24
Kesesuaian dan daya dukung wisata
a. Wisata Tanjung Pasir Karakteristik kesesuaian wisata Pantai Tanjung Pasir, beberapa parameter
menunjukkan nilai yang bervariasi mulai dari kondisi baik kategori 1 sampai kondisi tidak sesuai Tabel 8.
Tabel 8 Hasil pengukuran karakteristik Pantai Tanjung Pasir
Parameter Hasil pengamatan
Kategori Kedalaman perairan m
1.25 ± 0.35 1
Tipe pantai pasir hitam
3
Lebar pantai m 17.3 ± 2.5
1
Material dasar perairan pasir
1
Kecepatan arus mdt 0.02 ± 0.01
a
1
Kemiringan pantai 9.06 ± 2.04
1
Kecerahan perairan m 0.93 ± 0.43
tidak ada
Penutupan lahan pantai lahan terbuka
1
Biota berbahaya ubur-ubur
2
Ketersediaan air tawar jarakkm 0.25 ± 0.21
1
a
Balitbang KP 2013
Kondisi sumber daya perairan di Tanjung Pasir masih cukup baik dan berpeluang untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata. Akan tetapi,
pemanfaatan dan pengembangannya harus dikelola dengan baik agar kualitasnya tetap terjaga. Selain itu, kawasan pesisir terdiri dari sumber daya alam dan
lingkungan yang rapuh fragile dan sangat rentan terhadap gangguan dari luar. Indeks kesesuaian wisata Pantai Tanjung Pasir sebesar 83.33 dengan kategori
sangat sesuai Lampiran 3. Kesesuaian kawasan untuk wisata pantai memiliki panjang pantai yang cukup besar dengan penyebaran wisatawan yang cukup
merata Gambar 10. Daya dukung kawasan dengan panjang pantai 1240 meter Gambar 10 sebesar 162 orang per hari Lampiran 3.
Gambar 11 Sebaran wisatawan dan kesesuaian wisata Pantai Tanjung Pasir
25 b. Wisata Untung Jawa
Pulau untung Jawa memiliki potensi wisata untuk tiga jenis wisata, yaitu wisata pantai, mangrove, dan snorkeling. Akan tetapi, untuk wisata snorkeling,
lokasi yang digunakan adalah bagian dari Pulau Rambut. Hal ini karena kondisi terumbu karang pada Pulau Untung Jawa sudah sangat rusak dan mengurangi daya
tarik wisatawan. Selain itu, kondisi perairan Pulau Untung Jawa yang memiliki kekeruhan tinggi juga menyebabkan terumbu karang tidak dapat bertahan hidup
di sekitar pulau tersebut.
Pulau Untung Jawa memiliki dua bagian pantai yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata pantai, yaitu pantai bagian selatan dan timur. Pantai
lokasi 1 bagian selatan memiliki kelebihan dari segi kedalaman perairan yang sesuai, material dasar perairan berupa pasir, kecepatan arus yang rendah,
kemiringan pantai yang landai, penutupan lahan yang kosong, tidak ada biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar yang dekat Tabel 9. Kemudian untuk
lokasi 2 bagian timur juga memiliki kelebihan seperti lokasi 1 ditambah dengan lebar pantai yang lebih panjang, tetapi ketersediaan air tawar yang lebih jauh dari
pada lokasi 1 Tabel 9. Lokasi 1 lebih diminati oleh wisatawan dengan sebaran yang tinggi pada lokasi tersebut Gambar 12. Hal ini karena pada pantai di lokasi
1 terdapat fasilitas olah raga air yang menarik wisatawan untuk mencobanya. Selain itu, pantai di lokasi 1 juga memiliki kelebihan dari segi letak yang strategis
karena dekat dengan dermaga.
Indeks kesesuaian pantai lokasi pertama bagian selatan Pulau Untung Jawa adalah sebesar 78.57 dengan kategori sangat sesuai Lampiran 3. Daya dukung
kawasan dengan panjang pantai 233 meter Gambar 12 adalah sebesar 31 orang per hari Lampiran 3. Pantai lokasi ke-2 bagian timur memiliki indeks
kesesuaian sebesar 85.71 dengan kategori tergolong sangat sesuai Lampiran 3. Daya dukung kawasan dengan panjang pantai 327 meter Gambar 12 adalah
sebesar 43 orang per hari Lampiran 3. Hasil daya dukung kawasan pada kedua lokasi di Pulau Untung Jawa memiliki batasan ekologis terhadap jumlah
pengunjung yang sangat terbatas. Hal ini karena panjang pantai potensial wilayah tersebut sangat kecil untuk ukuran pantai.
Tabel 9 Hasil pengukuran karakteristik pantai Pulau Untung Jawa
Parameter x Lokasi 1 Selatan
Lokasi 2 Timur Hasil
Kategori Hasil
Kategori Kedalaman perairan m
1.0 ± 0.5 1
1.1 ± 0.2 1
Tipe pantai pasir putih,
berkarang 2
pasir putih, berkarang
2 Lebar pantai m
7.6 ± 0.6 3
17.0 ± 3.4 1
Material dasar perairan pasir
1 pasir
1 Kecepatan arus mdt
0.105 ± 0.010
a
1 0.067 ± 0.015
a
1 Kemiringan pantai
8.53 ± 1.08 1
14.42 ± 2.35 2
Kecerahan perairan m 1.5 ± 0.2
tidak ada 1.2 ± 0.3
tidak ada Penutupan lahan pantai
lahan terbuka 1
lahan terbuka 1
Biota berbahaya tidak ada
1 tidak ada
1 Ketersediaan air tawar
jarakkm 0.25 ± 0.15
1 0.8 ± 0.2
2
a
Balitbang KP 2013
26 Kesesuaian wisata mangrove di Pulau Untung Jawa menunjukkan terdapat
satu parameter yang memiliki kondisi buruk kategori 3, sedangkan parameter lainnya menunjukkan kondisi baik dan sedang kategori 1 dan 2 Tabel 10.
Karakteristik wisata mangrove di Pulau Untung Jawa memiliki kelebihan dari kondisi kerapatan mangrove, jumlah jenis mangrove, ketinggian air saat pasang
surut, dan objek biota yang dapat dilihat di sekitar wisata mangrove. Ketebalan vegetasi mangrove yang cenderung rendah dan hanya terdapat di bagian Barat
Laut Pulau Untung Jawa. Indeks kesesuaian wisata sebesar 56.14 dengan kategori tergolong sesuai Lampiran 3. Daya dukung kawasan dengan panjang
track
wisata mangrove 382.86 meter Gambar 12 sebesar 69 orang per hari Lampiran 3.
Tabel 10 Hasil pengukuran karakteristik mangrove Pulau Untung Jawa
Parameter x Hasil pengamatan
Kategori Ketebalan mangrove m
68.57 ± 3.50 3
Kerapatan mangrove 100 m
2
17 ± 3 1
Jenis mangrove 4 ± 0
a 2
Pasang surut m 0.30 ± 0.14
1 Objek biota
Beberapa jenis ikan, kepiting, moluska gastropoda, ular, biawak, dan burung
1
a
Laporan Monitoring dan Evaluasi Ekosistem Perairan Kepulauan Seribu 2014 Lampiran 4
Hasil kesesuaian wisata snorkeling, beberapa parameter menunjukkan nilai yang bervariasi mulai dengan kondisi baik kategori 1 sampai sampai kondisi
yang tidak sesuai Tabel 11. Kondisi terumbu karang Pulau Untung Jawa memiliki indeks kesesuaian sebesar 42.11 dengan kategori tidak sesuai Gambar
12 Lampiran 3. Lokasi snorkeling di Pulau Untung Jawa tidak digunakan sebagai tempat utama wisata tersebut, tetapi hanya sebagai alternatif spot
snorkeling
apabila jumlah jumlah wisatawan sangat banyak. Kondisi perairan Untung Jawa bergantung dengan musim, perairan memiliki kecerahan yang lebih
tinggi pada muson Barat dan kembali keruh pada muson Timur. Wisata snorkeling yang ada di Pulau Untung Jawa menggunakan Pulau Rambut sebagai objek wisata
dengan daya tarik terumbu karang yang lebih baik dan secara administrasi dalam pengelolaannya termasuk Kelurahan Pulau Untung Jawa.
Tabel 11 Hasil pengukuran karakteristik terumbu karang di Pulau Untung Jawa
dan Pulau Rambut
Parameter x Pulau Untung Jawa
Pulau Rambut Hasil
Kategori Hasil
Kategori Kecerahan perairan
80 ± 10 2
100 ± 0 3
Tutupan komunitas karang 1.75 ± 2.10
a
tidak ada 3.04 ± 2.40
a
tidak ada Jenis life form
7 ± 1
a
3 9 ± 2
a
2 Jenis ikan karang
22 ± 2
a
3 21 ± 2
a
3 Kecepatan arus cmdt
10.5 ± 2.5
b
1 12.5 ± 1.4
b
1 Kedalaman terumbu karang m
1.7 ± 0.3 1
1.5 ± 0.4 1
Lebar hamparan datar karang m 105 ± 7
2 110 ± 14
2
a
Kajian Status Terkini Sumber daya Perikanan dan Pencemaran Perairan Laut dari Ujung Barat Teluk Jakarta hingga Ujung Barat Pesisir Kabupaten Tangerang 2013 Lampiran 4
b
Balitbang KP 2013
27 Pulau Rambut yang digunakan sebagai wisata snorkeling memiliki
kelebihan dari segi kecerahan perairan tinggi karena lokasi yang terlindung, kecepatan arus yang rendah, dan kedalaman terumbu karang yang cukup. Selain
itu, Pulau Rambut secara geografis memiliki lokasi terdekat dengan Pulau Untung Jawa dibandingkan pulau lainnya. Akan tetapi, persentase tutupan karang yang
juga rendah, jenis life form, dan jenis ikan karang yang sedikit beragam. Indeks kesesuaian wisata snorkeling Pulau Rambut sebesar 56.14 dengan kategori
tergolong sesuai Lampiran 3. Daya dukung kawasan dengan luasan hamparan terumbu karang 1100 m
2
Gambar 13 sebesar 20 orang per hari Lampiran 3.
Gambar 12 Sebaran wisatawan dan kesesuaian wisata Pulau Untung Jawa
Gambar 13 Sebaran wisatawan dan kesesuaian wisata di Pulau Rambut