Dari berbagai data yang telah disajikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PT Golden Retailindo Tbk dalam mengidentifikasi
laporan keuangan miliknya telah memenuhi kriteria yang disyaratkan oleh SAK yakni, nama perusahaan pelapor dalam hal ini PT Golden Retailindo
Tbk, Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa entitas dalam hal ini hanya mencakup PT Golden Retailindo saja,
Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan dalam hal ini 31
Desember 2011 dan 2010, Mata uang pelaporan dalam hal ini Rupiah; dan satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan, dalam
hal ini satuan beberapa entitas mungkin menyajikan dalam ribuan, tapi PT Golden Retailoindo Tbk menyajikannya dalam satuan.
4.2.2. Laporan Posisi Keuangan
4.2.2.1.Informasi Yang Disajikan Dalam Laporan Posisi Keuangan
Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara
wajar. Neraca, minimal mencakup pos-pos aset berwujud, aset tidak berwujud, asset keuangan, persediaan, piutang usaha dan piutang lainnya,
kas dan setara kas, utang usaha dan utang lainnya, kewajiban yang
Sumber: Laporan keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diestimasi, kewajiban berbunga jangka panjang, hak minoritas, dan modal saham dan pos ekuitas lainnya.
Berikut disajikan laporan posisi keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011.
Sumber: Laporan Posisi Keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan laporan posisi keuangan yang telah disajikan diatas, PT Golden Retailindo Tbk, telah menyajikan pos-pos yang telah
disyaratkan oleh SAK, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penyajian laporan posisi keuangan PT Golden Retailindo Tbk telah disajikan secara
wajar dan telah memenuhi minimal pengungkapan informasi yang dipersyaratkan oleh standar penyajian laporan keuangan.
Sumber: Laporan Posisi Keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2.2.Pembedaan Lancar Dan Tidak Lancar
Entitas diwajibkan untuk memisahkan antara aset lancar dan tidak lancar, serta kewajiban lancar dan tidak lancar. Suatu asset
diklasifikasikan sebagai asset lancar jika asset tersebut: a
diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan, atau
b dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan
diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12 dua belas bulan dari tanggal neraca, atau
c berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
Sementara asset yang tidak termasuk di dalam kategori tersebut di atas diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar.
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek apabila:
a Diperkirakan akar diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal
operasi perusahaan; atau b
Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan.
c Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk diperdagangkan.
d Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Seperti yang telah disajikan pada sub bab sebelumnya, PT Golden Retailindo Tbk menyajikan dalam aset lancarnya pos pos sebagai
berikut: a.
Kas dan setara kas b.
Piutang usaha – Pihak berelasi dan pihak ketiga c.
Piutang lain-lain – Pihak berelasi dan pihak ketiga d.
Persediaan e.
Pajak dibayar dimuka f.
Beban dibayar di muka, dan g.
Uang muka Agar dapat membandingkan pengklasifikasian aset lancar yang
dilakukan oleh PT Golden Retailindo Tbk dengan standar yang ada, maka perlu disajikan dan diteliti mengenai pengklasifikasian yang diungkapkan
oleh entitas dalam catatan laporan keuangan. Pada bagian berikut disajikan klasifikasi pos kas
Dari penjelasan atas klasifikasi kas dan setara kas yang diberikan oleh PT Golden Retailindo Tbk bahwa kas terdiri dari kas, bank
Sumber: Catatan atas laporan keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi
penggunaannya, dapat diinterpretasikan bahwa akun ini merupakan akun yang memiliki likuiditas tertinggi sehingga memang paling cocok
diklasifikasikan sebagai asset lancar. Berikut disajikan rincian mengenai piutang usaha PT Golden
Retailindo Tbk.
Jika diperhatikan, PT Golden Retailindo Tbk membagi piutang usahanya menjadi dua kategori yakni piutang usaha kepada pihak berelasi
dan pihak ketiga. Dalam kedua kategori tersebut masing-masing dibagi dalam beberapa sub klasifikasi, piutang usaha dengan pihak berelasi
berdasarkan umur dibagi menjadi piutang lancar dan jatuh tempo antara 1 sampai dengan 60 hari, sementara piutang usaha dengan pihak ketiga
dibagi menjadi tiga kategori yaitu piutang lancar, jatuh tempo kurang dari 60 hari dan antara 61
– 150 hari. Pembagian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui piutang mana yang akan jatuh tempo. Klasifikasi piutang
Sumber: Catatan atas laporan keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lancar mungkin didasarkan pada asumsi bahwa piutang tersebut akan dapat tertagih dalam jangka waktu kurang dari atau sama dengan satu
periode buku perusahaan. Dalam akun ini tidak dilakukan penyisihan piutang mungkin disebabkan bahwa PT Golden Retailindo Tbk yakin
bahwa seluruh saldo piutangnya akan tertagih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pos piutang usaha dalam Laporan Posisi Keuangan PT
Golden Retailindo Tbk memang cocok dimasukkan dalam klasifikasi asset lancar.
