PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km


(2)

antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.

Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang.


(3)

3

Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).

Tabel 1.1

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

Thn. 1864

Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara

Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda

Thn. 1864 s.d 1945

Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)

Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)

IBW

Thn. 1945 s.d 1950 DKA IBW

Thn. 1950 s.d 1963 DKA - RI IBW

Thn. 1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963

Thn. 1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971


(4)

Thn. 1998 s.d.

2010 PT. KERETA API (Persero)

PP. No. 19 Th. 1998 Keppres No. 39 Th. 1999

Akte Notaris Imas Fatimah Mei 2010 s.d

sekarang

PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)

Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010 Sumber : Annual Report PT Kereta Api Indonesia (Persero) 2014

1.2.Visi, Misi dan Tujuan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Berdasarkan hasil rapat Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero), merubah visi dan misi yang lama menjadi visi dan misi yang baru, yakni Maklumat Direksi Nomor : 06/PR.006/KA-2008 menyebutkan bahwa, sejalannya dengan arah dan startegi pengembangan (Restrukturisasi) perusahaan, maka sesuai kesepakatan pada tanggal 26 Mei 2008 di Bandung, Direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah menetapkan VISI dan MISI perusahaan yang baru sebagai berikut :

A. Visi

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

B. Misi

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan


(5)

5

berdasarkan 4 pilar utama: Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan.

C. Tujuan

Melaksanakan dan mendukung kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat melakukan ekspansi, baik di pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretaapian. Usaha tersebut meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan kereta api, kegiatan perawatan dan pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan bisnis properti secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarana dan sarana kereta api secara efektif untuk kemanfaatan umum.

1.3.Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Logo merupakan sebuah symbol yang sangat penting bagi identitas sebuah perusahaan. Sebuah logo dapat membawa citra perusahaan serta memiliki peran penting dalam proses brand building. Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan logo dilakukan untuk menandai perubahan pelayanan Kereta Api untuk menjadi lebih baik.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan logo terbarunya pada tanggal 28 September 2011 bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya


(6)

yang ke-66. Logo tersebut diharapkan membawa semangat perbaikan bagi kinerja operator transportasi massal di Indonesia. Berikut merupakan logo terbaru PT. Kereta Api Indonesia (Persero):

Gambar 1.1

Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Sumber: Arsip PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Logo terbaru PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini terlihat lebih mobile dibandingkan dengan logo lama yang cenderung kokoh dan stabil. Bentuk logo yang dibuat miring memperlihatkan adanya progresivitas. Berikut adalah arti dari logo baru PT. Kereta Api Indonesi (Persero) berdasarkan bentuk dan warnanya:

1. Bentuk:

3 Garis Melengkung : Melambangkan gerakan yang dinamis PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam mencapai Visi dan Misinya.

Anak Panah : Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam mewujudkan Pelayanan Prima.


(7)

7

2. Warna:

Orange : Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.

Biru : Melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.

1.4.Budaya Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Ada lima nilai utama yang harus dijunjung tinggi oleh semua insan PT Kereta Api Indonesia (Persero), Yaitu:

Gambar 1.2 Budaya Perusahaan


(8)

1. INTEGRITAS

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.

2. PROFESIONAL

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

3. KESELAMATAN

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.


(9)

9

4. INOVASI

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.

5. PELAYANAN PRIMA

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).

1.5.Sejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

Sejarah Kantor Pusat PT. KAI bisa ditelusuri melalui sebuah lagu anak-anak berjudul Naik Kereta Api. Lagu tersebut aslinya adalah lagu balada, yang menceritakan mengenai perjalanan dengan menggunakan kereta api pada masa lalu. Lagu ini adalah lagu berjenis folklore alias lagu rakyat yang tidak jelas diketahui pasti siapa pengarangnya. Tetapi yang pasti, lagu tersebut diciptakan oleh orang-orang yang tinggal di Batavia dan dibuat medio


(10)

akhir tahun 1800an. Kenapa? Karena lirik yang ada menunjukkan demikian. Dahulu, satu-satunya jalur menuju Surabaya dari Batavia adalah melalui Bandung (lintas Bogor -Bandung 1881-1884) karena memang jalan pintas melalui Cirebon baru dibangun jauh setelahnya (lintas Manggarai-Cikampek-Cirebon pada 1912).

Saat itu, perjalanan dengan kereta malam (yang kemudian lebih dikenal dengan Java Nacth Express) belum populer dan belum banyak dilakukan orang. Alhasil, Bandung menjadi tempat peristirahatan dan pitstop sementara bagi mereka yang hendak melanjutkan perjalanan ke Surabaya atau Jawa bagian timur. Kondisi alam Bandung yang sejuk dan bergunung-gunung pun membuat nyaman orang-orang untuk menginap sehingga banyak bermunculan hotel-hotel disekitar stasiun. Hotel-hotel tersebut berkembang pesat dan banyak di huni para turis. Hotel Grand National adalah salah satunya. Hotel ini adalah hotel terpandang di masanya yang dibangun pada 1905. Pada 1923, kepemilikan hotel ini berpindah ke tangan SS untuk dijadikan kantor pusatnya dan kini menjadi pusat pemerintahan perkeretaapian di Indonesia.Lagu ini kemudian mengilhami Saridjah Niung (Ibu Sud) untuk menggubahnya menjadi seperti yang kita kenal sekarang ini di medio 1920an.

Lagu ini awalnya dipopulerkan untuk menghibur anak-anak, tapi akhirnya juga berperan dalam menginspirasi banyak orang selain lagu-lagu perjuangan yang diciptakan sendiri olehnya. Adapun versi lainnya menyatakan bahwa bangunan tersebut memang didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk dijadikan pusat operasional perkeretaapian dibawah kendala


(11)

11

perusahaan milik negara yakni Staatspoorwagen (SS). Dahulu, jalur kereta api juga melayani kegiatan pos dan telekomunikasi sehingga hingga saat ini kantor pusat kereta api (kini menjadi PT.KAI), telekomunikasi (kini menjadi PT.Telkom Indonesia) dan pos (kini menjadi PT.Pos Indonesia) berada di kota Bandung yang pada saat itu diproyeksikan untuk menjadi pusat pemerintahan pemerintah Kolonial Hindia Belanda menggantikan Batavia yang menjadi pusat perekonomian. Hal ini juga mengingat posisi Bandung yang dekat dengan pusat militer pemerintah kolonial di Cimahi.

1.6.Sejarah Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

Hubungan Masyarakat (Humas) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah bagian yang mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik massa internal maupun massa eksternal. Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini dibawahi langsung oleh SEKPER (Sekeretaris Perusahaan) PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu hubungan Internal dan hubungan Eksternal, dimana hubungan internal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan internal dan penerbitan media internal, sedangkan hubungan eksternal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media massa, tata usaha, dan pameran.


(12)

Dalam uraian pekerjaan dari Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut opini publik. Sedangkan ringkasan dari perkerjaan Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah memantau segala bentuk perkembangan aspirasi publik, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik yang

unfavourable” terhadap perusahaan khususnya pers dan humas antar lembaga.


(13)

13

1.7.Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Gambar 1.3

Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)


(14)

1. PT. Kereta Api (Persero) dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut) yaitu Edi Sukmoro yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh 9 anggota direksi, yaitu M. Kuncoro Wibowo Direktur SDM, Umum dan Teknologi Informasi, Hangoro Budi Wiryawan Direktur Logistik dan pengembangan, Candra Purnama Direktur Keselamatan dan Keamanan,Eddi Hariyadhi Direktur Aset dan Bangunan, Rono Pradipto Direktur Pengelolaan Sarana, Kurniadi Armososmito Direktur Keuangan, A. Herlianto Direktur Operasi, Slamet Suseno Priyanto Direktur Penglolaan Sarana dan Bambang Eko Martono Direktur Komersial.

