18
Gambar 2.2. Pengukuran Dimensi Fungsional Tubuh dalam Berbagai Posisi Gerakan Kerja
2.7.2 Aplikasi Distribusi Normal dalam Penetapan Data Antropometri
Untuk penetapan data antropometri, diterapkan pemakaian distribusi normal. Distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata mean,
X dan standar deviasi SD,
x. Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih
rendah dari 95 persentil; 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil.
Dalam pokok bahasan antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika
diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95 populasi maka 2.5 dan 97.5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai. Seperti tampak pada diagram
berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Gambar 2.3 Grafik untuk persentil 95
Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi
normal dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.2 Perhitungan Persentil
Persentil Kalkulasi
1
x
- 2,325
x
2.5 th
x
- 1,96
x
5 th
x
- 1,645
x
10 th
x
- 1,280
x
50 th
x
90 th
x
+ 1,280
x
95 th
x
+ 1,645
x
97.5 th
x
- 1,96
x
99 th
x
- 2,325
x
Adapun pendekatan data untuk antropometri adalah sebagai berikut: a
Pilihlah standart deviasi yang sesuai untuk perancangan yang dimaksud b
Carilah data pada rata-rata dan distribusi dari dimensi yang dimakud untuk populasi yang sesuai.
c Pilihlah nilai persentil yang sesuai sebagai dasar perancangan
d Pilihlah jenis kelamin yang sesuai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20 Pengukuran bentuk tubuh bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh
manusia sehingga peralatan yang dirancang lebih sesuai dengan bentuk tubuh manusia agar lebih nyaman dan menyenangkan.
2.7.3 Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Fasilitas Kerja
Data-data hasil pengukuran tubuh manusia atau yang disebut dengan data antropometri digunakan untuk perancangan peralatan. Oleh karena itu keadaan dan
ciri fisik manusia dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga berbeda satu sama lainnya, maka terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data untuk perancangan,
perbaikan dan pengukuran sistem kerja yaitu sebagai berikut: 1.
Perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim Prinsip ini digunakan apabila mengharapkan agar fasilitas yang dirancang dapat
dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar pemakai biasanya minimal oleh 95 pemakai misalnya ketinggian suatu alat sesuai dengan
jangkauan ke atas orang pendek, lebar tempat duduk sesuai dengan lebar pinggul orang gemuk, dan lain-lain.
2. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan
Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar bisa digunakan dengan enak dan nyaman bagi orang yang memerlukannya. Jadi bisa
disesuaikan dengan ukuran tubuh sipemakai. Misalnya kursi pengemudi mobil yang bisa diatur maju atau mundur dan kemiringan sandarannya.
3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakai
Prinsip ini hanya bisa digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin digunakan serta tidak layak jika menggunakan prinsip
perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip ini tidak mungkin
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21 dilaksanan jika lebih banyak ruginya, artinya hanya sebagian kecil pemakai
yang merasa sesuai menggunakannya. Sedangkan jika fasilitas tersebut dirancang berdasarkan fasilitas yang bisa disesuaikan tidak juga layak karena
biayanya mahal. Seorang desainer seharusnya mengetahui aspek dimensi tubuh dari populasi
yang akan menggunakan peralatan hasil rancangan tersebut. Dalam hal ini, harus ada semacam target, misalnya sedikitnya 90 sampai 95 dari populasi yang harus
dapat menggunakan hasil desainnya tersebut. Berkaitan dengan aplikasi data anthropometri yang diperlukan dalam proses
perancangan produk, rekomendasi yang bisa diberikan : 1.
Tetapkan anggota tubuh yang mengoperasikan rancangan tersebut. 2.
Tentukan dimensi tubuh yang penting struktural body dimensions atau functional body dimensions.
3. Tentukan populasi terbesar yang menjadi target utama.
4. Tetapkan prinsip ukuran ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang
fleksibel atau ukuran rata-rata 5.
