Wacana Pojok IMPLIKATUR PERCAKAPAN WACANA POJOK SURAT KABAR LAMPUNG POST EDISI JUNI 2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

2.8 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas

Keberhasilan sistem pengajaran bahasa ditentukan oleh tujuan realistis yang dapat diterima oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, intensitas pengajaran yang relatif tinggi, serta RPP dan silabus yang tepat guna. Sistem pengajaran tersebut yang selama ini dikenal dengan istilah kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan kegiatan atau pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedo- man penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum yang ada disempurnakan secara berkesinambungan disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan, masyarakat, teknologi, seni budaya, serta berdasarkan pertimbangan-pertimbangan para ahli di bidang pendidikan. Di dalam Kurikulum 2013 diuraikan secara jelas tujuan pembelajaran secara umum, yang diimplementasikan dalam bentuk kompetensi inti dan kompetensi dasar, kemudian dijabarkan ke dalam silabus. Silabus merupakan rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian kompetensi dasar. Berdasarkan silabus bahasa Indonesia di sekolah menengah atas, tujuan umum mata pelajaran bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku. Secara tidak langsung, hal ini menyiratkan bahwa dalam membina kemampuan berkomunikasi, etika dalam komunikasi pun harus diperhatikan. Etika yang dimaksudkan berkaitan dengan penggunaan kesantunan dalam berkomunikasi. Berkaitan dengan hal tersebut, guru bahasa Indonesia harus mampu membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi. Di dalam Kurikulum 2013 terdapat Kompetensi dasar yang mengharapkan siswa mampu mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah, berita, iklan, editorialopini, dan novel; menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami dan menyam- paikan berita politik, ekonomi, sosial, dan kriminal; memahami struktur dan kaidah teks berita, baik melalui lisan dan tulisan; menginterpretasi makna teks berita baik secara lisan dan tulisan. Hal ini secara tidak langsung menuntut guru untuk dapat membimbing siswa menerapkan prinsip sopan santun dalam berkomunikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikatur percakapan pada kolom pojok surat kabar Lampung Post edisi Juni 2012. Untuk itu, desain yang diguna- kan untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah dengan memaparkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampil sebagaimana adanya Sukardi, 2008: 157. Penelitian ini bersifat kualitatif karena memaparkan, menjelaskan gejala yang ada pada data berupa kata-kata tanpa penjelasan angka.

3.2 Sumber Data

Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wacana pojok pada surat kabar Lampung Post edisi Juni 2012 yang terdapat pada kolom “Pak De Pak Ho ” dan “Pojok”.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan studi dokumentasi, yaitu membaca wacana-wacana pojok yang terdapat dalam surat kabar Lampung Post edisi Juni 2012 dan mendo- kumentasikan percakapan wacana pojok tersebut.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis teks percakapan. Teknik tersebut merupakan teknik yang digunakan untuk men- deskripsikan implikatur dalam wacana pojok yang terdapat dalam surat kabar Lampung Post edisi Juni 2012. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut. 1. Membaca wacana pojok edisi Juni 2012. 2. Mengelompokkan wacana pojok berdasarkan ada tidaknya implikatur perca- kapan pada elemen sentilannya. 3. Menganalisis implikatur percakapan yang terdapat dalam wacana pojok yang dijadikan objek dalam penelitian dengan menggunakan analisis heuristik sebagai berikut. Dalam analisis heuristik, analisis berawal dari problem, dilengkapi proposisi, informasi latar belakang konteks, dan asumsi dasar bahwa penutur menaati prinsip-prinsip pragmatis, kemudian mitra tutur merumuskan hipotesis tujuan

1. Masalah

2. Hipotesis

3. Pemeriksaan

4a. Pengujian berhasil 5. Interpretasi Default 4b. Pengujian gagal tuturan. Berdasarkan data yang tersedia, hipotesis diuji kebenarannya. Bila hipotesis sesuai dengan bukti-bukti kontekstual yang tersedia, berarti peng- ujian berhasil. Hipotesis diterima kebenarannya dan meng-hasilkan inter- pretasi baku yang menunjukkan bahwa tuturan mengandung satuan prag- matik. Jika pengujian gagal karena hipotesis tidak sesuai dengan bukti yang tersedia, maka mitra tutur perlu membuat hipotesis baru untuk diuji kembali dengan data yang tersedia. Proses pengujian ini dapat berlangsung secara berulang-ulang sampai ditemukan hipotesis yang berterima.

2. Hipotesis

1. Redaktur hanya menyatakan bahwa ada proyek yang berada di atas kepala plafon yang harus diawasi. 2. Redaktur menyindir pemerintah yang mengabaikan proyek-proyek penting dan memerintah untuk lebih ketat lagi dalam mengawasinya.

3. Pemeriksaan

1. Lampung Post, Sabtu, 9 Juni 2012 memberitakan bahwa plafon kantor ruang Komisi B dan C DPRD Tuba ambrol pada Jumat, 8 Juni 2012. 2. Ambrolnya plafon tersebut lantaran kontruksi plafon lebih berat dari penyangga plafon. Lampung Post, Senin, 9 Juni 2012. 3. Usia bangunan kantor DPRD Tuba tersebut baru lima tahun. 4. Anggaran untuk pembangunan dan rehab telah disediakan dalam jumlah yang besar. Lampung Post, Senin, 9 Juni 2012.

1. Masalah

interpretasi tuturan Pak De: Plafon kantor ruang Komisi B dan C DPRD Tuba ambrol. Pak Ho: Proyek yang harus diawasi persis berada di atas kepala.

5. Interpretasi Default 4a. Pengujian 2 Berhasil

4b. Pengujian 1 Gagal

Dokumen yang terkait

Implikatur Percakapan pada Novel "99 Cahaya di Langit Eropa" Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

3 19 126

PENGGUNAAN EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN RADAR LAMPUNG DAN LAMPUNG POST SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 25 56

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA JURNALISTIK PADA SURAT KABAR RADAR LAMPUNG EDISI APRIL 2014 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

3 21 102

AFIKS DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR LAMPUNG POST DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

10 27 102

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL BAMBU KUNING BANDAR LAMPUNG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

6 74 79

KEEFEKTIFAN KALIMAT PADA TAJUK RENCANA SURAT KABAR HARIAN LAMPUNG POST EDISI MARET 2015 DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK

1 68 64

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DIIMPLEMENTASIKAN Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

Implikatur pojok Mang Usil dalam Surat Kabar Kompas edisi Juli - September 2011.

0 0 149

IMPLIKATUR DALAM WACANA POJOK “MR PECUT” PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS.

0 5 225