2. EVP Legal : R.Dadan Rudiansyah 3. Internal Audit : Dwi Erni Ratnawati 4. Risk Management : Heriyanto Wibowo 5. Corporate Secretary : Sugeng Priyono 6. Subsidiary Development : Purnomo Radiq


(15)

15

1.7.2.Tingkat Daerah Operasi

Tingkat operasi di Jawa ini dipimpin oleh Kepala Daerah Operasi (Kadaop) yang terdiri dari :

a. Daop (Regional Office) 1 Jakarta b. Daop (Regional Office) 2 Bandung c. Daop (Regional Office) 3 Cirebon d. Daop (Regional Office) 4 Semarang e. Daop (Regional Office) 5 Purwokerto f. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta g. Daop (Regional Office) 7 Madiun h. Daop (Regional Office) 8 Surabaya i. Daop (Regional Office) 9 Jember

1.7.3. Tingkat Divisi Regional di Sumatera a. Divisi Regional I Sumatera Utara b. Divisi Regional II Sumatera Barat c. Divisi Regional III Sumatera Selatan

1.7.4. Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa a. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta

b. Balai Yasa Sarana Manggarai

c. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng d. Balai Yasa Sarana Tegal


(16)

f. Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong

1.8.Struktur Organisasi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Untuk memberikan arahan yang terstruktur dalam perusahaan, maka PT Kereta Api Indonesia (Persero) membentuk struktur organisasi EVP Corporate Secretary yang di dalamnya terdapat VP Public Relations dapat dilihat pada Gambar 1.5, adapun struktur organisasi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung, dapat dilihat pada Gambar 1.6 di halaman berikutnya.


(17)

17

Gambar 1.4

Bagan Struktur Organisasi EVP Corporate Secretary


(18)

Gambar 1.5

Bagan Struktur Organisasi VP Public Relations

Sumber: Bagian Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

VP PUBLIC RELATIONS

AGUS KOMARUDIN

MANAGER INTERNAL RELATIONS (ESPI)

SUGIANTO

STAF MUDA INTERNAL MEDIA & DOCUMENTATION SOVI YANITA HALIMAH

MANAGER EKSTERNAL RELATIONS (ESPE)

TIA DONASARI

STAF MUDA MEDIA RELATIONS AZHAR ZAKI

STAF MUDA MEDIA REPORTING

MANAGER CORPORATE IMAGE CARE (ESPC) AURORA NOVIANARYATI

STAF MUDA WEB CORPORATE, BUMN PORTAL & SOCIAL MEDIA

EMIR MONTI

STAF MUDA VISUAL COMMUNICATION MEDIA

FENI NOVIDA SARAGIH

MANAGER PUBLIC INFORMATION CARE (ESPP) FRANOTO WIBOWO

STAF MUDA HELPDESK INFORMATION R. TEJA WULAN


(19)

19

EVP Corporate Secretary (ES), membawahi:

1. VP Corporate Document Management (ESD), dibantu oleh: a. Manager General Documents & Files (ESDG);

b. Manager Asset Ownership Documents & Files (ESDA); c. Manager Manager Legal Documents & Files (ESDL). 2. VP Corporate Social Responsibility (ESS), dibantu oleh:

a. Manager Partnership and Participations (ESSP) b. Manager Community Relations (ESSC).

3. VP Public Relations (ESP), dibantu oleh: a. Manager Internal Relations (ESPI); b. Manager External Relations (ESPE);

c. Manager Corporate Image Care (ESPC); d. Manager Public Information Care (ESPP).

4. VP Quality Assurance and GCG (ESQ), dibantu oleh: a. Manager Quality Planning (ESQP);

b. Manager Quality Management (ESQM); c. Manager Quality Improvement (ESQI); d. Manager GCG & WBS (ESQG).

5. VP GeneralAffairs (ESG),dibantu oleh: a. Manager Office Facilities (ESGF);

b. Manager Office Building & Mechanical Electrical (ESGB); c. Manager Housekeeping & Services (ESGH);


(20)

1.9. Job Description VP Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Berikut ini adalah Job Description dari struktur Organisasi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung:

1.9.1. VP Public Relations (ESP)

Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab merumuskan dan menyusun program pembentukan citra perusahaan, hubungan masyarakat dan melaksanakan penyuluhan baik internal maupun eksternal perusahaan, serta pengelolaan informasi publik yang mencakup penyediaan dan/atau pelayanan informasi terhadap pengguna informasi publik.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya VP Public Relations dibantu oleh 4 (empat) manager, yaitu:

1. Manager Internal Relations (ESPI), yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab menyusun dan melaksanakan program pembentukan citra perusahaan serta penyuluhan kegiatan perusahaan dalan lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Manager Internal Relations (ESPI) dibantu oleh 1 (satu) staf Muda yaitu Staf Muda Internal Media & Documentation yang mempunya tugas pokok dan tanggu jawab untuk mengelola tabloid KONTAK, membuat dokumentasi hasil liputan foto maupun video, menyiapkan materi berita, jadwal & tarif KA,


(21)

21

menjawab keluhan pelanggan dan daftar agen tiket KA pada tabloid Transindo, memeriksa materi majalah rel sebelum naik cetak.

2. Manager Eksternal Relations (ESPE), yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab menyusun dan melaksanakan program kegiatan hubungan kemasyrakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan di luar lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Manager Eksternal Relations (ESPE) dibantu oleh 2 (dua) staf muda yaitu :

1) Staf Muda Media Relations, yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab menjalin hubungan dengan wartawan media massa, mebuat press release, mengatur konferensi pers, kunjungan media, kunjungan pihak eksternal perusahaan dan mengatur jadwal wawancara antara pers dengan manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 2) Staf Muda Media Reporting, yang mempunyai tugas pokok

dan tanggung jawab membuat kliping media massa, menampilkan berita-berita tentang kereta api di e-officem mengidentifikasi dan menganalisis berita dan keluhan pelanggan yang dimuat di media massa, merencanakan dan melaksanakan program pameran.

3. Manager Corporate Image Care (ESPC), yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melakukan pengelolaan imager


(22)

perusahaan agar tetap terjaga dan mengelola Web Site PT. Kereta Api Indoensia (Persero). Manager Corporate Image Care (ESPC) dibantu oleh 2 (dua) staf muda :

1) Staf Muda Visual Communications Media, yang

mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab membuat iklan pencitraan pada media cetak, membuat desain visual pada media online, dan membuat desain dan layout media internal KONTAK.

2) Staf Muda Web Corporate, BUMN Portal and Social

Media, yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab mengenlola konten website perusahaan, mengelola konten pada portal BUMN dan mengelola konten pada sosial media perusahaan.

4. Manager Public Informations Care (ESPP), yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi publik yang mencakup penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi terhadap pengguna informasi publik. Manager Public Information Care (ESPP), dibantu oleh 1 (satu) Staf Muda yaitu Staf Muda Helpdesk Informations, yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab atas agendaris permohonan informasi, perngarsipan, pemeliharaan dan dokumentasi informasi, serta pemuktahiran data di website maupun dokumentasi fisik.


(23)

23

1.10.Sarana dan Prasarana PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Letak kantor Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berada di depan tepat sebelah kiri pintu gerbang utama yaitu di Gedung 1. Gedung tersebut merupakan kantor Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Pusat Bandung yang mana tugasnya melayani siapa saja yang membutuhkan informasi, oleh kerena itu letaknya kantor Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terletak di depan dekat pintu gerbang utama.

