Pengaruh Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur)

(1)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini penulis dan pihak instansi tempat

penelitian, menyetujui:

Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia

Hak Bebas

Royalty

Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai ketentuan

yang berlaku untuk kepentingan riset dan penelitian

.

Bandung, Agustus 2016

Penulis,

Ketua Tax Center Unikom

Angga Anggriawan

Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.,

NIM. 21112009

NIP. 4127.34.02.015

Mengetahui:

Dosen pembimbing,

Dr. Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak

NIP. 4127.34.03.031

Catatan:

Bab I, II, III, IV, dan lampiran

lampiran tidak untuk di-online-kan. Pihak instansi

tidak ingin dipublikasikan dan untuk menghindari penyalahgunaan data oleh

pihak lain yang dapat merugikan penulis dan instansi tempat penelitian.


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH

SELF ASSESSMENT SYSTEM

DAN EFEKTIVITAS ADMINISTRASI

PERPAJAKAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur )

THE INFLUENCE OF SELF ASSESSMENT SYSTEM AND EFFECTIVENESS OF

TAX ADMINISTRATION ON TAX REVENUE

(

The Case Study In The Tax Office Pratama Cianjur)

ANGGA ANGGRIAWAN

NIM. 21112009

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal:

Agustus 2016

Menyetujui,

Pembimbing

Dr. Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak

NIP. 4127.34.03.031

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ketua Program Studi Akuntansi

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak.,CA

NIP. 4127.70.019

NIP. 4127.34.03.015


(3)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa:

1.

Karya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (Sarjana), baik di UNIKOM maupun perguruan tinggi lain.

2.

Karya tulis saya ini adalah asli dan murni baik gagasan, rumusan, serta

penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim

pembimbing.

3.

Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang

dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Agustus 2016

Angga Anggriawan

NIM. 21112009


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1.

Data Personal

Nama Lengkap

: Angga Anggriawan

Tempat, Tanggal Lahir

: Bandung, 28 Desember 1993

Agama

: Islam

Status

: Belum Menikah

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Binong Utara No.20/127 B RT.03, RW. 01

No. Telp/ HP

: 085722714694

Alamat email

: anggabibin007@gmail.com

2.

Pendidikan Formal

2000 - 2006

: SDN Warung Jambu 1

2006 - 2009

: SMP Kemala Bhayangkari

2009 - 2012

: SMA Kartika Siliwangi 1

2012 - 2016 : Universitas Komputer Indonesia

3.

Pendidikan Non- Formal

2014 - 2015

: Brevet A & B

2016

: Toefl

4.

Kemampuan Individu

Microsoft Office

ACL

5.

Ketertarikan/Hobi

Futsal,Berenang,Basket,Bulu Tangkis,

6.

Pengalaman Organisasi


(5)

PENGARUH

SELF ASSESSMENT SYSTEM

DAN

EFEKTIVITAS ADMINSTRASI PERPAJAKAN TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK

( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur )

THE INFLUENCE OF SELF ASSESSMENT SYSTEM AND

EFFECTIVENESS OF TAX ADMINISTRATION ON TAX

REVENUE

(

The Case Study In The Tax Office Pratama Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

Nama : Angga Anggriawan

NIM : 21112009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bismillahirahmanirahim Alhamdulilah wasyukurillah pertama-tama mari

kita panjatkan kehadirat Allah atas segala rahmat dan ridho-Nya yang senantiasa

selalu memberikan kesabaran, kekuatan dan petunjuk serta ketabahan bagi penulis

dalam menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini merupakan tahapan yang harus

dilalui untuk persyaratan dalam melengkapi pendidikan S1 Program Studi

Akuntansi Universitas Komputer Indonesia. Dengan segala kerendahan hati,

penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itulah penulis mohon kritik

dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan Skripsi ini. Namun

demikian diharapkan agar penyusunan Skripsi ini memenuhi syarat yang

diperlukan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan

hingga terselesaikannya Skripsi ini. Ucapan terima kasih ini, penulis sampaikan

khususnya kepada yang terhormat:


(7)

iv

1)

Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2)

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis di Universitas Komputer Indonesia.

3)

Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

4)

Dr. Inta Budi Setyanusa, SE., M.Ak selaku pembimbing dalam

penyusunan Skripsi ini.

5)

Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Wali Kelas AK-2.

6)

Seluruh dosen UNIKOM, khususnya dosen Program Studi Akuntansi di

Universitas Komputer Indonesia.

7)

Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen penguji I

yang telah memberi ilmu yang sangat berarti bagi penulis saat sidang

Usulan Penelitian dan sidang Skripsi.

8)

Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom selaku dosen penguiji II yang telah

memberi ilmu yang sangat berarti bagi penulis saat sidang Usulan

Penelitian dan sidang Skripsi.

9)

Seluruh Staf Sekretariat Program Studi Akuntansi

10)

Pihak instansi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur yang telah

memberikan ijin dan data yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitian

ini.

11)

Ibu, Bapak dan kakak yang selalu mendukung, mendoakan dan

memberikan semangat dalam penyusunan Skripsi ini.


(8)

v

12)

Untuk Evi Yulianti A.Md yang selalu mendampingi dan memberi

semangat, serta mendoakan agar Skripsi ini berjalan dengan baik dan

lancar.

13)

Serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik

secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga amal kebaikan yang telah

diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penulisan Skripsi ini di terima

oleh Allah . Semoga segala bantuan, doa serta amal kebaikan yang telah diberikan

mendapatkan balasan dari Allah. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini

masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan baik isi, bahasa, maupun

penulisannya. Segala saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan,

sehingga dimasa yang akan datang dapat menjadi bahan yang lebih menarik dan

lebih bermanfaat, Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2016

Penulis

Angga Anggriawan

NIM. 21112009


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRACT

... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 11

1.3. Rumusan Masalah ... 11

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12

1.4.1 Maksud Penelitian ... 12

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 12

1.5.

Kegunaan Penelitian ... 12

1.5.1

Kegunaan Praktis ... 12

1.5.2

Kegunaan Akademis ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 14


(10)

vii

2.1.1

Self Assessment System ...

14

2.1.1.1 Pengertian Self Assessment System ... 14

2.1.1.2

Pelaksanaan Self Assessment System ... 15

2.1.1.3

Prasyarat Self Assessment System ...

17

2.1.1.4

Ciri

ciri Self Assessment System ...

18

2.1.1.5

Indikator Self Assessment System... 18

2.1.2 Efektivitas Administrasi Perpajakan ... 19

2.1.2.1 Pengertian Efektivitas ... 19

2.1.2.2 Pengertian Administrasi Perpajakan ... 19

2.1.2.3 Peran Administrasi Perpajakan ... 20

2.1.2.4 Faktor-faktor Administrasi Perpajakan... 21

2.1.2.5 Indikator Efektivitas Administrasi Perpajakan ... 22

2.1.3 Penerimaan Pajak ... 23

2.1.3.1 Pengertian Penerimaan Pajak ... 23

2.1.3.2 Faktor

Faktor yang Mempengaruhi

Penerimaan Pajak ... 25

2.1.3.3 Indikator Penerimaan Pajak ... 25

2.2 Kerangka Pemikiran... 25

2.2.1 Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan

Pajak ... 26

2.2.2 Pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan Terhadap

Penerimaan Pajak ... 28

2.2.3 Paradigma Penelitian ... 29

2.3 Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1

Metode Penelitian yang digunakan ... 31

3.1.1

Objek Penelitian ... 33

3.1.2 Unit Analis ... 34


(11)

viii

3.2 Operasional Variabel ... 35

3.3 Sumber Data ... 38

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta waktu penelitian ... 39

3.4.1 Populasi ... 39

3.4.2 Penarikan Sampel ... 40

3.4.3 Tempat serta waktu penelitian ... 41

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 41

3.4.3.2 Waktu Penelitian... 41

3.5

Metode Pengumpulan Data ... 42

3.6

Metode Pengujian Data ... 43

3.6.1 Metode Analisis ... 43

3.6.2 Analisis Deskriptif ... 44

3.6.3 Analisis Verifikatif ... 45

3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Hasil Penelitian ... 60

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 60

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Self Assessment System ... 61

