PENGARUH PERLAKUAN JENIS MIKORIZA DAN DOSIS TANAH BERMIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Hutan adalah sumber kehidupan karena hutan bukan hanya penopang
kehidupan manusia namun juga hewan dan bahkan tumbuhan itu sendiri.
Kelangsungan hutan terancam oleh proses alam dan juga oleh manusia yang ada
disekitarnya. Telah menjadi realita bila alam yang memporak-porandakan hutan,
akan menjadi hutan kembali yang lebih baik sebab merupakan sebuah perubahan
yang alami semacam peremajaan bagi hutan itu sendiri. Bila tangan manusia ikut
campur di dalamnya, walaupun telah diperhitungkan secara seksama, tetapi
kenyataan yang terjadi adalah hutan masih saja mengalami gangguan
ekosistemnya (Setiyaka, 2001).
Kondisi iklim Indonesia seperti curah hujan dan suhu yang tinggi,
khususnya Indonesia bagian barat menyebabkan tanah-tanah di Indonesia
didominasi oleh tanah berpelapukan lanjut seperti ultisol dan oksisol. Tanah-tanah
ini secara alamiah tergolong tanah marginal dan rapuh serta mudah terdegradasi
menjadi lahan kritis. Namun, degradasi lahan lebih banyak disebabkan karena
adanya

pengaruh


intervensi

manusia

dengan

pengelolaan

yang

tidak

dipertimbangkan kemampuan dan kesesuaian lahan. Kerusakan hutan di Indonesia
sudah mencapai ± 2 juta ha/thn, sehingga menyebabkan keadaan hutan semakin
kritis. Oleh karena itu, pembangunan hutan saat ini harus dilakukan dengan cepat
mengingat pentingnya arti hutan bagi makhluk hidup (Mahfud, 2003).

1


Terkait dengan rehabilitasi, upaya yang dilakukan tentu tidak boleh
sembarangan tetapi harus tetap memacu pada efisiensi, dan efektifitas agar hutan
yang dibangun memiliki kualitas yang tinggi. Dalam pembangunan hutan yang
berkualitas perlu diperhatikan berbagai faktor, diantaranya yaitu kesesuaian lahan,
silvikultur teknis, dan aspek pengelolaan hutan secara umum. Selain itu, faktor
yang tidak kalah pentingnya adalah masalah perbenihan dan pembibitan.
Pengelolaan hutan saat ini harus lebih terfokus pada penanaman pohon
yang cepat dalam pertumbuhan (fast growing species) dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Dari beberapa macam jenis tanaman yang memiliki
prospek yang sangat baik untuk ditumbuh-kembangkan adalah tanaman jabon (A.
cadamba Miq.). Tanaman jabon ini telah dikenal di Pulau Jawa sejak tahun 1931.
Tanaman ini berfungsi sebagai tanaman pelindung. Selain sebagai tanaman
pelindung, tanaman jabon ini juga ditanam sebagai kebutuhan industri. Tanaman
ini juga sangat bagus untuk permudaan alam seperti pada areal bekas tebangan,
bekas perladangan, dan tempat-tempat terbuka lainnya.
Tanaman jabon ini dapat dikembangbiakkan dengan dua cara yaitu secara
generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif yaitu memperbanyak
tanaman melalui benih yang ditabur secara langsung. Sedangkan secara vegetatif
yaitu perbanyakan tanaman dengan cara menggunakan bagian-bagian tertentu
pada tanaman tersebut. Salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif

yaitu dengan cara stek.
Tanaman jabon telah dikenal oleh masyarakat luas karena kayunya yang
cepat tumbuh dan mempunyai prospek serta nilai jual yang sangat tinggi.

