Analisis Sistem Informasi Pemesanan Dan Pembatalan Ticketing Online PT Kereta Api (Persero) Kantor Pusat Bandung

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya laju perkembangan terkini dituntut adanya informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga mengakibatkan persaingan yang semakin kompetitif. Ketatnya persaingan dan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang ada menuntut suatu sistem menjadi lebih baik, cepat dan handal dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sistem jaringan transportasi darat khususnya Kereta Api di Indonesia masih kurang baik, misalnya pembelian tiket Kereta Api masih ada kelemahan dalam mendapatkan tiket Kereta Api. Dengan itu sekarang PT. KERETA API mengurangi kelemahan tersebut dengan menerapkan sistem informasi pemesanan tiket secara online yaitu pemesanan tiket Kereta Api yang dapat dipesan 30 hari sebelum tanggal keberangkatan dan dapat di pesan di stasiun-stasiun yang telah dilayani dan ditentukan untuk semua tujuan. Dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat dengan lebih baik. PT KERETA API (Persero) KANTOR PUSAT BANDUNG berusaha memberikan akses pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa.Transportasi kereta api Termasuk diantaranya kemudahan untuk mendapatkan tiket kereta api dengan dukungan teknologi sistem informasi ticketing online.


(2)

Dengan ini kegiatan selama kerja praktek Penulis mempunyai tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan dengan menganalisis sistem informasi tikecting secara online dan menginformasikan nya kepada setiap customer yang ingin mengetahui jadwal keberangkatan Kereta Api dan harga tiket Kereta Api dengan mudah .

Berdasarkan uraian tersebut, dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis tertarik untuk mengambil judul “ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PEMBATALAN TICKETING ONLINE PT KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan adanya masalah yang dijelaskan pada latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut.

Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Untuk proses pemesanan tiket dengan cara menggunakan Kartu Tiket Kereta Api sudah tidak digunakan.karena akan memakan proses yang lama. Sehingga kemudahan yang dimiliki customer menjadi berkurang. 2. Proses penyampaian informasi mengenai harga tiket dihari atau tanggal

sebelumnya tidak dapat di proses, dimana customer ingin mengetahui perbandingan harga tiket sebelum dan harga tiket sekarang dan jenis kelas kereta yang nyaman antara eksekutif ataupun bisnis.


(3)

1.3 Rumusan Masalah

Seperti yang terdapat pada identifikasi masalah yang sudah ada maka rumusan masalah nya adalah bagaimana cara menganalisis sistem informasi pemesanan tiket secara online agar mempermudah customer untuk memesan dan mendapatkan tiket di stasiun – stasiun dan agen terdekat.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis system informasi pemesanan tiket online yang diterapkan oleh pt kereta api

Adapun tujuan dari penulisan Praktek Kerja Lapangan yaitu:

1. Mengetahui sistem informasi pemesanan tiket secara online yang mempermudah dan mempercepat,dan lebih efesien agar customer mendapatkan tiket.

2. Untuk mengetahui pembelian tiket dapat dilakukan di stasiun mana saja yang sebelumnya telah di tentukan oleh PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yaitu berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Masalah yang tidak dibahas seputar hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data di PT KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG, antara lain :


(4)

2. Jadwal pemberangkatan dan harga tarif kereta api eksekutif dan bisnis yang berangkat dari daerah Bandung sampai dengan tujuan.

3. Penjualan tiket kereta api hanya dilayani dan resmi secara langsung yaitu di loket dan reservasi.

1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG, yang berlokasi di Jl.Perintis Kemerdekaan No 1 Bandung. Penulis memulai praktek kerja lapangan ini dikerjakan kurang lebih selama 1 bulan dan pelaksanaannya dimulai dari tanggal 04 Juli – 31 Juli. Dimana PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG merupakan sebuah perusahaan besar yang mengelola penjualan tiket kereta api perjalanan terbesar di pulau jawa dan sumatera.

NO Aktivitas Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

1 Pengenalan

Perusahaan

2 Pengumpulan

informasi

3 Analisis

Sistem

4 Penyusunan

Laporan KP


(5)

22

3.1 Sejarah PT KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "ghyaamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.


(6)

(gambar kereta api 3.1)

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan


(7)

Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).


(8)

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

Th. 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda

1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)

Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)

IBW

1945 s.d 1950 DKA IBW

1950 s.d 1963 DKA – RI IBW

1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963

1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971

1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990

1971 s.d.1991 PT. KERETA API (Persero) PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas Fatimah


(9)

3.1.1 Visi dan Misi PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG

Visi

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

Misi

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

3.1.2 Arti Logo PT KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG


(10)

Kereta Api logo baru memiliki arti sebagai berikut :

Tiga garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis pada PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya dan dua garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal, anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. Kemudian, satu garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)

Gaya Gambar :

Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya.