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Efektifitas

Administrasi Perpajakan ... 64

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Penerimaan Pajak ... 68

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 72

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 72

4.1.2.1.1 Uji Normalitas ... 72

4.1.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 73

4.1.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 74

4.1.2.1.4 Uji Auto Korelasi ... 75

4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 77

4.1.4 Pengaruh Self Assessment System dan Efektivitas


(12)

ix

Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak ... 78

4.1.4.1 Analisis Korelasi Parsial ... 78

4.1.4.2 Koefisien Determinasi ... 80

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis ... 81

4.2 Pembahasan ... 83

4.2.1 Pengaruh Self Assessment System (X

1

) terhadap

Penerimaan Pajak (Y) ... 83

4.2.2 Pengaruh EfektiVitas Administrasi Perpajakan (X

2

)

terhadap Penerimaan Pajak (Y) ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

5.1 Kesimpulan ... 92

5.2 Saran ... 93

5.2.1 Saran Praktis/Operasional ... 93

5.2.2 Saran Akademis ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96


(13)

96

DAFTAR PUSTAKA

Andi Supangat. 2007. Statistika. Jakarta: Prenada Media Group

Arikunto S. 2006.

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cooper, D. R, & Schindler, P. S. 2006.

Business Research Methods.(9th ed.).

International edition. Mc Graw Hill

Christian. 2015.

Pengaruh Self Assessment System Dan Kepatuhan Pajak

Terhadap Penerimaan Pajak

Devano, Sony. dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan Konsep, Teori, dan Isu.

Jakarta: Kencana

Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: Refika Aditama

Djoned Gunadi M, 2005. Administrasi Perpajakan, Jakarta: LPKPAP

Erly Suandy. 2011 Edisi 5. Perencanaan Pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ganessa. 2014.

Pengaruh Self Assessment System Dan Pemeriksaan Pajak

Terhadap Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Guilford, J. P. 1956. Fundamental Statistic In Phycologi And Education 3

rd

Ed.

New york: McGraw-Hill Book Company, Inc

Gujarati, Damoar. 2006. Dasar

Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga

Ghozali, Imam. 2006.

Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Halim, Abdul., et al. 2014. Perpajakan. Jakarta : Salemba Empat

Harris Topowijono, Sri Sulasmiyati. 2015. Pengaruh Self Assessment System dan

Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh).

Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016


(14)

97

Husein Umar. 2011.

Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ida Ayu Ivon Trisnayanti, I Ketut Jati. 2015.

Pengaruh Self Assessment System,

Pemeriksaan Pajak, Dan Penagihan Pajak Pada Penerimaan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN).

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana 13.1 (2015): 292-310 292

Ika Nursanti. 2013. Pengaruh Self Assessment System Dan Surat Tagihan Pajak

Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013

Imam Ghozali. 2011.

Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: BP Universitas Diponegoro

Irma Devita 2010.

Panduan Lengkap Hukum Praktis Pouler,kiat-kiat cerdas

mudah, dan bijak mengatasi hukum pertanahan. Bandung: Kaifa

John Hutagaol. 2007. Perpajakan Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta : Graha Ilmu

Judisseno. 2001. Perpajakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Liberti Pandiangan. 2007.

Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan.

Jakarta. PT Elex Media Komputindo

Liberti Pandiangan dan Rayendra L. Toruan, 2008,

Modernisasi & Refermasi

Pelayanan Perpajakan, Jakarta: Elex Media Komputindo

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogyakarta : Andi Ofset

Mardiasmo, 2011. Perpajakan. Yogyakarta : Andi

Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi

Maria M. Ratsa Sari, & Ni Nyoman Afriyanti. 2010. Pengaruh Kepatuhan

Wajib Pajak Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPH Pasal

25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Denpasar Timur.

Jurnal

Akuntansi Dan Bisnis, 7(1), 1-21. Denpasar: Unoiversitas Udayana

Nazir. 20013. Metode Penelitian Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurrohman Harimulyono. 2008.

Pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan

Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Staf

Pengajar STIE Al-Anwar Mojokerto


(15)

98

Putri Sigaraning Ati. 2013.

Analisis Penerapan Self Assesment System

Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Wajib Pajak Badan (Studi Kasus

Pada KPP Pratama Jember), Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi.

Universitas Jember (UNEJ)

Rahman Adi Nugroho dan Zulaikha. 2012.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kemauan Untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Memebayar Pajak

Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi

Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Di KPP Pratama

Semarang Tengah Satu). Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 1, No. 2

: 1-11

Resmi Siti, 2014. Perjakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Riduwan. 2012.

Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Cetakan

Keempat, Bandung: Alfabeta

Riska Karlina Wahyudin. 2014.

Pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan

Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Safri Nurmantu. 2005. Pengantar Perpajakan. Jakarta: Granit

Sekaran, Uma. 2011.

Research Methods for business Edisi I and 2. Jakarta:

Salemba Empat

Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara:

Jakarta

Siti Kurnia Rahayu. 2010.

Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Siti Kurnia Rahayu, dan Ely Suhayati. 2010.

Perpajakan : Teori dan Teknis

Perhitungan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Siti Kurnia Rahayu, 2010, Perpajakan Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu

Singgih Santoso. 2002. SPSS Versi 11.5. Jakarta: Gramedia

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2010. Metode penelitian pendidikan. Jakarta: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta


(16)

99

Sugiyono. 2012.

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2012.

Metode Penelitan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2013.

Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif

Dan R&D). Bandung. Alfabeta. Sugiyono

Sugiyono. 2014.

Metode Penelitan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alafabeta

Suryadi. 2006. Akuntansi Keuangan Penerbit. Yogyakarta: Grahha Ilmu

Taliziduhu,

Ndraha.

2005.

Kybernologi:

Sebuah

Rekonstruksi

Ilmu

Pemerintahan. Jakarta : Rineka Cipta

Timbul dan Imam. 2012.

Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi,

Bogor: Penerbit Raihasa Sukses

Timbul H. Simanjuntak dan Mukhlis Imam 2012.

Dimensi Perpajakan dalam

Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Raihasa Sukses

Ulum, Md Ihyaul. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Malang : Umm Press

Umi Narimawati. 2008.

Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010.

Penulisan Karya

Ilmiah, Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada

Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis

Umi Narimawati, dkk. 2011. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis

Waluyo. 2014. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat


(17)

100

Bambang Brodjonegoro. 2015. Belajar Dari Buruknya Penerimaan Pajak 2015.

Di akses melalui

<http://rimanews.com/ekonomi/read/20151230/253129/Belajar-Dari-Buruknya-Penerimaan-Pajak-2015

>

Darussalam. 2014. Dirjen Pajak Baru Harus Serius Genjot PPh Pribadi. Di akses

melalui

<http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/14/12/23/nh0ua7-dirjen-pajak-baru-harus-serius-genjot-pph-pribadi>

Enny Sri Hartati. 2016. Kekurangan Penerimaan Pajak Dalam Sejarah . Di akses

melalui

<

http://bisnis.liputan6.com/read/2403517/pengamat-kekurangan-penerimaan-pajak-tertinggi-dalam-sejarah

>

Fuad Rahmany. 2014.

Penerimaan Pajak 2014 Tak Capai Target. Di akses

melalui

<http://www.jurnalasia.com/ragam/penerimaan-pajak-2014-tak-capai-target/>

Muhammad Iqbal. 2015.

Pajak Sebagai Ujung Tombak Pembangunan.

Di akses

melalui

<http://www.pajak.go.id/content/article/pajak-sebagai-ujung-

tombak-pembangunan>

R Widyo Pramono. 2016. Penegak Hukum Perlu Terapkan Peradilan Pajak

untuk Tingkatkan

Pendapat

Pajak.