2

Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan peti, kayu lapis,
korek api, meubel, pensil, vinir, papan partikel, triplek, bahan baku pulp dan
kertas. Daunnya diekstrak untuk obat kumur, daun segar untuk makanan ternak.
Pepagan kering untuk obat demam dan obat penguat (Anonymous, 1998).
Kayu jabon merupakan alternatif yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
bahan baku industri plywood karena bahan baku kayu dan non-kayu untuk
industri plywood (kayu lapis) saat ini menjadi barang mahal. Hal ini karena
semakin minimnya persediaan bahan baku untuk pembuatan kayu lapis dan
ketersediaan produk kehutanan lainnya. Dari hal tersebut, terlihat jelas bahwa
tanaman jabon memiliki nilai yang tinggi dan prospek yang baik ke depannya.
Mengingat begitu luasnya lahan kritis serta laju degradasi lahan yang
semakin tinggi, maka usaha-usaha untuk restorasi dan menekan laju lahan kritis
telah menjadi kebutuhan yang mendesak. Usaha konservasi tanah dan air secara
fisik, kimia, dan biologi telah banyak dilakukan namun hasil yang didapatkan

masih belum optimal. Oleh karena itu, upaya lain harus diusahakan sebagai
pelengkap dari usaha-usaha yang telah dilakukan sebelumnya. Salah satu
diantaranya adalah pemanfaatan mikoriza yang diyakini dapat atau mampu
memperbaiki kondisi tanah serta meningkatkan pertumbuhan tanaman (Subiksa,
2002).
Untuk mempertahankan kesuburan tanah banyak diusahakan dengan
mengembangkan mikoriza dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Fungsi
mikoriza sangat penting bagi tanaman, yaitu membantu dalam penyerapan unsur
hara terutama fosfor, nitrogen, kalium dan seng. Selain itu, dapat menambah

3

kemampuan tanah dalam menahan air, menghambat infeksi patogen di dalam
akar, menghasilkan zat pengatur tumbuh seperti hormon, mengatur aktivitas dari
fungsi organisme lain seperti rhizobium, memperbaiki struktur tanah dan agregasi
tanah serta membantu siklus mineral (Anonymous, 1990).
Usaha penanaman kembali lahan-lahan kritis diperlukan teknik dan usaha
silvikultur yang memadai agar tanah-tanah tersebut lebih produktif. Salah satu
kegiatan yang dapat ikut menyumbang status silvikultur Indonesia adalah usaha
peningkatan kualitas bibit dengan memanfaatkan teknologi mikoriza (Supriyanto,

1992).
Demi usaha peningkatan kualitas bibit dengan memanfaatkan teknologi
mikoriza tersebut, maka dilakukan penelitian oleh Wulandari (2004) mengenai
pengaruh dosis dan waktu pemberian tanah berektomikoriza terhadap
pertumbuhan bibit tanaman Ampupu (Eucalyptus alba Reinw). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa dari 3 perlakuan tanah berektomikoriza dengan
dosis 4 gram, 5 gram dan 6 gram didapatkan hasil terbaik pertumbuhannya pada
dosis tanah berektomikoriza 6 gram.
Dengan

demikian,

maka

penulis

berupaya

untuk


mencoba

mengaplikasikan mikoriza terhadap tanaman jabon pada skala persemaian.
Pengaplikasian mikoriza yang nantinya akan digunakan yaitu mikoriza jenis
Glomus sp dan Gigaspora sp. Dalam penelitian ini ingin membuktikan
bagaimanakah konsentrasi penambahan jenis dan dosis mikoriza yang tepat untuk
pertumbuhan semai jabon (A. cadamba Miq.), sehingga dapat diterapkan di
masyarakat luas terutama bagi penyedia bibit.

4

1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui interaksi
kombinasi jenis mikoriza dan dosis tanah bermikoriza terhadap bibit tanaman
jabon (A. cadamba Miq), respon pemberian jenis mikoriza terhadap bibit tanaman
jabon serta respon pemberian dosis tanah bermikoriza terhadap bibit tanaman
jabon.

