Periode 1993 Pujangga Baru Pada masa ini, Belanda banyak mengeluarkan peraturan

226 226 Berbahasa Indonesia dengan Efektif untuk Kelas XI Program Bahasa Deli, Tuan Direktur, Terusir, Keadilan Ilahi, Tenggelamnya Kapal van Der Wijck, Lembaga Hidup, Revolusi Agama, Ayahku, Adat Minangkabau, Negara Islam, Empat Bulan di Amerika, dan Kenang-Kenangan Hidup Menghadapi Revolusi karya Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullah; 7 Si Dul Anak Betawi, Pertolongan Dukun, Si Cebol Merindukan Bulan, dan DesaCita-cita Mustafa karya Aman Datuk Majoindo; 8 Sengsara Membawa Nikmat, Tidak Membalas Guna, dan Memutuskan Pertalian karya Tulis St. Sati. Selanjutnya bermunculan pengarang-pengarang yang lainnya, yang semula didominasi oleh orang Sumatra, setelah diadakan ikrar Sumpah Pemuda 1928, yang salah satu ikrarnya menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Dengan diresmikannya bahasa Indonesia menjadi bahasa Nusantara di Indonesia, bermunculan pengarang- pengarang dari pulau-pulau lainnya, seperti berikut: 1 A.A. Panji Tisna atau I. Gusti Panji Tisna dari Bali. Karyanya I. Swasta Setahun di Bedahulu; Sukreni Gadis Bali; Ni Rawit Ceti Penjual Orang ; Dewi Karuna; dan I. Made Widiadi. 2 Paulus Supit dari Minahasa Sulawesi Utara, karyanya Kasih Ibu. 3 L. Wairata dari Seram Maluku karyanya Cinta dan Kewajiban. 4 Haji Oeng Muntu dari Sulawesi Selatan. Karyanya Pembalasan dan Karena Kerendahan Budi ; 5 Sutomo Johar Arii n dari Jawa karyanya Andang Teruna.

b. Periode 1993 Pujangga Baru Pada masa ini, Belanda banyak mengeluarkan peraturan

terutama pembatasan dalam karangan bangsa Indonesia. Hal ini terjadi karena Belanda merasa takut, kalau-kalau bangsa Indonesia bangkit untuk mengadakan pergolakan perjuangan kemerdekaan. Karena sudah tampak gejala-gejala adanya rasa nasionalisme yang disebabkan karya sastra yang berbau politik, semangat perjuangan, masalah agama, dan karya yang berisi pendidikan telah mampu mencerdaskan masyarakat pribumi. Dengan semangat yang gigih, bangsa Indonesia khususnya para pengarang secara diam-diam mendirikan organisasi baru yang diberi nama Pujangga Baru. Nama itu diambil dari nama majalah yang diterbitkan mereka pada 29 juli 1933. Penerbitan majalah Pujangga Baru itu dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Amir Hamzah, Armijn Pane, dan Sanusi Pane. Hasil karya dan pengarang masa angkatan Pujangga Baru dilihat adalah sebagai berikut. Belenggu, salah satu novel karya Armijn Pane. Gambar 16.2 Gambar 16.2 Sumber: Sampul buku Belenggu Di unduh dari : Bukupaket.com 227 227 Memahami Drama 1 Bentuk puisi, di antaranya: a Rindu Dendam karya Y.E. Tatengkeng 1934 b Tebaran Mega karya St. Takdir Alisjahbana 1936 c Nyanyi Sunyi karya Amir Hamzah 1937 d Jiwa Berjiwa karya Armijn Pane 1939 e Gamelan Jiwa karya Armijn Pane 1940 f Buah Rindu karya Amir Hamzah 1941 2 Bentuk prosa, di antaranya: a Tak Putus Dirundung Malang karya Sutan Takdir Alisjahbana 1929 b Dian yang Tak Kunjung Padam karya Sutan Takdir Alis jahbana 1932. c Mencari Pencuri Anak Perawan karya Suman Hasibuan 1932 d Pertemuan Jodoh karya Abdul Muis 1933 e Kalau Tak Ada Untung karya Selasih 1933 f Kehilangan Mestika karya Hamidah 1935 g Layar Terkembang karya St. Takdir Alisjahbana 1936 i Sukreni Gadis Bali karya I. Panji Tisna 1938 j Neraka Dunia karya St. Iskandar 1937 k Di Bawah Lindungan Kabah karya Hamka 1938 m Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka 1938 n Belenggu karya Armijn Pane 1940

c. Periode 1942 Zaman Jepang Karya sastra pada masa ini ada dua corak, yaitu karya sastra