Diakses

melalui

<http://www.harianterbit.com/hantertv/read/2016/02/13/56332/21/21/Pene

gak-Hukum-Perlu-Terapkan-Peradilan-Pajak-untuk-Tingkatkan-Pendapat-Pajak>

Sigit Priadi Pramudito. 2015.

Kepatuhan Bayar Pajak Rendah.

Di akses melalui

<

http://www.solopos.com/2015/08/12/penerimaan-pajak-kepatuhan-bayar-pajak-rendah-632164

>

Yoyok Satiotomo. 2016.

Upaya Kanwil DJP Jabar I Untuk Penuhi Target

Penerimaan

Pajak

Tahun

2016.

Di

akses

melalui

<http://jabar.tribunnews.com/2016/01/05/ini-upaya-kanwil-djp-jabar-i-untuk-penuhi-target-penerimaan-pajak-tahun-2016>

Yustinus Prastowo. 2015.

Realisasi Penerimaan Pajak 2015 Capai 81,5% dari

Target.

Diakses

melalui

<http://bisnis.liputan6.com/read/2403217/realisasi-penerimaan-pajak-2015-capai-815-dari-target>

Yustinus Prastowo. 2016. Saatnya Kebijakan Perpajakan Direformasi.

Di akses

melalui

<http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt56e12f7f2e2f2/saatnya-kebijakan-perpajakan-direformasi>


(18)

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian mengenai

Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi

perpajakan

terhadap Penerimaan Pajak, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1)

Self Assessment System berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak

pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur periode 2012 - 2015,

dimana setiap ada kenaikan pada

Self Assessment System maka akan

meningkatkan Penerimaan Pajak. Masalah yang terjadi pada

Self

Assessment System yaitu adanya wajib pajak yang wajib menyampaikan

SPT akan tetapi wajib pajak enggan untuk membuat dan melaporkan SPT,

hal ini dikarenakan kurangnya kepatuhan wajib pajak atas kewajiban

perpajakannya. Beberapa wajib pajak mempunyai kepatuhan yang buruk

dengan tidak membuat dan tidak menyampaikan laporan kegiatan usaha

secara periodik, baik laporan bulanan ataupun tahunan.

Hal tersebut

menjadi salah satu faktor pencapaian target penerimaan pajak tidak

tercapai.


(19)

93

2)

Efektivitas Administrasi Perpajakan berpengaruh positif terhadap

Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur, dimana

setiap ada kenaikan pada Efektivitas Administrasi Perpajakan maka akan

meningkatkan Penerimaan Pajak. Masalah yang terjadi pada Efektivitas

Administrasi Perpajakan yaitu kurangnya keefektifan atas target dan

realisasi pencairan tunggakan pajak, hal tersebut dikarenakan sebagian

besar penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagimana tercantum

dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan membayar pajak.

Ketidakefektififan administrasi perpajakan yang diukur dalam penagihan

aktif adalah salah satu faktor yang menghambat pencapaian target

penerimaan pajak.

5.2.

Saran

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian mengenai Self Assessment System

dan Efektvitas Administrasi

Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak, maka peneliti akan memberikan beberapa

saran sebagai berikut:

5.2.1 Saran Praktis /Operasional

1) Bagi Instansi

a)

Self Assessment System yang diukur dengan jumlah laporan Surat

Pemberitahuan SPT memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan

Pajak. Untuk mengurangi masalah pada

Self Assessment Sytem atas

pelaporan Surat Pemberitahuan SPT yang dilakukan oleh wajib pajak,

diharapkan Ditjen Pajak harus mempunyai informasi yang relavan


(20)

94

mengenai wajib pajak baik atas kekayaan, transaksi, maupun pajak

penghasilannya, serta melakukan pengawasan terkait benar tidaknya

laporan yang diberikan oleh wajib pajak, dan melakukan penegakan

hukum secara selektif. Dirjen Pajak juga harus melakukan sosialisasi,

himbauan serta memberi pemahaman terkait batas waktu pelaporan SPT

yang menjadi salah satu masalah Wajib Pajak tidak patuh dalam

melaporkan atau menyampaikan SPT. Jika perbaikan dilakukan maka

penerimaan pajak tidak akan tersendat lagi.

b)

Efektivitas Administrasi Perpajakan yang diukur oleh target dan

realisasi pencairan tunggakan pajak atas terbitnya surat teguran, surat

paksa, dan surat perintah melakukan penyitaan SPMP memiliki

pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak. Untuk mengurangi

masalah pada kurangnya Efektivitas Administrasi Perpajakan yaitu

Dirjen Pajak harus melakukan pengawasan intensif serta penindakan

terhadap wajib pajak yang menunggak agar kesadaran dan kepatuhan

wajib pajak meningkat, jika kepatuhan wajib pajak meningkat maka

target yang dilakukan Dirjen Pajak dapat tercapai. Hal ini dapat

berdampak baik untuk target penagihan pajak. Selanjutnya kualitas,

kinerja dan integritas petugas pajak juga salah satu faktor penunjang

keberhasilan pencaiapan target. Jika perbaikan dilakukan maka akan

berdampak pada pencapaian target penerimaan pajak yang semakin

baik.


(21)

95

5.2.2 Saran Akademis

1)

Bagi Pegembangan Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan

sebagai sumbangan pemikiran dan referensi tambahan dalam

pengembangan disiplin ilmu dalam perpajakan, serta berkontribusi dalam

pengembangan penelitian khususnya mengenai

Self Assessment System,

Efektivitas Administrasi Perpajakan dan Penerimaan Pajak, serta sebagai

masukan dan tambahan referensi bagi para pembaca.

2)

Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar dapat melakukan

penelitian dengan variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini, dan

dengan unit analisis yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang

mendukung teori dan konsep yang diterima secara umum.


(22)

1

PENGARUH SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN EFEKTIVITAS ADMINISTRASI

PERPAJAKAN TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur)

Angga Anggriawan

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia

e-mail : anggabibin007@gmail.com

ABSTRACT

Tax revenue is one important component in state revenues. Taxes are the means used by the government to obtain funds from the people in order to finance expenditure and development of the country. One objective of the government in order to obtain optimal tax revenue that goes by the self-assessment system with good and effectiveness of tax administration. as self-assessment system and tax administration is the system that governs the way of taxation or imposition and collection of tax procedures in Indonesia. But there are still many problems of taxpayers who do not report tax returns (SPT).

The analytical method used is descriptive analysis and verification with quantitative approach. Data used secondary data with the population within the period of 2012 - 2015. The samples are saturated samples. The analysis tool used is by using multiple linear regression analysis.

Results of testing the hypothesis in this study show that (1) self-assessment system positive effect on tax revenue, and (2) the effectiveness of tax administration positive effect on tax revenue in the Tax Office Pratama Cianjur.

Keywords: Self Assessment System, Effectiveness of Tax Administration, Tax

Revenue

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, penerimaan negara dari pajak salah satu komponen penting dalam rangka kemandirian pembiayaan pembangunan (Simanjuntak, Imam, 2012:30).Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2009 pasal 1, pengertian penerimaan pajak adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dan pajak perdagangan internasional.

Salah satu penopang pendapatan nasional yaitu berasal dari penerimaan pajak yang menyumbang sekitar 70 % dari seluruh penerimaan negara. Pajak memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah negara, tanpa pajak kehidupan negara tidak akan bisa berjalan dengan baik (Muhammad Iqbal, 2015).

Penerimaan pajak diharapkan dapat terus meningkat agar pembangunan negara dapat berjalan dengan lancar (Rahman Adi Nugroho dan Zulaikha, 2012:1). Namun kondisi perekonomian dunia yang belum sepenuhnya pulih berimbas pada penerimaan pajak di tanah air. Penerimaan perpajakan di Indonesia masih rendah dari yang ditargetkan (Bambang PS Brodjonegoro, 2015). Melambatnya pertumbuhan ekonomi di tahun 2015 telah berdampak terhadap penerimaan perpajakan terutama pada sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan (Yustinus Prastowo, 2015). Masih menurut Yustinus Prastowo, mengatakan, selain itu penerimaan perpajakan juga dipengaruhi oleh melemahnya impor terkait dengan penurunan harga komoditas. Apalagi, Indonesia bergantung pada CPO dan komoditas tambang (Yustinus Prastowo, 2015).

