58
Kemudian, peneliti melakukan abstraksi data kasar tersebut menjadi uraian singkat atau kiasan.
2. Tahap Penyajian Data
Pada tahap ini, peneliti melakukan penyajian informasi melalui teks naratif terlebih dahulu. Kemudian akan disajikan bagian laporan
keuangan yang telah di format dan di edit agar lebih terfokus dan lebih mudah dalam melakukan interpretasi laporan keuangan.
3. Tahap Kesimpulan
Pada tahap ini, peneliti selalu melakukan uji kebenaran setiap makna yang muncul dari data. Disamping menyandarkan pada
klarifikasi data, peneliti juga memfokuskan pada abstraksi data yang tertuang dalam bagian laporan keuangan. Setiap data yang menunjang
komponen bagan, diklarifikasi kembali, baik dengan informan di lapangan maupun melalui diskusi-diskusi dengan sejawat. Apabila hasil
klarifikasi memperkuat simpulan data, pengumpulan data untuk komponen tersebut siap untuk dihentikan.
3.5. Keabsahan Data
Setiap penelitan memerlukan suatu standar untuk melihat derajat kepercayaan atas kebenaran dari hasil penelitian. Dalam penelitian
kualitatif, standar tersebut disebut dengan keabsahan data Sugiyono, 2005:117-127.
1. Derajat Kepercayaan credibility
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
Uji kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, dan triangulasi. a.
Perpanjangan pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan,melakukan pengamatan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemukan maupun yang baru. Dengan
perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk raport membangun sebuah
hubungan untuk memahami subyek apa adanya, sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk
raport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji
kredibilitas data penelitian ini, pengamatan lebih lanjut dilaiukan terhadap laporan keuangan yang telah di upload ke website Bursa
Efek Indonesia, apakah data yang telah diperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tetap.
Bilamana ketika membuka website tidak ada data yang diupdate maka data terakhir yang diakses yang digunakan untuk dibaca
berulang-ulang serta diinterpretasikan. b.
Meningkatkan ketekunan Meningkatkan
ketekunan berarti
melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan kemampuan panca indra, namun juga
menggunakan seluruh panca indra termasuk adalah pendengaran, perasaan, dan insting peneliti. Dengan cara tersebut maka
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat diperkirakan secara pasti dan sistematis. Dalam peningkatan ketekunan,
peneliti dapat melakukan pengecekan kembali data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan ketekunan
maka peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang sesuatu yang diamati selama di lapangan.
Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan, maka derajat keabsahan dara telah ditingkatkan.
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding data itu. Dengan kata lain, cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan
konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan
hubungan dari berbagai pandangan. Triangulkasi sebagai teknik pemeriksaan dapat memanfaatkan sumber yang berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
metode, penyidik yang memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya
untuk keperluan
pengecekan kembali
derajat kepercayaan data, atau dapat juga memanfaatkan teoriuntuk
mencari tema atau penjelas pembanding atau penyaring. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu. Triangulasi menurut Bungin 2007 terdiri atas:
1. Triangulasi kejujuran peneliti
Cara ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti
selama melakukan meta analisis terhadap laporan keuangan PT Golden Retailindo sebagai UKM yang telah Go Public.
2. Triangulasi sumber data
Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan, suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan cara membandingkan menurut Moleong 2006:330 yaitu:
a. membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil
wawancara. b.
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan. 3.
Triangulasi dengan metode Triangulasi ini dilakukan untuk melaksanakan
pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode
wawancara sema dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan
ketika wawancara. Demikian pula teknik ini dilakukan untuk menguji sumber data, apakah sumber data di
wawancara atau diobservasi akan memberikan informasi yang sama atau berbeda. Apabila berbeda maka peneliti
harus dapat menjelaskan perbedaan tersebut, tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang
berbeda. Alat yang digunakan adalah perekam suara, notes, atau kamera digital.
2. Keteralihan transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat
ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pernyataan, hingga hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan
dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada
pemakai hingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Agar orang lain dapat memahami
hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat
laporan harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi paham
atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian
itu memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya bagaimana penelitian dapat dilakukan, maka laporan tersebut memenuhi standar
transferabilitas. 3.
Ketergantungan dependability Dalam penelitaian kualitatif, uji dependability dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit ini dapat dilakukan dengan cara pengecekan berbagai bukti
berupa perekam suara, foto, catatan serta data-data yang diperoleh selama penelitian di perusahaan. Kebanyakan peneliti tidak
melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi dapat memperoleh data. Oleh sebab itu perlu diuji dependability-nya. Apabila proses
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
penelitian tidak dilakukan tetapi datanya diperoleh, maka penelitian tersebut tidak reliable atau tidak dependable. Audit terhadap
keseluruhan proses penelitian dilakukan jika peneliti telah selesai mengumpulkan semua data selama berada di perusahaan.
3.6 Desain Studi