Ada pula sarana dan prasarana yang tersedia di kantor Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Pusat Bandung,seperti yang ada di dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1.2

Sarana Kantor Public Relations

NO SARANA JUMLAH

1 Ruang Tamu 1

2 Ruang Vice President PR 1

3 Ruang Manejer Hub Internal 1

4 Ruang Manejer Hub Eksternal 1

5 Ruang Kerja Staf Public Relations 1

6 Ruang Rapat/Pertemuan 1


(24)

8 Musholla 1

9 Toilet 2

10 Gudang Arsip 1

Sumber : Arsip Penulis 2015

Tabel 1.3

Prasarana Kantor Public Relations

NO PRASARANA BAIK RUSAK JUMLAH

1. Komputer 15 2 17

2. Kamera 4 3 7

3. Meja 3x1,5 m 1 - 1

4. Meja 2x1 m 1 - 1

5. Meja dan Kursi Karyawan 15 - 15

6. Kursi Kerja 8 - 8

7. Televisi 4 - 4

8. Telepon 7 1 8

9. Lemari File dan ATK 12 - 12

10. Papan Kegiatan 2 - 2

11. Saluran TV Kabel 2 - 2

12. Mesin Fax 1 - 1


(25)

25

14. Tripod 1 - 1

16. Printer 9 4 13

17. AC 4 - 4

18. Handycam 2 - 2

19. Hardisk Eksternal 4 1 5

20. Laptop 2 - 2

21. Proyektor 1 - 1

22. Speaker 7 - 7

23. Modem 1 - 1

24. USB Wifi Adapter 4 - 4

Sumber : Arsip Public Relations PT. KAI 2015

1.11.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 1.11.1. Lokasi

Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Devisi Public Relation PT. Kereta Api (Persero) Kantor Pusat Bandung bertempat di Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung No.1 Bandung. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung terletak tidak jauh dari bank BNI.


(26)

1.11.2. Waktu

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama kurang lebih 1 bulan (30 hari kerja) dimulai pada tanggal 27 Agustus 2015 s.d 29 Agustus 2015 di Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung, setiap hari senin s.d Jumat yang di mulai pada pukul 07.30 WIB s.d 12.00 WIB (setengah hari kerja) sedangkan pada hari Sabtu di mulai pada pukul 07.30 WIB s.d 10.00 WIB.


(27)

27 BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan aktifitas Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selama kurang lebih 30 hari. Banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang didapatkan dalam melaksanakan aktifitas Praktek Kerja Lapangan (PKL), baik itu kegiatan rutin maupun kegiatan insidentil sehingga sangat bermanfaat untuk menambah wawasan bagi penulis.

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meliputi kegiatan kerja rutin dan kegiatan kerja insidentil, sebagaimana dijabarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Aktifitas Praktek Kerja Lapangan

No Hari,

Tanggal Jam Kerja Aktivitas

Keterangan Rutin Insidentil

1 Senin, 27 Juli 2015

07.18 s/d 13.00

Perkenalan Lingkungan

Praktek Kerja Lapangan

Mencari Berita √ Mengkliping Berita


(28)

No Hari, Tanggal Jam Kerja Aktivitas Rutin Insidentil

2 Selasa, 28 Juli 2015

07.20 s/d 15.00

Mencari Berita √ Membuat Daftar Isi Kliping √ Mengkliping Berita √ Mengelola Media Sosial

Instagram (@keretaapikita) √ Scanning Kliping Berita √

3 Rabu, 29 Juli 2015

07.20 s/d 16.15

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Membuat Daftar Isi Kliping √

4 Kamis, 30 Juli 2015

07. 25 s/d 15.30

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Merekap Kliping Berita √

Membuat Press Release

5 Jumat, 31 Juli 2015

07.30 s/d 14.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Merekap Kliping Berita √

6 Sabtu, 01 Agustus 2015

08.00 s/d 12.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

7 Senin, 03 Agustus 2015

07.40 s/d 15.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Merekap Kliping Berita √ Mengelola Media Sosial √ Upload Berita ke Internal


(29)

29

No Hari, Tanggal Jam Kerja Aktivitas Rutin Insidentil

8 Selasa, 04 Agustus 2015

07.40 s/d 15.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Merekap Kliping Berita √ Upload Berita Ke Internal

BUMN √

9 Rabu, 05 Agustus 2015

07.40 s/d 15.00

Mencari Berita √ Scanning Kliping Berita √ Upload Berita Ke Internal

BUMN √

10 Kamis, 06 Agustus 2015

07.25 s/d 14.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

11 Jumat, 07 Agustus 2015

07.55 s/d 14.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ 12 Sabtu, 08

Agustus 2015

08.30 s/d 12.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita


(30)

No Hari, Tanggal Jam Kerja Aktivitas Rutin Insidentil

13 Senin, 10 Agustus 2015

07.45 s/d 15.30

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Merekap Kliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

14 Selasa, 11 Agustus 2015

07.30 s/d 12.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Upload Berita Ke Internal

BUMN √

15 Rabu, 12 Agustus 2015

07.45 s/d 11.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

16 Kamis, 13 Agustus 2015

07.45 s/d 15.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

17 Jumat, 14 Agustus 2015

07.40 s/d 15.30

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

Mencari Artikel


(31)

31

No Hari,

Tanggal Jam Kerja Aktivitas Rutin Insidentil

18 Agustus 2015 Sabtu, 15 08.30 s/d 11.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

Mencari Artikel

19 Selasa, 18 Agustus 2015

07.23 s/d 16.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Membuat Daftar IsiKliping √ Merekap Kliping Berita √ Update Portal Internal BUMN √

20 Rabu, 19 Agustus 2015

07.34 s/d 15.00

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √

Liputan “BENCHMARKING”

21 Kamis, 20 Agustus 2015

07.30 s/d 16.30

Mencari Berita √ Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Membuat Daftar Isi Kliping √ Merekap Kliping Berita √ Membuat Berita Hasil Liputan


(32)

No Hari,

Tanggal Jam Kerja Aktivitas Rutin Insidentil

22 Jumat, 21 Agustus 2015

07.40 s/d 16.15

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Mendata Konten Annual

Report

Mengelola Media Sosial

Instagram (@keretaapikita) √

23 Agustus 2015 Sabtu, 22 08.15 s/d 12.00

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ 24 Minggu, 23

Agustus 2015

08.00 s/d 12.00

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √

25 Senin, 24 Agustus 2015

08.00 s/d 15.00

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Mendata Konten Annual

Report

26 Selasa, 25 Agustus 2015

07.45 s/d 15.30

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Update Portal Internal BUMN √

27 Rabu, 26 Agustus 2015

07.45 s/d 15.00

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Merekap Kliping Berita


(33)

33

Sumber: Arsip Penulis 2015 No Hari,

Tanggal Jam Kerja Aktivitas Rutin Insidentil

28 Kamis, 27 Agustus 2015

07.55 s/d 15.00

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Merekap Kliping Berita √

Membuat Artikel “Kereta

Coklat”

29 Jumat, 28 Agustus 2015

07.50 s/d 15.00

Mencari Berita √

Mengkliping Berita √ Scanning Kliping Berita √ Merekap Kliping Berita √ 30 Sabtu, 29

Agustus 2015

08.15 s/d 12.30

Mencari Berita √


(34)

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terdiri dari kegiatan rutin yang setiap harinya dilakukan oleh mahasiswa/I Praktek Kerja Lapangan dan kegiatan insidentil yang menambah wawaxsan serta pengalaman mahasiswa/I Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

2.2.1Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Rutin

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis diberikan kepercayaan untuk belajar dan mendapatkan pengalaman untuk menangani bagian humas internal, seperti mengkliping berita dari media cetak maupun media elektronik. Penulis melakukan beberapa kegiatan yang bersifat rutin selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), diantaranya dapat dijabarkan pada halaman berikutnya:


(35)

35

Sumber: Arsip Penulis 2015 1. Mengkliping berita Kereta Api

Gambar 2.1

Pada Saat Mengerjakan Kliping Berita

Setiap hari, penulis secara rutin mencari berita dan mengkliping berita Kereta Api dari media cetak. Kliping berita merupakan pengumpulan berita mengenai perkeretaapian Indonesia khususnya dan mancanegara umumnya. Dokumentasi berita atau kliping berita diambil melalui media cetak berupa koran dan majalah yang memiliki pengaruh bagi masyarakat internal dan eksternal PT. Kereta Api Indonesia (Persero).


(36)

Adapun tahap pembuatan kliping dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Membaca serta memilih berita yang ada di surat kabar langganan yang masuk ke kantor pusat pada setiap harinya yang isi pemberitaannya mengenai perkeretaapian.

2) Berita atau artikel yang mengenai perkeretaapian tersebut digunting, kemudian diberi tanda mengenai nama surat kabar atau majalah asal berita tersebut, tanggal berita tersebut, letak kolom berita tersebut dan halaman berita tersebut.