1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembudidayaan tanaman

hutan khususnya tanaman jabon. Dengan mengetahui interaksi kombinasi dosis
tanah bermikoriza dan jenis mikoriza serta pemberian perlakuan jenis mikoriza,
begitu juga pemberian perlakuan dosis tanah bermikoriza mikoriza terhadap bibit
tanaman jabon yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman jabon
yang optimal. Selain itu, penelitian ini semoga bermanfaat bagi khalayak umum
dalam hal untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang penambahan
dosis tanah bermikoriza dan jenis mikoriza terhadap pertumbuhan bibit tanaman
jabon (A. cadamba Miq.).

1.4 Hipotesis
Hipotesis pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut:
1. Diduga terjadi interaksi antara kombinasi perlakuan jenis mikoriza dan dosis
tanah bermikoriza 3 gr/polybag terhadap pertumbuhan bibit jabon

5

2. Diduga perlakuan jenis mikoriza Glomus sp dan Gigaspora sp akan
memberikan respon yang baik terhadap pertumbuhan bibit jabon
3. Diduga perlakuan dosis tanah bermikoriza 3 gr/polybag akan memberikan
respon yang baik terhadap pertumbuhan bibit jabon


6

PENGARUH PERLAKUAN JENIS MIKORIZA
DAN DOSIS TANAH BERMIKORIZA
TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)

SKRIPSI

OLEH
ANGGA SEPTIYAWAN
NIM :05740011

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
OKTOBER 2010

PENGARUH PERLAKUAN JENIS MIKORIZA

DAN DOSIS TANAH BERMIKORIZA
TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)

SKRIPSI

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
program Sarjana Kehutanan

OLEH
ANGGA SEPTIYAWAN
NIM 05740011

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2010


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Judul

Nama
Nim/Nirm
Jurusan/Prog. Studi

: Pengaruh Perlakuan Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah
Bermikoriza terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon
(Anthocephalus cadamba Miq.)
: Angga Septiyawan
: 05740011
: Kehutanan/Kehutanan

Skripsi oleh Angga Septiyawan ini telah dipertahankan
di depan dewan penguji
pada tanggal 30 Oktober 2010

Dewan Penguji


Ir. Joko Triwanto, MP.

Ir. Nandang Rahayu, MP.

Penguji I

Penguji III

Drs. Amir Syarifuddin, MP.

Ir. Moch. Chanan, MP.

Penguji II

Penguji IV

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Pertanian - Peternakan

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kehutanan

Dr. Ir. Damat, MP
NIP 19640228 199003 1 003

Ir. Nandang Rahayu, MP
NIP 19631021 199101 1 001

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama

: Angga Septiyawan

Nim/Nirm

: 05740011

Jurusan/Prog. Studi

: Kehutanan/Kehutanan

Judul

: Pengaruh Perlakuan Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah Bermikoriza
terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.)

Skripsi oleh Angga Septiyawan ini telah diperiksa dan disetujui
untuk diuji

Malang,

Malang,

Pembimbing I

Pembimbing II

Ir. Nandang Rahayu, MP
NIP. 196.310.211.991.011.001

Ir. M. Chanan, MP
NIP. 105.890.901.05

PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: Angga Septiyawan

Nim/Nirm

: 05740011

Jurusan/prog. Studi

: Kehutanan / Kehutanan

Fakultas

: Pertanian-Peternakan

menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya tersebut.

