1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mahkota stainless steel SSC = stainless steel crowns pertama kali digunakan di bidang Kedokteran Gigi Anak pada tahun 1950 yang ditujukan
sebagai restorasi gigi sulung yang dengan kerusakan berat Sharaf, 2004. Selain itu, ssc juga digunakan sebagai restorasi pilihan pada anak-anak dengan resiko
tinggi karies Cameron, 2003. Keunggulan dan durabilitas ssc bila dibandingkan dengan amalgam dan
restorasi lainnya telah banyak diteliti. Braff pada tahun 1974 membandingkan ssc dengan restorasi kelas II amalgam. Penelitian ini menyimpulkan keunggulan ssc.
Penelitian Dawson pada tahun 1981, juga mendukung pendapat Braff Mathewson, 1995.
Keunggulan-keunggulan ini menyebabkan ssc banyak digunakan. Namun, penelitian yang ditujukan untuk mengevaluasi secara klinis penggunaan ssc masih
belum banyak dilakukan. Penempatan ssc yang tidak tepat dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan gusi.
Bedasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang evaluasi klinis pada kesehatan gusi penggunaan ssc pada gigi molar
sulung.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
2 Bagaimanakah efek klinis penggunaan mahkota stainless steel pada gigi molar
sulung terhadap kesehatan gusi ?
1.3 Kerangka Pemikiran
Stainless-steel crown SSC adalah restorasi ekstrakoronal siap pakai yang terutama digunakan dalam restorasi gigi dengan kerusakan yang hebat, molar
sulung yang telah dirawat pulpa, dan gigi sulung atau gigi tetap yang mengalami hipoplasia. Selain itu juga diindikasikan dalam restorasi pada anak-anak dengan
resiko tinggi mengalami karies terutama pada anak-anak yang menjalani perawatan di bawah anestesi umum. SSC merupakan restorasi yang dapat
bertahan lama dan restorasi pilihan pada mulut dengan resiko tinggi karies Cameron, 2003.
Indikasi penggunaan ssc di bidang Kedokteran Gigi Anak adalah untuk restorasi molar sulung dengan kerusakan besar pada mahkota dan molar pertama
permanen dengan defek perkembangan yang parah Koch, 2001. SSC dibuat dari alloy yang mengandung 77 nikel, 15 kromium, dan
7 besi. Campuran bahan-bahan ini menyebabkan ssc dapat beradaptasi dengan baik pada permukaan gigi Mathewson, 1995.
Adaptasi marginal merupakan bagian yang penting dari prosedur restorasi ssc. Ekstensi aksial ssc harus menyerupai dimensi dan kontur bentuk gigi aslinya.
Margin ssc yang kurang beradaptasi dapat mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal Croll, 2003.
Hubungan antara ssc dengan gingivitis belum banyak dijelaskan di literatur. Penelitian yang dilakukan Sharaf tahun 2003 menunjukkan bahwa
3 margin ssc yang kurang beradaptasi menunjukkan tanda-tanda gingivitis Sharaf,
2004. Menurut Durr 1982, plak subgingiva yang tidak terdeteksi dapat
berakumulasi dalam rongga antara margin mahkota dan gigi yang dapat mengarah pada inflamasi gingival.
1.4 Metode Penelitian