Seleksi dan penetapan cara pembuatan fattyamina sekunder. Tidak seperti Pembuatan dan pemantauan produk Zn-difattyalkyldithiocarbamate. Aditif

28 Fourier Shimadzu IRPrestige 21 dengan cara membandingkan pita serapan produk dan bahan baku pada bilangan gelombang 3300 cm -1 untuk identifikasi munculnya vibrasi gugus N-H pada produk fattyamida sekunder, dan pada bilangan gelombang 1639 cm -1 untuk identifikasi hilangnya vibrasi C=O pada bahan baku asilklorida.

2. Pembuatan dan pemantauan produk fattyamina sekunder. Fattyamina

sekunder dibuat dari fattyamida sekunder melalui proses reduksi menggunakan reduktor LiAlH 4 . Ada 4 cara yang dilakukan dalam pembuatan fattyamina sekunder yaitu 1 metode tumpak tertutup pemicu gelombang mikro, 2 metode tumpak terbuka tangki teraduk dengan purging N 2 bertahap, 3 metode tumpak terbuka tangki teraduk dengan purging N 2 kontinyu, dan 4 metode tumpak tertutup syncore tangki teraduk. Keberhasilan masing-masing cara pembuatan dipantau dengan mengukur setiap sampel produk menggunakan Spektrofotometer Infra Merah Transformasi Fourier Shimadzu IRPrestige 21 dengan mengidentifikasi hilangnya pita serapan vibrasi gugus karbonil C=O pada bilangan gelombang 1639cm -1 dalam sampel produk fattyamina sekunder, dan munculnya intensitas pita serapan pada bilangan gelombang 1544-1555 cm -1 yang menandakan terbentuknya ikatan C-H dan N-H fattyamina sekunder.

3. Seleksi dan penetapan cara pembuatan fattyamina sekunder. Tidak seperti

pembuatan fattyamida sekunder dan Zn-difattyalkyldithiocarbamate yang dapat berlangsung cepat pada reaktor tumpak terbuka tangki teraduk, reduksi fattyamida sekunder ke fattyamina sekunder sangat dipengaruhi faktor lingkungan yang akan berdampak pada efektivitas kerja reduktor LiAlH 4 yang digunakan. Oleh karena itu pada tahap ini dilakukan seleksi dan penetapan cara produksi fattyamina sekunder yang terbaik dari 4 cara yang dilakukan. Dari 9 jenis varian bahan baku fattyamida sekunder yang tersedia, dipilih dilaurylamida C12-C12 untuk menetapkan cara pembuatan terbaik dari 4 cara yang dilakukan. Kriteria yang digunakan dalam menseleksi adalah kualitas produk fattyamina sekunder yang dihasilkan, dan efisiensi penggunaan bahan. Kualitas fattyamina sekunder yang dihasilkan dari masing-masing cara dievaluasi berdasarkan tinggi intensitas pita serapan N-H fattyamina sekunder pada bilangan 3300 cm -1 , dan hilangnya vibrasi C=O pada kisaran 1639cm -1 . Cara pembuatan terbaik adalah cara yang menghasilkan intensitas serapan N-H 29 tertinggi dan C=O terendah dari base line spektrum IR-nya, yang kemudian digunakan untuk pembuatan fattyamina sekunder selanjutnya. Pada tahap ini akan dihasilkan 9 jenis varian produk fattyamina sekunder berdasarkan perbedaan panjang rantai dan ketidakjenuhan asam lemak dari fattyamida sekundernya.

4. Pembuatan dan pemantauan produk Zn-difattyalkyldithiocarbamate. Aditif

Zn-difattyalkyldithiocarbamat e dibuat dengan mereaksikan fattyamina sekunder dengan CS 2 membentuk ligan difattyalkyldithocarbamate yang selanjutnya membentuk senyawa kompleks Zn-difattyalkyldithiocarbamate dengan penambahan ZnCl 2 pada medium eter dalam reaktor tumpak terbuka tangki teraduk. Keberhasilan pembuatan dipantau menggunakan Spektrofotometer Infra Merah Transformasi Fourier Shimadzu IRPrestige 21 dengan cara membandingkan pita serapan produk dan bahan bakunya pada bilangan gelombang 1450-1550 cm -1 untuk serapan tioureida C-N, pada bilangan gelombang 950-1050 cm -1 untuk serapan C-S, pada bilangan gelombang 952-957 cm -1 untuk serapan ligan C-S, dan pita serapan yang berada pada kawasan inframerah jauh 400 – 300 cm -1 untuk regangan ikatan logam- sulfur Zn-S. Selain menggunakan spektrum serapan IR, monitoring keberhasilan pembuatan juga dilakukan melalui uji temu balik dengan menganalisis kandungan Zn dalam produk Zn-difattyalkyldithiocarbamate, dan dalam larutan pengekstraknya menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA6300. Sementara itu konfirmasi tingkat kemurnian produk dilakukan dengan analisis HPLC. Pada tahap ini diharapkan akan dihasilkan 9 jenis varian produk Zn-difattyalkyldithiocarbamate berdasarkan perbedaan panjang rantai dan ketidakjenuhan asam lemak dari fattyamina sekundernya.

5. Uji kinerja