Rumusan Masalah Tujuan Metode Penelitian Sistematika Penyajian Pengertian Suaka Politik

Namun permintaan suaka politik ke negara lain hanya dpaat dibenarkan jika dilakukan untuk alasan-alasan yang sifatnya politik.Dengan demikian, suka politik layak diberikan kepada mereka yang meminta perlinfungan dan permintaan tersebut didasari motivasi dalam konteks perjuangan politi. Oleh karena itu, permintaan suaka yang didasari oleh motif lain selain karena alasan politik, kiranya pantas dipertanyakan. Di samping itu harus diingat bahwa hak suaka merupakan hak negara sebagai atribut dari kemerdekaan dan kedaulatan teritorial negara yang bersangkutan. Individu berhak mengajukan permintaan suaka, tetapi permintaan tersebut akan dikabulkan atau ditolak merupakan kewenangan sepenuhnya dari negara yang diminta.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah diantaranya: 1. Apa pengertian suaka politik? 2. Bagaimana suaka politik dalam hukum internasional? 3. Bagaimana suaka politik dalam hukum nasional?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu agar kita dapat mengetahui: 1. Untuk mengetahui pengertian suaka politik 2. Untuk mengetahui suaka politik dalam hukum internasional 3. Untuk mengetahui suaka politik dalam hukum nasional

D. Metode Penelitian

Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan tinjauan pustaka sebagai metode analisis. Mengambil referensi dari beberapa buku untuk memperoleh informasi yang terkait serta konsep dan teori yang mendukung. Semua yang ditulis dari makalah ini berasal dari buku dan sumber yang terpercaya.

E. Sistematika Penyajian

Untuk mempermudah pemahaman, tulisan ini dibagi atas empat bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab pertama berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab kedua berisi tentang pengertian suaka politik, bentuk-bentuk suaka politik, suaka politik dalam hukum hukum internasional dan suaka politik dalam hukum nasional. Bab ketiga adalah bab terakhir dalam tulisan ini. Bab ini berisi kesimpulan yang telah penulis paparkan dalam bab analisa kontrastif. BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Suaka Politik

Suaka berasal dari bahasa yunansi yaitu Asylon atau Asylum dalam bahasa latin, yang artinya tempat yang tidak dapat dilanggar dimana seseorang yang dikejar-kejar mencari tempat perlindungan. Masalah permintaan suaka ini dan pemberian suaka bukanlah muncul pada beberapa tahun ini saja. 3 Sedangkan menurut Sulaiman Hamid suaka adalah suatu perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada individu yang memohonnya dan alasan mengapa individu-individu itu diberikan perlindungan adalah berdasarkan alasan perikemanusiaan, agama, diskriminasi ras, politik dan sebagainya. 4 Secara termonologi suaka politik adalah suatu perlindungan diberikan oleh suatu negara kepada orang asing yang terlibat perkara atau kejahatan politik di negara lain atau negara asal pemohon suaka. Kegiatan politik tersebut biasanya dilakukan karena motif dan tujuan politik atau karena tuntutan hak-hak politiknya secara umum. Suaka politik merupakan gagasan yuridiksi di mana seseorang yang dianiaya untuk opini politik di negerinya sendiri dapat dilindungi oleh pemerintah berdaulat lain, negara asing, atau perlindungan gereja di Abad Pertengahan . Suaka politik merupakan salah satu hak asasi manusia , dan aturan hukum internasional. Seluruh negara yang menerima Konvensi Terkait Status Pengungsi PBB wajib mengizinkan orang yang benar-benar berkualifikasi datang ke negerinya. Orang- orang yang memenuhi syarat-syarat suaka politik adalah mereka yang diperlakukan buruk di negerinya karena adanya masalah, sebagai berikut : a. Ras b. Kebangsaan 3 Sulaiman Hamis, Lembaga Suaka Dalam Hukum Internasional. Jakarta: PT RajaGrafindo,2002. hal 42 4 Ibid, hlm 46 c. Agama d. Opini politik e. Keanggotaan kelompok atau aktivitas sosial tertentu Orang-orang yang diberikan suaka politik disebut pengungsi . Mereka sering dikelirukan dengan pengungsi ekonomi , yang merupakan orang-orang yang pindah dari suatu negara miskin ke negara kaya agar dapat bekerja dan menerima uang yang dapat dikirimkan pada keluarga mereka di negeri asal. Pengungsi ekonomi sering menjadi sasaran empuk bagi sejumlah politikus dan media massa yang mengatakan bahwa para pengungsi tersebut merebut pekerjaan dari penduduk negeri setempat. Kejahat politik ini pun biasanya dilandari oleh perbedaan pandangan politiknya dengan pemerintah yang berkuasa, bukan karena motif pribadi. Suaka politik merupakan bagian dari hubungan internasional dan diatur dalam hukum internasional atas dasar pertimbangan kemanusiaan. Setiap negara berhak melindungi orang asing yang meminta suaka politik. Prof. Dr. Sumaryo Suryokusumo mengatakan bahwa suaka adalah dimana seorang pengungsi atau pelarian politik mencari perlindungan baik dari wilayah suatu negara lain maupun di dalam lingkungan gedung perwakilan diplomatik dari suatu negara. Jika perlindungan yang dicari itu diberikan, pencari suaka itu dapat kebal dari proses hukum dari negara dimana ia berasal. 5 J.G Starke menegaskan pula bahwa konsepsi suaka dalam hukum internasional adalah mencakup dua unsur yaitu: a. Pernaungan yang lebih dari pelarian sementara sifatnya b. Pemberian perlindungan dari pembesar-pembesar yang menguasai daerah suaka secara aktif. 5 Sumaryo Suryokusumo. Hukum Diplomatik Teori dan Kasus. Bandung: PT Alumni, 2005. hlm 163 Dari batasan-batasan tersebut diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian suaka adalah suatu perlinungan yang diberikan oleh suatu negara kepada individu yang memohonnya dan alasan mengapa individu-individu itu diberikan perlindungan adalah batasan alasan perikemanusiaan, agama, diskriminasi ras, politik dan sebagainya. Perlindungan yang diberikan kepada pencari suaka oleh negara dimana si individu tadi emmohon agar terhindar dari penyiksaan negara asal si pemohon.

B. Bentuk-Bentuk Suaka Politik