133 133
Menelaah Teks Drama
Penggalan cerita tersebut bercerita tentang beratnya ke hidupan seorang perempuan bernama Ibu Noor. Gambaran cerita tersebut
baru diwakili oleh satu penggalan paragraf. Untuk sampai pada penemuan tema dasarnya, Anda perlu memahami penggalan-
penggalan paragraf lainnya. Anda perlu mengetahui siapa tokoh Ibu Noor, latar belakang kehidupannya, karakter nya, serta tokoh- tokoh
yang lain. Anda pun perlu mengetahui perilaku-perilaku Ibu Noor selanjutnya dalam menyikapi nasibnya yang demikian itu. Jawaban
atas persoalan tersebut dapat membantu Anda mengetahui tema yang dikemukakan dalam cerita itu secara keseluruhan.
Untuk mengetahui tema suatu novel, diperlukan apresiasi me- nyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Bisa saja temanya
itu tersurat dan tersirat pada unsur penokohan, alur, ataupun pada latar.
Memang, hidup Ibu Noor selalu diliputi kesepian. Apa lagi, sejak ditinggal oleh suaminya. Anak-anak sudah besar dan mandiri sehingga
mereka sendiri mempunyai kesibukan masing-masing. Kesepian Ibu Noor agak terobati karena ia mempunyai hobi berkebun, membaca,
dan pergi ke museum.
Sumber: Novel Dari Lembah ke Coolibah karya Titis Basino
Anda pernah mendiskusikan isi prosa narasi berupa cerpen di Pelajaran 9 bagian B. Sekarang, Anda akan mendiskusikan isi
novel. Namun, sebelum lebih jauh mendiskusikan isi novel, simak dahulu penjelasan berikut.
1. Tema
Tema suatu novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih
sayang, maupun kecemburuan. Tema dituliskan secara tersirat oleh pengarangnya. Untuk dapat merumuskan tema, terlebih dahulu
Anda mengenali unsur-unsur intrinsik yang dipakai novelis untuk mengembangkan ceritanya itu. Di samping itu, Anda pun perlu
membaca novel tersebut secara utuh.
B Mendiskusikan Prosa Narasi
Mendiskusikan Prosa Narasi
Anda diharapkan dapat,: • menentukan
perwatakan karakterisasi tokoh
dengan menunjukkan kata-kata atau kalimat
yang mendukung;
• menjelaskan latar yang mendukung
emosi tokoh; • menjelaskan peran
narator dalam perwatakan tokoh;
• menentukan tema dan amanat dikaitkan
dengan masalah sosial budaya dalam teks;
• mendeskripsikan gaya penceritaan dengan
memberikan bukti yang mendukung.
Tujuan Belajar
2. Alur
Jalan cerita suatu novel kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang-kadang sederhana. Sesederhana alur
suatu novel tidak akan se sederhana jalan cerita dalam cerpen. Novel memiliki jalan cerita yang lebih panjang. Hal ini karena
tema cerita yang di kisah kannya lebih kompleks dengan persoalan para tokohnya yang juga lebih rumit.
Di unduh dari : Bukupaket.com
134 134
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa Dia pulang dan aku tidur dengan sepiku sendiri yang masih dan
akan selalu aku miliki selama aku tertinggal di ujung per nikahannya. Satu hal yang tidak aku rusakkan karena aku juga perempuan yang
tidak bermimpi untuk ditinggal suami. Jadi, aku harus sadar dari mula bahwa permainan ini hanya sebatas kebosanan yang ada di
antara kami. Mungkinkah kami bisa bosan sedang baru pisah saja sudah menghitung jam untuk jumpa lagi.
Sumber: Novel Dari Lembah ke Coolibah karya Titis Basino
Dalam kutipan novel itu, cukup tergambar tentang bentuk konfl ik yang menggerakkan novel tersebut.
Konfl ik-konfl ik tersebut berupa:
a. pertentangan tokoh
utama dengan
lingkungan yang
men- jadikannya bertanya-tanya;
b. pertentangan tokoh utama dengan batinnya sendiri, antara
menghentikan petualangannya memikat hati Ahmad dan meneruskannya.
