seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-
beda Windows, Linux, ataupun Mac. Program PHP ditulis dalam file plain text teks biasa dan mempunyai akhiran
“.php”.
b. Sejarah PHP
PHP ditulis diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang software engineer asal Greenland sekitar tahun 1995. Pada
awalnya PHP digunakan Rasmus hanya sebagai pencatat jumlah pengunjung pada website pribadi beliau. Karena itu
bahasa tersebut dinamakan Personal Home Page PHP Tools. Tetapi karena perkembangan nya yang cukup disukai
oleh komunitas nya, maka beliau pun merilis bahasa PHP tersebut ke publik dengan lisensi open-source. Saat ini, PHP
adalah server-side scripting yang paling banyak digunakan di website-website di seluruh dunia, dengan versi sudah
mencapai versi 5 dan statistiknya terus bertambah www.php.netusage.php.
c. Syarat Untuk Menjalankan PHP
Untuk dapat berjalan, PHP membutuhkan web server, yang bertugas untuk memproses file-file php dan mengirimkan
hasil pemrosesan untuk ditampilkan di browser client. Oleh
karena itu, PHP termasuk server-side scripting script yang diproses di sisi server. Web server sendiri adalah software
yang diinstall pada komputer lokal ataupun komputer lain yang berada di jaringan intranet internet yang berfungsi
untuk melayani permintaan-permintaan web dari client. Web server yang paling banyak digunakan saat ini untuk PHP
adalah “Apache” www.apache.org. Selain Apache, PHP juga memerlukan PHP binary www.php.net yang bisa
dikonfigurasikan sebagai modul Apache atau pun sebagai aplikasi CGI. Untuk media penyimpanan datanya database
server, PHP
biasa menggunakan
”MySQL” www.mysql.com
. Untuk menginstall dan mengkonfigurasi ketiga software
tersebut Apache, MySQL, PHP agar dapat berjalan dan saling terhubung, memang cukup sulit. Maka dari itu
dibuatlah paket software Apache2Triad, XAMPP, MAMP, WAMP, dll yang tinggal kita install dalam satu kali installasi.
Dalam satu kali installasi, sudah mencakup ketiga software tersebut dan sudah dikonfigurasi untuk keperluan lingkungan
pengembangan aplikasi web. Sehingga, programmer web hanya tinggal menulis program PHP dan langsung
menjalankan mengetest program yang ditulis tersebut melalui web browser.
2.6.2 MySQL
MySQL adalah
sebuah perangkat
lunak sistem
manajemen basis data SQL bahasa Inggris: database management system atau DBMS yang multithread, multi-user,
dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di
bawah lisensi GNU General Public License GPL, tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus di
mana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, di mana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan
hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing- masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan
komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan
satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius.
MySQL adalah Relational Database Management System RDBMS yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi
GPL General Public License. Di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk
turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama, yaitu SQL Structured Query Language. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama
untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah
secara otomatis. Keandalan suatu sistem database DBMS dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses
perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program- program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat
dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan
oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan
Interbase. Selain itu MySQL
juga memiliki
beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X
Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi.
2. Open Source
MySQL didistribusikan secara open source gratis, di bawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara
cuma-cuma.
3. Multiuser
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau
konflik.
4. Performance tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat
memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Column types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed atau unsigned, integer, float, double, char,
text, date, timestamp dan lain-lain.
6. Command dan functions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query.
7. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan
sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
8. Scalability dan limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu
tabel serta lima milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Connectivity
MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCPIP, Unix soket UNIX, atau
Named Pipes NT.
10. Localisation
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa. Meskipun
demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Interface
MySQL memiliki interface antar muka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan
menggunakan fungsi API Application Programming Interface.
12. Clients dan tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool
yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani alter table, dibandingkan database lainnya
semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.6.3 Dreamweaver CS 4
Menurut C. Widyo Hermawan, Sri Sulistiyani, Leo Agung dan Suci Nurasih 2009:1 Adobe Dreamweaver CS4 merupakan
produk software Adobe yang digunakan sebagai HTML editor professional untuk mendesain web secara visual dan dapat juga
digunakan untuk mengelola situs atau halaman web. Selain itu Adobe Dreamweaver CS4 memberikan keleluasaan kepada anda
untuk menggunakan sebagai media penulisan pemrograman web.
Dalam perkembangannya Dreamweaver banyak digunakan para web desainer maupun web programmer. Fasilitas optimal dalam
jendela design yang tersedia menjadikan program ini sebuah produk unggulan dalam memberikan kemudahan dalam
mendesain web, tidak terkecuali bagi para web desainer pemula. Kemampuan Dreamweaver untuk berinteraksi dengan
beberapa bahasa pemrograman seperti : PHP, ASP, JavaScript, dan sebagainya, juga merupakan fasilitas pendukung maksimal
kepada para
desainer web
yang menyertakan
bahasa pemrograman web dalam pekerjaannya. Adobe Dreamweaver
Creative Suite 4 CS4 , merupakan web komersial dikenal juga editor yang memungkinkan Anda untuk merancang, membangun
dan mengelola website yang kompleks. Editor adalah yang berarti bahwa Anda dapat membuat halaman web Anda secara visual dan
apa pun yang Anda lihat pada layar saat desain adalah apa yang akan Anda dapatkan ketika situs Anda dimuat dalam web browser
normal.
31
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Di daerah Bandung Timur berdiri tegak sebuah gedung sekolah SMA Negeri 10 Bandung yang refrensetatif dan strategis, lebih tepatnya yaitu di Jalan Cikutra
No 77, telepon 022-7213367, memiliki nuansa yang terbilang berbeda di banding sekolah negeri lainnya. Karna sekolah ini berdekatan dengan pasar, walaupun
berdekatan dengan pasar sauna kondusip tetap terjaga.
3.1.1. Sejarah Perkembangan Sekolah
SMA Negeri 10 Bandung yang berlokasi di Bandung Timur Jalan Cikutra Nomor 77 Telepon 022-7273109 mempunyai nuansa yang berlainan dibanding
sekolah negeri lainnya. Sekeliling sekolah penuh dengan perumahan penduduk, di bagian depan sepanjang jalan Cikutra penuh dengan pedagang kaki lima yang
menjual bahan makanan, setiap pagi tentu sangat ramai dengan orang yang berbelanja, namun hal tersebut tidak mengurangi semangat belajar para siswa
karena situasi belajar cukup mendukung dan menyenangkan. Sekolah tidak terpengaruh oleh adanya penduduk dan ramainya perdagangan karena ruang
belajar para siswa jauh dari keramaian, suasana cukup nyaman tempat yang luas sarana yang memadai bahkan mesjidnya boleh dikatakan paling besar untuk
tingkat sekolah di Jawa Barat.
Pada tahun 1967 SMA Negeri 10 Bandung berlokasi di Sekolah Dasar Sentrum yang sekarang menjadi Sekolah Dasar Cicadas Timur merupakan usulan
pemecahan SMA Negeri 3 dengan surat usulan 031D.26K.67 tertanggal 1 Juli 1967. Saat ini pula SMA Negeri 10 tidak bergantung kepada SMA Negeri 3,
tetapi masing-masing berdiri sendiri baik secara organisatoris maupun secara administrative dan teknik kependidikannya. Yang mengesahkan SMA Negeri 10
Bandung adalah Drs. Waskito atas nama Mentri Pendidikan dan Kebudayaan : Kepala Direktorat Pendidikan Keguruan dan Kursus-kursus. Kepala Sekolah pada
waktu itu adalah Drs. A. S. Setiadi. Pada tahun 1968 SMA Negeri 10 beranjak ingin mempunyai bangunan
yang lebih memadai dan dimiliki sendiri, akhirnya dengan surat izin membangun nomor : 348UKK31968 dengan tanggal pendirian 22 Oktober 1968 SMA
Negeri 10 Bandung sudah bisa berencana untuk membangun. Akhirnya dengan Ridho Alloh SWT, Januari 1969 SMA Negeri 10 mulai dibangun oleh CV.
