Sistem Informasi Medical Record UPT Puskesmas Ciumbuleuit

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dampak dari berkembangnya teknologi informasi sangat luas sekali, ini bisa dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu aspek yang terkena imbas dari kemajuan teknologi adalah bidang kesehatan. Bidang yang merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan manusia, dan bisa dikatakan bahwa kesehatan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut maka setiap sarana-sarana kesehatan yang ada saat ini, baik itu berupa Rumah Sakit, puskesmas, Klinik, Rumah Bersalin, yang merupakan sarana kesehatan publik harus menentukan strategi yang jitu untuk bisa bersaing agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan pengobatan di instansinya.

Sistem atau cara pelayanan yang optimal yang bisa memberikan kepuasan kepada pasien yang melakukan pengobatan otomatis bisa memunculkan kepercayaan pasien pada instansi kesehatan tersebut. Dengan adanya perbaikan sistem pelayanan pasien, diharapkan bisa memenuhi salah satu strategi untuk bisa bersaing dan ini semua tertuang dalam salah satu Sistem Informasi Medical Record.

Sistem Informasi Medical Record merupakan salah satu unsur penting dalam suatu siklus informasi dalam suatu instansi terutama di instansi kesehatan yang langsung berinteraksi dengan konsumen, bisa dikatakan bahwa Sistem Informasi Medical Record “gerbang” untuk memasuki suatu instansi, hal ini


(2)

dikarenakan setiap orang yang akan melakukan interaksi dengan instansi tersebut maka pertama kali akan berhubungan dengan sisitem ini.

Puskesmas Ciumbuleuit merupakan salah satu instansi kesehatan umum yang memakai strategi perbaikan sistem untuk bisa bersaing dengan instansi lain. Sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record mencakup hal-hal yang terkait dengan proses yang ada di puskesmas ciumbuleiut diantaranya dimulai dari cara pendaftaran , jenis poli yang di tuju (BP, KIA, MTBS, gigi), jenis pelayanan (askes, bayar, gratis, jamkesmas), SKM(surat keterangan miskin), dan masalah biaya dari pasien yang melakukan pengobatan di UPT Puskesmas Ciumbuleuit.

Untuk mendukung hal tersebut orang yang menjalankan sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record ini harus bisa mengelola aliran data yang ada di puskesmas Ciumbuleuit supaya semua data bisa terorganisir dengan baik terutama masalah pasien yang datang berobat dengan keluhan penyakit baru, dengan sistem yang ada sekarang ini pengelolaan Sistem Informasi Medical Record masih dihadapkan pada beberapa masalah, diantaranya sistem yang diterapkan masih dikerjakan secara manual atau belum terdapat komputerisasi

Dengan pertimbangan bahwa orang yang menjalankan sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record ini memiliki tugas yang cukup sulit, maka perencanaan untuk membuat suatu sistem yang baru diharapkan bisa lebih mengoptimalkan pekerjaan supaya bisa mempermudah dalam pengelolaan aliran data yang ada pada puskesmas Ciumbuleuit.


(3)

Besar harapan bahwa dengan diterapkannya sistem yang baru maka akan lebih mengoptimalkan kinerja sistem agar bisa berjalan dengan lancar dengan demikian maka akan tercapai efektikitas kerja karyawan yang bertugas mengolah aliran data yang ada di puskesmas ciumbuleuit sehingga bisa mencapai target yaitu memberikan kepuasan kepada para pasien yang melakukan pengobatan ke puskesmas Ciumbuleuit dan mengidentifikasi adanya kasus penyakit yang paling sering di derita oleh masyarakat khususnya di kelurahan Hegarmanah, Ciumbuleuit dan Ledeng serta temuan adanaya jenis penyakit baru yang di derita oleh pada masyarakat.

Mengacu pada permasalahan tersebut maka penelitian yang dilakukan di puskesmas ciumbuluiet mengambil judul “SISTEM INFORMASI MEDICAL RECORD PAADA UPT PUSKESMAS CIUMBULEUIT”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, kami menemukan adanya masalah-masalah yang dihadapi pada UPT Puskesmas Ciumbuleuit ini. Dibawah ini telah kami identifikasi masalah-masalah yang ada beserta rumusan masalahnya.

a. Identifikasi Masalah

Masalah yang kami temukan pada UPT Puskesmas Ciumbuleuit ini ialah: 1. Belum terkomputerisasinya dan tidak efisiennya sistem informasi

medical record.

2. Tidak adanya progam yang digunakan dalam mendata pasien dan dalam pembuatan medical record yang dilakukan oleh Puskesmas.


(4)

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok-pokok pikiran di atas dengan demikian penulis dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk rancangan sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record di puskesmas ciumbuluiet yang dapat digunakan secara efektif dan efisien.

2. Bagaimana bentuk program aplikasi yang dapat membantu proses Sistem Informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record di puskesmas Ciumbuleuit.

1.3Batasan Masalah

Pada identifikasi masalah dibahas tentang masalah-masalah yang mungkin akan muncul dan dalam pembahasannya supaya masalah yang dibahas mencapai sasaran maka diperlukan suatu batasan masalah. Adapun batasan masalah yang dibahas dalam pengelolaan sistem informasi ini yaitu pada sistem pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record yang mencakup didalamnya masalah tentang jenis pelayanan seperti imunisasi, periksa kehamilan, persalinan, pelayanan KB. Untuk masalah obat seperti obat untuk pasien imunisasi, obat untuk pelayanan KB, obat untuk ibu hamil, obat untuk ibu melahirkan. Dan juga masalah biaya pengobatan.


(5)

1.4Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penyusunan laporan penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan akademik pada mata kuliah Kerja Praktek dari program Studi Strata 1 (S1) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Adapun tujuan dari pembuatan system informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record puskesmas ciumbuleit antara lain:

1. Untuk mengetahui bentuk rancangan Sistem Informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record yang dibutuhkan di puskesmas ciumbuluiet

2. Untuk mengetahui bentuk program aplikasi Sistem Informasi Administrasi pelayanan kesehatan di puskesmas ciumbuluiet.

1.5Metodologi Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada instansi yang dipilih untuk menyelesaikan tugas akhir ini menggunakan metode langsung (wawancara), observasi dan penelitian dengan menggunakan teori-teori (studi pustaka) .

1. Teknik Observasi

Yaitu kamu melakukan pengamatan dan penalitian langsung di UPT Puskesmas Ciumbuleuit yang terletak pada Jl. Bukit Resik No.1 Ciumbuleuit.


(6)

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah cara langsung untuk mendapatkan informasi mendetail yang akurat dan dapat dipakai sebagai landasan pertama untuk melakukan penelitian yang lebih. Data dan informasi dari hasil wawancara dapat digunakan sebagai gambaran dari masalah-masalah yang diteliti.

3. Studi Pustaka

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari landasan teori dari buku-buku yang sudah diajarkan di perkuliahan. Dengan tujuan untuk lebih menguatkan informasi dari hasil penelitian ini, untuk memberikan landasan yang kuat terhadap keputusan yang kita ambil dari hasil penelitian.


(7)

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Studi Pustaka

Analisis dan perancangan sistem informasi, Sistem Informasi, Proses pengembangan Sistem, Pendekatan berorientasi objek, Dasar basis data, konsep data.

Pengembangan Sistem informasi

Implementasi

Pengolahan data dengan aplikasi yang telah

Evaluasi Analisa hasil dari

implementasi Kesimpulan dan Saran

Sumber : (Jogiyanto H.M, 1995:7)


(8)

1.6Waktu dan Lokasi

Penelitian yang dilakukan terhitung mulai pertengahan bulan Juli sampai hingga pertengahan bulan Agustus, bertempat di Puskesmas Ciumbuleuit Jl. Bukit Resik No. 1 Ciumbuleuit Kode Pos 40141.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No. Aktivitas

Waktu

Juli Agustus

I II III IV I II III IV 1. Mengamati cara

pendaftaran pasien 2. Meneliti aliran data dan

informasi yang berjalan 3. Melakukan wawancara dengan kepala bagian dan meneliti kekurangan 4. Diskusi mengenai

usulan progam yang penulis usulan 5. Pembuatan progam

Sistem Informasi Medical Record

1.7Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini disusun dalam enam Bab, dengan mempergunakan sistematika sebagai berikut:


(9)

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada beserta dengan metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem yang dipakai.

BAB III. ANALISIS SISTEM INFORMASI

Dalam bab ini berisi tentang analisis terhadap sistem yang sedang berjalan di puskesmas ciumbuluiet, arus dokumen yang mengalir, permasalahan yang dihadapi dan kinerja sistem yang diharapkan.