Kedua konfl ik itulah yang kemudian meng hidupkan alur cerita. Bermula dari kepenasaranan dan ketakjuban tokoh Ibu
Noor menjadikan cerita itu bergerak dan berkembang. Cerita itu tidak sampai pada kisah Ibu Noor lebih jauh dengan Ahmad. Lebih
menantang lagi, adalah kedekatan Ibu Noor terhadap pria yang dikasihinya itu, di samping sikap Ahmad sendiri yang bersikap
aneh, seperti memiliki kepribadian ganda. Konfl ik-konfl ik itulah yang menjadi cerita itu menarik dan pembaca merasa menjadikan
penasaran di buatnya. 3.
Latar Perhatikan penggalan cerita berikut yang menggambarkan
latar. Konfl ik dapat diartikan sebagai suatu pertentangan. Bentuk-
bentuk per tentang an itu, sebagaimana yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sangatlah bermacam-macam, seperti berikut:
a. pertentangan manusia dengan dirinya sendiri konfl ik batin;
b. pertentangan manusia dengan sesamanya; c. pertentangan manusia dengan lingkungannya;
d. pertentangan manusia dengan Tuhan atau keyakinannya. Bentuk-bentuk konflik semacam itulah yang kemudian
di angkat ke dalam karangan i ksi. Konfl ik itulah yang meng- gerakkan alur cerita. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika di kata-
kan bahwa konfl ik merupakan inti dan sebuah cerita. Tanpa adanya konfl ik, akan sangat sulit bagi terbentuknya suatu cerita.
Berikut contoh konfl ik cerita.
Di unduh dari : Bukupaket.com
135 135
Menelaah Teks Drama Jam sepuluh baru kota Jakarta tampak dari kejauhan. Kerlip
lampunya yang beribu-ribu menjanjikan kehidupan enak, tapi itu untuk yang mampu saja. Kalau tidak mampu jangan coba-coba masuk
kota Jakarta, dan aku mem bandingkan dengan banyaknya lampu yang pernah kulihat di tanah suci, benar-benar berbeda.
Sumber: Novel Dari Lembah ke Coolibah karya Titis Basino
Dipilihnya kota Jakarta dan waktu malam dalam penggalan cerita tersebut tentunya bukanlah suatu kebetulan. Pengarang
memilih latar tersebut tentunya didasari oleh kepentingan atas tema, alur, penokohan cerita itu. Dengan demikian, kehadiran
suatu latar berkaitan erat dengan unsur-unsur intrinsik lainnya dalam cerita itu.
Namun demikian, tentu saja pemilihan latar tidak hanya didasari oleh unsur-unsur intrinsik cerita itu, tetapi juga ditentu-
kan oleh kepentingan pengarang untuk memberi kesan menarik kepada pembacanya. Seperti, pemilihan pojok kampung atau
dalam hutan untuk cerita tentang kesunyian memang relevan hanya tidak menarik; sudah terlalu klise. Akan lebih unik jika
latar kesunyian itu, misalnya, di tengah kota yang penuh hiruk- pikuk kehidupan.
4.
Penokohan Penokohan merupakan salah satu unsur intrinsik karya sastra, di
samping tema, plot, setting, sudut pandang, serta amanat. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembang
kan karakter tokoh- tokoh dalam cerita.
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh tersebut,
pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut. a. Teknik
analitik
Ibu Noor memang patut jadi panutan. Sifat pemurahnya tampak ketika rumahnya yang setengah lusin jumlahnya, dititipkan kepada
orang lain, untuk disewakan, dan hasilnya dibagi-bagikan untuk kebahagian bersama. Ibu Noor juga memungut anak-anak orang
tidak mampu, bahkan anak pungut tersebut di kemudian hari ada yang jadi dokter atau insinyur.
Sumber: Novel Dari Lembah ke Coolibah karya Titis Basino
b. Penggambaran i sik dan perilaku tokoh
Amin menarik napas. Ia merasa bergetar setengah mati. Di bawah todongan pistol penjahat, wajahnya sangat pucat.
c. Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh Rumah yang dengan taman nan asri itu membuat Tanti
merasa betah. Setiap pagi disiraminya taman itu dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
136 136
Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa
perasaan riang. Jika sesegar taman itu, pikiran menjadi terasa rileks.
d. Penggambaran tata kebahasaan tokoh
Bapak-bapak dan ibu-ibu, saat ini kita sedang dilanda korup, ya korup yang sudah memborok di masyarakat kita, sampai kita
tidak merasa bahwa orang korupsi itu satu kesalahan dan malah satu dosa.
Sumber: Novel Dari Lembah ke Coolibah karya Titis Basino
e. Pengungkapan jalan pikiran tokoh
5. Sudut Pandang Pengarang