2.10. 1. Sejarah UML
Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad,
metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dan sebagainya. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi
method war dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru
apabila kita bekerjasama dengan kelompokperusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan
mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML versi 0.8. Sejak tahun 1996
pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group.
2.10. 2. Diagram UML
UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:
1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis. 2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam
aplikasi. 3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan message antar
objects 4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objects.
5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem. 6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di
dalam system. 7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.
8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object. 9. Component Diagram untuk memodelkan komponen object.
10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi. Berikut akan dijelaskan empat macam diagram yang paling sering digunakan
dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case diagram, sequence diagram, Activity diagram, dan class diagram.
1. Use Case Diagram Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan
perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang
yang berinteraksi dengan sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi- operasi yang dilakukan oleh aktor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan
nama operasi dituliskan di dalamnnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke usecase.
Tabel 2.1 Keterangan Komponen Use Case Diagram Notasi
Keterangan Use Case : mengggambarkan prilaku aplikasi
termasuk interaksi antar actor dengannya Pembatas system : tanda yang
menggelompokan beberapa use case menjadi suatu system dan dan pembatas antara internal
dan external Actor :
menggambarkan pengguna aplikasi yang juga menjelaskan objek yang harus
Asosiasi : memodelkan koneksi antar objek ke kelompok yang berbeda
Hubungan : menggambarkan hubungan yang
ada atau use-case
include Labelinclude :
tipe hubungan yang menerangkan bahwa suatu use-case
2. Sequence Diagram Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan dalam
sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan
oleh masing-masing operasi.
Tabel 2.2 Keterangan Komponen Sequence Diagram
3. Activity diagram Activity diagram memodelkan alur kerja work flow. Sebuah proses bisnis
dan urutan aktifitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari aktifitas
keaktifitas lainnya atau dari suatu aktifitas kedalam keadaan sesaat state Notasi
Keterangan Actor : pengguna aplikasi yang juga menjelaskan
objek yang harus dikerjakan aplikasi.
Objek : Elemen yang dituju oleh actor
Transisi : arah aliran proses menuju objek Transisi bolak-balik : arah aliran proses menuju
objek yang timbal balik
Tabel 2.3 Keterangan komponen Activity Diagram Notasi
Keterangan
Aktifitas : penggambaran sebuah aksi yang akan dijalankan hingga selesai
Titik awal : titik yang menandakan akan dimulainya suatu aktifitas
Titik akhir : titik yang menandakan proses keseluruhan telah selesai
Transisi : arah aliran proses menuju aktifitas tersebut sesudah selesai
Percabangan atau penggabungan : titik dimana suatu aliran dipisah berdasarkan kondisi tertentu atau
beberapa aliran digabungkan kembali
4. Class Diagram Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem
berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk
mencapai suatu tujuan.
Tabel 2.4 Keterangan Komponen Class Diagram Notasi
Keterangan
Objek : sumber atau tujuan pesan
Pesan sederhana : memodelkan arah tujuan pesan yang diterima.
Rentan hidup : jangka waktu suatu objek antara pembuatan dan penghapusan
Aktivasi : jangka waktu pemrosesan yang dibutuhkan suatu objek
43
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan oleh penulis disini, yaitu pada Sekolah Menengah Atas Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung,
berikut uraian mengenai SMA Angkasa.
3.1.1. Sejarah Singkat SMU Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung
SMU Angkasa pada awal berdirinya bernama SMA Angkasa. Sekolah ini didirikan dengan latar belakang adanya animo orang tua murid
siswa SMP Angkasa yang cukup besar untuk mengusulkan dibuat sekolah lanjutan atau SLTA selain STM di lingkungan sekitar pangkalan udara
Husein Sastranegara. Hal itu disambut baik oleh pengurus yayasan yang telah memiliki tiga sekolah TK 4 SD 1 SMP dan 1 STM. Maka mulailah
direncanakan pendirian SMU Angkasa ini. Sejak awal bangunan ini digunakan oleh dua sekolah yaitu bersama SMK Angkasa yang dulun ya
STM Angkasa atau STM Garuda. Mengacu kepada program yang dikembangkan oleh Badan Kerjasama Pendidikan BKSP saat itu yaitu
untuk memajukan pembinaan umum pendidikan keluarga di lingkungan