Pada bagian berikut disajikan rincian mengenai persediaan PT Golden Retailindo Tbk.
Persediaan yang dimiliki oleh PT Golden Retailindo Tbk dibagi menjadi tiga kategori yaitu barang dagangan milik sendiri, kantong
plastik, dan lain-lain. Seperti yang telah diketahui bahwa PT Golden Retailindo Tbk memiliki kegiatan usaha dalam perdagangan retail dan
pengelolaan mal termasuk di dalamnya adalah departemen store dan berbagai tenant seperti toko buku, supermarket, food court, restoran, salon,
pakaian dan lain-lain sehingga mungkin alasan pemisahan persediaan kantong plastic dari persediaan barang dagangan dan persediaan lain-lain,
karena kantong plastic yang dimiliki oleh perusahaan telah diproses diberi
Sumber: Catatan atas laporan keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
merk, nama, dan sebagainya sehingga memiliki nilai yang material sehingga penyajiannya dipisahkan dan diidentifikasi tersendiri dalam sub
akun terpisah. Dalam penyajian pos persediaan PT Golden Retailindo Tbk
juga tidak menyajikan atau melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan. Hal ini mungkin disebabkan karena perputaran barang dagang
dari perusahaan cukup tinggi sehingga kemungkinan untuk terjadi kerusakan karena usia dinilai terlalu kecil prosentasenya. Demikian halnya
juga untuk kantong plastic yang tentu saja akan diberikan kepada pelanggan ketika pelanggan membeli barang dagangan baik sekecil dan
sesedikit apapun, tetap diberikan kantong plastic. Perputaran kantong plastic juga dapat dikatakan cukup tinggi dilihat dari nilai kantong plastic
pada akhir tahun tahun 2010 sejumlah Rp. 103.500.475,- dan pada akhir tahun 2011 menjadi Rp. 81.711.300,- dari angka tersebut dapat diketahui
bahwa dalam satu tahun penggunaan kantong plastic sebesar Rp. 21.789.175,- merupakan jumlah yang besar untuk penggunaan kantong
plastic. Dari berbagai penjelasan diatas, dapt ditarik kesimpulan bahwa
pengklasifikasian persediaan dalam kategori asset lancar dapat dikatakan sesuai dengan likuiditas persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam catatan atas laporan keuangan tahun 2011 milik PT Golden retailindo tidak ditemukan adanya rincian mengenai pajak dibayar
dimuka sehingga peneliti mengasumsikan bahwa pajak dibayar dimuka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK ini mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan
atas pengaruh pajak di masa akan datang yang berasal dari perbedaan temporer beda waktu antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial
dari aset dan liabilitas serta atas rugi fiskal kumulatif yang belum digunakan. Pengaruh pajak dari beda waktu dan akumulasi rugi fiskal
yang belum digunakan tersebut, yang dapat berupa aset ataupun liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
asset pajak dibayar dimuka merupakan asset yang terjadi berdasarkan beda waktu dan pada saat hutang pajak terjadi, asset tersebut dapat digunakan
untuk mengurangi beban pajak dan likuiditas dari asset tersebut tentu saja sesuai dengan satu periode akuntansi perusahaan sehingga dapat diaktakan
wajar apabila diklasifikasikan sebagai asset lancar. Pada bagian berikut disajikan rincian mengenai beban di bayar
dimuka dan uang muka yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan Pt Golden Retailindo Tbk.
Sumber: Catatan atas laporan keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada catatan atas laporan keuangan yang menyajikan perincian mengenai biaya dibayar dimuka diatas, PT Golden Retailindo memisahkan
akun tersebut menjadi 3 sub bagian yakni sewa bangunan, asuransi, dan lain-lain. Jika dilihat bahwa penempatan sewa bangunan dalam asset
lancar secara tidak langsung menyiratkan bahwa perusahaan menyewa bangunan dalam jangka waktu yang sama atau lebih cepat dari satu
periode buku perusahaan atau dalam perjanjian kontrak sewa, PT Golden Retailindo Tbk mungkin juga menginginkan hak pembatalan atas sewa
dengan mengembalikan sejumlah uang tunai yang tersisa sehingga sub- akun biaya sewa dibayar dimuka memiliki tingkat likuiditas diatas asset
tetap, sementara asuransi dibayar dimuka ikut diklasifikasikan dalam asset lancar padahal sudah merupakan kebenaran umum bahwa sejumlah
premi baik dibayar bulanan, kwartalan, tahunan, maupun pembayaran secara advanced yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi, memiliki
jangka waktu perlindungan yang lebih dari 1 tahun rata-rata 5 tahun sehingga sebenarnya menurut usia dari asset tersebut, biaya asuransi
dibayar dimuka seharusnya dimasukkan ke dalam asset tetap, namun perlu diketahui bahwa pemegang polis dalam hal ini PT Golden Retailindo Tbk
berhak untuk me-lapse-kan saldo asuransinya dan membatalkan manfaat asuransi. Sehingga perusahaan memperoleh uang sebesar yang telah
dibayarkan ditambah dengan nilai tunai investasi jika ada perlu diketahui bahwa produk asuransi sekarang telah berintegrasi dengan model tabungan
investasi sehingga uang nasabah yang ditabungkan tidak hanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengendap dan dikurangi biaya asuransi. Sehingga likuiditas dari akun biaya asuransi dibayar dimuka dapat dikatakan likuid. Dari penjelasan
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengklasifikasian akun biaya dibayar dimuka terlah disajikan secara wajar.
Dibawah rincian mengenai akun biaya dibayar dimuka, dapat dilihat rincian akun uang muka. Uang muka disini merupakan pembayaran
dulu terhadap barang dagangan yang diharapkan akan diterima di waktu kemudian setelah pembayaran dilakukan. perusahaan dimasukkan ke
dalam kategori asset lancar mungkin karena realisasi penerimaan barang yang telah dibeli melalui uang muka, akan diterima dalam waktu kurang
dari satu periode buku perusahaan. Pada bagian berikut disajikan laporan posisi keuangan PT
Golden Retailindo Tbk bagian kewajiban lancar.
Dalam pengklasifikasian liabilitas jangka pendek, PT Golden Retailindo Tbk membagi pos-pos liabilitasnya menjadi 5 pos-pos terpisah
yaitu: hutang usaha – pihak ketiga, hutang pajak, beban masih harus
Sumber: Laporan Posisi Keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dibayar, pendapatan diterima dimuka, dan bagian hutang pembiayaan konsumen jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun.
Hutang usaha kepada pihak ketiga merupakan hutang usaha pembelian barang dagang yang dilakukan oleh PT Golden Retailindo Tbk
kepada para pemasok. Pada bagian berikut, disajikan rincian hutang usaha berdasarkan umur.
Berdasarkan informasi yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan PT Golden Retailindo Tbk, perusahaan tidak
menjaminkan utang usahanya dan perusahaan tidak memiliki hak untuk memperpanjang masa penundaan pembayaran hutang kepada para
pemasok dan nilai hutang tersebut akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun buku perusahaan. Maka pengklasifikasian hutang usaha
– pihak ketiga dalam kategori liabilitas lancar dapat dikatakan wajar.
Pada bagian berikut akan disajikan rincian mengenai akun beban yang masih harus dibayar, dan rincian mengenai pembiayaan
konsumen jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan PT Golden Retailindo
Tbk.
Sumber: Catatan Atas Laporan Keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari rincian yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan PT Golden Retailindo Tbk, dapat dilihat bahwa akun beban
yang masih harus dibayar merupakan jumlah dari akun-akun lainnya seperti: utilitas, sewa, service charge, jasa professional, jasa kebersihan
umum, hutang retensi, dan lain-lain. Tanpa perlu memeriksa lebih lanjut, dapat langsung diidentifikasi bahwa setiap sub akun tersebut merupakan
hutang yang akan segera diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun buku perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa penyajian akun
beban yang masih harus dibayar dalam liabilitas jangka pendek dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan standar penyajian laporan posisi
keuangan.
Sumber: Catatan Atas Laporan Keuangan PT Golden Retailindo Tbk periode 2011
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Akun pembiayaan konsumen jangka panjang merupakan akun yang terjadi karena perjanjian yang dilakukan oleh PT Golden Retailindo
Tbk dengan PT Toyota International Motor sebagai pihak ketiga. Dalam informasi yang diberikan dala catatan atas laporan keuangan PT Golden
Retailindo, jangka waktu pembiayaan tersebut berlangsung selama tiga tahun, namun berdasarkan perjanjian yang telah dilakukan, terdapat
pembayaran yang akan jatuh tempo. Sehingga oleh PT Golden Retailindo Tbk, hutang pembiayaan konsumen jangka panjang dibagi ke dalam dua
kategori, yakni hutang pembiayaan konsumen jangka panjang dan yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Pembagian akun ini kedalam dua
akun yang berbeda sesuai dengan standar penyajian laporan posisi keuangan tentang pemisahan lancar dan tidak lancar. Telah dibahas
sebelumnya bahwa salah satu syarat kategori lancar adalah diperkirakan akar diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan;
atau jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan. Maka, pembagian akun pembiayaan konsumen jangka panjang
menjadi dua menurut umurnya, yang telah dilakukan oleh PT Golden Retailindo Tbk, telah sesuai dengan standar yang berlaku.
4.2.3. Laporan Laba Rugi Komprehensif