Haruman, dengan lokasi pembangunan di jalan Cikutra Nomor 77 Bandung. Setelah lahirnya kurikulum 1994 SMA berubah menjadi SMU Negeri 10
Bandung. SMA Negeri 10 adalah salah satu sekolah yang dibangun dengan sarana yang cukup lengkap dan proses belajar mengajar dimulai jam 7 pagi. Prestasi para
siswanya cukup mempunyai nama dan diperhitungkan oleh sekolah-sekolah lain dalam setiap kompetisi.
3.1.2. Visi dan Misi Sekolah
3.1.2.1. Visi
Mewujudkan insan yang berahlak mulia kompeten dan kompetitif dalam era global, melalui sekolah standar nasional.
3.1.2.2. Misi
1. Melaksanakan pembinaan keimanan dan ketaqwaan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah dan terintegrasi pada proses pembelajaran.
2. Mengkondisikan sekolah sehingga kondusif dalam mendukung pembinaan kepribadian
dan keberhasilan
proses belajar
mengajar serta
mengembangkan program aksi lingkungan. 3. Menumbuhkan penghayatan terhadap budaya daerah sehingga menjadi
salah satu sumber kearifan dalam berperilaku dan bermasyarakat. 4. Menumbuhkan motivasi dalam pengembangan profesionalisme dan
semangat keunggulan melalui penanaman wawasan kemandirian dan peningkatan kesejahteraan seluruh civitas akademika.
5. Memberdayakan seluruh komponen sekolah dan mengoptimalkan sumberdaya sekolah, dalam membantu siswa untuk dapat mengembangkan
diri secara optimal 6. Mengembangkan pembelajaran bahasa inggris dan teknologi informatika,
baik dalam intra maupun ekstrakurikuler.
3.1.3. Struktur Organisasi Sekolah
Sturktur organisasi merupakan bagian dari manajeman sekolah. Dengan adanya struktur manajemen yang baik akan memudahkan para karyawan maupun
pimpinan mengetahui batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja masing-masing individu. Berikut ini adalah struktur organisasi
pada SMA Negeri 10 Bandung :
Kepala Sekolah Dewan Sekolah
Tata Usaha Wakil Kepala
Sekolah
Bagian Kesiswaan
Bagian Kurikulum
Bagian Sarana
Bagian Humas
Guru
STRUKTUR ORGANISASI
Siswa
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 10 Bandung Sumber : Dokumen SMAN 10 Bandung
3.1.4. Deskripsi Kerja
Berikut ini adalah deskripsi tugas bagian yang terkait selama melakukan penelitian di SMA Negeri 10 adalah :
1. Kepala Sekolah : di SMAN 10, kepala sekolah bertugas untuk melakukan verifikasi, evaluasi serta validasi data yang keluar maupun masuk ke
sekolah. 2. Wakil Kepala Sekolah : wakil kepala sekolah bertugas sebagai wakil dari
kepala sekolah yang bertugas langsung di lapangan, dan sebagai pengawas langsung proses kegiatan sekolah
3. Staf Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan : wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bertugas sebagai pengayom, pengawas, serta yang
bertanggung jawab mengenai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesiswaan, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan ini bertanggung jawab
langsung kepada kepala sekolahberada dibawah naungan pihak kepala sekolah.
4. Staf Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum : a. Membuat jadwal piket guru, staf wakasek, wakasek, staf BK dan
koordinator BK. b. Menyusun dan membuat format program tahunan, program semester,
satuan pelajaran dan rencana pelajaran. c. Memberdayakan, mengawasi dan menginventarisir kehadiran guru
d. Mengatur pembagian buku laporan hasil belajar siswa semester gasal.
e. Mengarahkan dan mengkoordinir penyelesaian adminstrasi siswa yang dilakukan oleh tata usaha, meliputi buku leger, buku klaper dan buku
induk. 5. Staf Wakil Kepala Sekolah Bagian Saran : wakil kepala sekolah bagian
sarana bertugas sebagai penanggung jawab serta yang memanage ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 10 Bandung
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sekolah. 6. Staf Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas bertugas sebagai penghubung
dengan relasi-relasi antara instansi sekolah dengan masyarakat, yang bertujuan agar SMA Negeri 10 Bandung lebih terbuka dengan masyarakat
luas. 7. Guru : seperti yang telah kita ketahui bahwa tugas guru yaitu sebagai
tenaga pengajar bagi siswa-siswa. 8. Karyawan Tata Usaha : karyawan tata usaha bertugas mengatur keuangan
serta data-data administrasi lainnya. 9. Komite Sekolah : komite sekolah memiliki tugas yaitu mengatur kebijakan
yang akan diterapkan pada sekolah.
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
3.2.1.1. Jenis Penelitian
a. Penelitian Dekriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan dari objek yang
diteliti secara obyektif. Penelitian ini dapat digunakan untuk menjelaskan masalah, kondisi, atau fenomena yang dihadapi saat ini.
Penelitian Deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antara
berbagai variabel. b. Penelitian Action tindakan
Davison, Martinsons Kock 2004, menyebutkan penelitian tindakan adalah “sebagai sebuah metode penelitian, didirikan atas asumsi bahwa
teori dan praktik dapat secara tertutup diintegrasikan dengan pembelajaran dari hasil intervensi yang direncanakan setelah diagnosis
yang rinci terhadap konteks masalahnya.”.
Menurut Davison, Martinsons Kock 2004, membagi Action research dalam 5 tahapan yang merupakan siklus, yaitu :
1. Melakukan diagnosa diagnosing Melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada guna menjadi
dasar kelompok atau organisasi sehingga terjadi perubahan. Untuk tahap
pengembangan aplikasi
sistem informasi,
peneliti mengidentifikasi kebutuhan akan aplikasi sistem informasi dengan
cara observasi untuk melihat prosedur-prosedur yang ada kaitannya dengan pengembangan aplikasi sistem informasi.
2. Membuat rencana tindakan action planning Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan
dengan menyusun
rencana tindakan
yang tepat
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini pengembangan
aplikasi sistem informasi memasuki tahap design yaitu Tahap penterjemah dari keperluan-keperluan yang dianalisis kedalam
bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai. 3. Melakukan tindakan action taking
Peneliti mengimplementasikan rencana tindakan dengan harapan dapat menyelesaikan masalah. Selanjutnya setelah model dibuat
berdasarkan prototype lalu dilanjutkan dengan melakukan pengujian. Pengujian dilakukan agar mengetahui bug atau error
pada aplikasi sistem informasi. 4. Melakukan evaluasi evaluating
Setelah masa implementasi action taking dianggap cukup kemudian peneliti melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi
tadi, dalam tahap ini dilihat bagaimana aplikasi sistem informasi menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik.
5. Pembelajaran learning Tahap ini merupakan bagian akhir siklus yang telah dilalui dengan
melaksanakan review tahap-pertahap yang telah berakhir kemudian penelitian ini dapat berakhir. Seluruh kriteria dalam prinsip
pembelajaran harus dipelajari, perubahan dalam situasi organisasi dievaluasi oleh peneliti dan dikomunikasikan kepada klien, peneliti
dan klien merefleksikan terhadap hasil proyek, yang nampak akan dilaporkan secara lengkap dan hasilnya secara eksplisit
dipertimbangkan dalam hal implikasinya terhadap penerapan Canonical Action Reaserch CAR. Untuk hal tertentu, hasilnya
dipertimbangkan dalam hal
implikasinya untuk tindakan
berikutnya dalam situasi organisasi lebih-lebih kesulitan yang dapat dikaitkan dengan pengimplementasian perubahan proses.