BAB IV. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Pada bab ini diuraikan tentenag perancangan sistem yang diusulkan beserta kebutuhan data, spesifikasi program, konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, dan penulis akan menguraikan dan menerangkan bagaimana cara penggunaan dari sistem informasi yang dibuat dan pengimplementasiannya sehingga bisa digunakan secara mudah dan dimengerti oleh pengguna.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ini diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan dengan tindak lanjut yaitu beberapa saran yang diusulkan oleh penulis.


(10)

10

2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam bab ini , kami akan menjelaskan apakah itu sistem dan bagaimana sistem berkumpul lalu berinteraksi dalam melakukan suatu tujuan tertentu.

1. Pengertian Sistem

Menurut Burch dan Starter sistem dapat didefinisikan sebagai berikut : ”sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang saling melaksanakan dan mempermudah”.

2. Jenis jenis Sistem

Gordon B Davis mengemukakan sistem dibagi dalam dua bagian yaitu :

a. Sistem yang menentukan dan sistem yang memungkinkan

Sistem yang menentukan adalah suatu sistem yang bekerja dengan cara yang betul dan dapat diramalkan dan saling mempengaruhi diantara bagian-bagian yang diketahui dengan pasti.

Sedangkan sistem yang memungkinkan dapat dipandang dari sudut yang mungkin, tetapi suatu tingkat kesalahan tertentu selalu ada pada ramalan tentang apa yang akan dilakukan oleh sistem tersebut.

b. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem Tertutup adalah suatu sistem yang dapat berdiri sendiri atau serba lengkap, sedangkan Sistem Terbuka adalah suatu sistem yang dapat mengadakan pertukaran informasi, bahan atau tenaga dengan


(11)

lingkungannya. Pertukaran ini dapat mengandung masukan acak dan tidak dapat ditentukan.

Sistem mengandung arti Kumpulan dari komponen komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara suatu bagian dengan bagian yang lainnya, sedangkan informasi adalah suatu kumpulan data.

Adapun kelompok pendekatan sistem yang didefinisikan oleh Jerry Fitz Gerald, Arda F Fitz Gerald. Waren D Stalling Jr. Yang disadur oleh Jogiyanto H.M (1995:1) sebagai berikut : “suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berinteraksi, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran tertentu”.

Pendekatan sistem berdasarkan prosedur yang didefinisikan oleh Ricard F Neuschel yang kemudian disadur oleh Jogiyanto H.M (1995:2) sebagai berikut : “suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi bisnis yang terjadi”.

Pendekatan sistem yang berdasarkan komponen atau elemennya didefinisikan oleh Jogiyanto H.M sebagai berikut : “ Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu ”.

Informasi merupakan hal yang penting dalam siklus kehidupan suatu organisasi atau perusahaan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.


(12)

Suatu informasi agar dapat bermanfaat haruslah memiliki kualitas dan menghasilkan informasi yang berkualitas mempunyai ketergantungan tiga hal, ketiga hal tesebut adalah sebagai berikut :

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias, tidak menyesatkan, dan mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Berarti informasi yang sampai kepenerima tidak telambat, karena informasi merupakan landasan untuk mengambil keputusan. Untuk itu diperlukan suatu teknologi untuk mengolah dan mengirim dengan cepat dan tepat

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena batas relevansi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar-benar bermanfaat dan dibutuhkan bagi pemakainya.

(Jogiyanto H.M, 1995:830)

Jadi pengertian sistem informasi menurut Jogiyanto H.M (1995:831) adalah : “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, media, prosedur-prosedur yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memberi sinyalk kepada manajemen dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”.


(13)

2.1.1. Elemen Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), pengolah (process) dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini bisa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan rencana yang telah direncanakan sebelumnya.

Ciri - ciri utama yang terdapat dalam suatu sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengarah kepada suatu tujuan tertentu

2. Merupakan suatu keseluruhan

3. Sistem bersifat terbuka

4. Adanya proses

5. Adanya hubungan timbal balik (feed back) antara elemen sistem yang satu dengan yang lainnya atau dengan lingkungan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Sistem itu sendiri memiliki karakteristik atau beberapa sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran suatu tujuan (goal). Adapun penjelasan mengenai karakteristik dari suatu sistem adalah sebagai berikut:


(14)

a. Komponen Sistem (Components)

Bagian sistem yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem.

b. Batas Sistem (Boundary)

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. f. Keluaran Sistem (Output)

Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan. g. Pengolah Sistem (Process)

Bagian dari sistem yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran


(15)

h. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Sasaran sistem adalah sesuatu yang menyebabkan mengapa sistem itu dibuat atau ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sudut pandang, antara lain sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia (human made system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

2.2 Analisis Sistem

Analisis Menurut E Fino Dan T Witter Mans menurut kamus bahasa Indonesi-Inggris berarti “penguraian, pengupayaan, analisa” dalam kamus istilah yang disusun oleh Panitia Manajemen Lembaga (PML) analisa diterjemahkan nanalisa dan berarti “penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat”.


(16)

Untuk itu pengertian analisis sistem adalah suatu pendekatan sistematis untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan untuk mengambil suatu langkah tindak lanjut sistem dengan cara mengkaji seluruh persoalan serta

menemukan tujuan-tujuan alternatife, pencapaian tujuan tersebut dan

membandingkan alternatife-alternatife dengan konsekuensi-konsekuensinya.

2.3 Pengolahan Data

Data merupakan bentuk yang masih perlu diolah lagi menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih baik dari penyajiannya untuk memudahkan pihak yang memerlukan data tersebut. Bentuk yang lebih baik misalnya bahwa data tersebut telah terklasifikasi berdasarkan kriteria tertentu atau data telah ditampilkan dalam bentuk yang siap dipergunakan.

Dari gambaran diatas maka pengolahan data merupakan serangkaian kegiatan baik dengan menggunakan peralatan elektronik maupun mekanis, ataupun manual dengan tujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna dan bermanfaat untuk mencapai tujuan.

Hal ini ditegaskan Jogiyanto H.M (1995 : 5) bahwa :” Pengolahan data

adalah proses yang menerima data sebagai masukan (input), memproses

(processing), menggunakan program tertentu dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informasi (output)”


(17)

2.3.1 Pengertian Data

Data adalah bentuk jamak data item yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar dan sebagainya. Data didefinisikan oleh Ir. Harianto Kristanto (1998:3) adalah : ” Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata yang informasinya direkam”.

2.3.2 Sistem Pengolah Data

Dari beberapa keterangan diatas dapat menarik kesimpulan bahwa sistem pengolah data merupakan seluruh rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang membentuk kebulatan pola teratur didalam melaksanakan kegiatan pengolahan data, yaitu memproses data menjadi informasi. Kegiatan pengolahan data dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 siklus pengolahan data Sumber : (Jogiyanto H.M, 1995:7)


(18)

2.3.3 Tahapan Pengolahan Data

Pada hakekatnya pengolahan data tersebut meliputi serangkaian kegiatan, yang pada umumnya dapat dikelompokan dalam tahapan sebagai berikut :

1. Data Capturing (Pencatatan Data)

Proses pencatatan data dari suatu kejadian kedalam bentuk formulir, yang berguna bagi masukan pengolahan data.

2. Verifying (Pemeriksaan data)

Proses pengecekan atau penelitian terhadap data masukan dengan tujuan agar data yang ada di dokumen dapat dipindahkan kedalam komputer secara cermat.

3. Classifying (Pengelompokan Data)

Proses pengelompokan data berdasarkan kategori tertentu dan tujuan untuk memudahkan, atau memberi arti tertentu bagi pengolahan, misalnya data yang dikelompokan berdasarkan sifat transaksi penerimaan barang.

4. Sorting (Penyusunan)

Proses penyusunan data berdasarkan peringkat atau susunan tertentu, misalnya berdasarkan jenis barang yang diterima dan sebagainya.

5. Summarizing (Penjumlahan)

Proses penggabungan atau mengumpulkan transaksi sejenis sehingga dapat dihasilkan laporan atau informasi secara keseluruhan dalam bentuk jumlah tertentu atau jumlah akhir.


(19)

6. Calculating (Perhitungan)

Dalam pengolahan data seringkali diperlukan perhitunga terhadap data agar diperoleh hasil akhir yang diperlukan senagai laporan.

