9. Foto SEM spesimen
Foto spesimen bertujuan untuk mengetahui daya ikat partikel dan matriks yang dapat mempengaruhi ketahanan aus. Selain itu, pengujian
foto SEM ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kegagalan pada komposit. Perbesaran yang a k a n digunakan pada foto SEM ini adalah
perbesaran 250x, 1000x dan 2500x.
Gambar 10. SEM Scan Electron Microscope
3.4. Alur proses penelitian
Dibawah ini menunjukkan gambar diagram alur penelitian yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut :
Gambar 11. Diagram alir penelitian Pengumpulan data
Selesai Pengolahan data
Pengujian keausan dan uji SEM Pencampuran bahan pembuatan spesimen seperti :
phenolic resin, fly ash, NBR, grafit, serbuk besi, Barium Sulfat BaSO
4
Mulai
Studi literatur
Alat ukur, bahan, dan alat uji
Pembuatan komposit
3.5 Prosedur Penelitian
Metode pelaksanaan penelitian yang dilakukan dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
1. Studi Literatur
Studi literatur bertujuan untuk mengenali masalah yang ada dalam penelitian dan menyusun rencana untuk kerja penelitian yang dilakukan.
Pada studi awal dilakukan langkah-langkah seperti pengenalan lapangan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan serta mengambil
data-data penelitian yang sudah ada sebagai pembanding terhadap hasil pengujian yang akan dianalisa.
2. Melakukan persiapan pemilihan serbuk
Serbuk yang digunakan pada penelitian ini bermacam-macam. Langkah- langkah dalam persiapan serbuk ini sebagai berikut :
a. Memilih serbuk yang akan digunakan. b. Menimbang serbuk yang akan digunakan.
c. Mencampurkan serbuk menggunakan mixer. d. Setelah campuran serbuk merata siap dimasukkan kedalam cetakan.
3. Persiapan cetakan spesimen uji
Cetakan spesimen uji dibuat dengan ukuran standar pengujian, bahan yang digunakan untuk cetakan ini adalah baja dengan kelas sedang.
Cetakan ini disesuaikan dengan geometri spesimen uji keausan.
4. Persiapan pencampuran bahan
a. Persiapan matriks Pencampuran untuk pembuatan spesimen uji keausan, matriks yang
digunakan adalah resin phenolic. Resin phenolic ini digunakan karena tahan terhadap temperatur tinggi. Jumlah matriks yang
digunakan sebanyak 60. b. Persiapan bahan penguat Reinforcement
Bahan penguat yang digunakan adalah fly ash batubara PLTU Tarahan. Fly ash mengandung bahan seperti: silikat SiO
2
, alumina Al
2
O
3
dan besi oksida Fe
2
O
3
sisanya adalah karbon, magnesium, dan belerang. Fly ash yang digunakan yaitu sebanyak 5.
c. Persiapan bahan pengisi Filler Bahan pengisi yang digunakan dalam pembuatan komposit ini
adalah barium sulfat BaSO
4
. Barium sulfat BaSO
4
memiliki fungsi memperbaiki ketahanan matriks phenolic. Tahan terhadap
temperatur tinggi. Jumlah barium sulfat BaSO
4
sebanyak 10. d. Persiapan bahan pengikat Binder
Bahan pengikat yang digunakan adalah NBR Nitrile Butadiene Rubber. NBR digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas komposit
dan memiliki ketahanan thermal yang baik dibandingkan dengan jenis karet yang lain. Jumlah NBR yang digunakan sebanyak 5.
e. Persiapan bahan Friction modifier Bahan yang digunakan sebagai Friction modifier adalah grafit dan
serbuk besi Fe. Grafit dapat meningkatkan ketahanan aus serta
mempengaruhi koefisien gesek dan serbuk besi digunakan untuk menaikkan konduktifitas thermal, dan akan meningkatkan koefisien
gesek. Jumlah grafit dan serbuk besi yang digunakan sebanyak 5, 10 dan 15.
Tabel 3. Komposisi bahan penyusun komposit Bahan penyusun komposit
Variasi komposisi komposit A
B C
Phenolic resin 60
60 60
Fly ash 5
5 5
NBR Nitrile Butadiene Rubber 5
5 5
BaSO
4
Barium sulfat 10
10 10
Grafit 15
10 5
Serbuk besi Fe 5
10 15
5. Pembuatan spesimen uji
Setelah menyiapkan bahan penyusun komposit berupa phenolic resin, fly ash, NBR, BaSO
4
Barium sulfat, grafit dan serbuk besi Fe dengan komposisi yang sudah sesuai, selanjutnya mencampur bahan-
bahan komposit tersebut mixing dengan waktu pencampuran 20 menit. Sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Selanjutnya adalah
memasukkan bahan-bahan yang telah tercampur kedalam cetakan.