Teori Produksi LANDASAN TEORI

berkualitas, maka dampaknya tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas tetapi daya saing ekonomi Indonesia juga rendah. Rendahnya daya saing ekonomi Indonesia karena produktivitasnya yang rendah dan rendahnya produktivitasnya karena rendahnya teknologi dan faktor pendidikan, maka dampaknya kualitas tenaga kerja juga tetap rendah dan menghasilkan produk yang rendah kualitasnya.

2.3 Teori Produksi

Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan Y dan variabel yang menjelaskan X. Variabel yang dijelaskan biasanya berupa keluaran output dan variabel yang menjelaskan biasanya berupa masukan input. Fungsi produksi sangat penting dalam teori produksi karena : 1. Dengan fungsi produksi, maka dapat diketahui hubungan antara faktor produksi output secara langsung dan hubungan tersebut dapat lebih mudah dimengerti. 2. Dengan fungsi produksi , maka dapat diketahui hubungan antara variable yang dijelaskan dependent variable Y dan variabel yang menjelaskan independent variable X, serta sekaligus mengetahui hubungan antar variable penjelas. Secara matematis, hubungan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Y = f X 1 , X 2 , X 3 , ……, X i , ……, X n ....................................... 2.1 Dengan fungsi tersebut diatas , maka hubungan Y dan X dapat diketahui dan sekaligus hubungan Xi, Xn dapat diketahui Soekartawi; 1994. Menurut Mubyarto 1995 fungsi produksi yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik output dengan faktor-faktor produksi input. Bentuk persamaan sederhana fungsi produksi ini dituliskan sebagai : Y = f X 1 , X 2 , ........, Xn Sukirno, Sadono 1994:192, menyatakan bahwa fungsi produksi adalah kaitan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor- faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut output. Fungsi produksi dinyatakan dalam bentuk rumus : Q = f K, L, R, T ……………… .2.2 Keterangan : K = jumlah stok modal L = jumlah tenaga kerja R = kekayaan alam, dan T = tingkat teknologi yang digunakan Fungsi produksi menunjukkan bagaimana permintaan konsumen akan output atau hasil produksi menjadi permintaan produsen akan input faktor-faktor produksi. Fungsi produksi dapat ditulis dalam bentuk persamaan, misalnya : Q = a + bX 1 + cX 2 + dX 3 + ... + dXn Dimana Q = hasil produksi output X 1 = jumlah tenaga kerja X 2 = jumlah bahan baku X 3 = jumlahpemakaian peralatan Hasil produksi dibedakan Produk Total TP, Produk Rata Produk Marginal MP. Gilarso rata-rata, dan produksi marginal dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Sumber : Sukirno, Sadono 2004:197 Berdasarkan kurva Produksi Total,Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal menunjukkan hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Tahap I menunjukkan bahwa setelah menggunakan tenaga kerja yang berjumlah 4, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh kurva produksi marginal Kurva MP yang menurun dan kurva produksi total kurva TP yang mulai berbentuk cembung ke atas. Tahap II menjelaskan sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, produksi marginal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata- rata yaitu kurva AP, akan bergerak keatas atau horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marginal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun ke bawah yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat yang paling tinggi. Tahap III dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar dan sesudahnya kurva tersebut berada di bawah sumbu datar. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi marginal mencapai angka yang negative. Kurva produksi total TP mulai menurun pada tingkat ini,yang menggambarkan bahwa produksi total semakin berkurang apabila lebih banyak tenaga kerja digunakan. Keadaan ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.

2.4 Pembangunan Pertanian a Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Ekonomi