dan lebih teliti tentang sesuatu, disamping untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama
7
. Dalam konsep pendidikan Islam, metode diskusi juga diperhatikan oleh
al-Qur`an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan lebih memantapkan pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap suatu
masalah. Perintah Allah dalam hal ini, agar kita mengajak ke jalan yang benar dengan hikmah dan
au’izhah yang baik dan membantah mereka dengan berdiskusi dengan cara yang paling baik QS. Al-Nahl, 16 : 125, selanjutnya
terdapat pula ayat- ayat ya g arti ya : Dan janganlah kamu berdebat dengan
Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik.... Q.S. al-Ankabut, 29 : 49. Di dalam al-Qur`an kata diskusi atau al-mujadalah diulang sebanyak 29 kali.
Diantaranya dua ayat yang telah disebutkan, terlihat bahwa keberadaan diskusi amat diakui dalam pendidikan Islam
8
2. Karakteristik Diskusi
Metode diskusi berbeda dari metode ceramah. Dalam metode diskusi peran guru tidak begitu dominan. Guru biasanya hanya memberikan pengarahan
terhadap jalannya diskusi dan membantu menyimpulkan hasil diskusi yang dilakukan siswa. Karenanya diskusi mengandung unsur-unsur demokratis. Siswa
diberi kesempatan untuk mengemukakan ide-ide mereka sendiri. Tiap siswa
7
Gulo W., Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Grasindo Persada, 2002 h. 67
8
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam Jakarta : Gaya Media Pratama, 2005, h. 159
diharapkan memberikan sumbangan pendapat sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama, kelompok akan maju dari satu
pemikiran ke pemikiran yang lain, langkah demi langkah sampai kepada paham terakhir sebagai hasil karya bersama DEPAG, 2001.
Dilihat dari jumlah peserta yang terlibat, bentuk diskusi dibedakan menjadi dua, yaitu : 1 diskusi yang terdiri atas beberapa orang saja
sekelompok orang misalnya buzing, debat, reaksi lingkaran, diskusi kelas dan lain sebagainya; dan 2 diskusi yang melibatkan sejumlah massa banyak orang
sehingga disebut metode interaksi massa, misalnya seminar, workshop, panel, forum, dan simposium.
Sebagaimana metode-metode pembelajaran yang lain, metode diskusi mempunyai kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan metode ini antara
lain : a.
Mendorong siswa berpikir kritis, b.
Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas, c.
Mendorong siswa
mengembangkan pikirannya
untuk memecahkan masalah bersama,
d. Mengambil satu alternatif jawabanbeberapa alternatif jawaban
untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbanga yang seksama,
e. Membiasakan peserta didik suka mendengar pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri,
f. Membiasakan bersikap toleran.
Dalam redaksi yang lain, kelebihan metode diskusi dapat dijelaskan sebagaimana berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa ada masalah yang dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan atau satu jawaban saja.
b. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif dan dapat diperoleh suatu keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan peserta didik suka mendengar pendapat orang lain
sekalipun berbeda
dengan pendapatnya
sendiri, serta
membiasakan bersikap toleran. d.
Menimbulkan kesanggupan pada anak didik untuk merumuskan pikirannya secara terstruktur dan dalam bentuk yang dapat
diterima oleh orang lain
9
. Barlow sebagaimana dikutip oleh Daradjat 1985 mengemukakan
bahwa ada beragam kelebihan dan kekurangan dari pelaksanaan metode diskusi ini.
a. Sisi Positif
Suasana belajar mengajar di kelas akan berkembang. Hal ini dapat
diketahui karena konsentrasi siswa akan terfokus kepada masalah
9
Roestiyah, Didaktik Metodik Jakarta : Bumi Aksara, 1994 h. 54
yang sudah didiskusikan. Sehingga partisipasi siswa dalam metode ini sangat dibutuhkan.
Memberikan pelajaran bersikap toleran, demokrat, kritis dan berpikir
sistematis kepada siswa.
Kesimpulan-kesimpulan dari masalah yang sedang didiskusikan dapat secara mudah diingat siswa. Hal ini disebabkan karena siswa
mengikuti alur berpikir diskusi.
Memberikan pengalaman
kepada siswa
tentang etika
bermusyawarah. b.
Sisi Negatif
Jalannya diskusi seringkali didominasi oleh siswa yang pandai. Sehingga mengurangi peluang siswa yang lain untuk berpartisipasi.
Jalannya diskusi seringkali dipengaruhi oleh pembicaraan yang
menyimpang dari topik pembahasan masalah, sehingga pembahasan melebar kemana-mana.
Diskusi biasanya lebih memboroskan waktu, sehingga tidak jalan
dengan prinsip efesiensi. Mengingat adanya kelemahan-kelemahan di atas, bagi guru yang ingin
menggunakan metode diskusi sebaiknya mempersiapkan segala sesuatunya dengan rapi dan sistematis terlebih dahulu. Dan dalam hal ini, peran sesorang
guru sebagai encourager yang memberi encouragement sangat diperlukan, terutama oleh peserta yang tergolong kurang pintar atau pendiam.
3. Tujuan Pembelajaran Model Diskusi Kelas