Konsentasi Titanium Dioksida terhadap Kadar Protein Nugget
menyebabkan kekenyalan. Sifat tekstur dipengaruhi oleh pembentukan gel oleh protein kolagen dan protein sarkoplasma Zayas, 1997.
Serat daging tuna yang khas yaitu berserat agak kasar dibandingkan dengan serat daging ikan lainnya atau daging ayam yang lebih halus. Serat ini
berpengaruh terhadap tekstur nugget daging ikan tuna. Untuk mengimbangi serat kasar tersebut dalam penelitian ini digunakan es dengan konsentrasi 7 seperti
disarankan oleh Elingsari 1994 yang menyatakan konsentrasi es 7 akan memberikan tekstur nugget ikan menjadi baik dan hampir mendekati produk
komersial. Konsentrasi es yang kurang dari 7 akan menghasilkan tekstur nugget yang terlalu kering dan rapuh.
Pemberian es juga akan mengurangi terurainya lipida yang mempunyai andil besar dalam perubahan sifat kekerasan daging ikan. Daging tuna banyak
mengandung lemak terutama pada daging merahnya. Menurut Hadiwiyoto 1994 interaksi antara asam lemak dan protein miofibrillar dapat menyebabkan protein
menjadi tidak larut dalam air sehinga menyebabkan daging ikan menjadi keras. Menurut Potter 1973 tekstur akan berubah dengan berubahnya kandunga n air.
Selain kandungan airnya, tekstur juga dipengaruhi lemak, protein, gula dan sebagainya. Tekstur juga dipengaruhi oleh konsentrasi es yang diberikan pada
saat penggilingaan daging ikan. Diperlukan keseimbangan formulasi bahan pengikat antara maizena,
tepung terigu dan emulsifier seperti susu atau isolat protein lainnya. Konsentrasi bahan pengikat dan emulsifier yang digunakan juga akan mempengaruhi tekstur
nugget yang dihasilkan. Formulasi antara maizena dan tepung terigu sangat mempengaruhi kekerasan dan elastisitas produk. Jumlah pati yang besar
menyebabkan tekstur menjadi lebih padat dan lebih cenderung keras. Menurut Elingsari 1994 formulasi konsentrasi maizena 1,5 , isolat protein kedelai 4
menghasilkan elastisitas standar karena mengandung sedikit pati.