3.2.2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data demi menunjang berjalannya penelitian dengan sukses adalah dengan cara :
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Dalam pengambilan sumber data primer, dapat dilakukan dengan cara a. Obervasi
Teknik pengumpulan data dimana penyelidikan mengadakan pengamatan secara langsung tanpa alat terhadap gejala-gejala
subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi yang sebenarnya maupun dilakukan di dalam situasi buatan
yang khusus diadakan di bagian kesiswaan, Tata Usaha, dan bagian kurikulum di SMAN 10 Bandung.
b. Studi kepustakaan Perolehan data yang berasal dari literatur-literatur baik itu buku-
buku maupun catatan kuliah lainnya yang ada hubunganya dengan masalah yang akan dipecahkan atau diselesaikan sebagai bahan
untuk melengkapi penyusunan usulan penelitian. c. Wawancara
Data diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan cara Tanya jawab dengan pihak-pihak yang di anggap atau di
harapkan dapat mengetahui permasalahan yang terjadi di SMAN 10 Bandung. Pihak-pihak yang di wawancarai yaitu wakil kepala
sekolah bagian Humas, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian kurikulum dan salah satu pegawai di
bagian tata usaha.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Selain dengan proses pengumpulan data primer, juga dapat dilakukan dengan cara mencari sumber data sekunder yaitu dengan metode
pengumpulan dokumentasi yang menggunakan data tertulis yaitu dengan memperoleh data, lalu menganalisis dan mempelajari dokumen atau
catatan yang ada. Dokumen-dokumen tersebut antara lain yaitu: pengumuman hasil seleksi masuk, pengumuman nilai, jadwal, data guru
dan arsip data absensi siswa.
3.2.3. Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem terdapat dua kelompok metode pendekatan yaitu metode pendekatan sistem yang berorientasikan data dan
metode pendekatan sistem pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur structure approach dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan
baik dan
jelas. Melalui
pendekatan terstruktur,
permasalahan- permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari
sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik serta bebas dari unsur kesalahan.
Terdapat beberapa tools dan kelompok teknik dalam kegiatan menganalisis dan perancangan suatu system, salah satu teknik alat bantu
yang ada adalah graphic tools, teknik alat bantu graphic tools diantaranya adalah Data Flow Diagram DFD, Flowmap, Diagram Konteks, Tabel
Relasi.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam hal ini penulis menggunakan metodologi waterfall, hal ini dikarenakan metode ini menggunakan pendekatan sistem secara terstrktur sehingga setiap
tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum meneruskan ketahapan berikutnya, dengan tujuan menghindari terjadinya pengulangan tahapan
tersebut. Hal ini membuat semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka Software Engineering dapat
berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
Prosedur waterfall adalah sebagai berikut : Rekayasa sistem system engineering, adalah pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan bagian
terbesar dari pengerjaan suatu proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
Gambar 3.2 Prosedur Waterfall http:balahsinunadeajak.blogspot.com2010_07_01_archive.html
1. Analisis analysis, merupakan tahapan dimana system engineering rekayasa sistem menganalisis hal-hal yang diperlihatkan dalam
pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan perangkat lunak dan bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi
masalah dan mencari solusinya. 2. Desain design, tahap ini merupakan tahap penterjemahan dari
keperluan atau data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai user.
3. Kode coding, yaitu menterjemahkan data atau pemecahan masalah yang dirancang kedalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.
4. Pengetesan testing, Setelah program selesai dibuat maka tahap berikutnya adalah ujicoba terhadap program tersebut.
5. Pemeliharaan maintenance, yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur, baik dari segi
software maupun hardware.
3.2.4. Rancangan Analisis dan Uji Program
3.2.4.1. Perancangan Analisis
3.2.4.1.1. Analisis Sistem
Sistem yang akan diusulkan oleh penulis yaitu sebuah sistem akademik yaitu dengan menggunakan sebuah program terstruktur yang telah di program
untuk membantu kelancaran proses pengelolaan akademik, guna membantu penyelesaian penginputan dan pengeluaran output agar lebih cepat dan mudah
3.2.4.1.2. Analisis User Pengguna Pemakai
Karakteristik user yang yang dapat menggunakan sistem informasi ini adalah seseorang yang memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, sehingga
data-data yang ia masukkan tepat, dikarenakan sistem akademik ini merupakan hal yang sangat vital dan datanya harus dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Dikarenakan data tersebut juga dapat dipergunakan untuk waktu- waktu mendatang.