Realisasi penerimaan pajak sepanjang 2015 mencapai Rp 1.055 triliun. Realisasi tersebut masih kurang Rp 239 triliun dari target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang tercatat Rp 1.294 triliun. Direktur Eksekutif


(23)

2

Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, mengatakan

shortfall lebih dari Rp 200 triliun, target tidak tercapai. Shortfall terbesar sepanjang sejarah (Enny Sri Hartati, 2016).

Berdasarkan data dari Laporan Tahunan Ditjen Pajak Tahun 2014, bahwa masih banyak Wajib Pajak yang terdaftar tetapi tidak menjalankan kewajibannya dalam pelaporan SPT. Sosialisasi dan pemahaman yang kurang terkait batas waktu pelaporan SPT mungkin menjadi salah satu masalah yang menyebabkan Wajib Pajak tidak patuh dalam melaporkan atau menyampaikan SPT (Sumber: Direktorat Jendral Pajak, 2014). Menurut Muhammad Pegawai DJP, untuk tahun pelaporan 2015, secara total dari 17,37 juta wajib pajak yang wajib menyampaikan SPT, hanya sekitar 10,52 juta wajib pajak yang menyampaikan SPT tahunannya (60,60%) dari target yang ditetapkan 70,00% (Muhammad Mustakim, 2016).

Menurut R Widyo Purnomo, mengatakan bahwa karena salah satu ciri dari sistem pemungutan pajak di Indonesia adalah self assessment system yakni sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada masyarakat atau wajib pajak untuk memperhitungkan dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang, maka kepercayaan yang diberikan kepada wajib pajak ini sangat rentan terhadap penyalahgunaan (R Widyo Pramono, 2016)

Direktur Penyuluhan dan Pelayanan Humas DJP, penerimaan pajak tidak optimal disebabkan oleh adminitrasi perpajakan yang belum terlaksana dengan sempurna kepada masyarakat hal ini menjadikan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan penerimaan pajak (Kismantoro, 2012 ).

Data Ditjen Pajak mencatat untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, baru sekitar 25 juta saja yang membayar pajak dari sekitar 60 juta masyarakat wajib pajak. Wajib Pajak Badan, Ditjen Pajak mencatat baru sekitar 520 Wajib Pajak membayar pajak dari sekitar 5 juta badan usaha yang memiliki laba (Fuad Rahmany, 2013)

1.2 Identifikasi Masalah

1) Self Assessment System dalam prakteknya di Indonesia masih sulit berjalandengan baik, wajib pajak sulit untuk melaksanakan kewajiban pajaknya.

2) Pelaksanaan Efektivitas Administrasi Perpajakan belum bisa tercapai dalam ketentuan perpajakan antara Wajib Pajak dan Fiskus.

3) Penerimaan pajak di Indonesia masih rendah dan belum cukup optimal dari yang ditargetkan.

1.3 Rumusan Masalah

1) Bagaimana pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.

2) Bagaimana pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.4.1 Maksud Penelitian

Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.

1.4.2 Tujuan Penelitian

Dari paparan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas. Penulis mempunyai tujuan, antara lain :

1) Untuk mengetahui pengaruh Self Assessment System terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.

2) Untuk mengetahui pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Praktis

Sebagai tambahan informasi mengenai pengaruh Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.


(24)

3

1.5.2 Kegunaan Akademis

1) Bagi Peneliti

Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk menambah pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung bagaimana Pengaruh Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak.

2) Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak.

3) Bagi instansi

Bagi instansi yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh Self Assessment System dan Efekivitas Administrasi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak.

II. KAJIAN PUSTKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1 Self Assessment System

2.1.1.1 Pengertian Self Assessment System

Menurut Halim, et al. (2014:7) mengemukakan bahwa pengertian Self Assessment System adalah:

“Suatu jenis sistem pemungutan pajak yang melimpahkan wewenang kepada wajib pajak dalam menentukan sendiri besarnya pajak yang seharusnya dibayar”.

2.1.1.2 Pelaksanaan Self Assessment System

Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:103) dalam melaksanakan Self Assessment System, wajib pajak memiliki kewajiban yang harus dilakukan diantaranya:

1) Mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak 2) Menghitung Pajak oleh Wajib Pajak.

3) Membayar Pajak dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak A) Membayar Pajak

B) Pelaksanaan Pembayaran Pajak C) Pemotongan dan pemungutan 4) Pelaporan dilakukan Wajib Pajak 2.1.1.3 Prasyarat Self Assessment System

Menurut Erly Suandy (2011:128) dalam rangka melaksanakan sistem Self Assessment

ini diperlukan prasyarat yang harus dipenuhi untuk menunjang keberhasilan dari pelaksanaan sistem pemungutan ini, yaitu:

1) Kesadaran Wajib Pajak (Tax Consciousness) 2) Kejujuran Wajib Pajak

3) Kemauan membayar pajak dari wajib pajak (Tax Mindedness) 4) Kedisiplinan wajib pajak (Tax discipline)

2.1.2 Efektivitas Administrasi Perpajakan

2.1.2.1 Pengertian Efektivitas

Pengertian Efektivitas menurut Siagian (2004:234) adalah:

“Untuk mengukur tingkat efektivitas dari suatu sistem kerja dapat juga dengan memberikan peringkat dengan menggunakan skala peringkat. Skala peringkat yang digunakan adalah: (dalam presentase) (1) > 100 sangat efektif, (2) 90 – 100 efektif, (3) 80 – 89 cukup efektif, (4) 70 – 79 kurang efektif, (5) < 69 tidak efektif”.

2.1.2.2 Pengertian Administrasi Perpajaka

Pengertian Administrasi Perpajakan menurut Liberti Pandiangan (2008:15), adalah: “Administrasi perpajakan merupakan seperangkat unsur yaitu peraturan perundang-undangan, sarana dan prasarana, dan wajib pajak yang saling berkaitan yang secara bersama-sama menjalankan fungsi dan tugasnya untuk mencapai tujuan tertentu”.


(25)

4

2.1.3 Penerimaan Pajak

2.1.3.1 Pengertian Penerimaan Pajak

Menurut John Hutagaol (2007:325) bahwa pengertian Penerimaan Pajak adalah:

“Penerimaan pajak merupakan sumber penerimaan yang dapat diperoleh secara terus-menerus dan dapat dikembangkan secara optimal sesuai kebutuhan pemerintahan serta kondisi masyarakat”.

2.1.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak

Faktor - Faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:27) adalah:

1) Kepastian Peraturan Perundang-undangan dalam Bidang Perpajakan Undang- undang haruslah jelas, sederhana dan mudah dimengerti, baik oleh fiskus, maupun oleh pembayar pajak. Timbulnya konflik mengenai interpretasi atau tafsiran mengenai pemungutan pajak akan berakibat pada terhambatnya pembayaran pajak itu sendiri. Di sisi lain, pembayar pajak akan merasa bahwa sistem pemungutan sangat berbelit-belit dan cenderung merugikan dirinya sebagai pembayar pajak. 2) Kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan undang – undang perpajakan

merupakan suatu cara atau alat pemerintah di bidang perpajakan yang memiliki suatu sasaran tertentu atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu di bidang sosial dan ekonomi.

2.2. Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak

Hubungan Self Assessment System terhadap penerimaan pajak menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:137) adalah sebagai berikut:

“Kepatuhan diperlukan dalam Self Assessment System dengan tujuan pada penerimaan pajak yang optimal”.