Pilih nilai percentile yang dikehendaki 90-th, 95-th, 99-th atau yang lain. 6.
Tetapkan nilai ukuran dari tabel data anthropometri yang sesuai, aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22 Gambar 2.4 data anthropometri yang diaplikasikan dalam perancangan dan
pengukuran kerja.
Gambar 2.4 Data Anthropometri Untuk Perancangan Produk Fasilitas Kerja
Keterangan :
1 = dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak dari lantai sd ujung kepala. 2 = tinggi mata dalam posisi berdiri tegak.
3 = tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak. 4 = tinggi siku dalam posisi berdiri tegak siku tegak lurus.
5 = tinggi kepalan tangan yang berjulur lepas dalam posisi berdiri tegak dalam gambar tidak ditunjukkan.
6 = tinggi tubuh dalam posisi duduk diukur dari alas tempat duduk pantat sampai dengan kepala.
7 = tinggi mata dalam posisi duduk. 8 = tinggi bahu dalam posisi duduk.
9 = tinggi siku dalam posisi duduk siku tegak lurus. 10 = tebal atau lebar paha.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23 11 = panjang paha yang diukur dari pantat sd ujung lutut.
12 = panjang paha yang diukur dari pantat sd bagian belakang dari lututbetis. 13 = tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk.
14 = tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha.
15 = lebar dari bahu bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk. 16 = lebar pinggul pantat.
17 = lebar dari dada dalam keadaan membusung tidak tampak ditunjukkan dalam gambar.
18 = lebar perut. 19 = panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam
posisi siku tegak lurus. 20 = lebar kepala.
21 = panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari. 22 = lebar telapak tangan.
23 = lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kiri- kanan tidak ditunjukkan dalam gambar.
24 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus ke atas vertikal.
25 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya no. 24 tetapi dalam posisi duduk tidak ditunjukkan dalam gambar.
26 = jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan diukur dari bahu sampai ujung jari tangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Tabel 2.2 Perkiraan Anthropometri Untuk Masyarakat Hongkong, Dewasa, dapat Diekivalensikan Sementara Untuk Masyarakat Indonesia
Kesamaan Etnis Asia mm
Pria Wanita Dimensi Tubuh
5 X 95 S.D
5 X 95 S.D
1. Tinggi Tubuh Posisi berdiri
tegak 1.585 1.680 1.775 58 1.455 1.555 1.655 60
2. Tinggi Mata
1.470 1.555 1.640 52 1.330 1.425 1.520 57 3. Tinggi
Bahu 1.300 1.380 1.460 50 1.180 1.265 1.350 51
4. Tinggi Siku
950 1.015 1.080 39 870 935 1.000 41 5. Tinggi
Genggaman Tangan
knuckle pada posisi relaks kebawah
685 750 815 40 650 715 780 41 6.
Tinggi Badan pada Posisi Duduk
845 900 955 34 780 840 900 37 7.
Tinggi Mata
pada Posisi
Duduk 720 780 840 35 660 720 780 35 8.
Tinggi Bahu
pada Posisi
Duduk 555 605 655 31 165 230 295 38 9.
Tinggi Siku
pada Posisi
Duduk 190 240 290 31 165 230 295 38 10.
Tebal Paha
110 135 100 14 105 130 155 14 11. Jarak dari Pantat ke Lutut
505 550
595 26
470 520
570 30
12. Jarak dari Lipat Lutut popliteal ke Pantat
405 450 495 26 385 435 485 29 13.
Tinggi Lutut
450 495 540 26 410 455 500 27 14. Tinggi Lipat Lutut popliteal 365 405 445 25 325 375 425 29
15. Lebar Bahu
bideltoid 380 425 470 26 335 385 435 29
16. Lebar
Panggul 300 335 370 22 295 330 365 21
17. Tebal
Dada 155 195 235 25 160 215 270 34
18. Tebal
Perut abdominal
150 210 270 36 150 215 280 39 19.
