PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN INTERVAL PENYEMPROTAN BIODEGRADASI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq)

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN INTERVAL
PENYEMPROTAN BIODEGRADASI TERHADAP
PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)

SKRIPSI

Oleh :
Saipuddin
Nim. 07740003

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN – PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN INTERVAL
PENYEMPROTAN BIODEGRADASI TERHADAP
PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq.)

SKRIPSI


Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program
Sarjana Kehutanan

Oleh :
Saipuddin
Nim. 07740003

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN – PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama

: Saipuddin


Nim

: 07740003

Jurusan

: Kehutanan

Judul

: Pengaruh Konsentrasi Larutan dan Interval Penyemprotan
Biodegradasi terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon
(Anthocephalus cadamba Miq.)

Skripsi oleh Saipuddin ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Malang,
Pembimbing I

Pembimbing II


Drs. Amir Syarifuddin, MP
NIP. 195804101990031001

Ir. Nandang Rahayu, MP
NIP. 196310211991011001

Menyetujui dan Mengesahkan,
Ketua Jurusan

Ir. Nandang Rahayu, MP
NIP. 196310211991011001

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama
Nim
Jurusan
Judul


: Saipuddin
: 07740003
: Kehutanan
: Pengaruh Konsentrasi Larutan dan Interval Penyemprotan
Biodegradasi terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon
(Anthocephalus cadamba Miq.)

Skripsi oleh Saipuddin ini telah dipertahankan
di depan dewan penguji
pada tanggal 16 November 2011

Dewan Penguji

(Drs. Amir Syarifuddin, MP)
Penguji I

(Ir. Joko Triwanto, MP)
Penguji II

(Dr. Ir. Nugroho Triwaskito, MP)

Penguji III

(Ir. Nandang Rahayu, MP)
Penguji IV

Mengesahkan,
Dekan

Mengetahui,
Ketua Jurusan

(Dr. Ir. Damat, MP)
Nip. 196402281990031003

(Ir. Nandang Rahayu, MP)
NIP. 196310211991011001

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Saipuddin

Nim

: 07740003

Jurusan

: Kehutanan

Fakultas

: Pertanian – Peternakan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Konsentrasi Larutan
dan Interval Penyemprotan Biodegradasi terhadap Pertumbuhan Bibit Jabon
(Anthocephalus cadamba Miq.) adalah bukan karya orang lain, baik sebagian
maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini

dan telah dituliskan sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya, dan apabila
pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia mendapatkan sangsi akademik.

Malang, 16 November 2011
Yang menyatakan,

(Saipuddin)
Nim. 07740003

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 16 November 1988 di
Bagik Nyaka, sebagai putra kedua Ayahanda A. Saipuddin dan
Ibunda Marhaeni.
Penulis

menyelesaikan

pendidikan


Sekolah

Dasar

MI

Jamaluddin Bagik Nyaka pada tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Aikmel tahun 2003 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Aikmel Lombok Timur
pada tahun 2006. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan di Jurusan
Kehutanan Fakultas Pertanian - Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,
sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka”
(TQS. Ar - Ra’d [13]:11).

Skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Ayahanda dan Ibunda serta semua keluarga tercinta yang telah

memberikan dukungan baik moril, materil dan spritual, sehingga skripsi
dapat terselesaikan.
2. Semua Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan
pengalaman baik di bangku kuliah maupun di luar perkuliahan.
3. Bapak penguji 1. Drs. Amir Syarifuddin, MP, penguji 2. Ir. Joko Triwanto,

MP, penguji 3. Dr. Ir. Nugroho Triwaskito, MP, dan penguji 4. Ir.
Nandang Rahayu, MP yang telah memberikan arahan serta masukan yang
bermanfaat.
4. Semua teman – teman Kehutanan angkatan 2007. Edu, Yanto, Samsi,
Imam, Farid, Zar, Anton, Fawaid, Tugek, Desy, dan Yani. Tempatku
berbagi suka dan duka serta canda dan tawa.
5. Buat teman – teman Agronomi Ozzy, Sasi, Puji, Agus yang selalu
memberikan semangat dan berbagi pengalaman.