2.4 Sistem Informasi Medical Record

Sistem informasi pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record merupakan suatu sistem yang berfungsi merekam, mencatat, dan menyimpan berbagai transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan, melalui sistem pendaftaran pasien dan Sistem Informasi Medical Record ini dapat diperoleh informasi tentang orang/data yang berhubungan dengan perusahaan, dalam hal ini puskesmas ciumbulueit. Data yang dimaksud tersebut mencakup :

1. Biodata pasien yang melakukan pengobatan

a. Nama

b. Umur

c. Alamat

d. Jenis keluhan

2. Jenis pelayanan yang dilakukan

a. Pelayanan askes b. Pelayanan bayar c. gratis

d. jamkesmas


(20)

3. Poli yang dituju a. BP

b. KIA

c. MTBS

d. gigi

4. Biaya pengobatan pasien

2.5 Sistem Database

Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, yang merupakan suatu kumpulan data terhubung (interrelatid data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tanpa kerangkapan data (controlled redudancy) dengan cara-cara sehingga :

1. Mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali

2. Dapat disimpan oleh satu atau lebih program

3. Data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan

digunakan

4. Data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan, dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol

(Kristiantoro, 1998 : 15).

Pendekatan database mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan yang sering terjadi di dalam penyusunan data dengan cara :


(21)

1. Duplikasi data (data redudandy) dikurangi karena database merupakan kumpulan dari semua data secara umum, maka dapat dipergunakan bersama-sama untuk semua aplikasi, sehingga duplikasi dapat dikurangi.

2. Hubungan data (data reliability) dapat ditingkatkan karena data

dikumpulkan bersama-sama maka hubungan dari data dapat ditingkatkan, yang berarti di file tertentu dapat dihubungkan dengan data di file-file lain.

2.5.1 Fungsi Database

Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk yang merupakan kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari

field-field yang saling berhubungan untuk menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan atau pemasukan informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam database.

Penyusunan atau Database digunakan untuk mengatasi maslah-masalah pada penyusunan data atau informasi, yaitu:

a. Redudancy atau Inconsistensi data

b. Kesulitan pengaksesan data

c. Isolasi data untuk standarisasi d. Multiple user

e. Security

f. Masalah intergasi


(22)

2.6 Perancangan Database

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database dapat memuaskan dan berguna untuk keperluan saat ini dan masa yang akan datang.

Definisi perancangan database menurut George M. Scoot. Principle of Management Information System (New York McGraw-Hill, 1986), hal 518 yang disadurkan oleh Jogiyanto H.M (1999:196) adalah

“Perancangan database menentukan bagaimana satu sistem akan menyelesaikan apa yang akan diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem”.

2.6.1 Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, seperti apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada proses database. Konsep dasar yang harus diketahui pada proses normalisasi ini adalah mengenai field atau atribut kunci dan ketergantungan fungsi (Fungsional depedency), dimana kedua hal tersebut sangat mendukung realsi-relasi antar file. (Kristanto, 1998:18)


(23)

Normalisasi dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal (Unormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang dapat direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2. Bentuk Normal Pertama (INF/ First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana, aturannya sebuah table tidak boleh mengandung kelompok yang terulang.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form)

Aturan Normalisasi kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal keastu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkanke table yang lain.

4. Bentuk Noraml Ketiga (3NF/ Third Normal Form)

Aturan Normalisasi yang ketiga berisi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan tidak boleh ada kebergantungan antara field-field non-kunci (kebergantungan transitif).


(24)

2.6.2 Relationship

Model struktur data ini menjelaskan kepada pemakai (user) tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan menggambarkan ke dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukan atribut tertentu.

Hubungan ini disebut model data logika (logical data modelling) yang terdefinisi sebagai satu bentuk teknik untuk menjelaskan dengan baik struktur informasi dan aturan-aturan sebagai masukan pada proses perancangan database. Sesuai dengan yang telah didefinisikan oleh David Maser : The Theory of Relational Database; 1989, yang disadur oleh Ir. Harianto Kristanto (1998:45) adalah “Model data Logika (Logical data modelling) adalah suatu teknik untuk menjelaskan denga baik struktur informasi bisnis dan aturan-aturan sebagai masukan pada proses perancangan database”.

Langkah-langkah dalam model data logika ditunjukan dalam satu set kriteria untuk mendapatkan model data logika yang optimal.

a. Kebenaran struktur,konsistensi dengan jalur definis bisnis dan informasi organisasi.

b. Kemudahan, mudah untuk dimengerti oleh orang yang tidak mempunyai pendidikan khusus atau pemakai sistem yang bukan profesional dalam bidang komputer.

c. Tidak redudancy, tidak mempunyai informasi yang berlebihan seperti ditulis berkali-kali, usahakan untuk satu potong informasi hanyalah disimpan benar-benar disatu tempat.


(25)

d. Dapat dipakai bersama (sharability), kondisi data tidak sangat spesifik dan hanya dapat dibaca oleh satu atau dua aplikasi atau teknologi, namun diharapkan dapat diakses oleh beberapa aplikasi.

e. Mudah dikembangkan (extensibility), mampu untuk menerima kebutuhan baru dengan akibat ringan terhadap perubahan data dasarnya.

f. Kesatuan (integrity), konsistensi dengan jalur bisnis yang digunakan dalam pengelolaan informasi. (kristanto, 1998:46)

Relasi antara dua file atau dua table dapat dikategorikan menjadi tiga macam, antara lain :

1. One to One

Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu

2. One to Many Relationship

Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi dua lawan satu.

3. Many to Many Relationship

Hubungan antara lain file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

2.6.3 Diagram Alir Data (DFD)

Diagram alir data adalah alat pemodelan yang menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran data penyimpanan data. Pada proses ini aliran data digambarkan ke dalam bentuk


(26)

notasi berupa simbol-simbol yang mewakili proses-proses atau maksud-maksud pada proses aliran data.

Chris Gane and Trish Sarsin, structured System Analisys: Tools and Techniques, (Englewood Cliffs, NJ : Prectice-Hall, 1979:25) mengungkapkan pendapatnya yang disadur oleh Jogiyanto H.M (1999:699) bahwa : “penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya”.

Manfaat DFD adalah :

a.Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

b.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

c.DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.


(27)

2.6.4 Flow Map

Flow map atau bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir program ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowmap, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN. 5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar. 6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus

ditelusuri dengan hati-hati.

Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.


(28)

2.6.5 Struktur File

Struktur file merupakan struktur dari perancangan database yang akan digunakan file file disusun berdasarkan kelas datanya agar dapat memudahkan dalam penyimpanan data

2.6.6 Client Server

Client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server adalah computer yang menyediakan fasilitas Work Station bagi komputer-komputer lain didalam jaringan.

Konsep Client Server yang berbasis pada atuaran bahwa server hanya akan mengirim data yang dibutuhkan oleh Client, dimana proses penyiapan data dilakukan pada komputer server, proses tersebut sedikit banyak dapat mengurangi beberapa permasalahan, baik dari segi lalu lintas data maupun sumberdaya dan biaya komputerisasi, karena kini sebuah perusahaan dapat menggunakan komputer berkemampuan rendah sebagai Client dan memberi alokasi dana lebih besar untuk memperoleh komputer server dengan kemampuan lebih baik disamping itu keamanan data lebih terjamin.


(29)

2.6.7 TCP / IP

TCP / IP (Transmission Control Protokol / Internet Protocol) adalah sekelompok komponen protocol yang mengatur komunikasi data computer di intenet , komponen yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protocol TCP/IP karena menggunakan bahasa yang sama, perbedaan jeneis komponen dan windows dapat berkomunikasi dengan komputer Mancintosh atau dengan SPARC yang menjalankan Solans, jadi jika sebuah computer menggunakan protocol TCP/IP dan terhubung langsung ke Internet maka computer tersebut dapat terhubung dengan computer dibelahan dunia manapun maupun yang juga yang terhubung ke internet.

2.7 Perangkat Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi atau lebih dikenal dengan nama Software. Jogiyanto (1995:6) mendefinisikan bahwa : “Software atau perangkat lunak adalah program yang diperlukan untuk menjalan sistem komputer, diantaranya

language software, operating software, dan application software”.

2.7.1 Program

Untuk menyusun suatu program, maka dibutuhkan suatu bahasa komputer. Bahasa komputer adalah kumpulan dari karakter-karakter, kata-kata, dalam aturan penulisan tertentu yang dapat digunakan untuk menulis sebuah program komputer.


(30)

Definisi program menurut Jogiyanto (1995:19) adalah : “program komputer adalah kumpulan dari instruksi (instuction) atau deklarasi (declaration) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input data menjadi output”.