3) Setelah diberi tanda, kemudian berita ditempelkan ke dalam secarik kertas khusus yang tertera nama masing-masing media/surat kabar asal berita tersebut dimuat.

4) Berita yang sudah ditempelkan akan diberikan nilai positif, negative atau netral sesuai berita yang dimuat di media cetak tersebut, yang dilakukan oleh staf muda helpdesk information divisi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kantor pusat Bandung.

5) Setelah diberikan nilai, kemudian berita yang telah ditempelkan dikertas khusus tersebut dibuatkan sebuah daftar isi untuk dijadikan sebuah buku kliping.

6) Setelah dibuatkan daftar isi, disusun menjadi sebuah buku kliping.


(37)

37

7) Setelah disusun, buku kliping tersebut di scan untuk disebarluaskan kepada setiap divisi melalui media online karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) maupun melalui e-mail.

8) Setelah proses scanning, berita yang telah menjadi sebuah buku kliping dan sudah terdapat penilaian masing-masing dari setiap beritanya, maka hasil penilaian tersebut direkap setiap medianya jumlah nilai positif, negative maupun netral disetiap harinya.

Penilaian Kliping Berita

Setelah kliping berita tersebut dikumpulkan, kliping-kliping berita tersebut diberi penilaian yang telah ditentukan. Ada 3 penilaian yang dilakukan penulis sesuai ketentuan dari Divisi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu:

1. Nilai Positif

Pemberitaan yang didalam pesannya menaikkan kredibilitas perusahaan sehingga perusahaan tidak dirugikan dengan adanya pemberitaan tersebut. Secara keseluruhan mendukung citra positif perusahaan dan mendukung pengembangan reputasi perusahaan.


(38)

2. Nilai Netral

Pemberitaan yang didalamnya berisi fakta semata, tidak menyudutkan salah satu pihak. Namun pemberitaan yang memilki nilai berita netral ini tidak mendukung citra dan reputasi positif terhadap perusahaan.

3. Nilai Negatif

Pemberitaan yang didalamnya berisi berita yang menyerang reputasi dan citra perusahaan. Berita ini tidak mendukung upaya pengembangan yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan citra dan reputasi.

2. Upload Berita

Setiap berita yang dimuat dalam media online dan telah dinilai positif bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero), maka akan dipilih salah satunya oleh staf muda Web Corporate BUMN Internal & Social Media berita yang akan di upload ke internal BUMN. Adapun tahap untuk upload berita ke internal BUMN dapat dijabarkan pada halaman selanjutnya:

1) Berita yang dimuat dalam media online dan telah dinilai positif, dipilih kembali satu diantaranya yang akan di upload ke internal BUMN.


(39)

39

2) Berita yang telah terpilih, maka dibuka kembali situs resminya, lalu berita tersebut di copy paste ke home tulisan untuk internal BUMN.

3) Berita yang telah di copy paste ke home tulisan, maka di edit kembali untuk menjadi lebih rapih dan jelas penulis serta sumber dari berita tersebut.

4) Setelah proses editing, sebelum di unggah ke internal BUMN, berita tersebut harus dipilih terlebih dahulu kategorinya.

5) Setelah pemilihan kategori, berita langsung dapat diunggah di internal BUMN.

Gambar 2.2

INTERNAL BUMN


(40)

Berita yang masuk ke pada internal BUMN, akan dijadikan sebuah penilaian oleh pihak BUMN terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

3. Mengelola Media Sosial

Pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) salah satunya yaitu melalui media social Facebook, Google Plus, Twitter, Instagram dan Youtube. Pelayanan masyarakat melalui media social tersebut merupakan keharusan bagi sebuah perusahaan, karena melalui media social masyarakat dapat berkomunikasi dengan perusahaan, segala bentuk complain maupun kesan baik perusahaan akan diunggah di media social dan selalu harus ditanggapi dengan baik oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang menjadi tugas seorang Public Relations. Aktifitas media social yang dilakukan, dapat dijabarkan pada halaman berikutnya:


(41)

41

1. Facebook Fanpage Kereta Api Kita

Gambar 2.3

Facebook Fanpage PT KAI (Persero)

Sumber: www.facebook.com/keretaapikita

Yang dikelola oleh Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Facebook Fanpage, dapat dijabarkan pada berikut ini:

1) Update Status

Status dapat berisi informasi mengenai rekrutmen, kebijakan perusahaan, informasi mengenai perusahaan, atau hal positif apa saja yang dapat disampaikan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kepada masyarakat.

2) Update Foto

Foto dapat berupa gambar atau ilustrasi yang memiliki pesan untuk disampaikan kepada masyarakat. Pesan dapat


(42)

berupa pencitraan, himbauan, atau informasi mengenai kegiatan yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

3) Menjawab Pertanyaan

Pertanyaan Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipelajari inti pertanyaannya dari masyarakat yang masuk melalui comment atau message pada Facebook.

2. Google Plus Kereta Api Kita

Gambar 2.4

Google Plus PT KAI (Persero)


(43)

43

Yang dikelola oleh Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Google Plus, dapat dijabarkan pada berikut ini:

1) Update Status

Status dapat berisi informasi mengenai rekrutmen, kebijakan perusahaan, informasi mengenai perusahaan, atau hal positif apa saja yang dapat disampaikan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kepada masyarakat.

2) Update Foto

Foto dapat berupa gambar atau ilustrasi yang memiliki pesan untuk disampaikan kepada masyarakat. Pesan dapat berupa pencitraan, himbauan, atau informasi mengenai kegiatan yang dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

3) Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipelajari inti pertanyaannya dari masyarakat yang masuk melalui comment pada Google Plus.


(44)

3. Twitter Kereta Api Kita

Gambar 2.5

Twitter PT KAI (Persero)

Sumber: www.twitter.com/keretaapikita

Yang dikelola oleh Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Twitter, dapat dijabarkan pada berikut ini: 1) Update Berita

Berita positif yang berhubungan dengan PT KAI atau perkeretaapian yang disertai oleh foto dan link media online sumber berita tersebut dengan ditambahkan hastag #BeritaKA.

2) Update Berita Video dari Youtube

Berita yang dimuat dapat berbentuk sebuah video hasil searching youtube yang disertai link youtube berita tersebut


(45)

45

dan akun resmi media online tersebut di twitter dengan ditambahkan hastag #BeritaKA.

3) Update Kesan Pesan dari Pengguna Twitter

Update kesan dan pesan dari pengguna twitter yang menggunakan keyword yang berkaitan dengan kereta api dilengkapi dengan akun twitter tersebut.

4) Memberi Info Rekrutmen

Memberikan informasi singkat mengenai rekrutmen sesuai dengan data yang lengkap, serta menampilkan link ke web rekrut PT KAI untuk mendukung persyaratan rekrutmen. 5) Melakukan Retweet

Retweet berupa tweet dari akun twitter penting yang berkaitan dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero), seperti twitter anak perusahaan PT KAI, Twitter PT KAI lainnya (@KAI121 dan @HeritagePTKAI), twitter Kementrian (DJKA dan @Kemenhub151) dan twitter dari komunitas.

6) Menjawab Pertanyaan

Menjawab pertanyaan ataupun keluhan masyarakat yang masuk melalui mention yang telah dipelajari inti pertanyaannya dengan tepat dan sesuai.


(46)

4. Instagram Kereta Api Kita

Gambar 2.6

Instagram PT KAI (Persero)

Sumber: www.instagram.com/keretaapikita

Yang dikelola oleh Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Instagram, dapat dijabarkan pada berikut ini: 1) Update Foto Dokumentasi

Setiap kegiatan perusahaan yang positif diunggah pada akun instagram @keretaapikita dengan menuliskan caption yang jelas dan mudah dipahami oleh para followers.

2) Update Foto Insta KAI

Memilih 3 (tiga) foto terbaik setiap minggunya, lalu foto diunggah kembali dengan menambahkan logo PT KAI dan teks KERETA-API.CO.ID.


(47)

47

3) Mengirimkan Comment ke User Lain

Memberikan comment positif kepada doto yang di unggah oleh pengguna instagram yang menggunakan hastag #PTKAI, #keretaapi, #stasiun, #commuterline, #kualanamu, dan #railink.