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana kehutanan di Jurusan Kehutanan Fakultas PertanianPeternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat :
1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik
moril, materil dan spritual, sehingga skripsi dapat terselesaikan.
2. Bpk Dr. Ir. Damat, MP, selaku dekan Fakultas Pertanian- Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bpk Ir. Nandang Rahayu, MP, selaku Ketua Jurusan Kehutanan dan
pembimbing pendamping yang telah memberikan motivasi dan arahan.
4. Bpk Drs. Amir Syarifuddin, MP, selaku pembimbing utama yang bersedia
mengarahkan dan membimbing untuk penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan kurang sempurna, untuk itu saran dan
kritikan yang bersifat membangun sangat diperlukan.

Malang,

Penulis

2011

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................... ..............

i
ii
iv
v
vi

I.

PENDAHULUAN..............................................................................
1.1. Latar Belakang ............................................................................
1.2. Identifikasi Masalah....................................................................
1.3. Maksud Tujuan Penelitian ..........................................................
1.4. Kegunaan Penelitian ...................................................................
1.5. Hipotesis .....................................................................................

1
1
4
4
5
5

II.

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
2.1. Deskripsi Jabon............................................................................ 6
2.2. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jabon.................................. 6
2.3. Sebaran Tumbuh........................................................................... 7
2.4. Persemaian.................................................................................... 8
2.5. Pelaksanaan Pembuatan Persemaian............................................. 9
2.5.1. Persiapan Bedengan............................................................ 9
2.5.2. Penaburan............................................................................ 9
2.5.3. Penyapihan.......................................................................... 10
2.5.4. Pemeliharaan Persemaian.................................................... 10
2.5.4.1. Penyiraman............................................................. 10
2.5.4.2. Penyiangan............................................................. 10
2.5.4.3. Pemupukan............................................................. 11
2.5.4.4. Pengendalian Hama dan Penyakit.......................... 12
2.6.Teknologi Biodegradasi................................................................. 13
2.6.1 Aplikasi Nutrisi Organik Cair pada Tanaman..................... 14
2.6.2 Aplikasi pada Bioremediasi Lahan...................................... 14
2.6.3 Aplikasi Teknologi Biodegradasi pada Produksi Pupuk
Organik.............................................................................. 15
2.5.4 Aplikasi Biodegradasi pada Ekstraksi Biopestisida........... 17

III.

BAHAN DAN METODE................................................................. 19
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 19
3.2. Bahan dan Peralatan Penelitian..................................................... 19
3.3. Metode Penelitian......................................................................... 19
3.4. Pelaksanaan Penelitian.................................................................. 22
3.4.1. Persiapan Alat dan Bahan................................................... 22
3.4.2. Persiapan Bibit................................................................... 22
3.4.3. Persiapan Pemberian Perlakuan......................................... 22

IV.

V.

3.4.4. Pemeliharaan.....................................................................
3.4.5. Pemberian Perlakuan.........................................................
3.4.6. Parameter Pengamatan......................................................
3.4.6.1. Tinggi Bibit...........................................................
3.4.6.2. Diameter Batang...................................................
3.4.6.3. Jumlah Daun.........................................................
3.4.6.4. Panjang Akar........................................................
3.4.6.5. Bobot Basah.........................................................
3.4.6.6. Bobot Kering........................................................
3.4.6.7. Analisa Data.........................................................

23
23
23
24
24
24
24
25
25
25

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian……………………………………………….
4.1.1. Tinggi Bibit Jabon………………………………….
4.1.2. Diameter Batang Bibit Jabon………………………
4.1.3. Jumlah Daun Bibit Jabon…………….…………….
4.1.4. Panjang Akar Bibit Jabon…………………………..
4.1.5. Bobot Basah Tanaman Bibit Jabon…………………
4.1.6. Berat Kering Tanaman Bibit jabot…………………
4.2. Pembahasan…………………………………………………..
4.2.1. Tinggi Tanaman…………………………………….
4.2.2. Penambahan Diameter Batang Bibit Jabon…………
4.2.3. Jumlah Daun………………………………………..
4.2.4. Panjang Akar……………………………………….
4.2.5. Berat Basah…………………………………………
4.2.6. Berat Kering………………………………………..

26
26
27
28
29
30
31
32
33
34
36
37
39
39

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan…………………………………………………. 40
5.2. Saran………………………………………………………… 40

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

halaman

1.

Kombinasi Perlakuan……………………....................................................

20

2.

