Diagram Penelitian Alat dan Bahan

21 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Diagram Penelitian

Langkah kerja dalam penelitian ini meliputi perancangan kincir hingga analisis data dengan diagram penelitian terstruktur sebagai berikut Mulai Perancangan kincir angin propeller dan piringan magnetik Pembuatan kincir menggunakan material PVC dan piringan magnetik A = kincir tanpa piringan magnet B = kincir dengan piringan magnet A PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.1 Diagram alur penelitian ya Pengambilan data kincir A dan B untuk nilai putaran poros, kecepatan angin, gaya pengimbang pada kincir, dan daya aktual pada beban yang terhubung generator. Pengolahan data kincir A dan B untuk mencari daya angin, daya kincir, dan tsr, kemudian membandingkan antara daya kincir, C p , dan tsr pada masing-masing pasangan variasi kecepatan angin. A Data pengamatan sesuai dan valid? Analisis dan kesimpulan Selesai tidak Kincir A : P in , P out , Tsr, C p Kincir B : P in , P out , Tsr, C p

3.2. Alat dan Bahan

Model kincir angin dibuat menggunakan pipa PVC berdiameter 8 inchi dengan kosntruksi rangka yang telah disediakan di Labrotarium Konversi Energi seperti pada Gambar 3.2 Gambar 3.2 Konstruksi kincir angin Kincir angin yang didesain memiliki beberapa bagian penting yaitu : 3.2.1. Sudu Kincir Sudu pada suatu kincir angin berfungsi untuk menangkap angin yang datang. Material yang digunakan pipa PVC berdiameter 8 inchi dengan ketebalan 5 mm. Sudu yang digunakan sebanyak 3 buah 1 pasang dan kemiringan sudut sudu 73,35° dengan desain seperti pada gambar 3.3 Gambar 3.3 Desain sudu kincir 3.2.2. Naf Kincir Naf berfungsi sebagai dudukan sudu. Elemen ini dibuat dari piringan triplek yang dibor dengan ukuran baut untuk mengencangkan sudu dan berdiameter 15 cm seperti pada Gambar 3.4 Gambar 3.4 Naf kincir 3.2.3. Shaftporos Poros pada suatu kincir angin berfungsi untuk menopang naf kincir yang telah dipasang agar dapat berputar. Poros yang digunakan seperti pada Gambar 3.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.5 Poros kincir 3.2.4. Piringan Magnetik Piringan magnetik pada pengujian ini merupakan wadah yang digunakan untuk magnet yang akan diletakan pada poros kincir. Untuk menginvestigasi pengaruh flux magnetik, diperlukan konfigurasi menyerupai rotor dan stator, sehingga wadah yang dibuat berbentuk lingkaran [Kasim et all., 2015]. Piringan ini sendiri terbuat dari kayu sengon yang dipotong berbentuk lingkaran berdiameter 20 cm yang kemudian ditanam magnet pada sekelilingnya dan dikeraskan dengan resin seperti pada Gambar 3.6. Magnet yang digunakan pada piringan berupa magnet neodymium grade N35 dengan jarak sudut antar magnet 30° dari titik center piringan 12 buah magnet berdimensi 22 mm × 5 mm. Bahan untuk piringan ini sendiri dipilih menggunakan kayu sengon agar piringan tidak berat dengan desain seperti pada Lampiran B. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.6 Piringan magnetik Dalam pengujian yang dilakukan juga menggunakan beberapa alat-alat penunjang, diantaranya : 3.2.5. Blower Blower merupakan alat yang digunakan untuk menghembuskan angin secara konstan dengan kecepatan tertentu. Blower tersebut digerakan oleh motor listrik berdaya 5,5 kW seperti pada Gambar 3.7 3.2.6. Takometer Takometertachometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur putaran poros kincir angin sebagai data yang dibutuhkan. Jenis takometer yang digunakan adalah digital light tachometer seperti pada Gambar 3.8 Gambar 3.7 Blower Gambar 3.8 Tachometer 3.2.7. Neraca pegas Neraca pegas pada Gambar 3.9 digunakan untuk mengukur gaya pengimbang torsi kincir angin saat kincir berputar. Neraca pegas akan dihubungkan pada kopling dengan jarak yang telah ditentukan. 3.2.8. Anemometer Anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan angin disekitar daerah tangkapan kincir. Dalam hal ini anemometer diletakan didepan kincir menghadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI langsung ke blower seperti pada Gambar 3.10 Gambar 3.9 Neraca pegas Gambar 3.10 Penempatan anemometer 3.2.9. Alat Pengereman Alat pengereman pada Gambar 3.11 menggunakan mekanisme pembebanan dengan sistem pengereman menggunakan karet dengan jarak lengan torsi 20 cm. Gambar 3.11 Alat pengereman Alat ini dihubungkan dengan neraca pegas menggunakan benang untuk memperoleh bacaan pembebanan dalam newton.

3.3. Set Up Eksperimen