2.7.2 Pemograman

Pemograman merupakan suatu kegiatan melakukan penyusunan program yang antara lain merencanakan secara terperinci dalam urutan langkah-langkah prosedur yang dibuat dan menjalankan prosedur tersebut dengan baik. Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan Jogiyanto (1995:19) bahwa: “Proses pembuatan program komputer disebut dengan pemograman dan orang yang membuatnya disebut Programmer”.

2.8Mengenal SQL Server 2000

Microsoft SQL server 2000 adalah Sistem manajemen basis data yang memakai erintah Transact-SQL untuk mengirim perintah dari Komputer client ke Komputer server. Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional, Windows 98 Milenium.

Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk menunjang hal tersebut untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang sudah terinstall


(31)

pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion objek.

2.9 Sejarah Singkat SQL Server 2000

Pada tahun 1988 Microsoft mengeluarkan SQL Server yng ikembangkan erama Sybase. Awalnya SQL Server dirancang untuk dapat berjalan pada platform OS/2.

Selama awal tahun 1990-an, Microsoft mulai mengemangkan versi baru dari SQL Server untuk dapat berjalan pada platform NT. Selama tahap pengembangan ini, Microsoft memutuskan bahwa bahwa SQL Server bersifat tightly coupled (tingkat interaksinya tinggi) dengan sistem operasi NT.

Pada tahun 1993, Microsoft dan Sybase secara resmi mengakhiri kerjasama mereka. Pada tahun 1995, Microsoft mengeluarkian SQL Server 6.0. release ini merupakan penulisan ulang teknologi utama SQL Server dengan peningkatan pada kinerjanya, replikasi built-in, dan pengiriman administrasi yang terpusat.

Tahun 1996 Microsoft mengeluarkan SQl Server 6.5. Versi ini membawa peningkatan dan perbaikan terhadap teknologi yang ada dengan menyediakan fitur-fitur baru. Tahun 1997, Microsof mengeluarkan SQL Server 6.5 Enterprise Edition. SQL Server 7.0 yang merupakan engine database yang ditulis ulang secara lengkap dikeluarkan pada tahun 1998.

Tahun 2000, Microsoft mengeluarkan SQL Server 2000. Versi ini dikembangkan berdasarkan SQL Server 7.0 Framework. Menurut pengembang SQL Server, perubahan pada engine database SQL Server 2000 ini dirancang dan disiapkan untuk bertahan sampai dengan 10 tahun ke depan.


(32)

2.10 PHP

PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup onlinennya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung didalamnya sebuah parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home page,seperti buku tamu, pencacah, dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Versiaon 2. FI(Form Interprenter) sendiri berasal dari kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang menterjemahkan HTML dari data. Ia menggabungkan script Personal Home Page Tools dengan Form Interprenter dan menambahkan dukungan terhadap server database yang menggunakan format mSQL sehingga lahirlah PHP/FI. PHP/FI tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung oleh PHP.

Sulit memberikan data statistic yang akurat, namun diperkirakan pada akhir 1996 PHP/FI sudah digunakan sedikitnya pada 15.000 situs web di seluruh dunia. Pada pertengahan 1997, angka tersebut berubah menjadi 50.000. Pada saat itu juga terdapat perubahan di dalam pengembangan PHP. PHP berubah dari proyek pribadi Rasmus menjadi sebuah tim yang lebih terorganisasi. Parsernya ditulis ulang dari bentuk rancangan awal oleh Zeev Suraski dan Andi Gutmans, dan parser baru ini adalah sebagai dasar PHP Version 3. Banyak kode utilitas yang


(33)

berasal dari PHP/FI diport ke PHP3, dan banyak diantaranya sudah selesai ditulis ulang secara lengkap.

Pada pertengahan 1998, baik PHP/FI maupun PHP3 dikemas bersama dengan produk-produk komersial seperti server web StrongHold buatan C2 dan Linux RedHat, dan menurut survei yang dilakukan oleh NetCraft, kemungkinan PHP digunakan pada lebih dari 150.000 situs web di seluruh dunia. Sebagai pembanding, angka tersebut lebih banyak daripada pengguna server web Enterprise server buatan netscape di Internet .

Apa itu PHP

PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan disisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface)

PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP, atau dengan script seperti Perl, Awk atau Python selama proses migrasi ke aplikasi baru yang


(34)

dibuat dengan PHP. Ini mempermudah dan memperluas peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru.

Beberapa Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain:

a. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak

melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

b. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling

mudah karena referensi yang banyak.

c. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai

mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

d. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana

dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan configurasi yang relatif mudah.

e. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis -

milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.


(35)

35

PROFIL & BENTUK PERUSAHAAN

3.1 Tahun Pendirian & Letak

Tahun pendirian adalah sangat penting untuk diketahui, karena dari tahun itu kita dapat mengatahui telah berapa lama UPT Puskesmas Ciumbuleuit telah bergerak dalam bidang kesehatan ini dan juga tata letak tempat UPT Puskesmas Ciumbuleuit beroperasi.

3.1.2 Tahun Pendirian

Puskesmas Ciumbuleuit didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962 dengan nama Puskesmas 17 Agustus, tetapi pada sekitar tahun 1970 namanya diubah dengan Puskesmas Ciumbuleuit.

3.1.3 Letak


(36)

Gambar 3.1 Peta wilayah kerja puskesmas Ciumbuleuit.

UPT Puskesmas Ciumbuleuit terletak di kelurahan Hegarmanah RT 04 RW 01 Kecamatan Cidadap, dengan luas tanah 660 m² dan luas bangunan 330 m².

Adapun luas wilayah kelurahan Hegarmanah : 125,493 ha. Dan luas wilayah kelurahan Ciumbuleuit : 297,74 ha. 1. Batas wilayah kelurahan Hegarmanah :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Ledeng

b. Sebelah Selatan : Kelurahan Cipaganti

c. Sebelah Barat : Gegerkalong/ Isola


(37)

2. Batas wilayah kelurahan Ciumbuleuit :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Pagerwangi

b. Sebelah Selatan : Kelurahan Hegarmanah

c. Sebelah Barat : Kelurahan Ledeng

d. Sebelah Timur : Kelurahan Dago

3.2 Visi & Misi

Visi dan misi sangat penting untuk sebuah perusahaan karena akan menentukan kinerja sebuah perusahaan serta menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusashaan tersebut. Dibawah ini akan kami jabarkan mengenai Visi dan Misi pas UPT Puskesmas Ciumbuleuit.

3.2.1 Visi :

Mewujudkan Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat di wilayah Kerja UPT Puskesmas Ciumbuleuit

3.2.2 Misi :

1) Meningkatkan kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat dalam masalah kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Ciumbuleuit

2) Membangun peran serta masyarakat dan lintas sektor secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna dalam bidang kesehatan.

3) Meningkatkan sumber daya manusia, khususnya profesionalisme petugas Puskesmas dengan sistem pelayanan prima sesuai kompetensi di wilayah kerjanya.


(38)

3.3Fungsi & Tugas Puskesmas

Fungsi sebuah puskesmas sangatlah banyak begitu pula dengan tugas-tugasnya, karena itu, kami selaku penulis disini akan menjelaskan tentang fungsi dan tugas pada UPT Puskesmas Ciumbuleuit.

Fungsi Puskesmas:

a. Fungsi Prekuentif : Unit pelayanan tingkat dasar di wilayah kerja kecamatan cicadap yang berwawasan kesehatan.

b. Fungsi Kuratif : Unit strata 1 yang berwawasan kesehatan membawahi 1 Puskesmas Jejaring atau puskesmas pembantu c. Fungsi Promotif : Melaksanakan pemberdayaan masyarakat di

wilayah kerja di bidang kesehatan.

Tugas :

a. Pelayanan pengobatan di wilayah kerja.

b. Berkoordinasi mensosialisasikan advokasi (ajuan, rundingan & persetujuan) di lintas sektor.

c. Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada kader kesehatan yang mau bekerja secara sukarela untuk membina masyarakat di wilayahnya.

d. Melatih guru UKS dalam hal penanganan P3K dan pendidikan kesehatan lainnya.


(39)

3.4 Struktur Organisasi Puskesmas Ciumbuleuit

Kepala UPT

Dr. Deborah Johana Ratoo

Kasubag Bagian TU

Tjuansah

Pelaksana Administrasi Pentor

Nining Sumiarti & Yati Rohayat

Bendahara Umum

Irine Sulistiane

Bendahara Umum Jejaring

Clara Juarsih

Bendahara Jamkesmas

Yuni Asri Sembiring

Administrasi Jejaring

Siti Nurjamjam & Gagan Setiawan

TENAGA OPERASIONAL

Koordinator KIA/KB

Masmurni Sitepu & Irine Sulistiane Koordinator P3M Rina Feristiani Koordinator Promkes Eri Farida Koordinator Kesling Baharudin Koordinator Gizi Iroh Rahayati Pelaksana P2PK

Dr. Popi Budiwati

Pelaksana KIA/KB Jejaring Clara Juarsih Pelaksana Promkes Jejaring Sriati Pelaksana Gizi Jejaring Dadi Hudaya Pelaksana Imunisasi Rina Feristiani Pelaksana TB Niniek Pelaksana Imunisasi Jejaring Lusi Resmisari Pelaksana P3M Jejaring Clara Juarsih Pelaksana P2PK Jejaring

Dr. Kang Ucen Iskandar


(40)

40

Gambar 3.2 Struktur organisasi pada puskesmas ciumbulueit

Catatan : Tenaga Fungsional adalah semua pegawai yang ada di Tenaga Operasional kecuali “Pelaksana Imunisasi”.

Fitri Yuliani Irine Sulistiane Indrianti Windianingsih Totong Hidayat Herawati Drg. Tetty Herawati

Pelaksana MTBS/MTBA Jejaring

Clara Juarsih

Pelaksana UKS Jejaring

Lusi Resmisari Pelaksana Lansia Jejaring Sriati Pelaksana Perkesmas Jejaring Sriati Pelaksana Farmasi Jejaring Sugiyanti Pembantu Pelayanan Gigi & Mulut

Naya Nindani

Pelayanan Kesehatan Mata

Lilis Rosita

Pelayanan Kesehatan Jiwa

Lilis Rosita

Pelaksana Laboratorium

Yuni Asri Sembiring

Pelayanan Gigi & Mulut Jejaring


(41)

41

ANALISIS SISTEM

4.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Setelah dilakukan Observasi dan Wawancara dapat diketahui sistem yang sedang berjalan saat ini dalam hal pengolahan datanya masih manual, sehingga masih banyak ditemukan human error dan system error dalam melakukan pemrosesan data dan informasi, seperti dalam pencarian data dan pembuatan laporan masih sangat sulit mengingat banyaknya dokumen yang tidak tersusun secara rapi.

Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya efektifitas dan efisiennya suatu pekerjaan dikarenakan proses yang dilakukan bisa memakan waktu yang cukup lama. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu diadakan komputerisasi pengolahan data agar pelaksanaan sistem dapat dikerjakan lebih cepat.

4.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Sistem yang berjalan pada puskesmas selama ini adalah sistem manual, sehingga permasalahannya yang timbul jelaslah banyak. Seperti pada saat pasien baru akan melakukan pendaftaran, maka bagian pendaftaran membutuhkan waktu cukup lama untuk mencatat dan sebagainya dan juga untuk penyimpanan data-pasien yang masih manual sehingga ditakutkan data hilang. Sehingga muncullah pemecahaannya, yaitu dengan sistem yang terkomputerisasi.


(42)

4.2.1 Flow map yang sedang berjalan

Diagram alir dokumen (flow map) merupakan gambaran hubungan antara entity yang terlibat, berupa aliran-aliran dokuman yang ada. Bagian alir dokumen disebut juga bagian alir formulir yang merupakan bagian alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya. Untuk lebih jelas bisa dilihat digambar berikut :


(43)

(44)

Prosedur yang sedang berjalan di puskesmas Ciumbuleuit adalah sebagai berikut :

1. Proses pendaftaran:

Pasien mendaftarkan diri ke bagian pendaftaran, dengan ketentuannya adalah pasien memberikan biodatanya secara lengkap terutama data kepala keluarga, lalu pada bagian pendaftaran tersimpanlah data pasien. Dari data tersebut maka dibuatkan kartu pasien dan buku status pasien, yang kemudian kartu pasein diserahkan kepada pasien dan buku status dipegang oleh bagian penanggung jawab.

2. Proses pemeriksaan:

Pasien datang ke bagian pendaftaran dan menyerahkan kartu pasien dan memberi tahu keluhan penyakit. Bagian pendaftaran lalu menentukan poli yang akan dituju beserta pelayanannya. Lalu, bagian pendaftaran memberikan nomer urut kepada pasien dan memberikan riwayat kesehatan pasien kepada bagian poli dan dokter, sehingga dokter yang akan memeriksa mengetahui riwayat kesehatan pasien yang akan diperiksa. Setelah itu nomer urut pasien di panggil dan pasien menuju poli yang terdapat dokter yang telah ditentukan. Kemudian dokter memeriksa pasien dan mengeluarkan resep yang diberikan kepada pasien, dan hasil diagnosa tersebut dicatat kedalam buku status serta bagian poli melaporkan kepada bagian penanggung jawab yang menjadi buku status pasien ter-update dan hasil tersebut disimpan dalam data pasien.


(45)

3. Proses pembuatan laporan:

Bagian penanggung jawab membuka buku status pasien ter-update

lalu melakukan proses dengan merekap jenis penyakit yang menghasilkan reg.harian dan bulanan, sensus harian dan laporan LB.I yang kemudian semua dokumen tersebut di berikan kepada Kepala UPT Puskesmas Ciumbuleuit.

4.2.2 Analisis dokumen

Dokumen yang terdapat di UPT Puskemas Ciumbuleuit, antara lain : 1. Biodata Pasien, dokumen ini digunakan oleh bagian pendaftaran bagi para

pasien baru yang akan melakukan pendaftaran dan pengobatan baru. 2. Kartu pasien , dokumen ini digunakan untuk pendaftaran pengobatan

pasien ke bagian pendaftaran.

3. Buku Status Pasien, dokumen ini digunakan oleh bagian pendaftaran yang diteruskan kepada bagian Poli&Dokter untuk pasien yang akan melakukan pengobatan.

4. Resep, dokumen ini digunakan untuk mengambil obat pasien dibagian obat yang diberikan bidan setelah dilakukan diagnosa.

5. Buku Status Terupdate, dokumen ini digunakan oleh bagian pendaftran untuk melakukan pencatatan data kunjungan pasien perhari

6. Register Harian, dokumen yang dibuat oleh bagian pendaftaran untuk Petugas Penanggung Jawab yang akan direkap menjadi laporan register bulanan.

7. Laporan Register Bulanan, dokumen yang telah direkap oleh tugas Penanggung Jawab yang pada akhirnya diserahkan kepada Kepala UPT.


(46)

8. Laporan Bulanan I (LB I), dokumen yang telah direkap oleh Kasubag yang dilaporkan dan diserahkan kepada Kepala UPT.

4.2.3 Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan gambaran sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Pada diagram konteks ini, sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :


(47)

4.2.4 DFD Sistem yang sedang berjalan

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur berfungsi untuk menggambarkan arus dalam sistem yang sedang berjalan. Pembuatan DFD yang sedang berjalan ini bertujuan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan sebagai jaringan kerja antar proses yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dat yang ada dalam sistem . DFD yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar berikut :


(48)

4.3 Perancangan Sistem

Sistem yang kami usulkan ialah menambahkan sistem terkomputerisasi mulai dari pendaftaran pasien, kunjungan pasien, penggolongan penyakit hingga pada laporan bulanan dan laporan lainnya Keunggulannya jelas terlihat, yaitu untuk membantu kegiatan-kegiatan di puskesmas agar lebih cepat dan praktis, yang dapat menghemat waktu didalam proses yang sedang berjalan tersebut

4.3.1 Perancangan Proses

Di dalam perancangan proses akan dibuat Flow Map (diagram alir dokumen), DFD ( data flow diagram/diagram arus data) dan kamus data yang akan menguraikan bagaimana proses sistem yang akan dibuat.

4.3.2 DAD (Flow Map) yang Diusulkan

Diagram alir dokumen (flowmap) merupakan gambaran hubungan antara entity yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Diagram alir dokumen / diagram alir formulir ini menunjukan arus laporan dari formulir seperti yang ditunjukan oleh gambar di bawah ini:


(49)

(50)

4.3.3 Diagram Konteks yang Diusulkan

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisa.Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau keseluruhan. Pada diagram konteks ini sistem infomasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi akurat.


(51)

4.3.4 DFD yang diusulkan

Data Flow Diagram adalah sistem secara logical, gambar ini tidak tergantung pada perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan menggunakan DFD adalah untuk memudahkan pemakaian (user) yang akan dikembangkan atau dikerjakan proses pada DFD dapat merupakan perkumpulan program, bisa juga merupakan transformasi data juga secara manual. Penyimpanan data dapat berupa disket, pita magnetic ataupun hardisk.