Malang, 30 Oktober 2010
Yang menyatakan,

Angga Septiyawan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 24 September 1986 di
Bondowoso Jawa Timur, sebagai putra ke dua dari dua
bersaudara dari pasangan Sunardi dan Supraptini.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di
SDN Dabasah 3 Bondowoso pada tahun 1999, kemudian meneruskan ke jenjang
pendidikan selanjutnya yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bondowoso
dan lulus pada tahun 2002. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikannya di
Sekolah Menengah Umum Negeri 3 Bondowoso dan berhasil lulus pada tahun
2005. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan
Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

LEMBAR PERSEMBAHAN

Seseorang yang bijaksana itu akan dapat menarik pelajaran
dari seorang yang paling bodoh sekalipun;
tetapi seorang yang bodoh tidak akan dapat belajar
dari orang yang paling pandai sekalipun
Confusius (551 – 479 SM)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Ayahanda Sunardi dan Almarhum Ibunda Tercinta “Supraptini”
yang selalu membimbing dijalan yang benar. Aku tidak tahu harus
membalas dengan apa atas segala jerih payah yang telah Kau
berikan padaku selama ini… Do’a terbaikku untukmu Orang
Tuaku…
2. Kakanda Agung Priono yang selalu memberikan motivasi dalam
menempuh pendidikan.
3. Adinda Mia Arifah Husnudin yang selalu menemani hari-hariku
serta memberikan cinta dan kasih sayang yang tulus untukku.
Aku terus berusaha menjadi lebih baik lagi kedepan untuk kita.
4. All My Friend’s Kehutanan ’05, Jatmiko, Hendro, Junaidy, Fery,
Iwan, Rosita, Ahmad, Wawan, Arfian, Iyut, Bayu, Yusuf, Galih,
Rahmah, Zulharman, dan Giffary, aku takkan melupakan kalian
dan pastinya aku akan merindukan kalian semua.
5. Teman-teman Kost Wisma 259 (Inoel, Bom-Bom, Sigit, Arik,
Salam, Aris, Bebby, Tony, Afry, Mairy, Tomy, Alex, Dimas, dll)
semangat ya jalani hidup ini. Dimana ada usaha, disana pasti ada
jalan…
6. Buat teman-teman Kota Tape (Bondowoso), Erick (Gamers
sejati), Hardi (Pakdhe), Diediet, Okta, Ririk (Tyo), dan yang
lainnya yang tak bisa kusebutkan satu per satu, thank you so
much telah memberikan pengalaman-pengalaman baru dalam
hidupku ini.

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT semata. Tuhan Yang Maha Mencintai,
dengan pancaran cinta yang selalu abadi. Tuhan Yang Maha Pemurah, yang tak
akan pernah berhenti memberi limpahan rahmat, karunia dan hidayah-Nya dengan
begitu adil dan sempurna, sehingga penulisan skripsi ini telah dapat diselesaikan.
Skripsi ini ditulis dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dan diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajad kesarjanaan strata satu (S-1)
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat :
1. Ibu, Bapak serta seluruh anggota keluarga yang tak henti-hentinya selalu
memberikan doa dan dukungan dalam setiap putaran kehidupan.
2. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP selaku Kepala Jurusan Kehutanan dan
Dosen Pembimbing I serta sebagai Dewan Penguji III yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi dan arahan.
3. Bapak Ir. Moch. Chanan, MP selaku Dosen pembimbing II sekaligus
Dewan Penguji IV yang telah bersedia mengarahkan dan membimbing
untuk perbaikan penulisan skripsi ini.
4. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP selaku Dewan Penguji I yang telah bersedia
memberikan kepercayaan, kesempatan serta dukungan baik moril maupun
materiil selama proses skripsi ini berlangsung.
5. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP selaku Dewan Penguji II yang telah
bersedia memberikan arahan maupun perbaikan penulisan skripsi sehingga
kedepannya bisa menjadi lebih baik.
6. Saudara-saudaraku di Laboratorium Kehutanan yang telah membantu
selama penelitian : Umi Wiwin Wulandari, Bpk. Saryanto, dan lainnya...
terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.

ix

7. Mia Arifah Husnudin dan keluarga besarnya yang juga telah memberikan
cinta serta kasih sayang sehingga tercipta motivasi dalam menjalani
kehidupan ini.
8. Untuk teman-teman seperjuangan Kehutanan 2005, terima kasih atas
waktu yang telah kalian luangkan untuk bersama-sama... aku akan selalu
merindukan kalian semua kawan-kawan terbaikku.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan masukan hingga
terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan. Besar harapan
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 5 November 2010
Penulis

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix
xi
xiii
xiv
xv

BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1. Latar Belakang................................................................................
1.2. Tujuan Penelitian ............................................................................
1.3. Manfaat Penelitian ..........................................................................
1.4. Hipotesis .........................................................................................