4) Me-Like Foto yang diTag ke Instagram Kereta Api Kita Memberikan Like pada foto yang diupload oleh pengguna instagram yang memberi Tag kea kun instagram @keretaapikita

5) Menjawab Pertanyaan

Menjawab setiap pertanyaan dengan tepat dan sesuai yang telah dipelajari terlebih dahulu inti pertanyaannya yang telah masuk pada comment di Instagram.


(48)

5. Youtube Kereta Api Kita

Gambar 2.7

Youtube PT KAI (Persero)

Sumber: www.youtube.com/keretaapikita

Yang dikelola oleh Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Instagram, dapat dijabarkan pada berikut ini: 1) Mengupload Video

Upload video mengenai berita kereta api, diskusi, seputar PT KAI, layanan PT KAI, pencapaian PT KAI dengan kualitas terbaik, yang bisa didapatkan dari materi yang diberikan klien, dari unit EMI atau buatan humas sendiri.

2) Mengumpulkan Video dari Channel Berita

Mencari video dari channel youtube resmi yang sudah disubscribe.


(49)

49

3) Menjawab Pertanyaan

Menjawab setiap pertanyaan dengan tepat dan sesuai yang telah dipelajari terlebih dahulu inti pertanyaannya yang telah masuk pada comment di Youtube.

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Insidentil

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis diberikan kepercayaan untuk belajar dan mendapatkan pengalaman melakukan kegiatan humas eksternal. Penulis melakukan beberapa kegiatan yang bersifat insidentil selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), diantaranya dapat dijabarkan pada berikut ini:

1. Liputan Benchmarking

Penulis diberikan kesempatan untuk melakukan liputan studi banding perusahaan PT. Pama Persada Nusantara dan PT. Kalimantan Prima Persada di Ruang Rekor Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada tanggal 08 Agustus 2015. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Wali Suharjo selaku Manager Requitment Placement and On Boarding PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai narasumber, Bapak Bambang Purwadi Nugroho selaku VP Assetsment PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada kegiatan Benchmarking ini serta turut dihadiri oleh peserta Benchmarking dari PT. Pama Group.


(50)

Gambar 2.8 Kegiatan Benchmarking

Sumber: Arsip Penulis 2015

Pada kegiatan Benchmarking ini, Bapak Wali Suharo sharing pada peserta dari PT. Pama Group bagaimana proses transformasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terutama transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dari mulai volume penumpang yang meningkat dari tahun 2012 yaitu 183,9 juta orang hingga target 2016 yaitu 384,3 juta orang dan lain sebagainya, lalu bagaimana proses untuk melakukan improvement juga selalu benchmark dengan perusahaan-perusahaan yang lain supaya mendapatkan inspirasi baru, maupun perusahaan lain pun bisa menjadikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai inspirasi dan adapula tantangan PT


(51)

51

Kereta Api Indonesia (Persero) seperti jumlah Sumber Daya Manusia 26.520 (end of 2013) 19,4% dibawah SLTA dan umur diatas usia produktif (diatas 50thn) 4847 orang, keberagaman status kepegawaian, monopoli berdampak pada kurangnya iklim kompetensi, skala gaji dan renumerasi, keberagaman kompetensi dan merubah etos kerja.

Selain pada itu, Bapak Bambang Purwadi Nugroho memberikan satu resep sebagai leadership yang baik sebagaimana yang ditanyakan oleh Ibu Tri Yuli Adriana selaku ketua rombongan PT. Pama Persada Nusantara dan PT. Kalimantan Prima Persada pada kesempatan benchmarking tersebut, ”pemimpin harus memberi contoh yang baik pada karyawannya, jadi kalo memberikan perintah ini itu harus didulukan oleh tindakan pemimpinnya, agar karyawannya menerapkan dari apa yang pemimpinnya perintahkan” ujar Bapak Bambang. “Tahapan pertama kali dari tahun 2009, pertama kali itu gajinya yang dinaikan, tetapi kemudian targetnya itu diperjelas dalam sebulan, 3 bulan, sampai setahun, kalo tidak bisa ya lengser, jadi sekarang jabatan bukanlah segalanya. Kalo sudah gaji sesuai dan target sudah jelas, baru organisasi disesuaikan, lalu setelah itu di dinamiskan, jadi tidak tabu di dalam organisasinya. Lalu otoriter kompensasi, kemudian mulai dituntut untuk inovasi, karyawan harus bisa memberikan inovasi, kalo tidak ya diganti, kan banyak yang lain yang ngantri mau masuk PT KAI, kalo perusahaan


(52)

tidak ada inovasi ya akan goyah dan tidak akan maju, lalu pertanggung jawaban yang dikerjakan”, jelas Pak Wali Suharjo dalam memaparkan strategi perusahaan dari tahun ke tahun.

Penulis sangat merasa bangga telah diikut sertakan pada kegiatan tersebut, selain menambah pengalaman penulispun mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dari kegiatan tersebut.

2. Membuat Artikel pada Tabloid “Kontak”

Pada saat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero), penulis beserta dua rekan mahasiswi Praktek Kerja Lapangan ditugaskan untuk membuat suatu artikel yang berkaitan dengan perkeretaapian dan dimuat pada Tabloid bulanan perusahaan yaitu Tabloid “Kontak” pada edisi September 2015, terdapat di halaman 07 pada rubrik “Kelas Si Loko”.

Artikel yang dibuat oleh penulis beserta dua rekan mahasiswi Praktek Kerja Lapangan yaitu “Kereta Cokelat Terpanjang Di Dunia”, dimana isinya membahas tentang Coklat berukuran besar dan berbentuk detil kereta api uap yang diresmikan di Brussels Chocolate Week di Belgia. Dibangun menggunakan 1.285 kg coklat Belgia yang terbaik cokelat Belgia dan pengepakan 6.5 juta kalori yang mengesankan.


(53)

53

Gambar 2.9

Kereta Coklat Terpanjang

Sumber: www.google.com

Dilansir Huffingtonpost, rekor dunia dari Guinness World Record diberikan kepada Andrew Farrugia, seorang Maltese Master Chocolatier yang mengukir prestasi membuat world's longest chocolate structure (bangunan cokelat terpanjang di dunia) dalam acara Brussels Chocolate Week akhir November 2012.

Cokelat yang dipakai adalah cokelat Belgian yang terkenal sangat lezat. Dana yang dihabiskan untuk menghasilkan mahakarya ini sekitar Rp 41 juta. Tentu saja membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuat kereta api cokelat ini, tercatat 784 waktu yang dihabiskan Andrew untuk karyanya ini.

Miniatur kereta api cokelat ini tidak sekedar kereta yang sangat panjang. Andrew melihat hal ini sebagai karya seni, sehingga


(54)

dikerjakan sangat hati-hati dengan memperhatikan detil rancangan. Jika Anda perhatikan, kereta cokelat ini sangat mirip dengam lokomotif asli. Ukiran di badan kereta dibuat dengan kesabaran tingkat tinggi.

Dia bilang dia datang dengan ide kereta tahun lalu setelah mengunjungi Belgian Chocolate Festival di Bruge: "Aku punya ide waktu itu, dan aku berkata apa yang Anda pikir jika kita melakukan realisasi ini, ya, kereta cokelat panjang. Anda tahu? Karena kereta api dapat dibuat selama yang Anda inginkan. Sebenarnya itu bisa jauh lebih kecil dari ukuran yang kini telah jadi, tapi aku masih penasaran dengan terus menambahkan gerobak lain, dan gerobak lain, dan whoila, terciptalah coklat dengan ukuran terpanjang ini," katanya.1.285 kg coklat Belgia yang terbaik cokelat Belgia dan pengepakan 6.5 juta kalori yang mengesankan.


(55)

55

2.3 Deskripsi Humas (Public Relations)

Humas (Public Relations) adalah sebuah ilmu dalam rumpun ilmu sosial, dan menjadi bagian ilmu dari induknya ilmu komunikasi. Selain ilmu, PR pun menjadi sebuah profesi di bidang komunikasi yakni Profesi sebagai Public Relations Officer (PRO/pejabast humas) dilembaga atau perusahaan, sebagai konsultan PR,dll. Istilah Lain PR adalah Hubungan masyarakat (Humas), Humas adalah padanan kata dari PR, yang banyak digunakan institusi – institusi pemerintah di Indonesia.