Diagram alur data dibuat dengan tujuan membantu analisis sistem untuk meringkas informasi tentang sistem. Berikut ini diagram alir data yang diajukan untuk sisem baru, dapat dilihat pada gambar berikut:


(52)

4.4 Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah katalog data dan kebuthan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi untuk memudahkan pembuatan dari sistem (program) ini perlu dibuat sebuah kamus data. Kamus data program yang diusulkan adalah sebagai berikut

1. Data Kepala Keluarga Pasien

Nama Arus Data : Data Kepala Keluarga Alias : Kepala Keluarga Pasien Bentuk data : Dokumen

Penjelasan : Data dari Kepala Keluarga pasien yang terdaftar di Puskesmas

Periode : Setiap kali terjadi proses Pendaftaran Kepala Pasien Baru oleh bagian Pendaftaran. Struktur data diambil dari tabel Kepala:

Tabel 4.1 Stuktur Data Kepala Keluarga Pasien

No Nama Field Type Keterangan

1 Tgl_daftar Date Tanggal Pendaftaran KK 2 no_kartu Int No Status Pasien 3 nama_kk Varchar Nama Kepala Keluarga 4 Jenis_Kelamin Varchar Jenis Kelamin KK 5 Tgl_lahir Date Tanggal Lahir KK 6 Alamat Varchar Alamat KK


(53)

8 Umur Otomatis dihitung dari Tanggal Lahir

2. Data Anggota Keluarga Pasien

Nama Arus Data : Data Anggota Kepala Keluarga Alias : Anggota Keluarga Pasien Bentuk data : Dokumen

Penjelasan : Data dari Anggota Keluarga pasien yang terdaftar di Puskesmas

Periode : Setiap kali terjadi proses Pendaftaran Anggota Pasien Baru oleh bagian Pendaftaran. Struktur data diambil dari tabel Pasien:

Tabel 4.2 Stuktur Data Anggota Keluarga Pasien

No Nama Field Type Keterangan 1 no_kartu Int No Status Pasien 2 nama_pasien Varchar Nama Pasien

3 Jenis_Kelamin Varchar Jenis Kelamin Pasien

4 Nama_kk Varchar Nama Kepala Keluarga Pasien 5 Alamat Varchar Alamat Pasien

6 kelurahan varchar Kelurahan Pasien 7 Tgl_lahir Date Tanggal Lahir Pasien


(54)

1. Data Kunjungan Pasien

Nama Arus Data : Data Kunjungan Alias : Kunjungan Bentuk data : Dokumen

Penjelasan : Data Kunjungan pasien yang melakukan pemeriksaan di puskesmas

Periode : Setiap kali terjadi proses Pemeriksaan Pasien oleh bagian Pemeriksa

Struktur data diambil dari tabel kunjungan:

Tabel 4.3 Stuktur Data Kunjungan Pasien

No Nama Field Type Keterangan

1 Tgl_periksa Date Tanggal Pemeriksaan 2 No_kartu Int Nomor Status Pasien 3 Nama_pasien Varchar Nama Pasien

4 Jenis_kelamin Varchar Jenis Kelamin Pasien

5 Umur Int Umur Pasien

6 Jenis_umur Varchar Jenis Umur Pasien 7 Jenis_pasien Varchar Jenis kunjungan pasien

8 Namakk Varchar Nama KK Pasien

9 Alamat Varchar Alamat Pasien

10 Kelurahan Varchar Kelurahan pasien 11 Pelayanan Varchar Jenis Pelayanan 12 Poli Varchar Poli Yang Dituju 13 Pemeriksa Varchar Nama Pemeriksa


(55)

14 Keluhan Varchar Keluhan Pasien 15 Kode_penyakit Varchar Kode Penyakit Pasien 16 Nama_penyakit Varchar Nama Penyakit Pasien 17 Jenis_penyakit Varchar Jenis Penyakit Pasien

(Baru/Lama)

18 Perlu Varchar Tindakan Yang diperlukan (Rujukan/Terapi)

19 Resep Varchar Resep obat Pasien

2. Data Penyakit

Nama Arus Data : Data Penyakit Alias : Penyakit Bentuk data : Dokumen

Penjelasan : Data Penyakit yang Tercatat di puskesmas Periode : Setiap kali ada penambahan penyakit baru Struktur data diambil dari tabel penyakit:

Tabel 4.4 Stuktur Data Kunjungan Pasien

No Nama Field Type Keterangan 1 Kategori Varchar Kategori Penyakit 2 Kode_penyakit Varchar Kode ICD-10 Penyakit 3 Nama_penyakit Varchar Nama penyakit


(56)

4.5 Perancangan Basis Data

Database merupakan kumpulan file yang saling berkaitan satu sama lain dimana data relational atau hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi(relasoin key) yang merupakan kunci primer dari masing-masing file. Database tersimpan pada simpanan luar computer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk menanipulasikan data. Tujuan dari perancangan database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.

Perancangan basis data merupakan perancangan dari sekumpulan data ynag saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenui berbagai kebutuhan. Unsur-unsur yang mempengaruhi dalam merancang sebuah database, yaitu diagram relasi entitas, normalisasi, relasi antar tabel dan struktur file

4.5.1 Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION (sebuah relasi yang jmlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukanINSERT, DELETE, MODIFY terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya error atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut).


(57)

4.5.1.1.1 Tabel Kepala

Tabel Kepala sudah memiliki bentuk yang normal ke Dua/2 NF karena ada record yang unik pada table ini. Record unik tersebut akan menjadi foreign key untuk semua table yang ada pada database supaya data pada table yang memiliki redudansi akan dikelompokkan oleh record unik tersebut. Berikut ini beberapa ketergantungan fungsional pada relasi/tabel Kepala, relasi/table Pasien dan relasi/tabel Kunjungan :

a. Relasi/Tabel Kepala terdiri dari atribut- atribut :

no_kartu, nama_kk, Kelurahan tgl_daftar, jenis_kelamin, tgl_lahir, alamat_kk, (no_kartu , nama_kk,Kelurahansebagai primary key)\

b. Relasi/Tabel Pasien terdiri dari atribut- atribut : no_kartu, kelurahan, alamat nama_pasien, jenis_kelamin, tgl_lahir (no_kartu, kelurahan, alamat sebagai foreign key)

c. Relasi/Tabel Kunjungan terdiri dari atribut- atribut : no_kartu, kelurahan, alamat tgl_periksa, nama_pasien, jenis_kelamin, umur, jenis_umur, namakk, alamat, pelayanan, poli, pemeriksa, keluhan, kode_penyakit, nama_penyakit, jenis_penyakit, perlu, resep (no_kartu, kelurahan, alamat sebagai foreign key)


(58)

Berikut ini adalah tabel-tabel tambahan yang tidak diperoleh dari hasil normalisasi. Tabel-tabel ini digunakan sebagai tabel yang membantu dalam proses sistem antara lain sebagai berikut:

1. Tabel Kategori = memiliki atribut kategori. Table ini berfungsi untuk membagi jenis-jenis penyakit yang ditampilkan pada laporan LB1.

2. Tabel Pasien = memiliki atribut no_kartu, kelurahan, alamat, nama_pasien, jenis_kelamin, tgl_lahir. Atribut no_kartu dan kelurahan untuk mengelompokkan pasien per kelurahan, jadi walaupun ada no_kartu yang sama pasien tersebut akan dibedakan dengan kelurahan.

3. Tabel Kunjungan = memiliki atribut no_kartu, kelurahan, alamat, tgl_periksa, nama_pasien, jenis_kelamin, umur, jenis_umur, namakk, alamat, pelayanan, poli, pemeriksa, keluhan, kode_penyakit, nama_penyakit, jenis_penyakit, perlu, resep. Atribut no_kartu dari table kepala digunakan untuk membagi-bagi laporan pemeriksaan pada masing-masing pasien.

4. Tabel penyakit = memiliki atribut kategori, kode_penyakit, nama_penyakit. Table ini digunakan untuk membantu pembuatan laporan LB1.


(59)

4.5.2 Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram / ERD)

ERD adalah notasi grafik dari sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak.

Tabel 4.5 Entity Relationship Diagram

Pada gambar table 4.5 terdapat 5 tabel yang mempengaruhi sistem kerja program, dan semua tabelnya memiliki relasi.

4.5.3 Spesifikasi Table

Spesifikasi tabel berisi informasi lebih lanjut tentang field-field yang ada pada tabel dan tipe datanya.