3.2.4.1.3. Analisis Perangkat Lunak
Seperti yang telah dijabarkan dalam landasan teori yang dapat membuat program dengan aplikasi GUI Graphical User Interface atau program yang
memungkinkan pemakaian komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik dan gambar. Maka dipilihlah bahasa
pemrograman PHP yang memiliki banyak kelebihan, dimana selain mudah dipelajari juga memudahkan untuk membangun Sistem Informasi Akademik
Sekolah, khususnya untuk membangun dan mendesain antar muka nya.
Perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Sistem Operasi OS menggunakan Microsoft Windows 7 Ultimate 32-bit 2. Dreamweaver CS4
3. Apache2Triad Server sebagai perangkat lunak perancangan database untuk sistem yang akan dibangun.
3.2.4.1.4. Analisis Perangkat Keras
Spesifikasi minimum yang digunakan dalam penggunaan program aplikasi ini sebagai berikut :
1. Processor Intel Pentium 3 2. Monitor SVGA
3. Harddisk 40 Gb. 4. Memory 128 Mb
5. Keyboard, 101 Keys
A. Alat Bantu Analisis
1. DFD Data Flow Diagram
Data Flow Diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau suatu sistem baru
yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik
dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yag digunakan pada metodologi pengembanagan sistem yang terstruktur.
DFD merupakan alat yang cukup popular sekarang ini, Karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan
jelas.
2. Diagram Konteks
Diagram kontek merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut
dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran itu, sistem di anggap sebagai sebuah objek yang tidak
di jelaskan secara rinci karena yang di tekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang akan mengaksesnya.
3. Kamus Data
Kamus data data dictionary adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi yang mengalir pada system dengan
lengkap dari suatu system informasi, kamus data dibuat dengan berdasarkan aurus data yang mengalir pada data flow diagram DFD.
Kamus data merupakan tempat penyimpanan dari aliran-aliran data, file-file dan proses-proses dalam sebuah system. Bagian ini
menjelaskan secara detail proses-proses dalam sebuah system. Bagian ini menjelaskan secara detail proses-proses yang terjadi disekitar
proses. File dan struktur data mengenai model system yang digambarkan. Kamus data digunakan untuk menjelaskan sesuai data
yang mengalir atau digunakan dalam system, yaitu mengenai arus data yang masuk kedalam system dan tentang informasi yang dibutuhkan
oleh pemakai system.
4. Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah- langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart
menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam
menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya
masalah yangperlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
B. Perancangan Basis Data
Basis data database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan Redudansi yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
a. Data Base Manajemen System
Kumpulan File yang saling berkaitan bersama dengan program untuk mengelolanya maka disebut DBMS. Penerapan Data
Base dalam sistem disebut data base sistem, sedangkan perangkat lunak yang digunakan untuk memanajemen mengatur secara efektif
dan menggunakan Data Base Manajemen Sistem DBMS atau sistem manajemen basis data. DBMS merupakan suatu sistem rangkaian
peraturan dan metode, yang memungkinkan pemberian definisi, penciptaan, perubahan, percobaan, pemeliharaan dan perlindungan
data base.
b. Tabel Relasi
Tabel Relasi merupakan sebuah tabel dengan baris dan kolom yang mempunyai hubungan satu sama lain, tiap relasi memiliki skema
yang menggambarkan kolom atau field.
3.2.4.2. Uji Program Blackbox
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode ujicoba blacbox. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan
fungsional dari software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan
melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan
pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.
Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa
5. kesalahan inisialisasi dan terminasi.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Informasi Akademik yang sedang berjalan