Bilangan Real LANDASAN TEORI

4 Pindah sekolah dan pindah sekolah. 5 Kelemahan dari sistem belajar mengajar dari tingkat-tingkat pendidikan sebelumnya. 6 Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga pendidikan, status sosial dan lain sebagainya 7 Terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah 8 Kekurangan makan gizi dan sebagainya.

D. Bilangan Real

1. Operasi pada bilangan real Menurut Bartle dan Sherbert dalam Julan Hernadi, 2015:6. Pada himpunan semua bilangan real ℝ terdapat dua operasi biner, dinotasikan dengan “+” dan “.” yang disebut penjumlahan addition dan perkalian multiplication . Operasi biner tersebut memiliki sifat-sifat berikut: a. Operasi pada penjumlahan i + = + untuk semua , ∈ ℝ sifat komutatitif penjumlahan ii + + = + + untuk semua , , ∈ ℝ sifat assosiatif penjumlahan iii Terdapat ∈ ℝ sedemikian sehingga + = + = untuk semua , ∈ ℝ eksistensi elemen nol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv Untuk setiap ∈ ℝ terdapat − ∈ ℝ sedemikian sehingga + − = dan − + = eksistensi elemen negatif atau invers penjumlahan b. Operasi pada perkalian i . = . untuk semua , ∈ ℝ sifat komutatitif perkalian ii . . = . . untuk semua , , ∈ ℝ sifat assosiatif perkalian iii Terdapat ∈ ℝ sedemikian sehingga . = dan . = untuk semua , ∈ ℝ. iv Untuk setiap ∈ ℝ, ≠ terdapat ∈ ℝ sedemikian sehingga a. = 1 dan . a = 1. Untuk operasi . + = . + . dan + . = . + . untuk operasi , , ∈ ℝ merupakan sifat disributif terhadap operasi penjumlahan dan perkalian. 2. Sifat-sifat bilangan berpangkat Untuk menyelesaikan atau menyederhanakan bentuk bilangan berpangkat, digunakan sifat-sifat bilangan berpangkat, yaitu: a. Operasi pemangkatan Secara umum untuk ∈ ℕ , adalah dipangkatkan dengan didefinisikan oleh = . . . . . . . ⏟ � b. Perkalian bilangan berpangkat Untuk ∈ ℝ dan , ∈ ℕ maka perkalian bilangan berpangkat dapat dinyatakan sebagai berikut: . = + , ≠ Bukti: ฀ = . . . . . . . ⏟ � = . . . . . . . ⏟ � + = . . . . . . . ⏟ � . . . . . . . ⏟ � ∎ Contoh: 1. . = + = 2. × = + = c. Pembagian bilangan berpangkat Untuk ∈ ℝ dan , ∈ ℕ maka pembagian bilangan berpangkat dapat dinyatakan sebagai berikut: = − , ≠ Bukti: = . . . . . . . ⏟ � = . . . . . . . ⏟ � = . . ..... ⏞ � . . ..... ⏟ � Bentuk tersebut dapat diubah menjadi: = . . . ..... . ⏞ � . . ..... ⏞ � . . . ..... ⏟ � = − ∎ Contoh: 1. ÷ = = 2. ÷ = − = = d. Perpangkatan bilangan berpangkat Untuk ฀ ∈ ℝ dan , ∈ ℕ maka pemangkatan bilangan berpangkat dapat dinyatakan sebagai berikut: = . , ≠ Bukti: = . . . . . . . ⏟ �� � � Dengan menggunakan sifat perkalian bilangan berpangkat = + + +. . .+ dengan sebanyak = . ∎ Contoh: 1. = × = 2. = = × = = e. Perpangkatan dari perkalian dua atau lebih bilangan Untuk , ∈ ℝ dan ∈ ℕ maka perpangkatan dari perkalian dua atau lebih bilangan dapat dinyatakan sebagai berikut: . = . , ≠ , ≠ Bukti: . = . . . . . … . . . ⏟ �� � � Menggunakan sifat komutatif perkalian . = . . … . . ⏟ �� � � . . … . . ⏟ �� � � . = ∎ Contoh: 1. . = . 2. . . = . . f. Perpangkatan bilangan pecahan Untuk , ∈ ℝ dan ∈ ℕ maka pemangkatan bilangan pecahan bilangan dapat dinyatakan sebagai berikut: っ = , ≠ , ≠ Bukti: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = . . … . . ⏟ �� � � Menggunakan sifat assosiatif pada perkalian = . . … . . ⏞ �� � � . . … . . ⏟ �� � � = ∎ g. Bilangan berpangkat nol. Untuk ∈ ℝ maka bilangan berpangkat nol dapat dinyatakan sebagai berikut: = , ≠ Bukti: = Dengan menggunakan sifat pembagian bilangan berpangkat = − = ∎ h. Bilangan berpangkat negatif Untuk ∈ ℝ dan ∈ ℕ maka pangkat bilangan negatif dapat dinyatakan sebagai berikut: − = , ≠ Bukti: + = . . … . . ⏞ � . … … . ⏟ � . … . . ⏟ � + = . ….. ⏟ � = ∎ Contoh: 1. − = 2. = − = − × = − = i. Bilangan berpangkat pecahan Untuk ∈ ℝ dan ∈ ℕ maka bilangan berpangkat yang dipangkatkan sebesar n dapat ditulis sebagai berikut: = . . … ⏟ � = . = = √ √ diartikan sebagai akar pangkat ke- n dari , sehingga = √ Contoh: 1. = √ = √ 2. √ = = = 3. = √ = √

E. Kerangka berpikir

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DALAM MENYELESAIKAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Aljabar.

0 4 18

PENDAHULUAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Aljabar.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Analisis Kesalahan Siswa Kelas Vii Smp Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Dalam Menyelesaikan Soal Operasi Hitung Aljabar.

0 3 4

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL LOGARITMA PADA SISWA KELAS X SMK N 1 BANYUDONO Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Logaritma Pada Siswa Kelas X SMK N 1 Banyudono Tahun 2015/2016.

0 3 20

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL -SOAL OPERASI BILANGAN IRRASIONAL DAN LOGARITMA Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Operasi Bilangan Irrasional Dan Logaritma Ditinjau Dari Frekuensi Belajar Siswa (Penelitian Dilakuka

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Operasi Bilangan Irrasional Dan Logaritma Ditinjau Dari Frekuensi Belajar Siswa (Penelitian Dilakukan di Kelas X–Boga 3 SMKN 4 Surakarta Tahun 2012/2013).

0 1 10

ANALISIS KESALAHAN DALAM PENYELESAIAN SOAL OPERASI BILANGAN PECAHAN Analisis Kesalahan dalam Penyelesaian Soal Operasi Bilangan Pecahan ( Penelitian pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Karanggede).

0 0 16

Analisis kesalahan dan faktor penyebabnya bagi siswa dalam menyelesaikan soal operasi pada bilangan real kelas X Administrasi Perkantoran SMKN 1 Linggang Bigung tahun ajaran 2016/2017.

1 3 194

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

Identifikasi kesalahan dan analisis penyebabnya pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK BOPKRI 1 Yogyakarta pokok bahasan bentuk akar tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 2 168