Pengaruh komposisi bahan baku dan konsentrasi perekat terhadap
14
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Ampas kopi dan cangkang biji kopi merupakan bahan baku pembuatan biopelet dan biobriket, dan tepung kanji digunakan bahan perekat, ketiga bahan
tersebut terlebih dahulu dianalisa. Kedua bahan baku ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Analisa bahan baku ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
ampas kopi dan cangkang biji kopi yang akan digunakan. Hasil karakterisasi ketiga bahan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Karakteristik bahan baku awal biopelet dan biobriket Karakteristik
Ampas Kopi
Cangkang biji kopi
Perekat Tepung Tapioka
Kadar Air 8
13,44 13,1
Kadar Zat
Mudah Menguap
71 60,9
83,6 Kadar Abu
2,3 4,2
0,15 Kadar Karbon Terikat
18,7 21,4
3,16 Nilai Kalor Kalgr
4474 4019.33
250 Kedua bahan baku tersebut kemudian digiling dan disaring dengan
menggunakan saringan 60 mesh, bahan yang digunakan merupakan bahan yang lolos ayakan 60 mesh. kondisi bahan baku yang lolos ayakan 60 mesh dapat dilihat
pada lampiran 1. Proses pengkonversian biomassa dapat dilakukan dalam beberapa proses. Proses yang umum digunakan yaitu densifikasi, gasifikasi, anaerobic
digestion dan pirolisis. Proses densifikasi menggunakan metode kompresi untuk memproduksi pelet atau briket sehingga bisa meningkatkan nilai kalor per volume
dan untuk mendapatkan bentuk seragam sehingga memudahkan dalam proses akomodasi untuk penyimpanan dan distribusi. Gasifikasi adalah pengubahan bahan
cair atau bahan padat menjadi bahan bakar cair dengan suhu tinggi dan menghasilkan hidrogen yang langsung dapat digunakan pada tungku. Anaerobic
digestion adalah proses konversi biomassa menggunakan mikroorganisme dalam kondisi anaerob dan menghasilkan metana dan karbon dioksida. Proses pirolisis
merupakan pengubahan biomassa ke arang pada suhu tinggi didalam suatu tungku, proses ini merupakan proses dekomposisi kimia tanpa membutuhkan oksigen.
Kusumaningrum dan Munawar 2014.
Pirolisis merupakan tahap awal dalam pembakaran, dapat difenisikan sebagai thermal degradation de-volatization dalam ruangan yang tidak mendapatkan
aliran udara masuk. Pada suhu antara 200
o
C- 600
o
C merupakan suhu proses pirolisis berlangsung. Arang Char, tar dan sedikit gas CO dan CO
2
merupakan produk hasil proses pirolisis. Variabel-variabel yang mempengaruhi jumlah dan
sifat dari produk yang terbentuk antara lain tipe bahan bakar, temperatur, tekanan, laju pemanasan dan waktu reaksi Saparuddin et al. 2015. Azhar dan Rustamadji
2009 menyatakan bahwa proses torefaksi merupakan pengolahan secara termal terhadap biomassa pada temperatur 230
o
C-280
o
C dalam keadaan vakum udara dan dalam waktu yang singkat, pada proses ini yang terdegradasi adalah hemiselulosa,
sedangkan kandungan lignin dan selulosanya tetap. Biomassa yang telah