DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN Disfungsi Hepar

7 R espon biokimia termasuk produksi metabolit asam arakhidonat, melepaskan faktor depresan jantung, endogen opiat, aktivasi komplemen, dan produksi mediator lainnya. Metabolit asam arakhidonat seperti 1thromboxane A2 menyebabkan vasokontriksi dan agregasi trombosit, 2prostaglandin, seperti PGF2 yang menyebabkan vasokontriksi, dan PGI2 menyebabkan vasodilatasi, serta 3leukotrien yang menyebabkan vasokontriksi, bronkokontriksi, dan peningkatan permeabilitas kapiler. Faktor depresan jantung, tumor necrosis factor- TNF- , dan beberapa interleukin menyebabkan depresi miokardium melalui peningkatan perangsangan nitrit oksida sintase. Opiat endogen, termasuk didalamnya -endorfin, menurunkan aktivasi simpatis, menurunkan kontraksi miokardium, dan menyebabkan vasodilatasi. Aktivasi sistem komplemen merangsang lepasnya mediator vasokontriksi yang akan menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler, vasodilatasi dan aktivasi dan agregasi trombosit dan granulosit. .4

6. DIAGNOSIS

Pengenalan dini syok septik sangat esensial untuk memperoleh outcome yang baik. Syok septik merupakan suatu diagnosis klinis, yang ditandai oleh adanya perfusi yang menurun. 6 Stadium awal syok septik dapat dikenali dengan ditemukan takikardi, bounding pulse, serta perubahan kesadaran. Stadium lebih lanjut dapat ditemukan waktu pemanjangan pengisian kapiler, dan akhirnya tanda lambat yang timbul adalah hipotensi. 5 Syok septik harus didiagnosis secara klinis sebelum timbulnya hipotensi, yaitu hipotermi, atau hipertermi, perubahan status mental, vasodilatasi perifer warm shock atau vasokontriksi dengan capillary refill 3 detik cold shock. Ambang batas denyut jantung yang berhubungan dengan meningkatnya mortalitas pada bayi dengan keadaan critically ill adalah HR 90 xmenit atau 160xmenit. 5 Syok septik harus dicurigai pada bayi baru lahir yang mengalami takikardi, respiratory distress, malas menetek, tonus buruk, sianosis, takipnea, diare, atau penurunan perfusi, khususnya dengan adanya riwayat ibu dengan korioamnionitis atau ketuban pecah lama. 21 Pemeriksaan laboratorium lengkap harus dilakukan pada pasien syok septik, meliputi pemeriksaan darah lengkap, urinalisis, dan elektrolit, serta mencari sumber infeksi dengan pemeriksaan rontgen toraks. 17 Pemeriksaan kultur dari darah dan urin juga dilakukan, pungsi lumbal untuk kultur cairan serebrospinal CSF, dan kultur yang secara klinis diperlukan atau sesuai indikasi dapat membantu menegakan diagnosis. 17,21 Petanda biologis sebagai suatu respon 8 terhadap infeksi yang meningkat salah satunya adalah C-reactive protein CRP yang membutuhkan waktu 12-24 jam untuk mencapai kadar dalam darah yang dapat di ukur. 17

7. PENATALAKSANAAN

Tujuan penanganan syok adalah untuk menjaga tekanan perfusi. 5 Berdasarkan suatu penelitian menyatakan bahwa penanganan syok early goal-directed resuscitation dapat meningkatkan angka harapan hidup penderita syok septik. 9 Penggunaan ekspansi volume dan agen inotropik diperlukan untuk mencapai perfusi renal dan jaringan yang adekuat. Pada tahap awal digunakan penggunaan volume ekpansi cairan, berikutnya digunakan agen inotropik. 21 Dopamin dan dobutamin merupakan obat-obatan inotropik yang digunakan untuk mengatasi syok pada neonatus. 24 Penggunaan kortikosteroid diberikan jika ekspansi volume dan agen inotropik tidak dapat mengatasi syok. Terapi kortikosteroid intravena pada sepsis masih kontroversial. 25 Suatu penelitian menunjukkan penggunaan dosis tunggal dapat dilakukan pada hipotensi refrakter tanpa menyebabkan reaksi simpang pada neonatus, tetapi berdasarkan tinjauan penelitian lain menyebutkan tidak terdapat cukup bukti untuk mendukung pemberian rutin steroid pada hipotensi neonatus. 21 Terapi antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen untuk kultur, yang dianjurkan adalah antibiotik broad spectrum, seperti ampisilin intravena dan gentamisin. Vankomisin dapat diberikan menggantikan ampisilin, jika diduga adanya infeksi stafilokokus sering pada neonatus yang berusia lebih dari 3 hari dengan monitoring invasif menggunakan kateter atau chest tube. Beberapa institusi menganjurkan penggunaan sefotaksim, terutama jika terdapat infeksi sistem saraf pusat, penggunaan vankomisin menggantikan gentamisin untuk mencegah nefrotoksisitas. Dipertimbangkan penggunaan ini terutama pada kuman gram negatif yang spesifik dan jika terdapat resistensi. 21 Pemberian intravena imunoglobulin IVIG, penggunaannya masih kontroversial. Pada beberapa tinjauan terkini ditemukan bahwa penggunaannya dapat menurunkan mortalitas sepsis sebesar 3. 21 IVIG diketahui dapat membatasi kerusakan jaringan yang dicetuskan oleh aktivasi faktor komplemen dan merubah komplek imun inflammatory potential soluble. 26 Beberapa institusi memberikan dosis tunggal IVIG pada neonatus, seperti Veronate antistafilokokus IVIG spesifik, tetapi pemberiannya tidak terbukti efektif sehingga hal ini memerlukan evaluasi lebih lanjut. 21 Penatalaksanaan syok septik pada neonatus diajukan dalam bentuk algoritma berikut ini: 9 Un it Ga wa t D aru ra t 0 menit 5 menit 15 menit 60 menit Un it Pe ra wa tan In ten sif Lihat tanda-tanda penurunan perfusi, sianosis, dan RDS. Jaga jalan nafas dan buatlah akses menurut panduan NRP susitasi Awal: Bolus NaCl isotonis 10cckg atau koloid hingga 60 cckg sampai perfusi membaik, kecuali bila terjadi hepatomegali. Perbaiki hipoglikemia hipokalsemia. Mulai pemberian antibiotik. Mulai pemberian prostaglandin hingga adanya lesi ductal-dependent dapat disingkirkan. Syok belum dapat ditangani? Syok Refrakter Cairan: Titrasi Dopamin 5-9 gkgmenit. Tambahkan Dobutamin hingga 10 gkgmenit Syok belum dapat ditangani? Syok belum dapat ditangani? Syok refrakter cairan resisten-dopamin : Titrasi epinefrin 0.05-0.03 mcgkgmenit Syok resisten-katekolamin : Monitor CVP di NICU, MAP-CVP ScvO 2 normal 70, aliran SVC 40 mLkgmenit atau CI 3.3 Lm 2 menit Warm shock dengan tekanan darah rendah: Tambahkan volume dan norepinefrin. Pertimbangkan vasopressin, terlipressin, atau angiotensin. Gunakan inotropik untuk menjaga agar ScvO270, aliran SVC 40mLKgmenit, dan CI 3.3Lm2menit Cold shock dengan tekanan darah rendah dan bukti adanya disfungsi ventrikel kanan: Bila PPHN dengan ScvO270 aliran SVC40mLkgmenit atau CI3.3 Lm2menit tambahkan inhalasi nitrit oksida, pertimbangkan milrininone, pertimbangkan Iloprost terinhalasi atau adenosine intravena. Cold shock dengan tekanan darah normal dan bukti fungsi ventrikel kiri buruk: Bila Scv0270 Aliran SVC40 mLkgmenit atau CI3.3 Lm2menit, Tambahkan vasodilator nitrovasodilator, milrininone dengan volume loading. Syok belum dapat ditangani? Syok belum dapat ditangani? Syok Refrakter : Atasi dan singkirkan kemungkinan efusi perikardium dan pneumotoraks, gunakan hidrokortison untuk insufisiensi adrenal absolut, dan triiodotironin untuk hipotiroidisme. Mulai pemberian pentoksifilin pada neonatus BBLSR. Pertimbangkan untuk menutup PDA bila signifikan secara hemodinamik 10 m bar 1. Algoritma Penatalaksanaan Syok Septik Pada Neonatus Sumber: Brierley, 2009 5 7.1 Penanganan ABC: Satu Jam Pertama Resusitasi 7.1.1 Tujuan: