30
1271 1232 1255 1248 1245
250 500
750 1000
1250 1500
1987 1992
1997 2002
2007
Tahun J
um la
h P
e rol
e ha
n S a
ra n
g
Le ba
h H
ut a
n T
a hu
n
Dari hasil wawancara, sarang lebah hutan lebih sering ditemukan pada pohon durian. Akan tetapi berdasarkan keterangan dari responden yang diwawancarai,
jumlah sarang setiap pohonnya lebih banyak pada pohon beringin Ficus benjamina dimana diperoleh 5 – 25 sarang per pohon. Dari hasil wawancara dengan responden,
perkembangan jumlah perolehan sarang adalah stabil dapat dilihat pada Tabel 4. Untuk kecenderungan trend dari perkembangan jumlah perolehan sarang di lima
kecamatan yang mewakili Kabupaten Tapanuli Utara yaitu kecamatan Kecamatan Adian Koting, Purbatua, Pahae Jae, Pahae Julu, dan Simangumban tersebut disajikan
pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram Perolehan Sarang Lebah Hutan Selama Kurun Waktu 1987 – 2007.
Dari gambar 1, diketahui bahwa pada periode tahun 1987-1992 jumlah perolehan sarang menurun sebesar 3,07 , kemudian mengalami peningkatan pada
periode tahun 1992-1997 yaitu sebesar 1,83 . Pada periode tahun 1997-2002 menurun sebesar 0,56 , dan kembali mengalami penurunan pada periode tahun
2002-2007 yaitu sebesar 0,24 .
5.1.3 Jumlah Perolehan Madu Lebah Hutan
Jumlah perolehan madu lebah hutan setiap responden bervariasi, dimana jumlah perolehan madu yang paling sedikit adalah 45 botoltahun, sedangkan jumlah
31
yang terbesar sebanyak 1080 botoltahun. Berbeda jika dibandingkan dengan perolehan madu pada setiap periode waktu yang kurang bervariasi. Perkembangan
jumlah perolehan madu adalah stabil, dapat dilihat pada Tabel 5. Untuk kecenderungan trend dari perkembangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 5 Perkembangan Jumlah Perolehan Madu Lebah Hutan BotolTahun
Kelompok Pemanen
Periode Waktu 1987 1992 1997 2002 2007
Responden 1 300 300 300 300 300
Responden 2 900 900 900 900 900
Responden 3 192 240 192 192 192
Responden 4 75 75 60 45 45
Responden 5 315 315 315 315 252
Responden 6 216 216 216 216 216
Responden 7 840 630 840 840 840
Responden 8 450 450 450 450 450
Responden 9 600 600 600 600 600
Responden 10 375 350 350 325 350
Responden 11 315 301 315 315 315
Responden 12 1080 1080 1080 1080 1080
Responden 13 400 375 400 400 400
Responden 14 232 220 200 200 200
Responden 15 60 60 60 60 60
Responden 16 56 60 63 63 63
Responden 17 50 54 54 54 54
Responden 18 72 64 72 72 80
Responden 19 60 60 60 60 60
Responden 20 75 75 75 75 75
Responden 21 65 60 60 60 60
Responden 22 195 195 195 195 200
Responden 23 64 65 65 65 65
Responden 24 75 75 75 75 75
Responden 25 100 100 100 100 100
Responden 26 160 150 150 150 150
Responden 27 300 300 300 300 300
Responden 28 240 240 240 240 240
Responden 29 128 128 128 128 128
Responden 30 135 140 140 140 140
Responden 31 225 225 225 225 225
Jumlah 8350 8103 8280 8240 8215
Rata-rata 269,35 261,39 267,09 265,81 265
32
8350 8103
8280 8240
8215
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000
1987 1992
1997 2002
2007
Tahun J
um la
h P e
rol e
ha n
M a
du
Le ba
h H ut
a n
Gambar 2 Trend Perkembangan Perolehan Madu Lebah Hutan BotolTahun.
5.1.4 Waktu Tempuh Menuju Lokasi Tempat Lebah Hutan Bersarang
Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh setiap responden untuk mencapai lokasi sarang dari tempat tinggalnya. Waktu tempuh setiap responden
bervariasi, dimana waktu tempuh yang paling kecil adalah 0,25 jam dan yang terbesar adalah 3 jam. Waktu tempuh menuju lokasi tempat lebah hutan bersarang pada setiap
periode waktu oleh setiap reponden kurang bervariasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara menunjukkan perkembangan waktu tempuh yang stabil, dapat dilihat
pada Tabel 6. Untuk kecenderungan trend dari perkembangan waktu tempuh dapat dilihat pada Gambar 3.
Tabel 6 Perkembangan Waktu Tempuh Menuju Lokasi Tempat Lebah Hutan Bersarang Jam Kelompok
Pemanen Periode Waktu
1987 1992 1997 2002 2007
Responden 1 0,5
0,5 0,5 0,5 0,5 Responden 2
1 1 1 1 1
Responden 3 0,5
0,5 0,5 0,5 0,5 Responden 4
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Responden 5 1,25
1,25 1,25 1,25 1,25 Responden 6
1 1 1 1 1
Responden 7 0,75
0,75 0,75 0,75 0,75 Responden 8
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Responden 9 2
2 2 2 2 Responden 10
0,5 0,75 0,75 0,75 0,75 Responden 11
0,33 0,33 0,33 0,33 0,33
Responden 12 1
1 1 1 1 Responden 13
0,58 0,58 0,58 0,58 0,58
Responden 14 0,25
0,25 0,25 0,25 0,25 Responden 15
1 1 1 1 1
Responden 16
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Responden 17
0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
Responden 18
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
33
0.53 0.54
0.55 0.56
0.57 0.58
0.59
1987 1987
1987 1987
1987
Tahun W
a kt
u Te m
puh
Responden 19 1
1 1 1 1 Responden 20
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Responden 21 0,5
0,5 0,5 0,5 0,5 Responden 22
0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Responden 23 0,5
0,5 0,5 0,5 0,5 Responden 24
1 1 1 1 1
Responden 25 1
1 1 1 1 Responden 26
1 1 1 1 1
Responden 27 1,5 1,5 1,5
2 2
Responden 28 3
3 3 3 3 Responden 29
2 2 2 2 2
Responden 30 1
1 1 1 1 Responden 31
1 1 1 1,5 1,5 Jumlah
17 17 17 18 18
Rata-rata 0,55
0,55 0,55 0,58 0,58
Gambar 3 Grafik Perkembangan Waktu Tempuh Jam
5.1.5 Jumlah Kelompok Pencari Madu Lebah Hutan