Secara etimologis, istilah public yang diterjemahkan menjadi Masyarakat, kurang tepat karena yang tepat padanan katanya yaitu Publik atau khalayak. Sedangkan masyaarakat yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris menjadi society atau general public, pengertiannya lebih luas dari public itu sendiri.padanan kata bahasa Indonesia dari istilah bahasa inggris adalah hubungan public atau hubungan khalayak, disingkat Hubpub atau Hubyak. Akan tetapi istilah Hubpub atau Hubyak tidak familiar dan popular akhirnya istilah Humas digunakan karena sudah demikian familiar, popular dan memasyarakat.(Ardianto, 2013: 1 – 3)

2.3.1 Definisi Humas (Public Relations)

Istilah Public Relations diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, istilah itu mengandung arti hubungan dengan publik. Pengertian


(56)

sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Sedangkan istilah “relations” (dengan istilah jamak) penting sekali jika dilihat dalam hubungannya dengan pengertian : Public Relations. Istilah “relations” merupakan prinsip dari pada Public Relations. Penggunaan istilah “relations” mengandung arti adanya hubungan yang timbal balik atau two-way-communication.

Berdasarkan pengertian diatas, maka public relations pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan publik-publik atau pihak-pihak yang berkepentingan didalam suatu instansi atau perusahaan. Hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang berkepentingan itu adalah penting sekali demi tercapainya kepentingan dan kepuasan bersama. Dapat di uraikan disini beberapa definisi Public Relations yang di kemukakan oleh pakar komunikasi.

Edward L. Bernays mengatakan bahwa PR mempunyai 3 arti: (1) penerangan kepada publik (2) persuasi kepada public untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik (3) upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga.

Definisi Public Relations menurut J. C., Seidel yang dikutip oleh Omi Abdurrachman dalam buku dasar-dasar Public Relations adalah : “Public relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and


(57)

57

correction, outwardly through all means of expression”.(proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.)

(Abdurrachman, 2001:24)

Jadi, berdasarkan definisi-definisi tadi terdapatlah didalam public relations itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan, penghagaan pada dan dari public sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan; sehingga akan timbul opini public yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu.

Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan Public Relations pada intinya adalah good image (citra baik), good will (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian), mutual appreciation (saling menghargai), tolerance (toleransi). (Soemirat dan Ardianto 2002: 13-14).


(58)

2.3.2 Tujuan Humas (Public Relations)

Menurut Oxley (1987) dalam Yosal (2004) menyebutkan tujuan Humas sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari tujuan organisasi, mengingat Humas adalah fungsi manajemen satu organisasi dan Humas pun bekerja didalam organisasi itu. Bahkan dalam pandangan Oxley, hal ini harus dipandang sebagai salah satu prinsip Humas.

Oxley menegaskan bahwa prinsip tujuan Humas jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif organisasi secara keseluruhan. Sedangkan tujuan kegiatan Humas menurut Oxley adalah

mengikhtiarkan dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan publiknya (Yosal, 2004:79)

Tujuan Humas oleh Lesly dirincikan seperti berikut :

1. Prestise atau citra yang favourable dan segenap faedahnya. 2. Promosi produk dan jasa.

3. Mendeteksi dan menangani isu dan peluang.

4. Menetapkan postur organisasi ketika berhadapan dengan publiknya.

5. Goodwill karyawan atau anggota organisasi. 6. Mencegah dan member solusi masalah perburuhan.

7. Mengayomi goodwill komunitas tempat organisasi menjadi bagian didalamnya.


(59)

59

9. Mencegah serangan. 10. Goodwill para pemasok. 11. Goodwill pemerintah.

12. Goodwill bagian lain industry

13. Goodwill para dealer dan menarik dealer yang lain. 14. Mengatasi kesalah pahaman dan prasangka.

15. Kemampuan untuk mendapatkan personel yang terbaik 16. Pendidikan publik untuk menggunakan produk atau jasa. 17. Pendidikan publik untuk satu titik pandang.

18. Goodwill para pelanggan atau para pendukung.

19. Investigasi sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan. 20. Merumuskan dan membuat pedoman kebijakan.

21. Menaungi viabilitas masyarakat tempat organisasi berfungsi. 22. Mengarahkan perubahan.

Rincian tujuan Humas itu ternyata begitu luas. Namun pada intinya tetap menjalin hubungan baik dengan pihak atau publik-publik organisasi.

Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan Humas pada intinya adalah good image (citra baik), good will (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian), mutual appreciation (saling menghargai), tolerance (toleransi). (Yosal, 2004:17-18)


(60)

2.3.3 Kegiatan Humas (Public Relations)

Kegiatan-kegiatan yang ditujukan kedalam disebut Internal Public Relations dan kegiatan-kegiatan yang ditujukan keluar disebut External Public Relations.

a. Internal Public Relations b. Eksternal Public Relations

Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau organisasi itu sendiri. Public internal itu disesuaikan dengan bentuk atau dari pada organisasi yang

bersangkutan tergantung dari pada jenis, sifat atau karakter dari organisasi. Berdasarkan jenis sasaran atau publik yang bermacam-macam maka sifat hubungannya disebut Internal Public Relations. Dalam hal ini jika hubungannya dibina bagi publik internal pada bentuk suatu perusahaan menurut Yulianita dalam Dasar-Dasar Public

Relations maka hubungan dapat berbentuk sebagai berikut :

1. Employee Relations (hubungan dengan para karyawan)

2. Stockholder Relations (hubungan dengan antara pemegang saham) 3. Labour Relations (hubungan dengan para buruh)

4. Manager Relations (hubungan dengan para manager) (Yulianita, 2005: 58)

Penjelasan bentuk-bentuk hubungan diatas adalah sebagai berikut. Employee Relations merupakan kegiatan Public Relations dalam


(61)

61

memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan karyawan. Mereka merupakan suatu potensi yang sangat berarti bagi

organisasi,potensi yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Stockholder Relations adalah kegiatan dalam rangka memelihara hubungan pemegang saham.

Labour Relations merupakan hubungan didalam rangka hubungan baik dengan para manager di lingkungan perusahaan, hubungan,

khususnya antara manajemen dengan karyawannya. Mereka merupakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Labour Relations

merupakan kegiatan dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan dengan serikat buruh dalam perusahaan dan turut

menyelesaikan masalah-masalah yang timbul antara keduanya. Dan Manager Relations merupakan hubungan dalam rangka memelihara hubungan baik dengan para manager dilingkungan perusahaan.

Publik yang berada diluar organisasi atau perusahaan yang harus diberikan penerangan atau informasi untuk dapat membina hubungan baik biasa dinamkan public external. Dalam hal ini hubungan yang dibina adalah dalam bentuk suatu persahaan Yulianita dalam Dasar-dasar Public Relations juga mengungkapakan bentuk hubungan yang dibina adalah sebagai berikut :

1. Press Relations (hubungan dengan pihak pers)


(62)

3. Community Relations (hubungan dengan masyarakat sekitar) 4. Supplier Relations (hubungan dengan rekananan/ pemasok) 5. Costumer Relations (hubungan dengan para langgan) 6. Consumer Relations (hubungan dengan konsumen)

7. Educational Relations (hubungan dengan bidang pendidikan) 8. General Relations (hubungan dengan umum)

(Yulianita, 2005: 70)

Berikut penjelasan dari setiap hubungan diatas. Press Relations adalah kegiatan dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan pihak pers yang berkecimpung dalam hal-hal pemberitaan seperti surat kabar, TV, radio, dan sebagainya. Government Relations adalah kegiatan memelihara dan membina hubungan baik dengan Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Daerah atau dengan

jawatan-jawatan resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

Community Relations merupakan kegiatan dalam mengatur dan membina hubungan baik dengan masyarakat setempat. Supplier Relations adalah kegiatan mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para leveransir agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima dengan baik. Costumer Relations adalah mengatur hubungan baik dengan para pelanggan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa pelangganlah yang sangat membutuhkan perusahaan bukan sebaliknya.


