16
Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah
B. Penasaran?
Setelah kalian memperhatikan dan mengamati gambar di atas, ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian renungkan sebagai berikut. Daftarlah sejumlah
pertanyaan dengan menggunakan apa, mengapa, bagaimana, di mana, kapan dan mengapa ?
NO
Kata Tanya Pertanyaan
1 Mengapa
Mengapa kerajaan Islam mudah berkembang di Nusantara? 2
3 4
5
C. Buka Cakrawalamu
Baca dan renungkan kisah berikut
Kerajaan Islam Di Nusantara Jawa
1. Kerajaan Islam di Jawa
a. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Para ahli memperkirakan Demak berdiri pada tahun 1500. Letak kerajaan
di Bintoro di dekat muara sungai Demak. Pusat kerajaan terletak antara pelabuhan Bergota dan Jepara. Raja-raja yang memerintah di
Demak yaitu: Raden Fatah sebagai pendiri dan Raja pertama, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan Prawoto. Demak berperan besar
dalam penyebaran agama Islam di Jawa dan wilayah Nusantara bagian
ski siswa kls 9.indd 16 61616 7:29 PM
Di unduh dari : Bukupaket.com
17
Sejarah Kebudayaan Islam - Kelas IX
timur. Di pusat kota kerajaan Demak didirikan Masjid Agung Demak oleh Walisongo yang masih kokoh berdiri sampai sekarang. Dengan bantuan para wali daerah kekuasaan Demak
diperluas hingga meliputi: Jepara, Pati, Rembang, Semarang, kepulauan di Selat Karimata dan beberapa daerah di Kalimantan. Demak menguasai beberapa pelabuhan penting seperti Jepara,
Tuban, Sedayu, dan Gresik.
a. Kerajaan Mataram Islam Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1586 dengan Raja pertamanya Sutawijaya yang bergelar
Penembahan Senopati 1586-1601. Pada masa pemerintahan Penembahan Senopati, Mataram banyak menerima cobaan. Pemberontakan-pemberontakan silih berganti, mulai dari bupati
Surabaya, Ponorogo, Madiun, Galuh, Pati, dan Demak. Semenjak awal berdirinya Mataram, Penembahan Senopati dapat melampaui masa-masa krisis ini dengan memadamkan
pemberontakan demi pemberontakan. Penambahan Senopati wafat pada tahun 1601 dan dimakamkan di Kotagede Yogyakarta. Ia digantikan putranya yang bernama: Mas Jolang
1601-1613, Raden Mas Rangsang Sultan Agung tahun 1613-1645. Mataram mencapai kejayaan pada masa Sultan Agung. Pengaruh Mataram memudar setelah Sultan Agung
meninggal pada tahun 1645 M. Selanjutnya, Mataram pecah menjadi dua, sebagaimana isi perjanjian Giyanti 1745 berikut:
• Mataram timur yang dikenal Kasunanan Surakarta Hadiningrat di bawah kekuasaan Paku Buwono III dengan pusat pemerintahan di Surakarta.
• Mataram barat yang dikenal dengan Kesultanan Ngayogyokarto Hadiningrat di bawah kekuasaan Raja Mangkubumi adik dari Paku Buwono II yang bergelar Sultan
Hamengku Buwono I dengan pusat pemerintahannya di Yogyakarta. Pada tahun 1757, berdasarkan Perjanjian Salatiga, Kerajaan Mataram dibagi menjadi tiga,
yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran. Daerah Mangkunegaran diperintah oleh Raden Mas Said yang diberi gelar Pangeran Adipati Arya
Mangkunegaran.
Pada tahun 1813 Kesultanan Yogyakarta dibagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kerajaan Pakualaman, yang diperintah oleh Raja Paku Alam I yang semula
adalah Adipati Kesultanan Yogyakarta.
Dengan demikian, Kerajaan Mataram dibagi menjadi empat kerajaan kecil, yaitu Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Kerajaan Mangkunegaran, dan Kerajaan Pakualaman.
b. Kerajaan Cirebon