1
1
5
5
5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
2.1. Deskripsi Jabon (A. cadamba Miq.) ...............................................
2.2. Klasifikasi Jabon (A. cadamba Miq.) .............................................
2.3. Botani Tanaman Jabon (A. cadamba Miq.) ....................................
2.3.1. Daun .....................................................................................
2.3.2. Batang ..................................................................................
2.3.3. Bunga ...................................................................................
2.3.4. Buah dan Biji .......................................................................
2.4. Pengertian Mikoriza .......................................................................
2.5. Peranan Mikoriza............................................................................
2.6. Jenis - Jenis Mikoriza .....................................................................
2.7. Perkembangan Spora Mikoriza ......................................................

7
7
7
8
8
8
9
10
10
13
15
16

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ....................................
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................
3.2. Bahan dan Peralatan Penelitian ......................................................
3.3. Metode Penelitian ...........................................................................
3.4. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................
3.4.1. Persiapan Bahan dan Media .................................................
3.4.2. Penanaman ...........................................................................
3.4.3. Pemberian Perlakuan............................................................
3.4.4. Pemeliharaan ........................................................................
3.5. Parameter Pengamatan ...................................................................
3.6. Pengolahan Data .............................................................................

19
19
19
19
22
22
23
23
23
24
25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................
4.1. Hasil Penelitian ...............................................................................
4.1.1. Tinggi Bibit Jabon ................................................................
4.1.2. Diameter Batang Bibit Jabon ...............................................
4.1.3. Jumlah Daun Bibit Jabon .....................................................

26
26
26
27
28
xi

4.1.4. Panjang Akar Bibit Jabon..................................................... 29
4.1.5. Bobot Basah dan Bobot Kering Bibit Jabon ........................ 29
4.2. Pembahasan .................................................................................... 31
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 37
5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 37
5.2. Saran ............................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

3.1 Denah Percobaan ………….………………………………………… 21

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 Kombinasi Perlakuan antara Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah
Bermikoriza .........................................................................................

20

4.1 Interaksi dari Perlakuan Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah Bermikoriza
terhadap Penambahan Tinggi Bibit Jabon (mm) pada Berbagai Umur
Pengamatan (hst) ………………………………………………………..

26

4.2 Interaksi dari Perlakuan Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah
Bermikoriza terhadap Penambahan Diameter Batang Bibit Jabon
(mm) pada Berbagai Umur Pengamatan
(hst).......................................................................................................

27

4.3 Interaksi dari Perlakuan Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah
Bermikoriza terhadap Penambahan Jumlah Daun Bibit Jabon (helai)
pada Berbagai Umur Pengamatan
(hst).......................................................................................................

28

4.4 Interaksi dari Perlakuan Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah
Bermikoriza terhadap Panjang Akar Bibit Jabon (mm)
..............................................................................................................

29

4.5 Interaksi dari Perlakuan Jenis Mikoriza dan Dosis Tanah
Bermikoriza terhadap Bobot Basah dan Bobot Kering Bibit Jabon
(gram) ..................................................................................................

32

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

a.

Hasil Analisis Ragam Penambahan Tinggi Bibit Jabon (mm) ……… 39

b.

Hasil Analisis Ragam Penambahan Diameter Batang Jabon (mm) …

c.

Hasil Analisis Ragam Jumlah Faun Bibit Jabon (helai) …………….. 40

d.

Hasil Analisis Ragam Panjang Akar Bibit Jabon (mm) …………….. 40

e.