Adapun pendapat menurut hasil penelitian Ganessa (2014) menyatakan bahwa:

“Berdasarkan hasil analisis Self Assessment System berpengaruh positif terhadap Penerimaan pajak”.

2.2.2 Pengaruh Efektifitas Administrasi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak

Adapun menurut Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu, (2006:26), ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah agar penerimaan pajak bisa optimal, yaitu:

“Kejelasan dan kepastian peraturan perundang-undangan perpajakan, tingkat intelektual masyarakat, kualitas petugas pajak (intelektual, keterampilan, integritas dan moral tinggi), dan administrasi perpajakan yang tepat”.

Adapun hal ini didukung juga oleh pendapat hasil penelitian terdahulu Riska (2014) yang menyatakan bahwa:

Efektivitas administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak”

2.3. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013 : 134) yang dimaksud dengan hipotesis adalah sebagai berikut: "Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan". Mengacu pada landasan teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Self Assessment System berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Pajak. H2 : Efektivitas Administrasi Perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan

Pajak.

III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Menurut Sugiyono ( 2012:29 ) Metode deskriptif adalah sebagai berikut :

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Sedangkan metode verifikatif menurut Manshyuri dalam Umi narimawati (2010:29) adalah sebagai berikut:


(26)

5

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

3.2 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2012:38 ) yang dimaksud dengan objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

3.3 Operasional Variabel

Menurut Umi Narimawati (2010:31), definisi operasional variable yaitu sebagai berikut : “Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variable penelitian keadaa sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran”.

Menurut Sugiyono (2014:38), mendefinisikan variabel penelitian sebagai berikut:

“Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Opersional variabel diperlukan untuk menetukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Berdasarkan judul yang dipilih, maka variabel - variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Variabel Bebas/Independent.

Menurut Sugiyono (2014:39), variabel bebas didefinisikan sebagai berikut: “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel tekait”.

Adapun variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah Self Assessment System (X1) dan Efektivitas Administrasi Perpajakan (X2).

2) Variabel Terikat / Dependent

Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono (2014:39) variabel terkait didefinisikan sebagai berikut:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Data Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2012:188) adalah sebagai berikut: “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data”.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu studi lapangan (Field Research) dan studi kepustakaan (Library Research).

1) Penelitian Lapangan (Field Research)

a) Pengamatan (Observasi) Peneliti datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.

b) Wawancara (Interview) Cara pengumpulan data yang dilakukan langsung melalui tanya jawab antara peneliti dengan petugas yang berwenang yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

c) Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan. Adapun dokumen-dokumennya adalah jumlah laporan SPT Tahunan, Penagihan Pajak aktif yakni Target dan Realisasi Tunggakan Pajak atas terbitnya jumlah Surat Teguran, Surat Paksa dan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP, target dan realisasi pencairan tunggakan pajak, serta realisasi penerimaan pajak dari tahun 2012 - 2015.

2) Penelitian kepustakaan (Library Reseach)

Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelah literatur berupa buku-buku (text book), peraturan


(27)

6

perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini merupakan sumber data sekunder, dimana data yang diperoleh adalah data yang didapat secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data primer yang telah diolah oleh pihak lain.

Sumber data sekunder menurut Sugiyono ( 2010:137 ) adalah:

“Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Data sekunder yang dibutuhkan untuk penelitian ini yaitu jumlah laporan SPT Tahunan, Target dan Realisasi Pencairan Tunggakan Pajak atas terbitnya Jumlah Surat Teguran, Surat Paksa, SPMP, serta Penerimaan Pajak periode tahun 2012-2015 yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur.

Meskipun dalam penagihan pajak aktif terdapat penagihan dengan lelang, tetapi dalam penelitian ini hanya berfokus pada penagihan dengan Surat Teguran, Surat Paksa, dan SPMP. Dikarenakan bahwa penagihan aktif pada lokasi penelitian seringkali hanya sampai pada tahapan penagihan dengan SPMP, sehingga tidak memenuhi data yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini dianalisis secara per-triwulan, yakni Triwulan I sampai dengan Triwulan IV dengan masa periode selama 4 tahun.

3.6 Populasi, Sampel dan Tempat serta waktu penelitian

3.6.1 Populasi

Sugiyono (2014:80) mendefinisikan populasi sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian diatas, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Data jumlah laporan SPT Tahunan, Target dan Realisasi pencairan tunggakan pajak atas terbitnya Jumlah Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP), serta Penerimaan Pajak yang terdapat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur periode tahun 2012 – 2015. 3.6.2 Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81) menjelaskan definisi sampel adalah sebagai berikut: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Berdasarkan populasi tersebut maka penentuan sampel yang representatif

dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik non probabilitysampling.

Adapun pengertian non probabilitysampling menurut Sugiyono (2010:84) yaitu:

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

Dalam penelitian ini teknik non probability sampling yang digunakan yaitu dengan

sampling jenuh. Peneliti menggunakan sampel ini karena seluruh populasi dijadikan sampel. Menurut Ridwan (2012:64) mengatakana bahwa pengertian Sampilng jenuh adalah : “Teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga sebagai istilah sensus”.

Sampling jenuh dilakukan bila populasinya kurang dari 30, untuk lebih lanjut Arikunto ( 2006:134), mengemukakan bahwa:

“Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Dalam penelitian ini melihat jumlah populasi sebanyak 16, maka oleh karena itu semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian.


(28)

7

3.7. Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:64) hipotesis adalah:

“Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat yaitu penerimaan pajak dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel bebas yaitu Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi Perpajakan.

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent yaitu Self Assessments System= X1 dan Efektivitas Administrasi Perpajakan = X2 terhadap variabel dependen yaitu penerimaan pajak = Y, hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

Sumber : Umi Narimawati (2010:51) 2) Penetapan Hipotesis

Ho:β1=0, Self Assessment System tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak

H1:β1≠0, Self Assessment System berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak

Ho:β2=0, Efektivitas Administrasi Perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak

H1:β2≠0, Efektivitas Administrasi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak

3) Menentukan tingkat signifikan

Ditentukan dengan 5% dari derajat (dk)=(n-k-l), untuk menentukan tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel - variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.

4) Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel H0 ditolak apabila thitung < ttabel(α = 0,05).

Kriteria penarikan penggujian, jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,05) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H1 diterima artinya antara variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya atau pengaruhnya.

b) Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti H1 ditolak artinya antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya atau pengaruhnya.

5) Penarikan kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan H1 diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).Kesimpulannya, Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi Perpajakan berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Penerimaan Pajak. Tingkat signifikannya yaitu 5% (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan


(29)

8

mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pennelitian

4.1.1 Analisis Deskriptif

4.1.1.1 Self Assessment System Yang Diukur Dengan Jumlah Laporan SPT Dari Jumlah Wajib Pajak Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur

Dilihat dari nilai yang didapat dari Jumlah SPT yang terlapor dengan jumlah Wajib Pajak terdaftar, pada tahun 2012 memiliki tingkat kontribusi sebesar 35%, pada tahun 2013 yakni 50%, pada tahun 2014 sebesar 54% dan pada tahun 2015 sebesar 46%. Dari data jumlah wajib pajak terdaftar yang wajib menyampaikan SPT pertahun 2012-2015 selalu bertambah , meskipun data laporan SPT pertahunnya selalu meningkat, akan tetapi masih banyak wajib pajak yang tidak melaporan SPT pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur pada setiap tahunnya dilihat dari perbandingan jumlah SPT yang lebih kecil dari jumlah Wajib Pajak yang wajib menyampaikan SPT. Khususnya terjadi pada tahun 2012 yang memiliki tingkat kontribusi yang rendah yakni 35% dan pada tahun 2015 sebesar 46%.

