Gambar 5. Sistem kerja FI sepeda motor Vixion Sumber Yamaha, 2007:1-3
1 = Pompa bahan bakarFuel pump 10 = Throttle body
2 = Fuel injector 11 = Unit throttle sody sensor
3 = Ignition coil 12 = Intake air temperature sensor
4 = Coolant temperature sensor 13 = Throttle position sensor
5 = ECU Electronic Control Unit 14 = Intake air pressure sensor
6 = Lean angle sensor 7 = Crankshaft position sensor
A = Fuel system
8 = FID Fast Idle Solenoid B
= Air system 9 = Air filter case
C = Control system
d. EFI tipe Open loop dan Closed loop
Pada perkembangannya sistem EFI seperti kontrol digital lainnya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sistem Closed loop dan Open loop, perbedaannya
adalah:
1 Open loop
Open loop berarti tidak ada feedback dari hasil kerja sistem pada ECU, dalam hal ini analisa gas buang dari mesin yang menggunakan sistem EFI tidak
diikut sertakan dalam perhitungan injeksi pada ECU. Sistem kerja EFI bertipe Open Loop dapat dijelaskan sebagai berikut:
Open loop defines the engine operation where the fueling level is calculated by the ECU with only the input signals from the throttle position sensor
TPS, from the coolant andor air charge temperature, and from the manifold absolute pressure MAP. Feedback from the oxygen sensor is not
used in calculating fueling amounts Holley, 2004:12. Berarti tidak ada pengindraan dari gas buang untuk mengetahui bagaimana mesin
kendaraan bekerja. Injeksi bahan bakar hanya ditentukan dari RPM dan posisi throttle, Berawal pada lebar fuel injector pulse yang tersimpan dalam fuel maps,
dan dikoreksi berdasarkan keadaan lingkungan seperti temperatur udara, tekanan udara, dan suhu mesin, sehingga pengaturan untuk mendapatkan lambda yang ideal
harus dilakukan manual dengan penyetelan CO pada ECU.
Gambar 6. Diagram alir kontrol digital open loop
2 Closed loop
Closed loop berarti ada feedback dari hasil kerja sistem pada ECU. Dalam hal ini ada pengindraan dan pengaturan yang dilakukan oleh sistem EFI terhadap
gas buang untuk mengetahui bagaimana kendaraan bekerja. Closed loop defines the engine operation where the fueling level is calculated and corrected by the ECU
based on the signal from the O
2
sensor lambda sensor Holley, 2004:12. Pengindraan ini dilakukan oleh sensor galvanic cell yang menghasilkan tegangan
berdasarkan komposisi gas disekitarnya. Sensor ini disebut sensor oksigen, sensor O
2
, sensor gas buang atau sensor lambda. Disebut lambda sensor karena sensor
Masukan Kontroler
Proses Keluaran
tersebut mengukur bila ada kelebihan bahan bakar pada gas buang maka Lambdanya 1 dan bila ada sisa oksigen pada gas buang maka lambdanya 1,
sehingga sistem dapat menyesuaikan penyemprotan bahan bakar pada pembakaran selanjutnya agar dapat mendekati lambda yang ideal.
Gambar 7. Diagram alir kontrol digital closed loop
e. Pengaturan CO