Table 4.6 Tabel kepala

No Nama Field Tipe Data Ukuran 1 Tgl_daftar date

2 No_kartu int 30

Kepala Tgl_daftar No_kartu Nama_kk Jenis_kelamin Tgl_lahir Alamat kelurahan Pasien No_kartu Nama_pasien Jenis_kelamin Tgl_lahir Alamat kelurahan Kunjungan No_kartu Tgl_periksa Nama_pasien Jenis_kelamin umur jenis_umur namakk alamat kelurahan pelayanan poli pemeriksa keluhan kode_penyakit nama_penyakit jenis_penyakit perlu resep Kategori Kategori Penyakit kategori nama_penyakit kode_penyakit


(60)

3 Nama_kk Varchar 255 4 Jenis_kelamin Varchar 255 5 Tgl_lahir Date

6 Alamat_kk Varchar 255

7 Kelurahan Varchar 255

Pada table 4.6, terdapat 7 field dengan 1 field bertipe Integer, 4 field bertipe Varchar dan 2 field bertipe Date.

Table 4.7 Tabel pasien

No Nama Field Tipe Data Ukuran

1 No_kartu int 30

2 Nama_pasien Varchar 255 3 Jenis_kelamin Varchar 255 4 Tgl_lahir Date

5 Nama_kk Varchar 255

6 Alamat Varchar 255

7 Kelurahan Varchar 255

Pada table 4.7, terdapat 7 field dengan 1 field bertipe integer, 5 field bertipe Varchar dan 1 field bertipe Date.


(61)

Table 4.8 Tabel kunjungan

No Nama Field Tipe Data Ukuran

1 No_kartu int 30

2 Tgl_periksa Date

3 nama_pasien Varchar 255 4 Jenis_kelamin Varchar 255

5 Umur Int 11

6 Jenis_umur Varchar 255 7 Jenis_pasien Varchar 255

8 Namakk Varchar 255

9 Alamat Varchar 255

10 Kelurahan Varchar 255 11 Pelayanan Varchar 255

12 Poli Varchar 255

13 Pemeriksa Varchar 255

14 Keluhan Varchar 255

15 Kode_penyakit Varchar 255 16 Nama_penyakit Varchar 255 17 Jenis_penyakit Varchar 255

18 Perlu Varchar 255

19 Resep Varchar 255

Pada table 4.8, terdapat 19 field dengan 16 field bertipe Varchar, 1 field bertipe Date dan 2 field bertipe Int.


(62)

Table 4.9 Tabel kategori

No Nama Field Tipe Data Ukuran

1 kategori Varchar 255

Pada table 4.9, terdapat 1 field dengan 1 field bertipe Varchar.

Table 4.10 Tabel penyakit

No Nama Field Tipe Data Ukuran

1 Kategori Varchar 255

2 Kode_penyakit Varchar 255 3 Nama_penyakit Varchar 255

Pada table 4.10, terdapat 3 field dengan 3 field bertipe Varchar.

4.5.4 Implementasi Sistem

Implementasi sistem ialah bagaimana hasil daripada program yang telah kita rancang untuk sebuah perusahaan, dan juga dengan menampilkan batasan-batasan pada implementasi. Pada laporan ini, kami menampilkan implementasi daripada program yang kami buat, yaitu Sistem Informasi Medical Record pada UPT Puskesmas Ciumbuleuit.

4.5.4.1Batasan Implementasi

Program yang dirancang berbasis WEB dengan menggunakan syntax PHP dan Javascript, untuk database menggunakan MySQL.


(63)

Berikut batasan-batasan implementasi Sistem :

1. Program hanya mengolah proses pendaftaran dan pemeriksaan pasien serta hanya mencetak laporan LB1, Register Harian dan Bulanan, dan Laporan Sensus Harian.

2. Tidak ada proses transaksi obat.

4.5.4.2Implementasi

a. Form Login: Sistem akan meminta anda untuk memasukkan username dan password telebih dahulu.

Gambar 4.7 Form Login

b. Tampilan awal: Terdapat Menu Pendaftaran, Lihat Data Kepala keluarga pasien, pencarian pasien, dan cetak laporan LB1, register harian dan bulanan, dan sensus.


(64)

Gambar 4.8 Tampilan Awal

c. From pendaftaran kepala keluarga pasien baru: Form ini untuk menambahkan Kepala Keluarga Pasien Baru:


(65)

d. Print kartu pasien: Ini adalah tampilan kartu pasien setelah user berhasil menambahkan kepala keluarga pasien baru.

Gambar 4.10 Print Kartu Pasien

e. Tampilan Data Kepala Keluarga: Pada menu Data Kepala keluarga user dapat melihat data yang berhasil disimpan saat pendaftaran kepala keluarga pasien baru data kepala keluarga yang ditampilkan dikelompokkan berdasarkan kelurahan. Pada masing-masing baris terdapat tombol “View” dan “Kartu Berobat”. Tombol “view” untuk melihat data lengkap beserta anggota keluarga pasien. Tombol “Kartu Berobat” untuk memunculkan tampilan print kartu berobat.


(66)

Gambar 4.11 Data Kepala Keluarga

f. Tampilan data anggota keluarga pasien: Tampilan dibawah ini adalah tampilan data anggota keluarga pasien. Tombol “Tambah Anggota Keluarga” untuk menambah anggota keluarga, tombol “Buku Status” digunakan untuk melihat Medical Record/rekaman dari data pemeriksaan pasien, tombol “Periksa” untuk menampilkan form pemeriksaan untuk memasukkan data pemeriksaan.


(67)

g. Form penambahan anggota keluarga pasien: Data yang berhasil disimpan akan ditampilkan di bagian Data Anggota Keluarga Pasien.

Gambar 4.13 Pendaftaran anggota keluarga pasien

h. Form pemeriksaan pasien: User harus menginput data-data pemeriksaan. Data yang berhasil disimpan akan menjadi medical record pasien yang tidak bisa dihapus dan akan menjadi data yang sangat penting dalam pembuaan laporan LB1, register bulanan dan harian serta pembuata laporan sensus harian, medical record tersebut ditampilkan di Buku Status dan register harian dan bulanan.


(68)

Gambar 4.14 Form pemeriksaan pasien

i. Buku status: Menampilkan Medical record/data pemeriksaan dari seorang Pasien.


(69)

j. Laporan sensus harian: Laporan ini menunjukkan jumlah kunjungan pasien baru dan lama pada hari tertentu yang dibagi berdasarkan 4 (empat) daerah kelurahan.

Gambar 4.16 Tampilan sensus harian

k. Register harian dan Bulanan: User memilih terlebih dahulu jenis register bulanan atau harian, kemudian memasukkan date yang dicari. Setelah berhasil dibuat user dapat mencetak laporan register.


(70)

Gambar 4.17 Tampilan register harian dan Bulanan l. Laporan register:

Gambar 4.18 Tampilan laporan register

m. Pembuatan laopran Bulanan (LB 1): Form ini untuk pembuatan Laporan LB1, user memilih bulan dan tahun laporan LB1.


(71)

Gambar 4.19 Pembuatan Laporan LB 1

n. Laporan LB 1:Laporan LB1 menampilkan jumlah kasus penyakit baru dan lama yang ditemukan pada bulan pembuatan Laporan LB1. Setelah pemilihan diatas, maka tampilan selanjutnya seperti di bawah ini:


(72)

4.5.5 Analisis Kinerja Sistem

Sistem pembuatan laporan LB1 yang dilakukan UPT Puskesmas Ciumbeuleuit masih awalnya bersifat manual dengan mencari medical record pasien pada buku status, setelah itu datanya dipindahkan ke table laporan yang dibuat dengan MS Excel, para karyawan harus melakukan hal tersebut setiap bulan.

Tentunya dengan berjalannya waktu medical record-medical record yang ada buku status yang masih belum terkomputerisasi maka dokumen-dokumen akan semakin bertumpuk dan hal ini akan memperlambat pembuatan laporan LB1 karena karyawan akan kesulitan mencari kasus penyakit yang dicari.

Berdasarkan analisis kebutuhan system, system yang dirancang dapat mempercepat pencarian medical record yang sebelumnya dicari lewat dokumen-dokumen dan dapat membuat laporan LB1, register harian dan bulanan serta laporan sensus harian yang lebih akurat dan cepat.


(73)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Progam strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh:

Deni Andriansah NIM. 10507624 Muh. Iqbal Rizal NIM. 10507642 Nuraini Ansyari NIM 10507633

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(74)

ii Lembar Pengesahan

Kata Pengantar ... i

Daftar isi ... ... ii

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Simbol ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Maksud dan Tujuan ... 5

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Waktu dan Lokasi ... 8

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1 Elemen Sistem ... 13

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 13

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 15

2.2 Analisis Sistem ... 15

2.3 Pengolahan Data ... 16


(75)

iii

2.4 Sistem Informasi pendaftaran pasien dan SI Medical Record ... 19

2.5 Sistem Database ... 20

2.5.1 Fungsi Database ... 21

2.6 Perancangan Database ... 22

2.6.1 Normalisasi ... 22

2.6.2 Relationship ... 24

2.6.3 DFD ... 25

2.6.4 Flow Map ... 27

2.6.5 Struktur File ... 28

2.6.6 Client Server ... 28

2.6.7 TCP/IP ... 29

2.7 Perangkat Aplikasi ... 29

2.7.1 Progam ... 29

2.7.2 Pemograman... 29

2.8 Mengenal SQL Server 2000 ... 30

2.9 Sejarah Singkat SQL Server 2000 ... 31

2.10 PHP ... 32

BAB III PROFIL DAN BENTUK PERUSAHAAN 3.1 Tahun Pendirian dan Letak ... 35

3.1.1 Tahun Pendirian ... 35

3.1.2 Letak ... 35


(76)

iv BAB IV ANALISIS SISTEM

4.1 Analisis Kebutuhan Sistem ... 41

4.2 Analisis Sistem yang sedang Berjalan ... 41

4.2.1 Flow Map yang sedang berjalan ... 42

4.2.2 Analisis Dokumen ... 45

4.2.3 Diagram Konteks ... 46

4.2.4 DFD yang sedang berjalan ... 47

4.3 Perancangan Sistem... 48

4.3.1 Perancangan Proses ... 48

4.3.2 Flow Map yang Diusulkan ... 48

4.3.3 Diagram Konteks yang Diusulkan ... 50

4.3.4 DFD yang Diusulkan ... 51

4.4 Kamus Data ... 52

4.5 Perancangan Basis Data ... 56

4.5.1 Normalisasi Data ... 56

4.5.1.1 Tabel Kepala ... 57

4.5.2 ERD ... 59

4.5.3 Spesifikasi Tabel ... 59

4.5.4 Implementasi Sistem ... 62

4.5.4.1 Batasan Implementasi ... 62

4.5.4.2 Implementasi ... 63


(77)

v

5.2 Saran ... 74 Daftar Pustaka


(78)

vi

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Pratek...8

Tabel 4.1 Struktur data kepala keluarga pasien...52

Tabel 4.2 Stuktur data anggota keluarga pasien...53

Tabel 4.3 Struktur data kunjungan pasien...54

Tabel 4.4 Struktur data kunjungan pasien...55

Tabel 4.5 Entity Relationship Diagram...59

Tabel 4.6 Tabel Kepala Keluarga...59

Tabel 4.7 Tabel Pasien...60

Tabel 4.8 Tabel Kunjungan...61

Tabel 4.9 Tabel Kategori...62


(79)

vii

Gambar 1.1 Metodologi Penelitan dengan Model Waterfall ... 7

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data ... 17

Gambar 3.1 Peta wilayah kerja puskesmas ciumbuleuit ... 36

Gambar 3.2 Struktur organisasi pada puskesmas ciumbulueit ... 40

Gambar 4.1 Flow map yang sedang berjalan ... 43

Gambar 4.2 Diagram konteks sistem informasi kunjungan pasien ... 46

Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan ... 47

Gambar 4.4 Flow map yang di usulkan ... 49

Gambar 4.5 Diagram konteks yang di usulkan ... 50

Gambar 4.6 DFD yang di usulkan ... 51

Gambar 4.7 Form Login ... 63

Gambar 4.8 Tampilan Awal ... 64

Gambar 4.9 Form pendaftaran kepala keluarga pasien baru ... 64

Gambar 4.10 Print Kartu Pasien ... 65

Gambar 4.11 Data Kepala Keluarga ... 66

Gambar 4.12 Data anggota keluarga pasien ... 66

Gambar 4.13 Pendaftaran anggota keluarga pasien ... 67

Gambar 4.14 Form pemeriksaan pasien ... 68

Gambar 4.15 Menampilkan buku status ... 68

Gambar 4.16 Tampilan sensus harian ... 69

Gambar 4.17 Tampilan register harian dan Bulanan ... 70


(80)

(81)

[ABD03] Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi, ANDI, Yogyakarta.2003.

[HAR94] Kristianto, Harianto. Konsep dan Perancangan Database, ANDI, Yogyakarta.1994.

[ABD08] Kadir, Abdul. Be;ajar Database Menggunakan MySQL, ANDI, Yogyakarta.2008.


(82)

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat sang Maha Pencipta dan Maha Mengetahui, ALLAH SWT. Bahwa atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan akhir kerja praktek ini.

Shalawat serta salam bagi jungjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta kita sebagai pengikutnya.

Laporan akhir kerja praktek ini merupakan laporan hasil kerja praktek kami selama melakukan kerja praktek di UPT Puskesmas Ciumbuleuit yang terletak di jl. Bukit Resik No.1 Bandung, Jawa Barat. Dengan melaksanakan kerja praktek ini, banyak manfaat yang telah kami peroleh terutama kami lebih mengetahui proses yang terjadi didalam puskesmas, baik mulai dari proses pendaftaran hingga pembuatan laporan bulanan.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan perbaikan dari semua pihak, agar apa yang kami kerjakan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Bandung, Oktober 2010


(1)

v BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 73 5.2 Saran ... 74 Daftar Pustaka


(2)

vi

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Pratek...8

Tabel 4.1 Struktur data kepala keluarga pasien...52

Tabel 4.2 Stuktur data anggota keluarga pasien...53

Tabel 4.3 Struktur data kunjungan pasien...54

Tabel 4.4 Struktur data kunjungan pasien...55

Tabel 4.5 Entity Relationship Diagram...59

Tabel 4.6 Tabel Kepala Keluarga...59

Tabel 4.7 Tabel Pasien...60

Tabel 4.8 Tabel Kunjungan...61

Tabel 4.9 Tabel Kategori...62


(3)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metodologi Penelitan dengan Model Waterfall ... 7

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data ... 17

Gambar 3.1 Peta wilayah kerja puskesmas ciumbuleuit ... 36

Gambar 3.2 Struktur organisasi pada puskesmas ciumbulueit ... 40

Gambar 4.1 Flow map yang sedang berjalan ... 43

Gambar 4.2 Diagram konteks sistem informasi kunjungan pasien ... 46

Gambar 4.3 DFD yang sedang berjalan ... 47

Gambar 4.4 Flow map yang di usulkan ... 49

Gambar 4.5 Diagram konteks yang di usulkan ... 50

Gambar 4.6 DFD yang di usulkan ... 51

Gambar 4.7 Form Login ... 63

Gambar 4.8 Tampilan Awal ... 64

Gambar 4.9 Form pendaftaran kepala keluarga pasien baru ... 64

Gambar 4.10 Print Kartu Pasien ... 65

Gambar 4.11 Data Kepala Keluarga ... 66

Gambar 4.12 Data anggota keluarga pasien ... 66

Gambar 4.13 Pendaftaran anggota keluarga pasien ... 67

Gambar 4.14 Form pemeriksaan pasien ... 68

Gambar 4.15 Menampilkan buku status ... 68

Gambar 4.16 Tampilan sensus harian ... 69

Gambar 4.17 Tampilan register harian dan Bulanan ... 70


(4)

viii

Gambar 4.19 Pembuatan Laporan LB 1 ... 71 Gambar 4.20 Tampilan laporan LB 1 ... 71


(5)

Daftar Pustaka

[ABD03] Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi, ANDI, Yogyakarta.2003.

[HAR94] Kristianto, Harianto. Konsep dan Perancangan Database, ANDI, Yogyakarta.1994.

[ABD08] Kadir, Abdul. Be;ajar Database Menggunakan MySQL, ANDI, Yogyakarta.2008.


(6)

Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat sang Maha Pencipta dan Maha Mengetahui, ALLAH SWT. Bahwa atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan akhir kerja praktek ini.

Shalawat serta salam bagi jungjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta kita sebagai pengikutnya.

Laporan akhir kerja praktek ini merupakan laporan hasil kerja praktek kami selama melakukan kerja praktek di UPT Puskesmas Ciumbuleuit yang terletak di jl. Bukit Resik No.1 Bandung, Jawa Barat. Dengan melaksanakan kerja praktek ini, banyak manfaat yang telah kami peroleh terutama kami lebih mengetahui proses yang terjadi didalam puskesmas, baik mulai dari proses pendaftaran hingga pembuatan laporan bulanan.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan perbaikan dari semua pihak, agar apa yang kami kerjakan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Bandung, Oktober 2010