Jarak dari
siku ke
ujung jari
410 445 480 22 360 400 400 24 20.
Lebar Kepala
150 160 170 7 135 150 165 8 21.
Panjang Tangan
165 190 195 9 150 165 180 9 22.
Lebar Tangan
70 80 90 5 60 70 80 5 23. Jarak Bentang dari ujung jari
tangan kanan ke kiri 1.480 1.635 1.790 95 1.350 1.480 1.610 80
24. Tinggi pegangan tangan grip pada posisi tangan vertikal ke
atas berdiri tegak 1.835 1.970 2.105 83 1.685 1.825 1.965 86
25. Tinggi pegangan tangan grip pada posisi tangan vertikal ke
atas duduk 1.110 1.205 1.3 58 855 940 1.025 51
26. Jarak genggaman tangan grip ke punggung pada posisi tangan
ke depan horisontal 640 705 770 38 580 635 690 32
Tabel 2.3 Anthropometri Masyarakat Indonesia Yang Didiapat Dari Interpolasi Masyarakat British dan Hongkong Phesant, 1286
Terhadap Masyarakat Indonesia mm
Pria Wanita Dimensi Tubuh
5 X 95 S.D
5 X 95 S.D
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
1. Tinggi Tubuh Posisi berdiri
tegak 1.532 1.632 1.732 61 1.464 1.563 1.662 60
2. Tinggi Mata
1.425 1.52 1.615 58 1.35 1.446 1.542 58 3. Tinggi
Bahu 1.247 1.338 1.429 55 1.184 1.272 1.361 54
4. Tinggi Siku
932 1.003 1.074 43 886 957 1.028 43 5. Tinggi
Genggaman Tangan
knuckle pada posisi relaks kebawah
655 718 782 39 646 708 771 38 6.
Tinggi Badan pada Posisi Duduk
809 864 919 33 775 834 893 36 7.
Tinggi Mata
pada Posisi
Duduk 694 749 804 33 666 721 776 33 8.
Tinggi Bahu
pada Posisi
Duduk 523 572 621 330 501 550 599 30
9. Tinggi
Siku pada
Posisi Duduk 181 231 282 31 175 229 283 33
10. Tebal
Paha 117 140 163 14 115 140 165 15
11. Jarak dari Pantat ke Lutut 500
545 590
272 488
527 586
30 12. Jarak dari Lipat Lutut
popliteal ke Pantat 405 450 495 27 488 537 586 30
13. Tinggi
Lutut 448 496 544 29 428 472 516 27
14. Tinggi Lipat Lutut popliteal 361 403 445 26 337 382 428 28 15. Lebar
Bahu bideltoid
382 424 466 26 342 385 428 26 16.
Lebar Panggul
291 331 371 24 298 345 392 29 17.
Tebal Dada
174 212 250 23 178 228 278 30 18.
Tebal Perut
abdominal 174 228 282 33 175 231 287 34
19. Jarak
dari siku
ke ujung
jari 405 439 473 21 374 409 287 34
20. Lebar
Kepala 140 450 160 6 135 146 157 7
21. Panjang
Tangan 161 176 190 9 153 168 183 9
22. Lebar
Tangan 71 79 87 5 64 71 78 4
23. Jarak Bentang dari ujung jari tangan kanan ke kiri
1.52 1.663 1.806 87 1.4 1.523 1.646 75 24. Tinggi pegangan tangan grip
pada posisi tangan vertikal ke atas berdiri tegak
1.795 1.923 2.051 78 1.713 1.841 1.969 79 25. Tinggi pegangan tangan grip
pada posisi tangan vertikal ke atas duduk
1.065 1.169 1.273 63 945 1.03 1.115 52 26. Jarak genggaman tangan grip
ke punggung pada posisi tangan ke depan horisontal
649 708 767 37 610 661 712 31
Tabel 2.4 Anthropometri Telapak Tangan Orang Indonesia mm
Pria Wanita Dimensi Tubuh
5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
1. Panjang tangan
163 176 189 8 155 168 181 8 2.
