Pembuatan dan pemantauan produk fattyamida sekunder. Fattyamida Pembuatan dan pemantauan produk fattyamina sekunder. Fattyamina

27 diperoleh dari Lab.Teknik Universitas Indonesia, aditif 2 aditif antifriksi diperoleh dari PetroLab Services Jakarta, dan aditif 3 aditif extreme pressure diperoleh dari Laboratorium product development Pertamina Jakarta. Alat Penelitian Peralatan utama yang digunakan untuk pembuatan aditif pelumas Zn- difattyalkyldithiocarbamate adalah reaktor tumpak terbuka tangki teraduk, reaktor tumpak tertutup syncore tangki teraduk, reaktor tumpak tertutup pemicu gelombang mikro, Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA6300, Spektrofotometer Infra Merah Transformasi Fourier Shimadzu IRPrestige 21, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Shimadzu-SP.10A, Rancimat Model Metrhom 743, Four Ball Tester, dan peralatan kaca. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam 7 tahap yaitu: 1 pembuatan dan pemantauan hasil pembuatan fattyamida sekunder, 2 pembuatan dan pemantauan hasil pembuatan fattyamina sekunder, 3 seleksi cara pembuatan fattyamina sekunder, 4 pembuatan dan pemantauan hasil pembuatan Zn- difattyalkyldithiocarbamat , 5 uji kinerja produk Zn-difattyalkyldithiocarbamate, 6 seleksi produk Zn-difattyalkyldithiocarbamate, dan 7 analisis nilai tambah terhadap produk terseleksi. Diagram alir tahapan penelitian ditampilkan pada Gambar 10, sedangkan hasil yang diharapkan dari setiap tahapan penelitian ditampilkan pada Gambar 11.

1. Pembuatan dan pemantauan produk fattyamida sekunder. Fattyamida

sekunder dibuat dari bahan baku fattyamina primer dan asil klorida melalui proses reaksi substitusi eliminasi dalam reaktor tumpak terbuka tangki teraduk. Ada 3 jenis fattyamina primer dan 3 jenis asil klorida yang dijadikan sebagai bahan baku yaitu berturut-turut dodecylamin, hexadecylamin, octadecylamin, lauroyl chloride, palmitoyl chloride, dan oleoyl chloride, sehingga diharapkan dihasilkan 9 jenis varian produk fattyamida sekunder berdasarkan perbedaan panjang rantai dan ketidakjenuhan asam lemak pada fattyamina primer dan asilkloridanya. Keberhasilan pembuatan dipantau dengan mengukur setiap sampel produk menggunakan Spektrofotometer Infra Merah Transformasi 28 Fourier Shimadzu IRPrestige 21 dengan cara membandingkan pita serapan produk dan bahan baku pada bilangan gelombang 3300 cm -1 untuk identifikasi munculnya vibrasi gugus N-H pada produk fattyamida sekunder, dan pada bilangan gelombang 1639 cm -1 untuk identifikasi hilangnya vibrasi C=O pada bahan baku asilklorida.

2. Pembuatan dan pemantauan produk fattyamina sekunder. Fattyamina

sekunder dibuat dari fattyamida sekunder melalui proses reduksi menggunakan reduktor LiAlH 4 . Ada 4 cara yang dilakukan dalam pembuatan fattyamina sekunder yaitu 1 metode tumpak tertutup pemicu gelombang mikro, 2 metode tumpak terbuka tangki teraduk dengan purging N 2 bertahap, 3 metode tumpak terbuka tangki teraduk dengan purging N 2 kontinyu, dan 4 metode tumpak tertutup syncore tangki teraduk. Keberhasilan masing-masing cara pembuatan dipantau dengan mengukur setiap sampel produk menggunakan Spektrofotometer Infra Merah Transformasi Fourier Shimadzu IRPrestige 21 dengan mengidentifikasi hilangnya pita serapan vibrasi gugus karbonil C=O pada bilangan gelombang 1639cm -1 dalam sampel produk fattyamina sekunder, dan munculnya intensitas pita serapan pada bilangan gelombang 1544-1555 cm -1 yang menandakan terbentuknya ikatan C-H dan N-H fattyamina sekunder.

3. Seleksi dan penetapan cara pembuatan fattyamina sekunder. Tidak seperti