Asistem pencernaan biota air

143 Gambar 1. Organ pencernaan udang Gambar 2. Organ pencernaan ikan omnivora ikan mas Gambar 3. Organ pencernaan ikan bandeng 144 Gambar 4. Organ pencernaan ikan laut Gambar 5. Organ pencernaan kekerangan 145 Gambar 6. Organ pencernaan kekerangan Berdasarkan gambar 1-6 tersebut jelas terlihat bahwa organ pencernaan biota air tersebut dimulai dari mulut dan berakhir pada anus. Makanan yang dimakan oleh biota air akan dicerna dengan bantuan mulut menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Mengapa makanan tersebut dapat dicerna oleh biota air? Mari kita diskusikan, pada mulut terdapat saliva yang berfungsi sebagai pelumas pada waktu mengunyah dan menelan makanan. Gerakan mengunyah berfungsi untuk memecah makanan agar dapat meningkatkan kelarutannya dan memperluas daerah permukaan bagi kerja enzim. Setelah makanan berubah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil karena bantuan enzim di dalam tubuh biota air, maka makanan yang sudah dicerna tersebut akan diserap melalui usus halus. Bagaimana caranya makanan tersebut diserap olah tubuh? Proses masuknya zat makanan ke dalam darah dan limpa melalui dinding usus halus. Usus halus sebagai tempat utama penyerapan zat makanan dan kecepatan penyerapan untuk setiap molekul berbeda, misalnya ergosterol dan sulfat tidak diserap, kolesterol, klorida, fosfat dan heksosa dapat diserap. Selanjutnya akan terjadi proses metabolisme di dalam tubuh biota air. Secara anatomis struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasaan makan dan kebiasaan memakan ikan. Perbedaan struktur anatomis alat pencernaan antara ikan-ikan yang berbeda bentuk tubuhnya dapat dengan mudah dilihat misalnya antara ikan belut Monoptealbus dengan ikan bawal Pampus sp. Walaupun kedua jenis ikan tersebut termasuk kategori yang sama yaitu : karnivora, akan tetapi karena bentuk tubuhnya berbeda maka 146 struktur anatomis alat pencernaannya berbeda. Berdasarkan kebiasaan makannya jenis pakan biota air dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu herbivora, omnivora dan karnivora. Kelompok herbivora adalah kelompok biota air yang lebih menyukai pakan ikan yang bahan bakunya berasal dari sumber nabati. Kelompok carnivora adalah kelompok biota air yang lebih menyukai pakan ikan yang bahan bakunya berasal dari sumber hewani. Sedangkan kelompok biota omnivora adalah kelompok biota air yang makanan yang dimakan komposisinya berasal dari bahan baku hewani dan nabati. Maka dalam memilih bahan baku yang akan digunakan untuk ikan herbivora akan sangat berbeda untuk ikan karnivora atau omnivora. Pada ikan herbivora komposisi bahan baku lebih banyak yang berasal dari nabati dan untuk ikan karnivora maka komposisi bahan bakunya lebih banyak berasal dari hewani. Struktur saluran pencernaan beberapa ikan dapat dilihat pada Gambar 7. Beberapa jenis ikan berdasarkan kebiasaan makannya dapat dilihat pada Tabel 40. 147 Gambar 7. Perbandingan perbandingan organ pencernaan antara ikan herbivora, omnivora dan carnivora Keterangan : a : ikan trout, Salmo gairdneri carnivora b : ikan catfish, Ictalurus punctatus omnivora c : ikan mas, Cyprinus carpio ominvora d : ikan bandeng, Chanos chanos herbivora Tabel 40. Beberapa jenis ikan berdasarkan kebiasaan makannya Hertrampf,J.W and Pascual,F.P, 2000 Kelompok Jenis ikan Herbivora Big head carp Aristichtus nobilis Grass carpikan koan Ctenopharyngodon idellus Javanese carp Puntius gonionotus Silver carp Hypothalmichtys molitrix Gurami Osphronemus gouramy Bandeng Chanos chanos Perch Perca sp 148 Rabbit fishberonang Siganus guttatus Tilapia Oreochromis sp Omnivora Siamemese gurami Trichogaster pectoralis Channel catfishlele amerika Ictalurus punctatus Common carpikan mas Cyprinus carpio Karnivora Grey mulletikan belanak Mugil cephalus Black carp Mylopharyngodon piceus Catfishikan lele Clarias batrachus Grouperikan kerapu Epinephelus spp Atlantic salmon Salmo salar Pacific salmon Oncorhynchus spp Seabassikan kakap Lates calcarifer Brown trout Salmo trutta Rainbow trout Salmo gairdneri Perbedaan struktur-struktur anatomis alat pencernaan pada kelompok jenis ikan sangat terlihat dengan jelas. Perbedaan yang menyolok di antara ketiga kelompok tersebut adalah terletak pada struktur tapis insang, struktur gigi pada rongga mulut, keberadaan dan bentuk lambung, dan panjang usus. Secara rinci perbedaan struk- tur anatomis struktur tapis insang dan saluran pencernaan antara ketiga kelompok ikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 41. Tabel 41. Perbedaan Struktur Anatomis Ikan Herbivora, omnivora dan Karnivora. Organ Herbivora Omnivora Karnivora Tapis Insang Banyak, panjang sedang panjang dan rapat. Sedang sedikit, pendek dan kaku 149 Rongga Mulut Sering tidak bergigi. Bergigi kecil Umumnya bergigi kuat, dan tajam. Lambung Berlambung palsu tidak berlambung. Berlambung dengan bentuk kantung. Berlambung dengan bentuk bervariasi. Usus Sangat panjang beberapa kali panjang tubuh. Sedang, 2 - 3 kali panjang tubuh Pendek, kadang lebih pendek dari pada panjang tubuh. Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melalui mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pencernaan secara fisik atau mekanik dimulai di bagian rongga mulut dengan berperannya gigi dalam proses pemotongan dan pengerusan makanan. Pencernaan secara mekanik ini dilanjutkan di segmen lambung dan usus yaitu dengan adanya gerakan-gerakankonstraksi otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen lambung dan usus terjadi secara efektif. Pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung. Hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam pencernaan secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan segmen usus. Cairan digestif yang berperan dalam pencernaan di segmen usus berasal dari hati dan dinding usus itu sendiri. Zat nutrisi yang telah diserap melalui dinding usus halus selanjutnya akan memasuki lintasan proses penyerapan zat nutrisi tersebut. 150 Ada dua lintasan proses penyerapan dalam tubuh makhluk hidup yaitu sistem portal hepatik dan sistem limfatik. Sistem Portal Hepatik adalah sistem penyerapan dimana bahan yang diserap oleh usus halus berlangsung menuju hati dengan mengangkut nutrien yang larut dalam air, misalnya monosakarida, asam amino. Sedangkan sistem Limfatik adalah sistem penyerapan dimana bahan yang diserap oleh usus menuju darah lewat Duktus Torasikus serta mengangkut nutrien yang larut dalam lemak. Bahan-bahan sumber energi dari makanan setelah dicerna dan diabsorpsi dalam usus halus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan diambil oleh jaringan-jaringan akan mengalami tiga proses metabolisme yaitu katabolisme, anabolisme dan amfibolik. Secara detail kita akan diskusi pada sub materi selanjutnya yaitu proses metabolisme pada ikan.