Interaksi dari Perlakuan Konsentrasi dan Interval Penyemperotan
Biodegradasi terhadap Pertambahan Tinggi Bibit Jabon (mm) pada
Berbagai Umur Pengamatan (hst)………………………….........................

26

Interaksi dari Perlakuan Konsentrasi dan Interval Penyemperotan
Biodegradasi terhadap Pertambahan Diameter Batang Bibit Jabon (mm)
pada Berbagai Umur Pengamatan (hst)…………………………………….

27

Interaksi dari Perlakuan Konsentrasi dan Interval Penyemperotan
Biodegradasi terhadap Pertambahan Jumlah Daun Bibit Jabon (mm) pada
Berbagai Umur Pengamatan (hst)………………………………………….

28

Interaksi dari Perlakuan Konsentrasi dan Interval Penyemperotan
Biodegradasi terhadap Panjang Akar Bibit Jabon (cm)……………………

29

3.

4.

5.

6.

Interaksi dari Perlakuan Konsentrasi dan Interval Penyemperotan
Biodegradasi terhadap Berat Basah Tanaman Bibit Jabon (gram)………... 30

7.

Interaksi dari Perlakuan Konsentrasi dan Interval Penyemperotan
Biodegradasi terhadap Berat Kering Tanaman Bibit Jabon (gram)……….. 31

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

a. Denah Percobaan...........................................................................

21

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1.

2.

Halaman

Analisis Ragam Data Penelitian…………………………................................

41

a. Hasil Analisis Ragam Penambahan Tinggi Bibit Jabon (mm)……………

41

b. Hasil Analisis Ragam Penambahan Diameter Batang Bibit jabon (mm)…

41

c. Hasil Analisis Ragam Penambahan Jumlah Daun Bibit Jabon (mm)……..

41

d. Hasil Analisis Ragam Panjang Akar Bibit Jabon (cm)…………………....

42

e. Hasil Analisis Ragam Bobot Basah Tanaman Bibit Jabon (gram)………..

43

f. Hasil Analisis Ragam Bobot Kering Tanaman Bibit Jabon (gram)….……

43

Dokumentasi penelitian……………..………………………………………...

44

Gambar b : Kondisi Bibit Jabon………………………...................................

44

Gambar c : Persiapan Pemberian Perlakuan………………………………….

44

Gambar d : Pemberian Perlakuan…………………………………………….

44

Gambar e : Pertumbuhan Tinggi Tanaman…………………………………...

45

Gambar f : Pertumbuhan Panjang Akar………………………………………

46

Gambar g : Menimbang Bobot Basah Tanaman………………………..........

47

Gambar h : Menimbang Bobot Kering Tanaman…………………….............

48

Gambar I : Kondisi Tanaman Sebelum Dioven………………………………

49

Gambar j : Kondisi Tanaman Setelah Dioven………………………..............

49

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 1980a. Pedoman Pembuatan Tanaman. Direktorat Jenderal
Kehutanan. Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi no. A55.
, 1980b. Kayu Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Aldhous, J.R. 1975. Nursery Practice, forestry commission bulletin, No.43,
London : Her Majesti’ s stastionery office.
Edris, 1994. Teknik Persemaian. UGM. Yogyakarta.
Fandeli, Ch, 1984. Ilmu Persemaian Jurusan Silvikultur, Fakultas Kehutanan
UGM. Yagyakarta.
Guritno Bambang, Sitompul, S.M, 1995. Analisis Pertumbuh Tanaman. UGM
Press. Yogyakarta
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Jakarta: Yayasan Sarana
Wana Jaya.
Hakim N, Nyakpa MY, Lubis AM, Nugroho SG, Diha MA, Hong GB, Bailey
HH. 1986. Diktat Dasar-dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas
Lampung.
Kapil A. (1) ; Koul I. B. (1) ; Suri O. P. , 1995. Antihepatotoxic Effects of
Chlorogenic Acid From Anthocephalus Cadamba. Department of
Pharmacology, Regional Research Laboratory, Jammu Tawi-180 001,
India.
Loveles, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Lingga, P., Marsono. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Marsono dan Sigit P. 2002. Pupuk Akar Jenis & Aplikasi. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Martawijaya A., Kartasujana, Kadir K. dan Prawira SA. 1981. Atlas Kayu
Indonesia. Jilid II. Bogor: Badan Litbang Kehutanan, Departemen
Kehutanan.
Prihartini, Indah, 2010. Inovasi Teknologi Biofarm Pada Pertanian Organik
Terpadu. UMM. Malang.

Panggabean,
2011.
Panduan
Bertanam
dan
Bisnis
Pohon
Jabon.(http//www.agromedia pustaka). Diakses tanggal 1 april 2011.
Pratiwi. 2003. Prospek Pohon Jabon Untuk Pengembangan Hutan Tanaman.
Buletin Badan Litbang Kehutanan. Vol.4 No.1, Th. 2003:61-66.
Setyati, S ; H. 1997. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: IPB Press.
Soerianegara I dan Lemmens. 1994. Plant Resources of South-East Asia 5. Bogor:
Prosea.
Sastrapradja, S. dan K. Kartawinata. 1977. Kayu Indonesia. Lembaga Biologi
Nasional–LIPI. Bogor.
Yasman, I. dan Hermawan. 2002. Manual Persemaian Dipterocarpaceae. Badan
Penelitian dan Pengembangan Hutan. Departemen Kehutanan. Jakarta.s

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Hutan merupakan sumberdaya alam yang mempunyai nilai ekonomis
tinggi, sehingga membutuhkan penanganan yang lebih serius. Menurut Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan, bahwa
hutan adalah suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan berisi
sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan yang
terdapat pada suatu wilayah tertentu atau ditetapkan oleh pemerintah sebagai
hutan.
Hutan sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui akan bisa
terwujud jika pembaharuannya dilaksanakan secara konsekuen. Pembaharuan ini
dilaksanakan melalui penanaman kembali (rehabilitasi) setelah hutan itu
dimanfaatkan. Upaya rehabilitasi hutan saat ini dirasakan saat ini sangat
mendesak, karena kondisinya sangat memperihatinkan. Untuk itu, diperlukan
berbagai persiapan, satu diantaranya adalah menyiapkan bibit yang berkualitas
dan sesuai dengan keadaan tempat yang akan direhabilitasi (Yasman, 2002).
Pengelolaan hutan saat ini harus lebih terfokus pada penanaman pohon
yang cepat dalam pertumbuhan (fast growing species) dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Dari beberapa jenis tanaman yang memiliki prospek yang
sangat baik untuk ditumbuh kembangkan, salah satunya adalah tanaman jabon
(Anthocephalus cadamba Miq.). Tanaman jabon telah dikenal di pulau Jawa sejak

1

tahun 1931. Tanaman ini berfungsi sebagai tanaman pelindung. Selain sebagai
tanaman pelindung, tanaman jabon ini juga ditanaman sebagai kebutuhan industri.
Tanaman ini juga sangat bagus untuk permudaan alam seperti areal bekas
tebangan, bekas perladangan, dan tempat terbuka lainnya.
Anthocephalus sp terdiri atas dua jenis yaitu A. cadamba Miq. atau bisa
juga disebut A. chinensis dan A. macrophylla. Pohon jabon terdapat secara alami
dari Sri Lanka, India, Nepal dan Bangladesh ke arah timur melalui Malaysia
hingga Papua Nugini. Jenis ini telah ditanam sebagai pohon hias dan pohon
perkebunan dan telah berhasil diperkenalkan ke Afrika Selatan, Puerto Rico,
Suriname, Taiwan dan Negara-negara lainnya di kawasan tropika dan subtropika
(Soerianegara dan Lemmens 1994).
Jabon merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat.
Saat ini, jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, kayu
lamina, dan industri perkayuan Iainnya. Pasalnya, jabon memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya seperti sengon yang
sudah populer dimasyarakat. Selain pertumbuhannya yang cepat, keunggulan
jabon diantaranya memiliki tingkat kelurusan batang yang sangat bagus,
cabangnya rontok sendiri sehingga tidak memerlukan pemangkasan, dan Iebih
tahan penyakit. Kayu jabon merupakan hasil hutan yang memiliki banyak
manfaat, diantaranya untuk bahan bangunan, bahan baku furnitur, industri kertas,
dan kerajinan tangan. Awalnya, hasil hutan berupa kayu diperoleh dari hutan alam
yang mampu menghasilkan jutaan meter kubik kayu. Namun, saat ini kebutuhan
kayu menjadi sulit dipenuhi jika hanya mengandalkan hutan alam, Karena

2

produktivitas hutan alam sudah mengalami penurunan akibat penebangan liar,
kebakaran hutan, dan konversi lahan hutan menjadi areal perkebunan dan
pertanian (Panggabean, 2011).
Jabon merupakan jenis tumbuhan lokal yang dapat direkomendasikan
untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman karena pemanfaatan
kayunya sudah dikenal luas oleh masyarakat. Jabon merupakan jenis kayu yang
mempunyai berat jenis 0,42 (0,29-0,56), kelas kuat III-IV dan kelas awet V. Kayu
jabon banyak digunakan untuk korek api, peti pembungkus, cetakan beton,
mainan anak-anak, pulp, kelom dan konstruksi darurat yang ringan. Kayunya
mudah dibuat venir tanpa perlakuan pendahuluan dengan sudut kupas 92° untuk
tebal venir 1,5 mm. Perekatan venir kayu jabon dengan urea-formaldehida
menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standard Indonesia, Jepang,
dan Jerman (Martawijaya, 1981).
Tanaman jabon (A. cadamba Miq.) dapat dikembangbiakan dengan dua
cara yaitu secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif yaitu
meperbanyak tanaman melalui benih yang ditabur secara langsung. Sedangkan
secara vegetatif yaitu perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian
tanaman seperti akar, batang, ranting, dan daun. Contoh Pembiakan tanaman
secara vegetatif yaitu dapat dilakukan dengan cara stek (cutting), cangkok
(layering), tempelan (budding), dan sambungan (grafting).
Pembibitan tanaman jabon dilakukan dengan benih, dengan cara
disemaikan terlebih dahulu. Daya perkecambahan benih baru yang berasal dari
buah yang matang 50-57 %, tumbuhnya benih juga lebih rendah karena masa

3

istirahatnya kurang. Benih memiliki masa istirahat yang sangat panjang. Dalam
penyimpanan tahan hingga 12 bulan, dengan daya perkecambahan 70 % bila
disimpan dalam keadaan baik. Jabon dapat pula ditanam dengan stek.
Pertumbuhan jabon sangat cepat mulai dari umur 2 sampai 20 tahun. Untuk
selanjutnya pertumbuhannya lambat. Dalam hutan tanaman, kecepatan tumbuh
diameter adalah 2-3 cm/tahun dan tinggi 2-3 m/th (Sastrapradja, 1977).
1.2. Identifikasi Masalah
Tanaman jabon merupakan tanaman yang dikategorikan tanaman cepat
tumbuh (fast growing). Akan tetapi jika mengandalkan pertumbuhan secara alami
untuk mendapatkan bibit jabon yang berkualitas sulit didapatkan, maka dalam
penelitian ini akan dilakukan pemberian perlakuan konsentrasi larutan dan
interval penyemprotan biodegradasi (formula nutrisi organik cair yang
mengandung mineral dan enzim organik untuk meningkatkan kesehatan,
pertumbuhan dan produksi tanaman). untuk memacu pertumbuhan tanaman dan
menghasilkan bibit yang berkualitas.
Dalam penelitian ini ingin membuktikan pengaruh konsentrasi dan interval
penyemprotan biodegradasi yang tepat untuk pertumbuhan semai jabon (A.
cadamba Miq.), sehingga dapat aplikasikan dimasyarakat luas.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
larutan dan interval penyemprotan biodegradasi terhadap pertumbuhan bibit jabon
(A. cadamba Miq.)

4

1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penilitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang
seberapa besar pengaruh konsetrasi larutan dan interval penyemprotan
biodegradasi terhadap pertumbuhan bibit jabon (A. cadamba Miq.) sehingga dapat
menghasilkan bibit yang berkualitas.
1.5. Hipotesis
1. Terjadi interaksi antara kombinasi perlakuan konsentrasi larutan dan
interval penyemprotan biodegradasi terhadap pertumbuhan bibit jabon (A.
cadamba Miq).
2. Konsentrasi larutan biodegradasi (1 ml, 1,5 ml, 2 ml, 2,5 ml dan 3 ml)
berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit jabon (A. cadamba Miq.).
3. Interval penyemprotan biodegradasi (3 hari, 6 hari dan 9 hari) berpengaruh
terhadap pertumbuhan bibit jabon (A. cadamba Miq.).

5