Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tuna Rungu

29 kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa. Pembelajaran bahasa juga diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan bernalar, perluasan wawasan, dan mengembangkan kepekaan perasaan siswa. Sedangkan pembelajaran sastra diarahkan untuk meningkatkan apresiasi sastra siswa. . http:pustaka.ut.ac.idpuslataonline , diakses 18 Juni 2009

c. Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Anak Tuna Rungu

Pengajaran Bahasa Indonesia di SLB-B mengutamakan sistem bahasa lisan dan bahasa tertulis, agar anak tunarungu dapat berbahasa sesuai dengan bahasa masyarakat umumnya Depdikbud, 1984 : 6. Oleh karena itu usaha untuk mendidik anak tunarungu diawali dengan memberi alat komunikasi yang utama : yaitu bahasa percakapan seperti bicara lisan dan membaca ujaran. Bahasa merupakan system kompleks untuk mengkreasikan makna melalui konvensi sosial bersama Halliday, 1978. Sebelum anak- anak masuk sekolah dasar, mereka belajar bahasa melalui lingkungan sekitarnya. Mereka memahami apa yang dikatakan kepada mereka, dan mereka berbagi ide dengan lainnya melalui bahasa. Pada usia tiga atau empat tahun, anak- anak meningkatkan sistem kompleks bahasa asli mereka, memahami kalimat yang belum pernah mereka dengar sebelumnya dan mengkreasikan kalimat yang belum pernah mereka sebut sebelumnya. Anak kecil tidak ”memikirkan” bagaimana cara berbicara; Pengetahuan berbahasa tersebut meningkat tanpa disadari, melalui tingkatan pengembangan mental sebagaimana mereka mempelajarai bahasa dari lingkungan sekitar mereka. http:rumahlimas.multiply.com , diakses 18 Juni 2009 Keterampilan membaca ujaran dan berbicara diujarkan kepada anak tunarungu dengan memanfaatkan semua saluran indra yang masih berfungsi. Pada permulaan belajar berbahasa dan penambahan setiap kosakata harus diawali dengan pengalaman-pengalaman atau penghayatan langsung dan konkrit, baik yang ditemukan di dalam maupun di luar sekolah. Anak akan 30 lebih cepat mengerti bahasa dan maknanya apabila dibantu oleh pengalamannya. Dalam hubungan itu, pelajaran bahasa bagi anak tuna rungu wicara harus dihubungkan dengan apa yang dilihat, yang dikerjakan, yang dirasakan, atau yang dihayati oleh anak. Tuntutan terhadap susunan kalimat, artikulasi, suara ucapan yang baik jangan sampai mengakibatkan mereka enggan berekspresi secara spontan. Kewajiban gurulah membimbing spontanitas anak dan membiasakan penggunaan bahasa sebaik-baiknya. Guru harus mampu mengembangkan semangat anak untuk bersikap suka berbicara.

3. Tinjauan Pengajaran Bina Wicara a. Pengertian Bina Wicara

Dokumen yang terkait

Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tuna Rungu Wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lanjut Usia Pematang Siantar

8 67 136

Peran pekerja sosial terhadap biopsikososial spiritual anak tunarungu wicara di panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Bambu Apus Jakarta Timur

2 26 168

Pelaksanaan Bimbingan Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Tuna Rungu Di Panti Sosoal Bina Rungu Wicara Melati Bambu Apus Jakarta Timur

0 11 59

Panti Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara Bandung

8 90 43

Latihan bina persepsi bunyi dan irama meningkatkan kemampuan berbicara anak tuna rungu wicara kelas III SLB Negeri Sragen

0 3 59

PENGGUNAAN METODE AISMA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNA RUNGU WICARA KELAS II SEKOLAH DASAR LUAR BIASA DI SLB ABCD ‘YPALB ‘ CEP

1 5 7

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA TUNA RUNGU WICARA KELAS I SLB ABCD YPALB CEPOGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 17

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Melalui Latihan Bina Wicara Pada Anak Tuna Rungu Wicara Di Slb B Yrtrw Surakarta Tahun Ajaran 2008 2009

1 4 1

PEMBUATAN APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK TUNA RUNGU DAN TUNA WICARA Pembuatan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Untuk Tuna Rungu Dan Tuna Wicara Berbasis Android.

0 2 18

PEMBUATAN APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK TUNA RUNGU DAN TUNA WICARA Pembuatan Aplikasi Kamus Bahasa Isyarat Untuk Tuna Rungu Dan Tuna Wicara Berbasis Android.

0 5 18