29 Produktivitas serasah pada kebun campur Senjoyo disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
1. Jenis Tegakan
Adanya perbedaan jenis tegakan menyebabkan hasil produktivitas serasah berbeda baik dalam jumlah, jenis komponen serasah maupun kualitas serasah
dalam satuan luas dan satuan waktu yang sama. Hasil penelitian menunjukkan komponen serasah terbesar berasal dari tegakan mahoni terutama pada komponen
daun, hal ini disebabkan karena mahoni akan menggugurkan daun, pada akhir musim kemarau biasanya terjadi pada bulan September – Oktober Joker 2001
masa penelitian berlangsung. Daun mahoni mempunyai sifat morfologi seperti ukuran dan bentuk daun yang lebar dan tipis sehingga lebih mudah digugurkan
oleh kuatnya hembusan angin dan pukulan air hujan. Selain itu juga disebabkan oleh sifat fisiologi dari daun itu sendiri. Mengingat daun memegang peranan
penting dalam proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat, dimana daun yang telah habis masa tugasnya dalam memproduksi makanan akan segera gugur
dan digantikan oleh daun muda. Perlu diperhatikan, walaupun jenis tegakan sama belum tentu akan
menghasilkan produktivitas serasah yang sama. Serasah daun merupakan salah satu komponen penyumbang serasah terbesar di banding dengan komponen
serasah lain seperti ranting, bunga, buah, dan kulit. Sekitar 70 dari total serasah di atas permukaan tanah berupa serasah daun. Komposisi dan besarnya produksi
serasah sangat bervariasi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu dibutuhkan waktu studi yang cukup lama agar diperoleh data yang baik Waring dan Schlesinger
1985. Hasil penelitian menunjukkan total produktivitas serasah daun sebesar 76.74 .
2. Umur Tegakan
Menurut Bray dan Gorham 1964 rata-rata produksi serasah bervariasi bergantung perbedaan struktur vegetasi, usia, situasi geografi, dan perbedaan
iklim musiman. Umur tegakan mahoni pada kebun campur Senjoyo berkisar 10 sampai 15 tahun tergolong vegetasi muda. Umur tegakan muda menyebabkan
jatuhan serasah terutama serasah cabangranting tidak sesering jatuhan serasah daun, kadang serasah
30 cabangranting jatuh dalam jumlah dan ukuran yang relatif besar pada waktu
tertentu tapi kadang jarang bahkan tidak ada sama sekali tertampung di dalam trap. Kenyataan ini disebabkan oleh kondisi vegetasi masih muda dilihat dari
diameter yang relatif kecil, sehingga jarang dijumpai cabangranting jatuh. Selain ada kecenderungan dari sifat fisiologi cabangranting yang kuat menempel pada
batang utama sehingga sulit untuk jatuh, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dimana total produktivitas serasah cabangranting 39.31 gm
2
mg dengan presentase 9.70.
Komponen serasah bunga dan buah dari hasil penelitian menunjukkan bahwa total produktivitas serasah komponen bunga dan buah 38.91 gm
2
mg dengan presentase 9.60. Hasil produktivitas kecil disebabkan karena umur
tegakan masih muda dan perbedaan musim berbunga tiap tegakan. Jatuhan komponen sarasah kulit pohon dipengaruhi oleh kondisi pohon
masih muda sehingga jarang dijumpai kulit pohon mengelupas atau dapat disebabkan oleh keadaan cuaca panas sehingga kulit pohon agak sukar
mengelupas lapuk. Hasil penelitian menunjukkan total produktivitas serasah komponen kulit 16.07
gm
2
mg dengan presentase 3.96.
3. Curah Hujan .