3  Ketika pulang bekerja dan terlalu lelah, maka enggan bermain dengan anaknya atau menemani suami dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
Diluar  dari  adanya  dampak  positf  dan  negatif  pada  wanita  pekerja  yang sudah  menikah.  Wanita  karir  tidak  hanya  sekedar  bekerja  namun  memiliki
kedudukan  yang  berarti  ditempat  kerjanya,  berprestasi,  dan  berani  menerima tantangan  dalam  bekerja.  Seharusnya  mereka  bukan  hanya  puas  dalam  bekerja
namun  mereka  juga  harus  menunjukkan  kemampuannya  dalam  mengurus  rumah tangganya dengan baik.
2.3 Status Pernikahan
Secara  bahasa,  berdasarkan  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  2002  status didefiniskan  sebagai  keadaan  atau  kedudukan  orang,  badan,  dsb  dalam
hubungan  dengan  masyarakat  sekelilingnya.  Status  sering  digunakan  untuk mengelompokkan  sesuatu,  misalnya  status  ekonomi,  status  sosial,  maupun  status
pernikahan.  Status  digunakan  untuk  membedakan  kelompok  satu  dengan kelompok yang lainnya agar mudah dikenali.
Berdasarkan  pandangan  masyarakat,  seringkali  pernikahan  disamakan dengan istilah perkawinan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002, nikah
adalah perjanjian  antara  laki-laki dengan perempuan untuk  bersuami istri secara resmi.  Pengertian  lain  mengenai  pernikahan  atau  perkawinan  diungkapkan  oleh
Dariyo 2005: 70, yakni Perkawinan  merupakan  ikatan  yang  syah  antara  laki-laki  dengan
perempuan dewasa untuk menjalani kehidupan rumah tangga bersama, setelah individu melalui proses pacaran dan tunangan, masing-masing
individu  telah  sepakat  untuk  meninggalkan  kedua  orangtuanya  dan
menjadi  satu  dengan pasangan hidupnya untuk  jangka waktu  selama- lamanya.
Beberapa  pengertian  diatas  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  status pernikahan  merupakan  kedudukan  seseorang  dalam  masyarakat  mengenai  peran
yang  disandangnya,  dalam  hal  ini  adalah  kedudukan  dalam  rumah  tangganya. Sehingga  dapat  dijelaskan  bahwa  status  pernikahan  merupakan  hasil
pengelompokan individu berdasarkan kedudukan dalam keluarga. Pengelompokan status  pernikahan  yang  digunakan  adalah  menikah  dan  belum  menikah.  Masing-
masing  pengelompokan  mempunyai  tanggung  jawab  yang  berbeda  khususnya untuk wanita pekerja. Menurut Hurlock 1999: 270 wanita yang belum menikah
tidak  perlu  membagi  waktu  dan  tenaga  antara  keluarga  dan  karir.  Sedangkan wanita  yang  sudah  menikah  mempunyai  tanggung  jawab  yang  berbeda.  Wanita
yang  sudah  menikah  memiliki  tanggung  jawab  terhadap  keluarganya.  Wanita yang  sudah  menikah  harus  mampu  membagi  waktunya  dengan  baik  untuk
menjalani perannya sebagai istri maupun seorang ibu. Beberapa perubahan wanita setelah  menikah  yaitu  perubahan  status  sosial,  finansial,  tanggung  jawab  atau
peran,  serta  perubahan  biologis.  Status  pernikahan  yang  digunakan  dalam penelitian ini merupakan variabel diskrit.
2.4 Penelitian Terdahulu Tentang