(11)

Sifat Gambar :

Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat


(12)

(13)

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA PUSDIKLAT SATUAN PENGAWAS INTERN PUSRENBANG PUSAT LOGISTIK DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR TEKNIK DIREKTUR

OPERASI PERSONALIA &UMUMDIREKTUR

DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA

DAERAH OPERASI/DIVISI JAWA DAERAH OPERASI/DIVISI SUMATERA

JAB OTA BEK 1 JAK 2 BDG 3 CN 4 SM 6 YK 5 PWT 7 MN 9 JR 8 SB

SUMSEL SUMBAR SUMUT

BALAI YASA GUDANG

PERSEDIAAN

STRUKTUR ORGANISASI

GAMBAR SRUKTUR ORGANISASI


(14)

3.3 Deskripsi Kerja

Sesuaidengan keputusan Direksi Nomor Kep. U/OT.003/XI/2/KA-2002, susunan PT Kereata Api (Persero) tingkat pusat adalah sebagai berikut :

A. Direksi

Tugas pokoknya adalah:

1. Memimpin mengurus, dan mengelola PT Kereta Api (Persero) sesuai dengan tujuan dan tugas pokok perusahaan.

2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan. 3. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar peradilan.

4. Melaksanakan kebijakan umum yang ditentukan oleh Menteri. 5. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan.

6. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja Tahunan lengkap dengan anggaran PT Kereta Api (Persero).

7. Menyiapkan laporan pertanggung jawaban PT Kereta Api (Persero) dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan Menteri.

8. Menyiapkan susunan organisasi lengkap dengan perincian tugasnya. 9. Mengangkat dan memberhentikan pegawai sesuai dengan peraturan yang

berlaku bagi PT Kereta Api (Persero).

10. Menetapkan peraturan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan bagi pegawai serta semua hal kepegawaian lainnya.


(15)

(Persero), baik dalam bentuk laporan tahunan maupun laporan berkala. 12. Menjalankan kewajiban-kewajiban lain berdasarkan petunjuk Menteri.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Direksi mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Merencanakan dan pengelolan kegiatan-kegiatan PT Kereta Api (Persero) secara terpadu.

2. Pengusahaan dan pengembangan prasarana serta sarana angkutan Kereta Api.

3. Pengembangan dan pendayagunaan SDM.

4. Pengembangan organisasi dan manajemen PT Kereta Api (Persero). 5. Pengelolaan keuangan PT Kereta Api (Persero).

6. Pengawasan Internal B. DirekturUtama

Tugas dan wewenangnya:

1. Pembuat dan pemberi masukan pertimbangan dan sarana untuk kebijakan teknis.

2. Bertindak untuk dan atas nama baik direksi dan semua bidang. 3. Memimpin kegiatan Direktorat.

4. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan kebijaksanaan direksi.

Direktorat atau bagian yang ada pada PT Kereta Api (Persero) berikut sub direktoratnya adalah sebagai berikut:


(16)

1. Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI)

Tugas bagian SPI adalah melakukan pengawasan .manajemen, pengujian, penilaian atas hasil Iaporan serta pengusutan alas perintah Direktur Utama menyangkut bidang keuangan, bagian teknis pemeliharaan prasarana, bagian operasi dan pemasaran (pelayanan) jasa angkutan kereta api, bidang administrasi personalia, administrasi umum dan administrasi pendidikan serta pelatihan, bidang perencanaari pembangunan penelitian teknologi infomasi dan sistem informasi serta bidang kelengkapan.

2. Bagian Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang)

Tugas dan wewenangnnya :

a. Perencanaan program penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

b. Perencanaan dan pembangunan kurikulum serta pembinaan instruktur.

3. Direktorat Teknik

Direktorat Teknik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana yang berkaitan dengan perolehan dan pendayagunaan, pemeliharaan serta perawatan atas sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional yang dimiliki perusahaan.

Direktorat Teknik terdiri dari:

a) Sub Direktorat Perencanaan Teknik.


(17)

c) Sub.DirektoratTanah dan Bangunan.

d) Sub Direktorat Sinyal, Telekomunikasi, danListrik. 4. Direktorat Operasi dan Pemasaran

Direktorat Operasi dan Peasaran mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan teknik operasi jasa angkutan Kereta Api serta pendayagunaan fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya. Direksi Operasi dan Pemasaran terdiri dari:

a) Sub Direktorat Lalu Lintas.

b) Sub Direktorat Pemasaran Angkutan Penumpang.

c) Sub Direktorat Pemasaran Angkutan Barang.

5. Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan mempunyai tugas pokok membina dan mengelola keuangan dan sediaan, serta menetapkan kebijakan tentang pendanaan, pendayagunaan keuangan, akuntansi, dan penyediaan.

Direktorat Keuangan mempunyai empat sub direktorat, yaitu:

a. Sub Direktorat Anggaran

Sub Direktorat Keuangan mempunyai tugas pokok merumuskan dan menyusunprogram anggaran, mengkoordinasikan dan memadukan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), pelaksanaan otorisasi, pelaporan, pengendalian, pelaksanaan RAKP serta perhitungan PSO, TMO, TAC.


(18)

Sub Direktorat Anggaran terdiri dari;

1. Seksi Anggaran I.

2. Seksi Anggaran II.

3. Seksi Anggaran III.

4. Seksi Anggaran IV.

b. Sub Direktorat Administrasi Keuangan

Sub Direktorat Administrasi Keuangan mempunyai tugas pokok menyelenggaiakan dan mengelola tata usaha kas besar kantor pusat, nielaksanakan evaluasi pembayaran internal dan ekstemal, mengendalikan dan mendistribusikan dana, serta mendayagunakaan kas perusahaan, menyelesaikan administrasi asuransi serta memantau penyaluran dana PUKK.

Sub Direktorat Administrasi Keuangan terdiri dari:

1. Seksi Bendahara Kantor Pusat.

2. Seksi Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran.

3. Seksi Pengendaiian dan Pendayagiinan Kas Pemsahaan.

4. Seksi Asuransi dan PUKK.

c. Sub Direktorat Akuntansi

Sub Direktorat Akuntansi mempunyai tugas pokok merumuskan dan menyusun Akuntansi Umum, Akuntansi Biaya, Akuntansi Verifikasi Kas, Akuntansi Pendukung dan Perpajakan.


(19)

Sub Direktorat Akuntansi terdiri dari:

1. Seksi Akuntansi Umum (Kepala Kelompok 1/kapok 1)

Kelompok penyelenggara anggaran mempunyai tugas pokok:

1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

2) Pengendalian Perencanaan Pclaksanaan Anggaran.

3) Menerbitkan Surat Otorisasi NPD (Nota Permohonan Dana).

4) Menyusun Laporan Realisasi Anggaran (RKA),

2. Seksi Verifikasi Kas (Kepala Kelompok II/Kapok II)

Kelompok penyelenggara verifikasi serta akuntansi pendapatan

dan pengeluaran mempunyai tugas pokok:

1) Verifikasi, meneliti kelengkapan, kebenaran serta keabsahan yang

berkenaan dengan pengeluaran dan pendapatan Daop 2 Bandung.

2) Akuntansi Pendapatan, Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Meneliti

keiengkapan analisa dokumen lainnya yang diterima dari unit-unit

pelaksana, mengikhtisarkan analisa stasiun, membuat bukti jurnal dan


(20)

pengeluaran dan pendapatan Daop 2 Bandung.

3. Seksi Akuntansi Biaya (Kepala Kelompok ITI/Kapok HI)

Kelompok penyelenggara akuntansi biaya, persediaan, dan aktiva tetap

mempunyai tugas pokok:

1) Pembiayaan dan dokumentasi lainnya yang diterima dari unit-unit

pelaksana menyangkut akuntansi biaya.

2) Menyusun buku pembantu yang berkenaan dengan akuntansi biaya,

persediaan dan aktiva tetap.

3) Melakukan pemantauan atas mutasi-mutasi terhadap aktiva

tetap.

4. Seksi Akuntansi Pendukung (Kepala Kelompok IV/Kapok IV)

1) Proses komputerisasi akuntansi.

2) Penyelenggaraan buku besar.

3) Pembuatan daftar sisa.

4) Penyusunan neraca lajur.

5) Pembuatan jurnal khusus.


(21)

7) Penyelidikan terhadap angka akun yang tidak wajar pada neraca lajur yang

akan dituangkan dalam Laporan Keuangan Daerah Operasi 2 Bandung.

8) Pembuatan laporan berkala ikhtisar dukungan laporan keuangan.