4.1.1.2 Efektivitas Administrasi Perpajakan Yang Diukur Dengan Penagihan Aktif di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur

Di tahun 2013 dan 2015 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur dapat dikatakan efektivitas administrasi perpajakannya dalam hal penagihan pajak aktif masih adanya ketidakefektifan, yakni pada tahun 2013 efektivitas administrasi perpajakan dalam penagihan pajak aktif sebesar 46% yang tergolong tidak efektif, dan pada tahun 2015 nilai kefektifan sebesar 73% masih tergolong kurang efektif.

4.1.1.3 Perbandingan Anatara Target Dengan Realisasi Penerimaan Pajak yang ada di Kantor Pelayan Pajak Pratama Cianjur

Dilihat dari target dan realisasi peneriman pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur periode 2012-2015 meskipun realisasinya tiap tahun meningkat akan tetapi masih belum bisa memenuhi target untuk tahun 2012, 2013, dan 2015. Dari data tersebut bahwa pada tahun 2012 realisasi penerimaan pajak sebesar 87% hal tersebut belum mencapai target, sama halnya pada tahun 2013 sebesar 83% dan pada tahun 2015 sebesar 76% masih belum mencapai target yang ditetapkan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak

Berdasarkan dari hasil analisis korelasi menunjukan bahwa hubungan yang diperoleh dari Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak adalah sebesar 0,863. Dimana nilai korelasi terdapat hubungan keeratan yang sangat kuat dan positif. Nilai korelasi yang positif menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel Self Assessment System dan Penerimaan Pajak searah, artinya dimana semakin baik implementasi Self Assessment System

akan diikuti oleh semakin baiknya Penerimaan Pajak. Hasil penelitian dengan arah hubungan yang positif ini juga di dukung oleh teori pada pembahasan sebelumnya yaitu Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:137), kepatuhan diperlukan dalam Self Assessment System dengan tujuan pada penerimaan pajak yang optimal.

Untuk uji hipotesis menyatakan bahwa Self Assessment System secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh olehGanessa (2014) menyatakan bahwa secara parsial

Self Assessment System berpengaruh positif terhadap Peneriman Pajak.

Adapun hasil dari analisis koefisien determinasi, diketahui bahwa besarnya pengaruh

Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak adalah 50%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti. Penerimaan pajak di Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat I tercatat senilai Rp21,6 triliun atau di bawah target yang jumlahnya Rp25,6 triliun. Terkait sistem pemungutan pajak yang di anut ialah wajib pajak bertanggung jawab atas kewajiban pajaknya sendiri. Namun masih banyak wajib pajak yang tidak melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT), padahal mereka ada transaksinya Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I (Yoyok Satiotomo, 2016)


(30)

9

4.2.2 Pengaruh Administrasi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak

Berdasarkan dari hasil analisis korelasi menunjukan bahwa hubungan yang diperoleh dari Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak adalah sebesar 0.813. Dimana nilai korelasi terdapat hubungan ke eratan yang sangat kuat dan positif. Nilai korelasi yang positif menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel Efektivitas Administrasi PerpajakandanPenerimaan Pajak searah, artinya dimana semakin baik Efektivitas Administrasi Perpajakanakan diikuti oleh semakin baiknya Penerimaan Pajak. Hasil penelitian dengan arah hubungan yang positif ini juga di dukung oleh teori pada pembahasan sebelumnya yaitu menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:93), administrasi perpajakan berperan penting dalam sistem perpajakan disuatu negara. Suatu negara dapat dengan sukses mencapai sasaran yang diharapakan dalam menghasilkan penerimaan pajak yang optimal karena administrasi perpajakannya mampu dengan efektif melaksanakan sistem perpajakan disuatu negara yang dipilih

Untuk uji hipotesis menyatakan bahwa Efektivitas Administrasi Perpajakan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Riska (2014), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak

Adapun hasil dari analisis koefisien determinasi, diketahui bahwa besarnya pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak adalah 34%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.Hal ini menjawab fenomena yang telah dikemukakan sebelumnya oleh Menurut Direktur Penyuluhan dan Pelayanan Humas DJP, Kismantoro mengatakan Penerimaan pajak tidak optimal juga disebabkan oleh adminitrasi perpajakan yang belum terlaksana dengan sempurna kepada masyarakat atau wajib pajak, kepatuhan masyarakat membayar pajak masih rendah. Menurut Fuad Rahmany mengatakan data Ditjen Pajak 2013 mencatat untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, baru sekitar 25 juta saja yang membayar pajak dari sekitar 60 juta masyarakat wajib pajak. Wajib Pajak Badan, Ditjen Pajak mencatat baru sekitar 520 Wajib Pajak membayar pajak dari sekitar 5 juta badan usaha yang memiliki laba.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan pembahasan hasil penelitian mengenai Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi perpajakan terhadap Penerimaan Pajak, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a) Self Assessment System berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur periode 2012 - 2015, dimana setiap ada kenaikan pada Self Assessment System maka akan meningkatkan Penerimaan Pajak. Masalah yang terjadi pada Self Assessment System yaitu adanya wajib pajak yang wajib menyampaikan SPT akan tetapi wajib pajak enggan untuk membuat dan melaporkan SPT, hal ini dikarenakan kurangnya kepatuhan wajib pajak atas kewajiban perpajakannya. Beberapa wajib pajak mempunyai kepatuhan yang buruk dengan tidak membuat dan tidak menyampaikan laporan kegiatan usaha secara periodik, baik laporan bulanan ataupun tahunan. Hal tersebut menjadi salah satu faktor pencapaian target penerimaan pajak tidak tercapai.

b) Efektivitas Administrasi Perpajakan berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur, dimana setiap ada kenaikan pada Efektivitas Administrasi Perpajakan maka akan meningkatkan Penerimaan Pajak. Masalah yang terjadi pada Efektivitas Administrasi Perpajakan yaitu kurangnya keefektifan atas target dan realisasi pencairan tunggakan pajak, hal tersebut dikarenakan sebagian besar penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan membayar pajak. Ketidakefektififan administrasi perpajakan yang diukur dalam penagihan aktif adalah salah satu faktor yang menghambat pencapaian target penerimaan pajak.


(31)

10

5.2 Saran

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan pembahasan hasil penelitian mengenai Self Assessment System dan Efektvitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak, maka peneliti akan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1 Saran Praktis /Operasional 1) Bagi Instansi

a) Self Assessment System yang diukur dengan jumlah laporan Surat Pemberitahuan SPT memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak. Untuk mengurangi masalah pada Self Assessment Sytem atas pelaporan Surat Pemberitahuan SPT yang dilakukan oleh wajib pajak, diharapkan Ditjen Pajak harus mempunyai informasi yang relavan. Mengenai wajib pajak baik atas kekayaan, transaksi, maupun pajak penghasilannya, serta melakukan pengawasan terkait benar tidaknya laporan yang diberikan oleh wajib pajak, dan melakukan penegakan hukum secara selektif. Dirjen Pajak juga harus melakukan sosialisasi, himbauan serta memberi pemahaman terkait batas waktu pelaporan SPT yang menjadi salah satu masalah Wajib Pajak tidak patuh dalam melaporkan atau menyampaikan SPT. Jika perbaikan dilakukan maka penerimaan pajak tidak akan tersendat lagi.

b) Efektivitas Administrasi Perpajakan yang diukur oleh target dan realisasi pencairan tunggakan pajak atas terbitnya surat teguran, surat paksa, dan surat perintah melakukan penyitaan SPMP memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak. Untuk mengurangi masalah pada kurangnya Efektivitas Administrasi Perpajakan yaitu Dirjen Pajak harus melakukan pengawasan intensif serta penindakan terhadap wajib pajak yang menunggak agar kesadaran dan kepatuhan wajib pajak meningkat, jika kepatuhan wajib pajak meningkat maka target yang dilakukan Dirjen Pajak dapat tercapai. Hal ini dapat berdampak baik untuk target penagihan pajak. Selanjutnya kualitas, kinerja dan integritas petugas pajak juga salah satu faktor penunjang keberhasilan pencaiapan target. Jika perbaikan dilakukan maka akan berdampak pada pencapaian target penerimaan pajak yang semakin baik.

5.2.2 Saran Akademis

1) Bagi Pegembangan Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan sebagai sumbangan pemikiran dan referensi tambahan dalam pengembangan disiplin ilmu dalam perpajakan, serta berkontribusi dalam pengembangan penelitian khususnya mengenai Self Assessment System, Efektivitas Administrasi Perpajakan dan Penerimaan Pajak, serta sebagai masukan dan tambahan referensi bagi para pembaca.

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar dapat melakukan penelitian dengan variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini, dan dengan unit analisis yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung teori dan konsep yang diterima secara umum.


(32)

11

DAFTAR PUSTAKA Andi Supangat. 2007. Statistika. Jakarta: Prenada Media Group

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cooper, D. R, & Schindler, P. S. 2006. Business Research Methods.(9th ed.). International edition. Mc Graw Hill

Christian. 2015. Pengaruh Self Assessment System Dan Kepatuhan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Devano, Sony. dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta: Kencana

Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: Refika Aditama Djoned Gunadi M, 2005. Administrasi Perpajakan, Jakarta: LPKPAP

Erly Suandy. 2011 Edisi 5. Perencanaan Pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ganessa. 2014. Pengaruh Self Assessment System Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Guilford, J. P. 1956. Fundamental Statistic In Phycologi And Education 3rd Ed New york:

McGraw-Hill Book Company, Inc

Gujarati, Damoar. 2006. Dasar – Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Halim, Abdul., et al. 2014. Perpajakan. Jakarta : Salemba Empat

Harris Topowijono, Sri Sulasmiyati. 2015. Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh). Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ida Ayu Ivon Trisnayanti, I Ketut Jati. 2015. Pengaruh Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, Dan Penagihan Pajak Pada Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 13.1 (2015): 292-310 292

Ika Nursanti. 2013. Pengaruh Self Assessment System Dan Surat Tagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013


(1)

9

4.2.2 Pengaruh Administrasi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak

Berdasarkan dari hasil analisis korelasi menunjukan bahwa hubungan yang diperoleh dari Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak adalah sebesar 0.813. Dimana nilai korelasi terdapat hubungan ke eratan yang sangat kuat dan positif. Nilai korelasi yang positif menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara variabel Efektivitas Administrasi Perpajakan dan Penerimaan Pajak searah, artinya dimana semakin baik Efektivitas Administrasi Perpajakan akan diikuti oleh semakin baiknya Penerimaan Pajak. Hasil penelitian dengan arah hubungan yang positif ini juga di dukung oleh teori pada pembahasan sebelumnya yaitu menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:93), administrasi perpajakan berperan penting dalam sistem perpajakan disuatu negara. Suatu negara dapat dengan sukses mencapai sasaran yang diharapakan dalam menghasilkan penerimaan pajak yang optimal karena administrasi perpajakannya mampu dengan efektif melaksanakan sistem perpajakan disuatu negara yang dipilih

Untuk uji hipotesis menyatakan bahwa Efektivitas Administrasi Perpajakan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Riska (2014), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak

Adapun hasil dari analisis koefisien determinasi, diketahui bahwa besarnya pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak adalah 34%, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.Hal ini menjawab fenomena yang telah dikemukakan sebelumnya oleh Menurut Direktur Penyuluhan dan Pelayanan Humas DJP, Kismantoro mengatakan Penerimaan pajak tidak optimal juga disebabkan oleh adminitrasi perpajakan yang belum terlaksana dengan sempurna kepada masyarakat atau wajib pajak, kepatuhan masyarakat membayar pajak masih rendah. Menurut Fuad Rahmany mengatakan data Ditjen Pajak 2013 mencatat untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, baru sekitar 25 juta saja yang membayar pajak dari sekitar 60 juta masyarakat wajib pajak. Wajib Pajak Badan, Ditjen Pajak mencatat baru sekitar 520 Wajib Pajak membayar pajak dari sekitar 5 juta badan usaha yang memiliki laba.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan pembahasan hasil penelitian mengenai Self Assessment System dan Efektivitas Administrasi perpajakan terhadap Penerimaan Pajak, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a) Self Assessment System berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur periode 2012 - 2015, dimana setiap ada kenaikan pada Self Assessment System maka akan meningkatkan Penerimaan Pajak. Masalah yang terjadi pada Self Assessment System yaitu adanya wajib pajak yang wajib menyampaikan SPT akan tetapi wajib pajak enggan untuk membuat dan melaporkan SPT, hal ini dikarenakan kurangnya kepatuhan wajib pajak atas kewajiban perpajakannya. Beberapa wajib pajak mempunyai kepatuhan yang buruk dengan tidak membuat dan tidak menyampaikan laporan kegiatan usaha secara periodik, baik laporan bulanan ataupun tahunan. Hal tersebut menjadi salah satu faktor pencapaian target penerimaan pajak tidak tercapai.

b) Efektivitas Administrasi Perpajakan berpengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur, dimana setiap ada kenaikan pada Efektivitas Administrasi Perpajakan maka akan meningkatkan Penerimaan Pajak. Masalah yang terjadi pada Efektivitas Administrasi Perpajakan yaitu kurangnya keefektifan atas target dan realisasi pencairan tunggakan pajak, hal tersebut dikarenakan sebagian besar penanggung pajak tidak memenuhi ketentuan sebagimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan membayar pajak. Ketidakefektififan administrasi perpajakan yang diukur dalam penagihan aktif adalah salah satu faktor yang menghambat pencapaian target penerimaan pajak.


(2)

10

5.2 Saran

Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan pembahasan hasil penelitian mengenai Self Assessment System dan Efektvitas Administrasi Perpajakan terhadap Penerimaan Pajak, maka peneliti akan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1 Saran Praktis /Operasional 1) Bagi Instansi

a) Self Assessment System yang diukur dengan jumlah laporan Surat Pemberitahuan SPT memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak. Untuk mengurangi masalah pada Self Assessment Sytem atas pelaporan Surat Pemberitahuan SPT yang dilakukan oleh wajib pajak, diharapkan Ditjen Pajak harus mempunyai informasi yang relavan. Mengenai wajib pajak baik atas kekayaan, transaksi, maupun pajak penghasilannya, serta melakukan pengawasan terkait benar tidaknya laporan yang diberikan oleh wajib pajak, dan melakukan penegakan hukum secara selektif. Dirjen Pajak juga harus melakukan sosialisasi, himbauan serta memberi pemahaman terkait batas waktu pelaporan SPT yang menjadi salah satu masalah Wajib Pajak tidak patuh dalam melaporkan atau menyampaikan SPT. Jika perbaikan dilakukan maka penerimaan pajak tidak akan tersendat lagi.

b) Efektivitas Administrasi Perpajakan yang diukur oleh target dan realisasi pencairan tunggakan pajak atas terbitnya surat teguran, surat paksa, dan surat perintah melakukan penyitaan SPMP memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak. Untuk mengurangi masalah pada kurangnya Efektivitas Administrasi Perpajakan yaitu Dirjen Pajak harus melakukan pengawasan intensif serta penindakan terhadap wajib pajak yang menunggak agar kesadaran dan kepatuhan wajib pajak meningkat, jika kepatuhan wajib pajak meningkat maka target yang dilakukan Dirjen Pajak dapat tercapai. Hal ini dapat berdampak baik untuk target penagihan pajak. Selanjutnya kualitas, kinerja dan integritas petugas pajak juga salah satu faktor penunjang keberhasilan pencaiapan target. Jika perbaikan dilakukan maka akan berdampak pada pencapaian target penerimaan pajak yang semakin baik.

5.2.2 Saran Akademis

1) Bagi Pegembangan Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan sebagai sumbangan pemikiran dan referensi tambahan dalam pengembangan disiplin ilmu dalam perpajakan, serta berkontribusi dalam pengembangan penelitian khususnya mengenai Self Assessment System, Efektivitas Administrasi Perpajakan dan Penerimaan Pajak, serta sebagai masukan dan tambahan referensi bagi para pembaca.

2) Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar dapat melakukan penelitian dengan variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini, dan dengan unit analisis yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung teori dan konsep yang diterima secara umum.


(3)

11

DAFTAR PUSTAKA Andi Supangat. 2007. Statistika. Jakarta: Prenada Media Group

Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cooper, D. R, & Schindler, P. S. 2006. Business Research Methods.(9th ed.). International edition. Mc Graw Hill

Christian. 2015. Pengaruh Self Assessment System Dan Kepatuhan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Devano, Sony. dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta: Kencana

Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: Refika Aditama Djoned Gunadi M, 2005. Administrasi Perpajakan, Jakarta: LPKPAP

Erly Suandy. 2011 Edisi 5. Perencanaan Pajak. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ganessa. 2014. Pengaruh Self Assessment System Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Guilford, J. P. 1956. Fundamental Statistic In Phycologi And Education 3rd Ed New york: McGraw-Hill Book Company, Inc

Gujarati, Damoar. 2006. Dasar – Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Halim, Abdul., et al. 2014. Perpajakan. Jakarta : Salemba Empat

Harris Topowijono, Sri Sulasmiyati. 2015. Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh). Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016

Husein Umar. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Ida Ayu Ivon Trisnayanti, I Ketut Jati. 2015. Pengaruh Self Assessment System, Pemeriksaan Pajak, Dan Penagihan Pajak Pada Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 13.1 (2015): 292-310 292

Ika Nursanti. 2013. Pengaruh Self Assessment System Dan Surat Tagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013


(4)

12

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro

Irma Devita 2010. Panduan Lengkap Hukum Praktis Pouler,kiat-kiat cerdas mudah, dan bijak mengatasi hukum pertanahan. Bandung: Kaifa

John Hutagaol. 2007. Perpajakan Isu-Isu Kontemporer. Yogyakarta : Graha Ilmu Judisseno. 2001. Perpajakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Liberti Pandiangan. 2007. Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan. Jakarta. PT Elex Media Komputindo

Liberti Pandiangan dan Rayendra L. Toruan, 2008, Modernisasi & Refermasi Pelayanan Perpajakan, Jakarta: Elex Media Komputindo

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogyakarta : Andi Ofset Mardiasmo, 2011. Perpajakan. Yogyakarta : Andi

Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi

Maria M. Ratsa Sari, & Ni Nyoman Afriyanti. 2010. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPH Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi Dan Bisnis, 7(1), 1-21. Denpasar: Universitas Udayana

Nazir. 20013. Metode Penelitian Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurrohman Harimulyono. 2008. Pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan Dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Staf Pengajar STIE Al-Anwar Mojokerto

Putri Sigaraning Ati. 2013. Analisis Penerapan Self Assesment System Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Jember), Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi. Universitas Jember (UNEJ)

Rahman Adi Nugroho dan Zulaikha. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Memebayar Pajak Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Di KPP Pratama Semarang Tengah Satu). Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 1, No. 2 : 1-11

Resmi Siti, 2014. Perjakan Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Cetakan Keempat, Bandung: Alfabeta

Riska Karlina Wahyudin. 2014. Pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Safri Nurmantu. 2005. Pengantar Perpajakan. Jakarta: Granit


(5)

13

Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta

Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Siti Kurnia Rahayu, dan Ely Suhayati. 2010. Perpajakan : Teori dan Teknis Perhitungan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Siti Kurnia Rahayu, 2010, Perpajakan Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu Singgih Santoso. 2002. SPSS Versi 11.5. Jakarta: Gramedia

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2010. Metode penelitian pendidikan. Jakarta: Alfabeta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D). Bandung. Alfabeta. Sugiyono

Sugiyono. 2014. Metode Penelitan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alafabeta Suryadi. 2006. Akuntansi Keuangan Penerbit. Yogyakarta: Grahha Ilmu

Taliziduhu, Ndraha. 2005. Kybernologi: Sebuah Rekonstruksi Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Rineka Cipta

Timbul dan Imam. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi, Bogor: Penerbit Raihasa Sukses

Timbul H. Simanjuntak dan Mukhlis Imam 2012. Dimensi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Raihasa Sukses

Ulum, Md Ihyaul. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Malang : Umm Press

Umi Narimawati. 2008. Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta : Graha Ilmu Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah, Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis

Umi Narimawati, dkk. 2011. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis Waluyo. 2014. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat


(6)

14

Widi Widodo. 2010. Moralitas Budaya dan Kepatuhan Pajak. Bandung: Alfabeta

Bambang Brodjonegoro. 2015. Belajar Dari Buruknya Penerimaan Pajak 2015. Di akses melalui <http://rimanews.com/ekonomi/read/20151230/253129/Belajar-Dari-Buruknya-Penerimaan-Pajak-2015>

Darussalam. 2014. Dirjen Pajak Baru Harus Serius Genjot PPh Pribadi. Di akses melalui

<http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/14/12/23/nh0ua7-dirjen-pajak-baru-harus-serius-genjot-pph-pribadi>

Enny Sri Hartati. 2016. Kekurangan Penerimaan Pajak Dalam Sejarah .Di akses melalui <http://bisnis.liputan6.com/read/2403517/pengamat-kekurangan- penerimaan-pajak- tertinggi-dalam-sejarah>

Fuad Rahmany. 2014. Penerimaan Pajak 2014 Tak Capai Target. Di akses melalui <http://www.jurnalasia.com/ragam/penerimaan-pajak-2014-tak-capai-target/>

Muhammad Iqbal. 2015. Pajak Sebagai Ujung Tombak Pembangunan. Di akses melalui <http://www.pajak.go.id/content/article/pajak-sebagai-ujung- tombak-pembangunan> R Widyo Pramono. 2016. Penegak Hukum Perlu Terapkan Peradilan Pajak untuk

Tingkatkan Pendapat Pajak. Diakses melalui

<http://www.harianterbit.com/hantertv/read/2016/02/13/56332/21/21/Penegak-Hukum-Perlu-Terapkan-Peradilan-Pajak-untuk-Tingkatkan-Pendapat-Pajak>

Sigit Priadi Pramudito. 2015. Kepatuhan Bayar Pajak Rendah. Di akses melalui <http://www.solopos.com/2015/08/12/penerimaan-pajak-kepatuhan-bayar-pajak-rendah-632164>

Yoyok Satiotomo. 2016. Upaya Kanwil DJP Jabar I Untuk Penuhi Target Penerimaan Pajak Tahun 2016. Di akses melalui <http://jabar.tribunnews.com/2016/01/05/ini-upaya-kanwil-djp-jabar-i-untuk-penuhi-target-penerimaan-pajak-tahun-2016>

Yustinus Prastowo. 2015. Realisasi Penerimaan Pajak 2015 Capai 81,5% dari Target. Diakses melalui<http://bisnis.liputan6.com/read/2403217/realisasi-penerimaan-pajak-2015-capai-815-dari-target>

Yustinus Prastowo. 2016. Saatnya Kebijakan Perpajakan Direformasi. Di akses melalui <http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt56e12f7f2e2f2/saatnya-kebijakanperpajakan-direformasi>


Dokumen yang terkait

Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

9 51 73

Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System dan Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kualitas Pelayanan Pajak (Survey Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang)

3 16 47

Pengaruh Administrasi Perpajakan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang)

9 79 43

Pengaruh Self Assessment System dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survei Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

12 40 43

Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak (Survei pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

7 68 51

Pengaruh Self Assessment System dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

0 22 48

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Pengaruh Faktor Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surakarta ).

0 2 15

PENGARUH FAKTOR SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN Pengaruh Faktor Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ( Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Surakarta ).

0 1 14

Pengaruh Self Assessment System terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

1 2 19

Pengaruh Self Assessment System pada Pengusaha Kena Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Bojonagara).

0 0 28