4.1.4 Pemanfaatan Sinonim
Pemanfaatan sinonim dipilih karena keterikatan  dengan sifat  bahasa  yang mengenal adanya tataran kesopanan. Pemanfaatan sinonim tersebut dimaksudkan
untuk menimbulkan rasa hormat, keakraban, merendahkan, atau menjauhkan. Pemanfaatan sinonim dalam kumpulan puisi Nyanyian dalam Kelam karya
Sutikno W.S yaitu penjara, krangkeng, si nasionalis, dan si miskin. Pemanfaatan sinonim  dalam  kumpulan  puisi  Nyanyian  dalam  Kelam  karya  Sutikno  W.S
terdapat pada puisi Engkau dan Aku dan Impresi ‟70.
Fungsi  pemanfaatan  sinonim  dalam  kumpulan  puisi  Nyanyian  dalam Kelam  karya  Sutikno  W.S  untuk  memberikan  kesan  hormat  antartokoh.
Pemanfaatan  sinonim  dalam  puisi  berkaitan  dengan  nilai  rasa  dalam  kata.  Salah satu puisi dalam kumpulan puisi Nyanyian dalam Kelam karya Sutikno W.S yang
memanfaatkan  sinonim  adalah  puisi  yang  berjudul “Engkau  dan  Aku”.  Berikut
kutipannya.
Engkau dan Aku -kepada puni
aku dan diriku engkau dan dirimu
terkepung waktu -perpisahan
engkau dan aku anak-anak sepi menunggu
usapan tangan dan keinginan dipagut rindu
engkau dan aku ah tak tahu bila
penjara bagimu kerangkeng bagiku
lepas terbuka aku dan diriku
engkau dan dirimu dan anak-anak yang menunggu
sama mengukur waktu ambang hari baru
1970-Salemba NdK hlm. 8
Makna  puisi  tersebut  menceritakan  pengarang  yang  merindukan  istri  dan keluarganya. Pengarang  terpisah oleh waktu  dan tempat.  Dia, istrinya, dan anak-
anaknya  sama-sama  dipenjara  rindu.  Anak-anaknya  menunggu  kebebasan pengarang agar mereka bisa dibelai dan bertemu untuk mengobati  rasa rindunya.
Pengarang  merasa  kecewa  karena  mereka  sama-sama  dipenjara.  Dia mengandaikan  kalau  dia  terbebas  dari  tahanan.  Dia,  istrinya,  dan  anak-anaknya
sama-sama  menunggu  dan  menghitung  lamanya  waktu  berpisah  dan  mereka menanti  hari  kebebasan  untuk  meluapkan  rindu  untuk  menjalani  hidup  baru
setelah bebas. Dalam  puisi  tersebut  terdapat  pemanfaatan  sinonim  kata
“penjara”  dan “kerangkeng”. Kata “penjara”  yang berarti tempat ruangan untuk manusia dan
kata “kerangkeng”  yang  berarti  kandang  untuk  hewan.  Fungsi  pemanfaatan
sinonim pada puisi tersebut untuk menimbulkan kesan hormat antartokoh. Kata
“penjara”  dan  “kerangkeng”  berhubungan  dengan  nilai  rasa.  Kata “kerangkeng” memiliki nilai rasa yang lebih rendah dibanding “penjara”, karena
kerangkeng akrab digunakan sebagai tempat untuk mengurung hewan. Pengarang merara  dirinya  lebih  rendah  daripada  istrinya.  Pengarang  menggunakan
“kerangkeng”  sedangkan  kepada  istrinya  digunakan  nilai  rasa  yang  lebih  tinggi yaitu
“penjara”.
Dari  uraian  aspek-aspek  diksi  tersebut,  dapat  disimpulkan  dalam kumpulan  puisi  Nyanyian  dalam  Kelam,  gaya  Sutikno  W.S  dalam  memilih  kata
banyak mempergunakan pilihan kosakata bahasa Jawa. Pilihan kata yang dominan dalam  kumpulan  puisi  Nyanyian  dalam  Kelam  adalah  pilihan  kosakata  bahasa
Jawa.  Pemilihan  kata  dari  kosakata  daerah  bahasa  Jawa  yang  berfungsi  untuk mengintensifkan makna, sapaan, dan memperkuat latar tokoh dalam mempertegas
tokoh yang berasal dari daerah tertentu.
4.2 Majas dan Fungsinya