3.4 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA 3.4.1 KOMISARIS

Sebagai BUMN PT Kereta Api (Persero) berpedoman pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk penetapan Rencana Kerja Anggaran Tahunan juga ditetapkan dan diputuskan melalui RUPS yang unsurnya terdiri dari :

A. Pemegang Saham

1. Kuasa Pemegang Saham : Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata 2. Pendampimg Kuasa Pemegang Saham : Asisten Deputi Urusan Usaha


(22)

B. Dewan Komisaris

(Gambar 3.4 Dewan Komisaris)

3.4.2 PEGAWAI

Untuk pelaksanaan tugas di PT Kereta Api (Persero), diperlukan proses pendidikan dan penelitian secara terprogram dan continue baik di bidang prasarana, sarana, operasional, niaga, maupun manajemen. Sebagian kegiatan pendidikan dan pelatihan doselenggarakan secara internal PT Kereta Api (Persero) melalui sejumlah lembaga berikut:

1. Balai Asesmen di kantor pusat PT Kereta Api (Persero) : Jl.Perintis Kemerdekaan No 1 Bandung,dengan spesifikasi kegiatan membuat bank soal asesmen , pengembangan teknik asesmen, peningkatan kompetisi asesor, pemetaan kompetisi pegawai, serta melakukan asesmen terhadap pegawai yang akan menempati posisi jabatan structural dan fungsional.

Budhi Mulyawan Suyitno Komisaris Utama

Martinus Suwasono Anggota Komisaris

Koessuyudono Anggota Komisaris

Yahya Ombara Anggota Komisaris

Hekinus Manao Anggota Komisaris


(23)

2. Balai Pelatihan Operasi dan Pemasaran (BP Opsar) : lokasi di Jl. Ir H.Juanda No. 215 dengan spesifikasi pendidikan bidang operasional seperti Pemimpin Perjalanan KA (PPKA) dari Kondektur, yang dalam jangka panjang juga dapat menempati posisi jabatan sebagai Kepala Stasiun, Pengawas Operasi bahkan Kepala Seksi Operasi dan Kepala Seksi Niaga.

3. Balai Pelatihan Teknik Prasarana (BPTP) : lokasi di Bekasi dengan spesifikasi pendidikan bidang perasional khususnya petugas operasional di Jabodetabek. Selain itu, di BPL Opka Bekasi ini juga diselenggarakan spesifikasi pendidikan bagi teknisi jalan rel dan jembatan untuk posisi jabatan Kepala Distrik, Kepala Resort, serta calon Pengawas Jalan Rel dan Jembatan.

3.5 Aset Perusahaan

Diluar sumber daya pemasok pendapatan berupa prasarana dan sarana ,PT Kereta Api (Persero) juga memiliki Sumber Daya Aset Non Produksi berupa :

1. TANAH PEMERINTAH, yaitu tanah yang diatasnya berdiri prasarana pokok milik pemerintah.

2. TANAH PT. KA, tanah yang diatasnya berdiri bangunan-bangunan milik PT. KA

3. TANAH POTENSIAL, Tanah PT. KA yang mempunyai prospek dikembangkan dan memberikan pendapatan kepada peusahaan


(24)

4. TANAH TERKELOLA, Tanah yang saat ini telah meberikan konstribusi pendapatan pada perusahaan.


(25)

51

5.1 Kesimpulan

Dengan ini PT. KERETA API dalam menerapkan sistem informasi pemesanan tiket online yaitu pemesanan tiket Kereta Api yang dapat dipesan 30 hari sebelum tanggal keberangkatan dan dapat di pesan di stasiun-stasiun yang telah ditentukan dan resmi untuk semua tujuan . PT. KERETA API sudah mempunyai sistem informasi yang cukup baik dalam pemesanan tiket online.

5.2 Saran

Dari analisa dan kesimpulan diatas, disini penulis mempunyai saran untuk pelaksanaan kerja praktek yang akan datang :

1. Penulis memberi masukan kepada PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG dalam sistem informasi pemesanan tiket online nya sudah cukup baik , semoga dapat dipertahankan dalam melaksanakan dan memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen.


(1)

pengeluaran dan pendapatan Daop 2 Bandung.

3. Seksi Akuntansi Biaya (Kepala Kelompok ITI/Kapok HI)

Kelompok penyelenggara akuntansi biaya, persediaan, dan aktiva tetap

mempunyai tugas pokok:

1) Pembiayaan dan dokumentasi lainnya yang diterima dari unit-unit

pelaksana menyangkut akuntansi biaya.

2) Menyusun buku pembantu yang berkenaan dengan akuntansi biaya,

persediaan dan aktiva tetap.

3) Melakukan pemantauan atas mutasi-mutasi terhadap aktiva tetap.

4. Seksi Akuntansi Pendukung (Kepala Kelompok IV/Kapok IV) 1) Proses komputerisasi akuntansi.

2) Penyelenggaraan buku besar. 3) Pembuatan daftar sisa. 4) Penyusunan neraca lajur. 5) Pembuatan jurnal khusus.


(2)

7) Penyelidikan terhadap angka akun yang tidak wajar pada neraca lajur yang

akan dituangkan dalam Laporan Keuangan Daerah Operasi 2 Bandung.

8) Pembuatan laporan berkala ikhtisar dukungan laporan keuangan.

3.4 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

3.4.1 KOMISARIS

Sebagai BUMN PT Kereta Api (Persero) berpedoman pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk penetapan Rencana Kerja Anggaran Tahunan juga ditetapkan dan diputuskan melalui RUPS yang unsurnya terdiri dari :

A. Pemegang Saham

1. Kuasa Pemegang Saham : Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata 2. Pendampimg Kuasa Pemegang Saham : Asisten Deputi Urusan Usaha


(3)

B. Dewan Komisaris

(Gambar 3.4 Dewan Komisaris)

3.4.2 PEGAWAI

Untuk pelaksanaan tugas di PT Kereta Api (Persero), diperlukan proses pendidikan dan penelitian secara terprogram dan continue baik di bidang prasarana, sarana, operasional, niaga, maupun manajemen. Sebagian kegiatan pendidikan dan pelatihan doselenggarakan secara internal PT Kereta Api (Persero) melalui sejumlah lembaga berikut:

1. Balai Asesmen di kantor pusat PT Kereta Api (Persero) : Jl.Perintis Kemerdekaan No 1 Bandung,dengan spesifikasi kegiatan membuat bank soal asesmen , pengembangan teknik asesmen, peningkatan kompetisi asesor, pemetaan kompetisi pegawai, serta melakukan asesmen terhadap pegawai yang akan menempati posisi jabatan structural dan fungsional.

Budhi Mulyawan Suyitno

Komisaris Utama

Martinus Suwasono

Anggota Komisaris

Koessuyudono

Anggota Komisaris

Yahya Ombara

Anggota Komisaris

Hekinus Manao


(4)

2. Balai Pelatihan Operasi dan Pemasaran (BP Opsar) : lokasi di Jl. Ir H.Juanda No. 215 dengan spesifikasi pendidikan bidang operasional seperti Pemimpin Perjalanan KA (PPKA) dari Kondektur, yang dalam jangka panjang juga dapat menempati posisi jabatan sebagai Kepala Stasiun, Pengawas Operasi bahkan Kepala Seksi Operasi dan Kepala Seksi Niaga.

3. Balai Pelatihan Teknik Prasarana (BPTP) : lokasi di Bekasi dengan spesifikasi pendidikan bidang perasional khususnya petugas operasional di Jabodetabek. Selain itu, di BPL Opka Bekasi ini juga diselenggarakan spesifikasi pendidikan bagi teknisi jalan rel dan jembatan untuk posisi jabatan Kepala Distrik, Kepala Resort, serta calon Pengawas Jalan Rel dan Jembatan.

3.5 Aset Perusahaan

Diluar sumber daya pemasok pendapatan berupa prasarana dan sarana ,PT Kereta Api (Persero) juga memiliki Sumber Daya Aset Non Produksi berupa :

1. TANAH PEMERINTAH, yaitu tanah yang diatasnya berdiri prasarana pokok milik pemerintah.

2. TANAH PT. KA, tanah yang diatasnya berdiri bangunan-bangunan milik PT. KA

3. TANAH POTENSIAL, Tanah PT. KA yang mempunyai prospek dikembangkan dan memberikan pendapatan kepada peusahaan


(5)

4. TANAH TERKELOLA, Tanah yang saat ini telah meberikan konstribusi pendapatan pada perusahaan.


(6)

51

5.1 Kesimpulan

Dengan ini PT. KERETA API dalam menerapkan sistem informasi pemesanan tiket online yaitu pemesanan tiket Kereta Api yang dapat dipesan 30 hari sebelum tanggal keberangkatan dan dapat di pesan di stasiun-stasiun yang telah ditentukan dan resmi untuk semua tujuan . PT. KERETA API sudah mempunyai sistem informasi yang cukup baik dalam pemesanan tiket online.

5.2 Saran

Dari analisa dan kesimpulan diatas, disini penulis mempunyai saran untuk pelaksanaan kerja praktek yang akan datang :

1. Penulis memberi masukan kepada PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG dalam sistem informasi pemesanan tiket online nya sudah cukup baik , semoga dapat dipertahankan dalam melaksanakan dan memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen.