Kajian Kebutuhan Pasien Pasca Stroke

maksimal. Adapun kebutuhan pasien pasca rawat dapat meliputi kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial dan spiritual. RSUD Cianjur merupakan satu-satunya rumah sakit rujukan di Kabupaten Cianjur dimana stroke termasuk kedalam lima besar penyakit yang banyak ditemukan dirumah sakit tersebut. Berdasarkan angka kejadian penyakit, jumlah kunjungan pasien yang berobat dengan stroke adalah sebanyak 586 dari bulan Juli s.d Desember 2008, dengan 330 kasus diantaranya adalah kasus yang baru. Angka kasus baru tersebut meningkat dalam setiap bulannya. Berdasarkan informasi dari pihak Rumah Sakit bahwa program penyuluhan kesehatan yang dilakukan mengenai perawatan pasca stroke dirumah telah dilakukan hanya hanya saja standard operasional prosedurnya belum dibuat secara spesifik. Pada saat ini, RSUD Cianjur juga sedang berupaya untuk melakukan pembenahan manajemen khususnya yang terkait dengan pelayanan keperawatan baik pada fase hospitalisasi dan pasca hospitalisasi. Terkait dengan pasca hospitalisasi, saat ini pihak RS sedang merencanakan pembuatan unit hospital based home care yang nantinya akan memberikan pelayanan home care bagi masyarakat. Perawatan pasca stroke dirumah merupakan salah satu prioritas yang akan dikembangkan, namun pihak RS terbentur dengan keterbatasan belum adanya kajian awal terkait dengan identifikasi kebutuhan perawatan dirumah yang diperlukan oleh klien pasca perawatan stroke. Dengan demikian, berdasarkan informasi tersebut, maka peneliti tertarik lebih lanjut untuk mengkaji kebutuhan perawatan dirumah bagi klien yang menderita Stroke yang berobat ke RSUD Cianjur.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kebutuhan perawatan di rumah pada klien yang menderita Stroke di RSUD Cianjur ?”.

II. Tinjauan Pustaka

2.1. Kajian Kebutuhan Pasien Pasca Stroke

Menurut WHO 1989, dalam Price, 2004 Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala yang sesuai dengan daerah fokal pada otak yang terganggu. Penyakit serebrovaskuler CVD atau stroke adalah setiap kelainan otak akibat proses patologi pada sistem pembuluh darah otak. Proses ini dapat berupa penyumbatan lumen pembuluh darah oleh trombosis atau emboli, pecahnya dinding pembuluh darah otak, perubahan permeabilitas dinding pembuluh darah dan perubahan viskositas maupun kualitas darah sendiri. Perubahan dinding pembuluh darah otak serta komponen lainnya dapat bersifat primer karena kelainan kongenital maupun degeneratif, atau sekunder akibat proses lain seperti peradangan, arteriosklerosis, hipertensi dan diabetes mellitus Misbach, 1999 . Otak merupakan organ tubuh yang ikut berpartisipasi pada semua kegiatan tubuh, seperti bergerak, berfikir, berbicara, emosi, membaca, menulis, melihat, mendengar, dan sebagainya. Manifestasi klinik stroke sangat bergantung pada daerah otak yang terganggu aliran darahnya dan fungsi daerah otak yang mengalami kerusakan tersebut. Ada yang mengalami lumpuh separo badan, bicara menjadi pelo, sulit menelan, sulit bicara, pelupa, gerakan tidak terkoordinasi, mudah menangis atau tertawa, banyak tidur, bahkan ada juga yang koma Lumbantobing, 2000, Ignatavicius, 2003. Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan, dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Walaupun setiap orang mempunyai mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat sakit. Ditinjau dari konsep holitstik, kebutuhan manusia itu meliputi 4 empat unsur, yaitu kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang individu yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi secara umum lebih dulu mencari pemenuhan kebutuhan fisiologis Maslow, 1970. Kebutuhan fisiologis yang dimaksudkan adalah oksigenasi, cairan, nutrisi, eliminasi, mobilisasi, perawatan diri. Sedangkan dari aspek psikologis, kebutuhan manusia berkaitan dengan antisipasi terhadap stress dan adaptasi terhadap lingkungan, konsep diri yang adekuat, self-esteem, dan aktualisasi diri.

2.2. Discharge Planning Bagi Pasien Stroke

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Tahun 2000 - 2002

1 27 84

Kualitas Hidup Lansia dengan Penyakit Kronis di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

8 39 82

Karakteristik Penderita Kanker Paru Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan Tahun 2000-2002

0 31 83

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 3 15

HUBUNGAN HIPERTENSI TIDAK TERKONTROL DENGAN KEJADIAN STROKE ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Hipertensi Tidak Terkontrol Dengan Kejadian Stroke Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 16

HUBUNGAN PERAN SERTA KELUARGA DALAM PERAWATAN STROKE DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASCA STROKE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 1 9

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEGAWATDARURATAN STROKE Asuhan Keperawatan Dengan Kegawatdaruratan Stroke Hemoragic Di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta.

0 3 14

Tatalaksana Farmasi Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianjur.

0 0 17

KEBUTUHAN HOME CARE KLIEN DIABETES MELITUS TIPE 2: Suatu Kajian Klien Pasca Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2009 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG KRISSAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL PASURUAN - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 108