(63)

63

Consumer Relations adalah kegiatan dalam memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. Educational Relations yaitu kegiatan Public Relations dalam memlihara hubungan baik dengan lembaga-lembaga pendidikan. Dan General Relations adalah mengatur dan memelihara hubungan baik dengan public umum sehingga produk atau jasa dari pada perusahaan kita dapat menjadi perhatiannya dan

selanjutnya public umum ini dapat menjadi konsumen atau langganan kita.

2.4 Analisis Kegiatan Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

Public Relations yang biasa ditulis dengan singkat PR atau yang juga lazim disebut Purel atau Hubungan Masyarakat, masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Berhubung dengan meningkatnya perhatian terhadap public relations, terutama dari perusahaan-perusahaan besar, timbul kebutuhan akan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang itu salah satunya yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang saat ini telah memiliki Public Relations yang sudah State Of Being.

Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung merupakan satuan organisasi yang berada dibawah sekretaris


(64)

perusahaan, namun mempunyai akses langsung kepada Direktur Utama (Dirut) PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Divisi Public Relations atau Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Bandung dipimpin oleh seorang Vice President Public Relations. Dalam tugasnya di Divisi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) seorang Vice President (VP) memiliki tugas dan tanggung jawab merumuskan dan menyusun program pembentukan citra perusahaan, hubungan masyarakat, dan melaksanakan penyuluhan baik internal maupun eksternal perusahaan.

Vice President Public Relations dibantu oleh Manager Internal Relations, Manager External Relations, Manager Corporate Image Care, dan Manager Public Informations Care. Masing-masing dari bagian-bagian di dalam divisi public relations tersebut mempunyai fungsi dan tugasnya sendiri, yaitu:

1. Manager Internal Relations, yang mempunyai tanggung jawab menyusun dan melaksanakan perusahaan serta penyuluhan lingkungan kegiatan perusahaan dalam lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

2. Manager External Relations, yang mempunyai tanggung jawab menyusun dan melaksanakan program kegiatan hubungan kemasyarakatan, penyuluhan dan pembentukan citra perusahaan diluar lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).


(65)

65

3. Manager Corporate Image Care, yang mempunyai tanggung jawab melakukan pengelolaan image perusahaan agar tetap terjaga dan mengelola website PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Manager Keterbukaan Informasi Publik, yang mempunyai tanggung jawab dalam memberikan informasi-informasi kepada masyarakat luas melalui berbagai cara.

Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki fungsi yaitu menjalankan sebagian tugas dari sekretaris perusahaan dalam bidang public relations. Tugas-tugas public relations tersebut diantaranya adalah yang berkaitan dengan program kerja organisasi atau perusahaan.

Sebagaimana semestinya Public Relations, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung memiliki Public Relations yang telah menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya yaitu untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan, penghagaan pada dan dari public dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga konsumen memiliki opini yang menguntungkan bagi perusahaan.

Kegiatan Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terangkum dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Rencana Kerja dan Anggaran bidang public relations yang disusun berpedoman pada urgensi penerapan Good Corporate Governance, sekaligus dimaksudkan sebagai


(66)

pedoman dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kehumasan, antara lain menyelenggarakan komunikasi kepada public internal dan eksternal guna membangun citra perusahaan (Corporate Image Building).

Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) membuat media internal yang berupa tabloid. Tabloid ini diberi nama tabloid KONTAK. Tabloid ini murni hasil dari program Divisi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam tugasnya. Didalam tabloid ini terdapat berita-berita seputar perusahaan yang terdiri dari berbagai macam rubrik. Tabloid ini lalu disebar keseluruh bagian di Sumatera dan Jawa.

Selain media internal yang dibuat oleh Divisi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero), media social pun menjadi salah satu media untuk berkomunikasi dengan pihak eksternal, seperti:

1. Website 2. Twitter 3. Instagram 4. Facebook, dsb.

Tujuan dan Sasaran dari kegiatan Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini adalah untuk memberikan suatu pola komunikasi yang terintegrasi antara perusahaan dengan publik internal maupun ekternal agar tidak terjadi ketidakseimbangan komunikasi antara kedua belah pihak.


(67)

67

Sasaran dari kegiatan Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah publik-publik yang berada disekitar perusahaan meliputi :

a. Media b. Stakeholders c. Pelanggan d. Masyarakat

e. Staf dan karyawan.

2.4 Analisis Pelayanan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terhadap Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung memiliki pelayanan yang sangat baik kepada penulis dan mahasiswa Praktek Kerja Lapangan lainnya, dimana pada saat penulis memberikan surat permohonan Praktek Kerja Lapangan penulis diterima dengan baik oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung. Begitu pula ketika penulis ditempatkan di bagian Public Relations, Kepala Humas dan para staf bagian Public Relations menyambut dengan baik, ramah, dan penuh kehangatan.

Ketika penulis memasuki kawasan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyerahkan surat pengajuan Praktek Kerja Lapangan,


(68)

penulis harus melapor terlebih dahulu kepada bagian security. Peraturan ini berlaku bagi siapa pun yang ingin memasuki area perusahaan, kecuali pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Penulis langsung diwawancara untuk, namun pada awalnya tidak langsung diterima untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, karena mahasiswa harus memberikan surat pengantar dari kantor pusat ke kantor PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di Jalan Laswi. Setelah itu surat pengantar dari kantor PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Jalan Laswi dibawa kembali ke Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (Persero), lalu saat memberikan surat keterangan dari kantor PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Jalan Laswi ke kantor pusat,penulis langsung diterima dan ditentukan waktu untuk memulai Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Setelah diterima untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis akhirnya melakukan beberapa kegiatan atau aktifitas Praktek Kerja Lapangan yang ditempatkan di bagian Public Relations.

Hari pertama melaksanakan praktek kerja, penulis disambut dengan hangat oleh Vice Presiden Public Relations dan Staf Public Relations. Dalam melaksanakan kegiatannya, penulis diwajibkan untuk mengenakan pakaian rapi seperti kemeja dan celana bahan panjang. Hal ini sudah menjadi ketentuan dari pihak perusahaan.


(69)

69

Setiap harinya, penulis melakukan beberapa kegiatan Public Relations yang telah diarahkan oleh pembimbing sangat jelas sehingga penulis cepat menerima dan mengerjakan tugas yang telah diberikan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dimulai dari pukul 07.30-12.00 WIB. Namun pihak Vice Presiden Public Relations dan Staf Public Relations memperkenankan mahasiswa untuk menyelesaikan tugasnya lebih dari jam pulang mahasiswa Praktek Kerja Lapangan.

Banyak sekali yang diberikan pihak perusahaan kepada penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Seperti, penulis diberikan keleluasaan untuk membaca hasil-hasil laporan sebagai referensi yang tersedia diruangan kerja, bertukar cerita dan pengalaman dengan staf Public Relations, membuat minuman, maupun beribadah.

Penulis sangat dilibatkan dalam beberapa acara kunjungan kerja yang dilaksanakan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat

Bandung. Hal ini menjadikan penulis menambah wawasan dan pengalaman tentang kehumasan dengan dilibatkannya penulis pada beberapa kegiatan yang diselenggarakan.


(70)

70 BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Merujuk pada kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero), maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. PT. Kereta Api Indonesia (Persero), merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara di bidang transportasi perkeretapian yang berdaya saing kuat untuk melayani masyarakat dari menengah ke bawah hingga menengah keatas menggunakan transportasi darat sehingga mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan.

2. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilakukan menambah pengalaman hingga memberikan ilmu baru kepada penulis dari aktivitas rutin maupun insidental yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan.

3. Aktivitas kegiatan rutin, yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya, membaca, mencari dan mengkliping berita dari media cetak


(71)

71

4. maupun media online, mengupload berita positif pada internal BUMN, mengelola media social (twitter, intagram, facebook, google plus dan youtube).

5. Aktifitas kegiatan insidental, yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya,

membuat press release, membuat artikel “Kereta Cokelat Terpanjang Di Dunia”, dan melakukan liputan kegiatan “Benchmarking”.

6. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki bagian Public Relations, yang kedudukannya sudah state of being atau melembaga. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal :

a. Adanya Vice President (VP) yang memimpin bagian Public Relations.

b. Memiliki sub bagian seksi hubungan internal dan eksternal. c. Memiliki staf di masing-masing sub bagian Public Relations. d. Memiliki jaringan luas dengan berbagai media, baik media

cetak maupun elektronik.

7. Pelayanan Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero), terhadap mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) sudah baik, dalam hal ini penulis diberikan job desk yang jelas serta fasilitas yang menunjang untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Penulis dilibatkan dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh bagian Public Relations


(72)

dan kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak perusahaannya langsung.

3.2 Saran-saran

3.2.1Saran Bagi Public Relations PT. Kereta Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung

Setelah mengutarakan kesimpulan seperti yang tersebut diatas, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran kepada perusahaan / instansi tempat penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, sebagai berikut :

1. Divisi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat meningkatkan profesional pelayanan pada mahasiswa Praktek Kerja Lapangan dengan memperhatikan untuk menyusun job description khusus mahasiswa/i PKL (memperbanyak kegiatan yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa/i).

2. Divisi Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dapat lebih berbaur dengan mahasiswa/i yang melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero).


(73)

73

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa yang Akan Melakukan Praktek Kerja Lapangan

Berikut adalah saran untuk mahasiswa PKL selanjutnya, jika ingin melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di bagian Public Relations PT. Kereta Api Indonesia (Persero). 1. Sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

mahasiwa disarankan untuk mencari perusahaan sesuai dengan konsentrasi ilmu humas atau Public Relations, seperti PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat.

2. Bekali diri dengan berbagai ilmu yang telah dipelajari untuk kemudian diaplikasikan secara langsung di tempat PKL. 3. Diusahakan untuk memperoleh nomor telepon perusahaan

atau bagian Public Relations (kehumasan) PT. Kereta Api Indonesia (Persero), agar dapat mengkonfirmasi keputusan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.

4. Jika belum mendapatkan konfirmasi dari pihak perusahaan terus hubungi untuk mendapatkan keputusan.

5. Setelah mendapatkan surat balasan dari perusahaan, segera datangi perusahaan tersebut dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif.

6. Mahasiswa PKL harus disiplin, datang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan agar


(74)

membentuk image diri yang baik serta membawa nama baik universitas di mata perusahaan.

7. Mahasiswa PKL harus lebih aktif lagi bertanya bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. 8. Mahasiswa PKL harus teliti dan bertanggung jawab pada

tugas yang diberikan.

9. Mahasiswa PKL harus dapat bersosialisasi baik dengan karyawan bagian tempat dimana mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan maupun dengan karyawan.

10.Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa PKL lainnya.

11.Mahasiswa PKL yang telah menyelesaikan masa Praktek Kerja Lapangan untuk selalu menjalin hubungan baik dengan instansi atau perusahaan khususnya bagian Public Relations, tempat dimana mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).


(75)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja lapangan (PKL)

Oleh :

SARAH NURAFIFAH NIM: 41812051

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(76)

A. DATA PRIBADI / Personal Details

Nama / Name : Sarah Nurafifah

Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 8 Desember 1994 Jenis Kelamin / Gender : Wanita

Agama / Religion : Islam

Status Marital / Marital Status : Belum Menikah Warga Negara / Nationality : Indonesia

Hobi/ Hobby : Bernyanyi

Alamat / Address : Komplek Istana Kawaluyaan, Jln.Kawaluyaan indah XI no. 21 Bandung

Nomor Telepon / Phone Number : 082120781525

Email : sarahnrfh@yahoo.com


(77)

B. Riwayat Pendidikan dan Pelatihan Educational and Professional Qualification

Pendidikan Formal :

Formal Education

Periode Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan Keterangan

2000 Taman Kanak-kanak Aisyah Berijazah

2006 SD Negeri Merdeka 5/1

Bandung Berijazah

2009 SMP Plus Assalaam Bandung Berijazah

2012 SMK Negeri 4 Bandung Teknik Elektro Audio

Video Berijazah

2012 s/d Sekarang

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Pendidikan Non Formal : Non Formal Education

Tahun Pendidikan Non Formal Keterangan

2011 LBPP LIA

2011 – 2012 Sekolah Musik Purwacaraka Bersertifikat 2012 – 2014 Rumah Musik Harry Roesli (RMHR) Bersertifikat Pelatihan – Seminar :

Training – Seminar

Pelatihan/Seminar Tahun Keterangan

Workshop Sinematografi Communication 2012 Bersertifikat One Day Workshop Great Managing Event

“Master Of Ceremony” 2012 Bersertifikat

One Day Workshop Great Managing Event

“Event Management” 2012 Bersertifikat

Table Manner Course 2013 Bersertifikat

Seminar Spirit Of Communication Science


(1)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Penulis panjatkan segala puji dan syukur Kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, serta kepada para pengikutnya hinggga akhir zaman, sehingga telah memperkenankan selesainya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dengan baik.

Dalam menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis merasakan banyak hal yang mendorong penulis untuk dapat melangkah lebih baik lagi. Pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan bukti nyata dari hasil penulis yang telah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan.

Terima kasih kepada Kedua Orang Tua Ibu dan Ayah yang selalu mendukung, membantu dan memberi doa serta semangat besar kepada penulis dalam pengerjaan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat dorongan, bantuan dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yang Terhormat:

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia


(2)

Bandung, yang telah mengeluarkan Surat pengesahan pengantar penelitian ke lapangan.

2. Yth. Melly Maulin, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan arahan sebelum dan sesudah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan.

3. Yth. Sangra Juliano P, M.I.Kom., selaku Sekretariat Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

4. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si., selaku Dosen Wali Ilmu Komunikasi 2 (Angkatan 2012) yang telah memberikan segala hal baik pengetahuan maupun membantu memproses perwalian dengan baik.

5. Yth. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., selaku dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung sekaligus dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, arahan, ilmu serta pengalaman kepada penulis pada penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

6. Yth. Bapak/Ibu Dosen, Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan ilmu, pelajaran, dan pengalaman kepada penulis selama perkuliahan.


(3)

7. Yth. Astri Ikawati A.md. Kom selaku Staf Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universtas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua keperluan peneliti sebelum dan sesudah peneliti melakukan penyusunan proposal usulan penelitian. 8. Yth. Bpk Agus Komarudin selaku VP Public Relations PT Kereta Api

Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat melakukan Praktek Kerja Lapangan.

9. Yth. Ibu Tia Donasari selaku Manager External Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang telah memberikan arahan dan memberikan kesempatan penulis untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan.

10. Yth. Mas M. As’ad Habibuddin selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung yang telah memberikan bimbingan dengan baik, memberikan ilmu serta pengalamannya kepada penulis selama Praktek Kerja Lapangan.

11. Yth. Manager Public Relations khususnya kepada Bapak Sugianto, Ibu Aurora Novianarti, dan Bapak Franoto Wibowo yang telah memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

12. Yth. Staf dan Karyawan Divisi Public Relations, khususnya kepada Mba Wulan, Mba Riska, Mba Feni, Mba Sovi, Mas Emir, Mas Zakki, Pak Amang, Pak Ikun dan Pak Bambang, yang telah memberikan banyak bantuan, memberikan ilmu yang berharga, berbagi sebuah pengalaman kerja yang sangat bermanfaat bagi penulis hingga masa yang akan datang.


(4)

13. Yang terbaik Wiwin¸ sahabat penulis yang selalu memberikan dukungan serta dorongan dan berbagi ilmu kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

14. Teman-teman Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2012, serta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuan dan semangat yang telah diberikan kepada peneliti.

15. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama penyusunan proposal ususlan penelitian yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, umumnya bagi mahasiswa/i komunikasi khususnya konsentrasi humas.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2015 Penulis,

Sarah Nurafifah NIM. 41812051


(5)

(6)