Panjang telapak tangan 92
100 108
5 87
94 101
4 3.
Panjang ibu jari 45
48 51
2 42
45 48
2 4. Panjang
jari telunjuk
62 67 72 3 60 65 70 3 5. Panjang
jari tengah
70 77 84 4 69 74 79 3 6. Panjang
jari manis
62 67 72 3 59 64 69 3 7. Panjang
jari kelingking
48 51 54 2 45 48 51 2 8.
Lebar ibu jari IPJ 19
21 23
1 16
18 20
1 9.
Tebal ibu jari IPJ 19
21 23
1 15
17 19
1 10. Lebar Jari telunjuk
18 20
22 1
15 17
19 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
11. Tebal jari
telunjuk 16 18 20
1 13 15 17 1
12. Lebar telapak tangan Metacarpal 74 81
88 4
68 73
78 3
13. Lebar telapak tangan sampai ibu jari 88
98 108
6 82
89 96
4 14. Lebar telapak tangan minimum
68 75
82 4
64 59
74 3
15. Tebal telapak tangan Metacarpal 28 31
34 2
25 27
29 1
16. Tebal telapak tangan sampai ibu jari 41
48 47
2 41
44 47
2 17. Diameter genggam maksimum
45 48
51 2
43 46
49 1
18. Lebar maksimum ibu jari ke jari kelingking
177 192 206 9 169 184 199 9 19. Lebar fungsional maksimum ibu jari
ke jari lain 122 132 142 6 113 123 134 6
20. Segiempat minimum yang dapat dilewati telapak tangan
57 62 67 3 51 56 61 3
Gambar 2.5 Anthropometri Tangan
Tabel 2.5 Anthropometri Kepala Orang Indonesia Dimana : Lebar Kepala = 9,2 Tinggi Badan Pria dan 9,3 Tinggi Badan
Wanita mm
Pria Wanita Dimensi Tubuh
5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
1. Panjang kepala
166 176 186 6 158 168 178 6 2. Lebar
kepala 132 140 148 5 121 129 137 5
3. Diameter maksimum dari dagu 217
230 243
8 198
209 221
7 4.
Dagu ke puncak kepala 192
203 215
7 185
196 208
7 5.
Telinga ke puncak kepala 70
77 84
4 69
74 79
3 6.
Telinga ke belakang kepala 62
67 72
3 59
64 69
3 7. Antara
dua telinga
48 51 54 2 45 48 51 2 8.
Mata ke puncak kepala 19
21 23
1 16
18 2
1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
9. Mata ke belakang kepala
19 21
23 1
15 17
19 1
10. Antara dua pupil mata 18
20 22
1 15
17 19
1 11. Hidung ke puncak kepala
16 18
20 1
13 15
17 1
12. Hidung ke belakang kepala 74
81 88
4 68
73 78
3 13. Mulut ke puncak kepala
88 98
108 6
82 89
96 4
14. Lebar mulut
68 75 82 4 64 59 74
3
Gambar 2.6 Anthropometri Kepala
Tabel 2.6 Anthropometri Kaki Orang Indonesia Dimana : Panjang Telapak Kaki = 15,2 Tinggi Badan Pria dan 14,7
Tinggi Badan Wanita mm
Pria Wanita Dimensi Tubuh
5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
1. Panjang telapak
kaki 230 248 266 11 212 230 248 11
2. Panjang telapak lengan kaki 165
178 191
8 158
171 184
8 3. Panjang kaki sampai jari
186 201
216 9
178 191
204 8
4. Lebar kaki
82 89 96 4 81 88 95
4 5. Lebar
tangkai kaki
61 66 71 3 49 54 59
3 6. Tinggi mata kaki
61 66
71 3
59 64
69 3
7. Tinggi bagian tengah telapak kaki 68
75 82
4 64
69 74
3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
Gambar 2.7 Anthropometri Kaki
.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN