Rumusan Masalah Tujuan PENDAHULUAN

oksigen di dalam air. Kualitas air berbeda-beda sesuai dengan lokasi daerah setempat. Hasil penelitian di Xiang Chen di Beijing menunjukan bahwa lahan hutan, tanaman, dan air adalah jenis yang paling penting yang mempengaruhi kualitas air bersih Chen et al.,2016 . Di Indonesia sendiri pernah dilakukan survey sebelumnya dan hanya terdapat sekitar 60 penduduk yang menggunakan air bersih. Air bersih tersebut merupakan air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya telah sesuai dengan syarat kesehatan dan dapat diminum setelah dimasak terlebih dahulu Triwibowo Mithaerlisya,2014. Kualitas air dapat ditentukan dilihat dari segi sifatnya seperti sifat fisik, kimia, dan kandungan bakterinya. Kondisi fisik contohnya cuaca, keadaan lahan, vegetasi, dan jenis atau keadaan tanah. Bentuk lahan juga termasuk dalam salah satu kondisi fisik. Kualitas air juga dapat dinyatakan dalam parameter. Parameter fisika dapat dilihat oleh kasat mata yaitu seperti tingkat kekeruhan, suhu, rasa, bau, warna dan sebagainya. Parameter kimia seperti derajat keasaman pH, kandungan logam, oksigen terlarut Dissolved Oxygen DO, Biochemical Oxygen Demand BOD, Chemical Oxygen Demand COD dan sebagainya. Parameter biologi meliputi kandungan mikroorganisme dalam air Yuliastuti,2011. Menurut Utaya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas air, yaitu: 1. Iklim. Unsur iklim berpengaruh secara langsung terhadap kualitas air, misalnya curah hujan, tekanan udara, penguapan udara evaporasi, dan temperatur. Hujan yang turun di permukaan bumi membawa unsur kimia tertentu. Saat air hujan masih di udara dan belum jatuh ke permukaan bumi maka air tersebut telah bercampur dengan gas-gas seperti N2, O2, CO2 dan Cl. 2. Geologi. Kandungan unsur kimia dalam air sangat tergantung dengan formasi geologi tempat air itu berada dan formasi geologi tempat dilaluinya air. Jika saat perjalanannya air itu melalui silikat, maka air tersebut mengandung silikat, dan jika pada perjalanannya air tersebut melalui batuan yang mengandung besi maka air tersebut akan mengandung besi, demikian seterusnya untuk unsur kimia lainnya. 3. Vegetasi. Vegetasi berperan besar pada kualitas air yang melaluinya. Terutama vegetasi yang telah mati akan membusuk dan akan mengeluarkan unsur hara seperti N, P, K dan sebagainya. Peran lain dari pembusukan vegetasi adalah pH tanah. Tanah yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan yang telah mati relatif akan memiliki pH yang rendah dan bersifat asam. Dimana sifat asam akan mempengaruhi pelarutan unsur kimia tertentu. 4. Aktivitas Manusia. Semakin tinggi jumlah penduduk maka kemampuan teknologinya semakin meningkat. Hal tersebut yang memperparah keadaan, sebab dengan teknologi manusia mampu mengambil kekayaan alam habis- habisan dan dengan teknologi juga manusia dapat menghasilkan sisa sampah buangan secara besar-besaran dengan kualitas dan kadar yang berat. Kerusakan alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia menghasilkan banyak masalah pencemaran yang terus berlangsung.