b. proses metabolisme nutrisi pada ikan

Makanan yang dimakan oleh biota air akan dicerna dan diserap oleh tubuh biota air dan akan mengalami 3 proses metabolisme yaitu : 1. Proses jalur katabolisme - Karbohidrat dan lemak dalam proses katabolisme akan duraikan menjadi CO 2 + H 2 O + Energi. - Asam Amino protein dalam proses katabolisme akan duraikan menjadi CO 2 + H 2 O + Urea + Energi. 2. Proses jalur anabolisme Proses anabolisme adalah proses biosintesa protein, Karbohidrat, lemak, nucleoprotein dan proses-proses endergonik lainnya 3. Proses jalur amfibolik 151 Proses amfibolik adalah proses gabungan antara proses katabolisme dan anabolisme. Semua hasil anabolisme dan katabolisme untuk memperoleh energi akan masuk dalam siklus krebs. Siklus Krebs ini dapat disingkat menjadi TCC = TCA = CAC Tri Carboxylic Cycle = Tri Carboxylic Acid Cycle = Citric Acid Cycle Dalam proses katabolisme, baik Karbohidrat, lemak maupun protein, akan membentuk Asetil-KoA di dalam mitokondria. Asetil-KoA akan memasuki TCC dan menghasilkan banyak energi berupa ATP Adenosin Tri Phosphat dan reducing eqivalent lainnya NADH + FADH 2 yang akan memasuki rantai pernafasan dalam mitokhondria dan menghasilkan ATP. ATP dipergunakan untuk keperluan aktifasi, posforilasi dan proses-proses endergonik lainnya seperti kontraksi otot, penghantaran impuls syaraf, biosintesa dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Proses metabolisme pada makhluk hidup