Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Studi Penelitian Kerja

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Studi Penelitian Kerja

Ergonomi berasal dari kata – dalam bahasa yunani yaitu ergos yang berarti kerja dan Nomos yang berarti ilmu,sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya.Definisi ergonomi dapat dilakukan dengan cara menjabarkan dalam focus tujuan dan pendekatan mengenai ergonomi Mc Coinick 1993 dimana dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut : 1. Secara fokus : Ergonomi memfokuskan diri pada manusia dan interaksinya dengan produk,peralatan,fasilitas,prosedur dan lingkungan dimana sehari – hari manusia hidup dan bekerja. 2. Secara tujuan : Tujuan ergonomic ada dua hal,yaitu peningkatan efektifitas dan efisiensi kerja serta peningkatan nilai – nilai kemanusiaan seperti peningkatan keselamatan kerja,pengurangan rasa lelah dan sebagainya. 3. Secara pendekatan : Pendekatan ergonomi adalah aplikasi informasi mengenai keterbatasan – keterbatasan manusia, kemampuan, karakteristik, tingkah laku, dan motivasi untuk merancang prosedur dan lingkungan tempat aktifitas manusia sehari – hari. Berdasarkan ketiga pendekatan diatas, definisi ergonomi dapat terangkum dalam definisi yang dikemukakan Chapanis 1985, yaitu ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi – informasi mengenai perilaku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8 manusia,keterbatasan kemampuan dan karateristik manusia lainnya untuk merancang peralatan, mesin system pekerjaan dan lingkungan untuk meningkatkan produktifitas ,keselamatan dan kenyamanan dan efektifitas pekerjaan manusia. Definisi mengenai ergonomi juga dating dari Iftikar Z.Sutalaksana 1979 yang mendefinisikan ergonomi sebagai suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi – informasi nmengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu system kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada system itu dengan baik,yaitu mencapai tujuan yang diingkan melalui pekerjaan itu dengan efektif,aman dan nyaman. Ergonomi pertama kali dipopulerkan pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof.Murrel.Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu Dan Mac Leod, 1995.Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda - benda sederhana seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya , sampai dilakukan perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya.Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah,bahkan kadang – kadang terjadi secara kebetulan.Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yag lalu pada saat Taylor 1880-an dan Gilberth 1890 secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan pengguna ergonomi secara nyata dimulai pada perang dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antaa produk dengan manusia.Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works Of Wertrn Electric Amerika melakuakan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects”.Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi ditempat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9 kerja dan menunjukan hubungan fisik langsung antara manusia dan mesin.Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah perang dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa pengguna peralatan yang sesuai dapat meningatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif.Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan – perusahaan senjata perang. Inti dari Ergonomi adalah suatu prinsip fitting the task yang artinya pekerjaan harus disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.Hal ini menegaskan bahwa dalam merancang suatu jenis pekerjaan perlu memperhitungkan keuntungan dalam proses pemilihan pekerjaan tertentu.Mecari pekerja yang mampu menahan beban kerja yang berat bukanlah suatu pekerjaan yang mudah.Namun mengupayakan cara kerja lainya yang mengurangi beban kerja sampai berada dalam batas kemampuan rata –rata akan mempermudah kita dalam mencari pekerja yang sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut. Aktivitas penelitian kerja yang terdiri dari penelitian metode atau gerakan kerja motion study dan pengukuran waktu kerja time study atau work measurement dalam perkembangannya tidaklah dapat terlepas dari dua buah nama yaitu Frederick W. Taylor dan Frank B. Gilberth. Aktivitas pengukuran waktu kerja diperkenalkan pertama kali oleh Taylor terutama sekali dipergunakan untuk menentukan waktu baku untuk penyelesaian kerja. Dengan adanya waktu ini maka sistem pengaturan upah ataupun insentifbonus kerja akan dapat dibuat berdasarkan konsep “a fair day’s pay for a fair day’s work” Sritomo, 1995. Begitu pula dengan mengetahui waktu baku ini maka estimasi akan output kerja yang dihasilkan serta jadwal perencanaan kerja bisa dibuat secara lebih akurat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 Penelitian mengenai metode kerja dan gerakan kerja yang dikembangkan oleh Frank B. Gilberth dilaksanakan dengan mempelajari gerakan-gerakan tubuh manusia yang dipergunakan untuk melaksanakan operasi kerja. Tujuan pokok dari studi gerakanmetode kerja ini adalah untuk memperbaiki pelaksanaan operasi kerja dengan menghilangkan gerakan-gerakan kerja yang tidak efektif dan tidak diperlukan, menyederhanakan gerakan-gerakan kerja serta menetapkan gerakan dan urutan kerja ynag paling efektif guna mencapai tingkat kerja yang optimal. Penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Gilberth walaupun tidak dilakukan bersama-sama, tetapi berlangsung pada periode waktu yang hampir bersamaan. Pada awalnya, aktivitas lebih ditekankan untuk mengikuti apa-apa yang sebelumnya ditulis oleh Taylor sampai pada akhirnya timbul kesadaran untuk terlebih dahulu melaksanakan studi kerja dengan tujuan memperoleh metode kerja yang lebih baik dan sederhana sebelum akhirnya waktu baku untuk penyelesaian kerja tersebut diukur dan ditetapkan. Kedua aktivitas penelitian metodegerakan kerja dan pengukuran waktu kerja harus digabungkan menjadi satu kesatuan aktivitas yang terpadu dan dikenal sebagai Studi Gerak dan Pengukuran Waktu Kerja Motion and Time Study.

2.2 Ruang Lingkup Penelitian Kerja