Bahan dan Alat Metode Analisis Data Pelaksanaan Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret - November 2005 di Laboratorium Biologi Tanah dan Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Bahan Bahan yang digunakan adalah beberapa jenis tanah Andosol, Latosol, Aluvial, Regosol, Podsolik, tanah sulfat masam, Organosol dan bahan kompos dengan penggunaan lahan berbeda pada beberapa lokasi di Indonesia Lampiran 1. Bahan yang digunakan untuk analisis aktivitas urease adalah larutan susbtrat urea 79.9 mM, 2 M KCl, ammonium indikator FOSS 5000 0295, 0.5 M NaOH, HCl 0.1 N dan NH 4 Cl. Sedangkan untuk analisis C mic antara lain: K 2 SO 4 0.5 M, K 2 Cr 2 O 7 0.1 N , H 2 SO 4 pekat, FeSO4.7H 2 O 0.05 N, serta indikator ferroin. 3.2.2. Alat Alat yang digunakan untuk analisis aktivitas urease yaitu FIAstar 5000 FOSS Tecator Analyzer kaset NH 4 + , sedangkan dalam penetapan kandungan C mic yaitu Ultrasonic Processor model Gex 600 untuk memecah dinding sel mikroba yang akan diekstrak.

3.3. Metode Analisis Data

Data sifat tanah yang diperoleh dianalisis menggunakan regresi linier untuk menentukan korelasi antara sifat tanah dengan aktivitas urease.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Persiapan sampel tanah Pengambilan sampel tanah dilakukan secara komposit pada kedalaman 0-5 cm, karena pada kedalaman 0-5 cm populasi dan aktivitas mikroba tinggi, serta pengaruh penggunaan dan pengolahan lahannya lebih nyata. Tanah kemudian diayak dengan ayakan 2 mm dan disimpan dalam polibag, serta diletakkan dalam ruang dingin 25 o C sebelum dilakukan analisis agar sifat biologi tanahnya tidak berubah. 3.4.2. Penetapan aktivitas urease FIAstar – NH 4 + Kandeler, 1995 Sebanyak 5 g tanah KAKL dimasukkan dalam Erlenmeyer 100 ml triplo. Lalu ditambahkan 2.5 ml larutan substrat urea duplo untuk sampel dan 2.5 ml air destilata steril untuk kontrol pada labu yang lain. Tabung ditutup rapat dan diinkubasi selama 2 jam pada 37 o C. Setelah diinkubasi, ditambahkan 2.5 ml larutan urea untuk kontrol dan 2.5 ml air steril untuk sampel. Larutan KCl 2 M sebanyak 50 ml ditambahkan pada keduanya, lalu dikocok selama 30 menit. Ekstrak yang diperoleh disaring dan disimpan dalam botol film modifikasi metode Kolorimetrik, Kandeler. Ekstrak tanah dipipet dan dimasukkan dalam kuvet FIAstar untuk diukur kandungan ammoniumnya. Sebelumnya ditambahkan NaOH 0.01 M pada reagen ammonium indikator hingga berwarna merah pekat. Kurva standar diperoleh dari larutan standar yang terdiri dari 0, 0.1, 0.5, 1, 2 dan 5 µg NH 4 -N ml -1 . NH 4 -N mg.kg -1 = fp x BKM V x C C = konsentrasi NH 4 + terukur FIASTAR range 0-5 mgl; ë 590-720 nm V = volume pengekstrak ml 3.4.3. Penetapan C mic metode sonifikasi Djajakirana, 2004 Tanah setara 10 g BKM dimasukkan dalam gelas piala 100 ml, dan ditambahkan 30 ml K 2 SO 4 0.5 M. Kemudian diekstrak dengan Ultrasonic Processor model Gex 600 dengan output 600 Watt selama 1 menit dengan amplitudo sebesar 50 untuk setiap sampel tanah, sedangkan untuk kontrol dilakukan pengocokan selama 30 menit. Setelah diekstrak, disaring dengan kertas saring Whatman no.42 dan ditampung dalam botol film. Ekstrak yang diperoleh disimpan pada suhu -18 o C freezer sampai dilakukan analisis. Analisis ekstrak tanah dilakukan dengan menempatkan 10 ml ekstrak tanah dalam Erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 10 ml K 2 Cr 2 O 7 0.1 M dan H 2 SO 4. Kemudian direflux selama 30 menit pada suhu 150 o C dengan menyambungkan Erlenmeyer dengan kondensor. Setelah didiamkan hingga dingin, ditambahkan air destilata 100 ml, 5 tetes indikator ferroin, dan dititrasi menggunakan 0.05 N FeSO 4 .7H 2 O warna kuning berubah hingga berwarna merah bata. 1000 x BKM A x V x 3 x FeSO me - O Cr K me k terekstra C 4 7 2 2 = C mic = C terekstrak – C kontrol x 2.45 V = volume K 2 SO 4 yang digunakan ml A = volume ekstrak tanah ml Me = V x N 2.45 = faktor konversi diperoleh dengan mengekstrak 3 jenis bakteri dan 3 jenis fungi, serta kombinasinya. 3.4.4. Analisis parameter tanah Tabel 1. Analisis Parameter Tanah Jenis Analisis Tanah Metode Analisis Respirasi tanah Penetapan CO 2 tanah sederhana Metode Jar Total mikroba Cawan tuang, media Nutrient Agar pH H 2 O tanah pH meter tanah:H 2 O = 1:2.5 C-organik Walkley Black N total Kjeldahl Kjeltech autoanalyzer Tekstur tanah Pipet KAKL pF 2.54 Pressure plate apparatus 3.4.5. Sterilisasi tanah Sterilisasi tanah digunakan sebagai perlakuan pembanding aktivitas urease tanah alami yang diharapkan dengan disterilisasi maka mikrobanya mati. Perlakuan sterilisasi tanah menggunakan microwave merk CORTINA model EFG 2236 yaitu: sejumlah tanah KAKL setara 50 g BKM di oven dengan cooking power 100 dan 330 Watt Djajakirana, 1996 selama 6 menit.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Fisik, Kimia dan Biologi Tanah