Hasil Analisis Ragam Bobot Basah Bibit jabon (gram) …………….. 41

f.

Hasil Analisis Ragam Bobot Kering Bibit Jabon (gram) …………… 41

g.

Dokumentasi Hasil Penelitian ……………………………………….

39

42

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1980. Pedoman Pembuatan Tanaman. Direktorat Jenderal
Kehutanan. Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi No. A55
________. 1990. Pedoman Teknis Penanaman Tanaman Hutan. Kertas Kerja
Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi. Departemen kehutanan. Jakarta.
________. 1993. Mikoriza Arbuskular. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayati.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
________. 1998. Pedoman Pengenalan Pohon Hutan di Indonesia. Yayasan
Prosea Bogor.
________. 2010.Neolamarckia cadamba. Balai Penelitian Bioteknologi
Perkebunan Indonesia, (Online),
(http://en.wikipedia.org/wiki/Neolamarckia_cadamba/, diakses tanggal 15
Maret 2010).
Andreas. 1989. Teknik dan Metode Penelitian Mikoriza Vesikular Arbuskular.
Laboratorium Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Fakuara. 1993. Pengembangan Teknologi Mikoriza sebagai Usaha Intensifikasi
Pengelolaan Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
Fandeli, C. 1991. Silvikultur Umum. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Gardner dan Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerjemah Herawati
Susilo dan Pendamping Subiyanto. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Idiyah, S. 1995. Fisiologi Lanjutan dan Nutrisi. Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian UMM. Malang.
Kuswanto.1990. teknologi Produksi Inokulasi Ektomikoriza dan Peranan
Mikoriza di Kehutanan. Seminar Bioteknologi Hutan. Fakultas Kehutanan
UGM. Yogyakarta.
Mahfud, F., Taufik, H dan Hasan, M. 2003. Prosiding Ekspose Hasil Litbang
Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan-Peran Benih Unggul dalam
Mendukung GNRHL. Departemen Kehutanan. Balai Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan. Jogjakarta.

Martini. 1972. Hubungan Pertumbuhan Tanaman Muda Pinus merkusii dengan
Mikoriza. Departemen Pertanian. Bogor.

Pratiwi. 2008. Prospek Pohon Jabon untuk Pengembangan
Tanaman.(Online), Vol. 1,
(http://www.kehati.co.id/ForestWorld/, diakses 17 Maret 2010).

Hutan

Santoso, E. 1988. Pengaruh Mikoriza terhadap Diameter Batang dan Bobot
Kering Anakan Dipterocarpaceae. Bulletin Penelitian Hutan. Jakarta.
Sastrapradja, S. dan Kartawinata. 1977. Kayu Indonesia. Lembaga Biologi
Nasional – LIPI. Bogor.
Setyati, S ; H. 1997. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Setyaka, H. 2001. Upaya Pelestarian Hutan. Duta Rimba. Majalah Bulanan
Perum Perhutani. Jakarta.
Soetrisno, K. 1998. Silvika. Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman.
Samarinda.
Subiksa IGM. 2002. Pemanfaatan Mikoriza untuk Penanggulangan Lahan Kritis,
(Online), Vol. 5 No. 1,
(http://rudyet.triped.com/sem2-012/igm-subiksa.htm. diakses 17 Maret
2010).
Supriyanto., Ahmad dan Ramli H. 1992. Usaha Peningkatan Kualitas Bibit
Tanaman Kehutanan melalui Inokulasi Mikoriza. Seminar Nasional Status
Silvikultur di Indonesia saat ini. Fakultas kehutanan UGM. Yogyakarta.
Sutejo, M. 1987. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rienika Cipta. Jakarta.

Theodore., Brent dan Joseph. 1987. Prinsip-Prinsip Silvikultur. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
Uhaedi, S. 1998. Pedoman Pengenalan Pohon di Indonesia. Yayasan PROSEA.
Bogor.